REFERAT
Oleh :
Nadia Afkar
102121028
Pembimbing:
dr. Acholder TP Sirait, SpOG, M. Kes
TAHUN 2022
BAB 1
PENDAHULUAN
RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Policystic Ovarian Syndrome (PCOS)?
2. Apa saja gejala Klinis PCOS?
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
4
dapat luruh secara tidak teratur, yang dapat menyebabkan perdarahan yang
banyak dan memanjang. Periode menstruasi yang tidak teratur atau tidak
ada menstruasi sama sekali dapat meningkatkan resiko wanita mengalami
pertumbuhan berlebih endometrium (disebut hyperplasia endometrium)
atau bahkan kanker endometrium.
Gambaran gangguan menstruasi berikut ini menunjukkan suatu
periode menstruasi yang tidak normal pada remaja :
a. Amenore primer : tidak terdapat menstruasi sampai usia 15 tahun atau
lebih dari tiga tahun setelah perkembangan payudara.
b. Amenore sekunder : suatu keadaan dimana didapatkan lebih dari 90
hari tanpa periode menstruasi, setelah menstruasi sebelumnya.
c. Oligomenore : selama lima tahun setelah menarche, oligomenore
didefinisikan sebagai :
Tahun pertama setelah menarche: kurang dari empat periode
dalam setahun (Panjang siklus rata-rata >90 hari antara periode
menstruasi).
Tahun kedua setelah menarche: kurang dari enam periode
dalam setahun (Panjang siklus rata-rata <60 hari).
Tahun ketiga sampai kelima setelah menarche: kurang dari
delapan periode pertahun, yaitu hilang lebih dari empat
periode pertahun (rata-rata Panjang siklus lebih dari 45 hari).
d. Perdarahan uterus yang berlebihan (dulu disebut perdarahan uterus
disfungsional), didefinisikan sebagai perdarahan menstruasi yang
terjadi dengan jarak <21 hari antar siklusnya atau perdarahan yang
teradi >7 hari setiap siklus menstruasi.
Karena perubahan hormone bervariasi dari setiap wanita, pasien
dengan PCOS mungkin memiliki jerawat ringan hingga parah,
pertumbuhan rambut wajah, atau rambut rontok pada kulit kepala.
Jerawat berlebihan adalah salah satu bentuk gejala pada kulit akibat
kadar hormone androgen yang tinggi pada wanita. Tingkat keparahan
jerawat dapat dinilai berdasarkan jumlah lesi, adanya lesi sedang (>10
7
lesi wajah) atau jerawat radang parah selama bertahun-tahun pada usia
sekitar menarche. Terdapat konsensus yang mengatakan bahwa
jerawat meradang dengan derajat sedang hingga berat yang kurang
responsive terhadap pengobatan merupakan indikasi untuk menguji
kadar hormone androgen. Pertumbuhan rambut pola pria (hirsustisme)
dapat dilihat pada bibir atas, dagu, leher, daerah cambang, dada, perut
bagian atas, atau bawah, lengan atas, dan paha bagian dalam.
E. DIAGNOSIS
Kriteria Diagnostik PCOS menurut ASRM/ESHRE 2003: Minimal
terdapat 2 dar 3 kriteria:
1. Oligo-ovulasi atau anovulasi yang bermanisfestasi sebagai
oligomenorea atau amenorea
2. Hiperandrogenisme (baik secara klinis ataupun biokimiawi)
3. Pada periksaan USG terdapat gambaran ovarium polikistik.3
PCOS pada remaja biasanya dikenali dari gejala siklus menstruasi
yang abnormal dan gejala hiperandrogen, namun sepertiga dari kasus yang
datang ke dokter, kebanyakan pasien mengeluhkan gejala akibat
hirsustisme dan gejala terkait metabolik seperti obesitas dan acanthosis
nigricans, dimana biasanya kelainan pola menstruasi belum terlihat jelas
pada pasien remaja.
Kriteria diagnostic untuk PCOS pada remaja terdiri dari kumpulan
gejala seperti tidak normalnya periode menstruasi yang tidak dapat
dijelaskan penyebab dan adanya bukti kenaikan level hormone androgen.
Kombinasi gejala-gejala pada pasien PCOS usia remaja:
1. Pola perdarahan uterus yang tidak normal
2. Abnormal berdasarkan standar usia populasi
3. Gejala yang menetap dalan 1-2 tahun
4. Kejadian hiperandrogen
5. Kenaikan nilai hormone testosterone diatas nilai normal dewasa
6. Hirsustisme derajat sedang-berat
7. Radang jerawat derajat sedang-berat
8
F. PENATALAKSANAAN
Pilihan terapi pasien PCOS pada usia remaja tergantung pada
gejala yang muncul pada setiap individu remaja dan tujuan dari terapi
tersebut. Sehingga pengobatan yang diberikan apakah untuk mengobati
keluhan jerawat, peiode menstruasi yang abnormal atau keluhan terkait
hirsustisme.
Pilihan pengobatan untuk keluhan jerawat dapat diobati dengan
pengobatan yang diberikan melalui kulit seperti antibiotik, pemberian
sediaan hormon kombinasi hormone estrogen dan progesterone melalui
oral (dapat juga meregulasi siklus haid), atau pil spironolakton yang dapat
memblok hormone androgen penyebab jerawat.
Periode menstruasi yang abnormal dapat diobati dengan berbagai
cara. Banyak dokter menggunakan pil kontrasepsi oral, yang mengandung
hormone estrogen dan progesterone untuk mengatur siklus menstruasi
pasien. Pilihan terapi lain yaitu dengan menggunakan pil progesterone
yang diberikan selama 5-10 hari setiap 1-3 bulan dan penggunaan patch
estrogen dan progesterone. Beberapa pasien tidak dapat menggunakan
beberapa pilihan terapi ini karena alasan kondisi kesehatan sehingga
diperlukan informasi yang menyeluruh berkaitan dengan riwayat medis
dan keluarga pasien.
Pertumbuhan rambut pola pria (hirsustisme) dapat dikurangi
dengan penggunaan pengobatan estrogen dan progesterone (kontrasepsi
oral) dan atau penggunaan pil spironolakton. Beberapa pasien remaja juga
mencoba cara yang berbeda untuk mengurangi gejala hirsustisme ini yatu
dengan pengobatan laser, waxing dan pencukuran (shaving). Pengobatan
dengan Vaniqua dapat digunakan dua kali sehari yang dioleskan pada area
pertumbuhan rambut yang tidak diinginkan. Namun sayangnya pengobatan
ini tidak ditanggung asuransi dan harus digunakan setiap hari.
Pilihan pengobatan lainnya yang dianjurkan yaitu dengan
modifikasi gaya hidup. Olahraga selama 150 menit dengan terjadinya
peningkatan denyut jantung setiap minggu membantu menurunkan
9
kejadian resistensi insulin pada pasien dengan PCOS. Diet sehat tanpa
konsumsi minuman manis seperti soda dan konsumsi karbohidrat serta
makanan cepat saji juga membantu untuk menurunkan resistensi insulin
dan berat badan dimana akan sangat membantu mengurangi gejala-gejala
pada pasien PCOS remaja.
10
DAFTAR PUSTAKA
1. Suprapti S. Buku Ajar Patologi Reproduksi. Literasi Nusantara. Malang;
2020.
2. Hardita, W. A. (2015). Hiperandrogenemia, Hiperinsulinemia, dan