BAB I
PENDAHULUAN
sendiri yaitu keadaan dimana ovarium memiliki folikel berdiameter kurang dari
10 mm dengan jumlah 12 atau lebih. Adanya PCOS dalam jangka panjang dapat
PCOS, yakni kriteria National Institutes of Health (NIH) tahun 1990, kriteria
Rotterdam tahun 2003, dan kriteria Androgen Excess and Polycystic Ovary
Syndrome (AE-PCOS) Society tahun 2006. Kriteria diagnosis PCOS secara umum
ovarium.2
yang memiliki gejala yang serupa dengan PCOS.1 Pemeriksaan laboratorium yang
2
(FSH), tes toleransi glukosa oral, glukosa puasa, insulin puasa, profil lipid
Dalam tinjauan pustaka ini akan dibahas mengenai: definisi, gejala klinis,
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pertama kali dikemukakan oleh Irving Stein (1887-1976) dan Michael Leventhal
(1901-1971) pada tahun 1935 sebagai sindrom yang terdiri dari oligomenore,
ovarium yang tampak saat laparatomi.3 Sindrom polikistik ovarium juga dikenal
tahun 2003, sindrom polikistik ovarium adalah kelainan endokrin yang ditandai
multipel (lebih dari 12 folikel) dan berukuran kecil (diameter kurang dari 10 mm),
endokrin. Gejala klinis tampak jelas beberapa tahun setelah pubertas. Gejala klinis
Pada tahun 2003 konsensus antara the European Society of Human Reproduction
and Embryology (ESHRE) dan the American Society for Reproductive Medicine
dikenal sebagai kriteria Rotterdam, yaitu jika ditemukan dua dari tiga gejala
berikut:1
Kriteria Rotterdam diperbaharui pada tahun 2006 oleh Androgen Excess and
Society yaitu:6
akne, dan atau alopesia androgenik. Hirsutisme yaitu pertumbuhan rambut yang
kasar dan berwarna gelap yang terdistribusi dengan pola seperti pada laki-laki (di
atas bibir, dagu, dada, abdomen atas, punggung, dan lain-lain). Hirsutisme dan
memiliki 12 atau lebih folikel berdiameter 2–9 mm dan atau peningkatan volume
ovarium lebih dari 10 cm3 pada USG vaginal atau abdominal (gambar 2.2).
Deskripsi polikistik ovarium tidak dapat digunakan jika pasien mengkonsumsi pil
kontrasepsi oral. Waktu yang baik untuk melakukan USG pada perempuan dengan
menstruasi yang teratur yaitu hari ketiga sampai kelima siklus menstruasi.7
(Indeks Massa Tubuh [IMT] 25–29,9 kg/m2) dan obesitas (IMT >30 kg/m2).
Perempuan dengan PCOS yang disertai obesitas sentral memiliki faktor risiko
tujuh kali lipat mengalami infark miokard. Gejala klinis PCOS lainnya yaitu
timbulnya akne dan akantosis nigrikans. Akne terdapat pada ±30% penderita
PCOS. Akantosis nigrikans yaitu erupsi mukokutan yang terjadi pada lipatan kulit
7
2.3. Epidemiologi
dunia menurut kriteria diagnosis NIH, dan lebih banyak menurut kriteria
pada perempuan usia produktif. Beberapa faktor risiko PCOS yaitu pada
2.4. Etiologi
Etiologi spesifik dari PCOS belum diketahui dengan pasti. Etiologi PCOS
dan hiperinsulinemia).9
2.5. Patogenesis
Etiopatogenesis yang tepat untuk PCOS masih belum diketahui dengan jelas,
dimana terdapat penurunan kemampuan sel untuk merespon sinyal dari insulin.
adalah gangguan utama yang mendasari gambaran klinis yang khas pada PCOS.
hiperandrogenemia.5
Androgen tidak hanya mengganggu sinyal insulin secara langsung, tetapi juga
memicu lipolisis sehingga meningkatkan asam lemak bebas yang beredar, yang
tipe I yang oksidatif dan sensitif-insulin, serta meningkatkan serat otot tipe II yang
sintesis androgen tidak hanya di ovarium, tetapi juga di jaringan lemak subkutan
Pada penderita PCOS dengan obesitas, kadar leptin yang meningkat diketahui
peptide yang dihasilkan oleh gen obesitas (ob) di jaringan lemak. Leptin bekerja
9
obesitas selain terjadi peningkatan ekspresi gen ob pada jaringan lemak subkutan,
juga terdapat gangguan transportasi leptin melewati sawar darah otak yang
testosteron.
Ovarium akan menghasilkan folikel preantral yang lebih banyak dan berukuran
Pertumbuhan folikel tertahan pada ukuran 2-9 mm dan memerlukan FSH untuk
Resistensi Insulin
TIMF
ALB TIIMF
ovarium
Hipofisis: LH
pembentukan folikel preantral dan antral yang kecil sehingga terjadi pula
perkembangan folikel preantral dan antral fase awal hingga diameter folikel
Peningkatan insulin dan LH, akan meningkatkan produksi androgen dari sel
beberapa mekanisme yang terkait efek estrogen pada sistem imun berlawanan
Estrogen meningkatkan sekresi IL-4 oleh limfosit Th2, IL-1 oleh monosit, IL-6
oleh limfosit T dan interferon-γ oleh sel Th1. Pada siklus ovulasi normal, fase
folikular ditandai oleh peningkatan IL-6, dimana kadarnya akan menurun pada
fase luteal. Efek stimulasi estrogen pada sistem imun dapat dihambat oleh
produksi autoantibodi.11
dan untuk menyingkirkan kemungkinan adanya kelainan lain dengan gejala klinis
yang sensitif dan spesifik untuk PCOS. Pemeriksaan yang dapat dilakukan
(FSH), tes toleransi glukosa oral, glukosa puasa, insulin puasa, profil lipid
kelainan tiroid. Pada kelainan tiroid dimana kadar TSH meningkat, sering
spesimen serum atau plasma. Spesimen yang digunakan bebas dari hemolisis dan
lipemia, stabil selama 5 hari dengan penyimpanan pada suhu 2-8°C dan selama 1
bulan jika dibekukan. Konsentrasi TSH dipengaruhi oleh irama sirkadian dimana
kadar puncak tercapai pada malam hari antara pukul 02.00-04.00, dan kadar
terendah pada sore hari antara pukul 17.00-18.00. Nilai normal TSH pada dewasa
usia 21-54 tahun 0,3-4,5 mIU/L dan pada usia 55-87 tahun 0,5-8,9 mIU/L.13
2.6.2. Prolaktin
pada suhu 4°C dan 1-2 hari jika dibekukan. Pemeriksaan prolaktin dilakukan
dengan metode imunometrik. Sampel darah harus diambil dalam 3-4 jam setelah
pasien bangun tidur karena kadar prolaktin meningkat selama tidur dan mencapai
puncak pada dini hari. Kadar prolaktin dipengaruhi oleh stress, kegiatan fisik, dan
sepanjang malam saat pasien istirahat. Nilai normal prolaktin pada wanita dewasa
2.6.3. Testosteron
Testosteron yang beredar dalam sirkulasi darah terdiri dari tiga bentuk yang
berbeda: bentuk bebas, terikat lemah (dengan albumin), dan terikat kuat (dengan
sex hormone binding globulin). Kadar testosteron yang dapat diperiksa yaitu
bebas.16
serum atau plasma heparin yang stabil selama 3 hari pada suhu 4-8°C dan selama
1 tahun pada suhu -20°C. Testosteron memiliki variasi diurnal, dimana kadar
spesimen yang diambil pada pagi hari. Nilai normal testosteron pada wanita
neoplasma adrenal.12
Spesimen yang digunakan yaitu serum atau plasma EDTA yang stabil selama 14
hari pada suhu 4-8°C dan selama >1 tahun pada suhu -20°C.16
2.6.5. Androstenedion
dikonversi menjadi kortisol. Kadar 17-OHP yang dilakukan saat pagi hari dan
puasa <200 ng/dL (<6 nmol/L) pada fase folikular bermanfaat untuk
Pemeriksaan LH dan FSH tidak rutin dilakukan pada pasien tersangka PCOS.
Kadar LH dapat ditemukan meningkat minimal dua kali lipat nilai normal dan
lebih tinggi dari FSH, namun tidak ditemukan pada semua penderita PCOS.
Sepertiga penderita PCOS memiliki kadar LH dalam batas normal. Ratio LH/FSH
PCOS), namun tidak sensitif dan spesifik. Kadar LH serum dipengaruhi oleh
heparin).15
17
glukosa dan gangguan sekresi insulin pada PCOS. Baku emas pemeriksaan
pemeriksaan tersebut sulit, mahal, dan invasif, parameter yang digunakan untuk
evaluasi resistensi insulin yaitu kadar glukosa puasa, kadar serum insulin puasa,
glukosa/insulin puasa <4,5; trigliserida ≥150 mg/dL, HDL <50 mg/dL, glukosa
signifikan dengan resistensi insulin dan telah diteliti untuk digunakan sebagai
puasa terhadap kejadian PCOS memiliki nilai prediksi positif 87% dan nilai
komplikasi.12
ditemukan antara kadar ANA pada pasien PCOS yang berhubungan dengan
tiroiditis autoimun.17
SS-B/La, RNP 70, Sm, RNP/Sm, Scl-70, Centromere B, dan Jo-1. Antigen-
antigen dilekatkan pada sumur untuk mengikat antibodi yang terdapat dalam
linked immunosorbent assay (ELISA) dimana jika terdapat antibodi terhadap ds-
SNA dalam serum akan diikat oleh antigen pada sumur. Hasil positif jika kadar
dalam serum akan berkompetisi dengan AMH yang berlabel pada reagen untuk
berikatan dengan antibodi spesifik AMH yang dilekatkan pada sumur. Nilai cut-
19
off AMH untuk mendiagnosis PCOS 3,94 ng/mL memiliki spesifisitas 89,8% dan
sensitivitas 80%.10
20
BAB III
RINGKASAN
dengan gejala serupa PCOS. Dari berbagai pemeriksaan yang disarankan, yang
stimulating hormone (FSH), tes toleransi glukosa oral, glukosa puasa, insulin
SUMMARY
proposed to be the cause of PCOS. Some of the diagnostic criteria used to help
Laboratory evaluation used to help diagnosis of PCOS and for exclude the
other diseases with similar symptoms with PCOS. Examinations that can help to
(FSH), oral glucose tolerance test, fasting glucose:insulin ratio, lipid profile, anti-
DAFTAR PUSTAKA
9. Norman RJ, Dewailly D, Legro RS, Hickey TE. Polycystic ovary syndrome.
Lancet. 2007 Aug 25;370(9588):685-97.
15. Demers LM, Vance ML. Pituitary Function. Dalam: Burtis CA, Ashwood
ER, Bruns DE, editor. Tietz Texbook of Clinical Chemistry and Molecular
Diagnostics. Edisi ke-4. St. Louis: Elsevier Saunders; 2006. hlm. 1978-81.