Anda di halaman 1dari 9

KADAR TIMBAL DARAH DAN KELUHAN SISTEM SYARAF PUSAT

PADA PEKERJA PERCETAKAN UNIPRESS SURABAYA


Blood Lead Levels and Healthy Complaint in Printing Workers of Unipress Surabaya

Mika Vernicia Humairo dan Soedjajadi Keman


Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga
Jalan Mulyorejo, Surabaya 60115
Email: verniciamika@gmail.com

Abstrak: Timbal dapat ditemukan pada tinta percetakan yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui absorpsi kulit
dan ingesti. Keberadaan timbal dalam darah > 10 μg/dL dapat mengakibatkan gangguan kesehatan salah satunya
yaitu timbulnya keluhan sistem syaraf pusat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar timbal dalam darah
pekerja dan menganalisis keluhan sistem syaraf pusat pada pekerja percetakan Unipress Surabaya. Penelitian ini
observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Subyek penelitian ini yaitu pekerja percetakan bagian proses
produksi dan bagian administrasi. Pada penelitian ini terdapat populasi pekerja proses produksi sebanyak 10 orang
dan pekerja administrasi 7 orang, dengan jumlah sampel pekerja proses produksi 9 orang dan bagian administrasi
6 orang. Penentuan sampel menggunakan simpel random sampling. Data dianalisis dengan uji chi square dan
t-independent test. Kadar timbal darah pekerja proses produksi memiliki ± SD = 6,16 ± 0,37 μg/dl, sedangkan pada
pekerja administrasi ±SD = 6,0 ± 0,18 μg/dl. Berdasarkan pengujian dengan uji t-independent test menunjukkan nilai
p = 0,371 yang menunjukkan tidak ada perbedaan kadar timbal dalam darah pada pekerja proses produksi dengan
pekerja administrasi. Pengujian chi-square nilai p = 0,005 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan keluhan sistem
syaraf pusat pada pekerja proses produksi dan pekerja administrasi. Disimpulkan bahwa kadar timbal darah pekerja
percetakan Unipress Surabaya masih dalam batas normal sehingga timbulnya keluhan sistem syaraf pusat pada
pekerja percetakan dapat disebabkan oleh faktor lain. Meskipun kadar timbal pekerja proses produksi masih dalam
batas normal, tetap disarankan untuk menggunakan sarung tangan ketika bekerja, memperhatikan perilaku higiene
dan sanitasi, mengurangi kebiasaan merokok, serta melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

Kata kunci: Kadar timbal darah, tinta cetak, keluhan ssp, pekerja percetakan

Abstract: Lead is found in the printing ink, it gets into the human body through skin absorption and ingestion. Blood
lead level > 10 μg/dL causes health disturbances. The purpose of this study was analyzed blood lead level and healthy
complaints in printing worker of Unipress Surabaya. This research was observational analytic with cross sectional
approach. The subject was printing production process employees and administration employees. Population of
production process employees were 10 people and administration employees were 7 people. Whereas, sample of
production process employees were 9 and administration employees were 6. The determination of the sampling used
simple random sampling. Data analyzed with chi-square test and t-independent test. Blood lead level of production
process employees have ± SD = 6.16 ± 0.37 μg/dl, whereas the blood lead level of administration employees have
± SD = 6.0±0.18 μg/dl. Based on the results by t-independent test (p = 0.371) which indicated there was no
difference blood lead level of production process employees and administration employees. Based on the test results
by chi-square (p = 0.005) which indicated there was difference in central nervous system disturbances of study group
and control group. It is concluded that blood lead level in printing worker of Unipress Surabaya are normal. Though it
can suggested to use gloves while working, increase hygiene and sanitation behavior, reducing smoking habit, as well
as routine health check up to see the blood lead level.

Keywords: Blood lead level, printing ink, central nervous system, printing worker

PENDAHULUAN tetra etil, Pb asetat, Pb salisilat, Pb stearat, dan Pb


oksalat sedangkan timbal inorganik diantaranya
Penggunaan logam berat banyak pada sektor
yaitu Pb monoxide, Pb dioxide, Pb sulfat, Pb
industri seperti penggunaan timbal, cadmium,
arsenat, Pb kromat (EPA, 2015). Timbal pada
dan cuprum. Timbal merupakan logam berat
dasarnya bersifat tidak mudah menyebabkan zat
yang sering ditemukan berikatan dengan unsur
lain korosi, masa jenis rendah, dan titik didihnya
lain sehingga membentuk senyawa organik dan
tinggi sehingga menyebabkan timbal sering
inorganik. Timbal organik diantaranya yaitu timbal

48
M V Humairo dan S Keman, Kadar Timbal Darah dan Keluhan Sistem Syaraf Pusat 49

digunakan dan dimanfaatkan pada beberapa Metabolisme timbal dalam tubuh tergantung
sektor industri (ATSDR, 2007). dari jalur distribusi timbal, bisa menuju darah,
Timbal sering ditemukan pada industri cat, jaringan, maupun tulang. Timbal yang masuk ke
industri perpipaan, industri pengelasan logam, tubuh manusia sebagian besar akan dibawa dan
industri baterai, pabrik marmer, industri keramik, disimpan dalam darah yaitu sekitar 95% terutama
dan industri percetakan. Pada industri percetakan di eritrosit sedangkan pada tulang yaitu sekitar
timbal yang sering digunakan yaitu timbal jenis 90%. (Lubis, 2013). Marker pajanan timbal dalam
inorganik yang biasa digunakan untuk tambahan tubuh manusia dapat dilihat pada jaringan lunak,
pada tinta cetak dengan tujuan melekatkan warna tulang, darah, rambut, urin, keringat, gigi, kuku,
cetak dan memperkuat kualitas warna. Jenis Pb maupun cairan empedu (Sanders dkk, 2009).
sulfat dan Pb karbonat yang digunakan sebagai Darah merupakan marker pajanan timbal yang
tambahan warna putih, Pb kromat sebagai baik untuk menentukan kadar timbal dalam tubuh
tambahan warna jingga, oranye, merah, dan hijau manusia, dikarenakan 95% timbal disimpan dalam
(Sripathy dkk, 2014). eritrosit. Sistem hematopoetik dan sistem syaraf
Timbal dapat masuk ke dalam tubuh manusia pusat merupakan sistem organ yang sensitif
melalui 3 jalur yaitu inhalasi, ingesti, dan absorpsi dengan racun timbal (Sanders dkk,2009).
melalui kulit (NIOSH, 2013). Timbal yang masuk Kadar timbal dalam darah dapat dipengaruhi
ke tubuh manusia sebagian besar yaitu hampir oleh beberapa faktor internal maupun eksternal
80% melalui inhalasi dan hanya sekitar 10–15% pekerja yang diantaranya yaitu usia pekerja
melalui ingesti pada orang dewasa, namun pada terpapar, jenis kelamin, dosis paparan, pola
anak–anak mencapai 50%. Hal ini dipengaruhi konsumsi, status gizi, lama paparan, masa kerja,
oleh adanya perilaku higiene dan sanitasi yang penggunaan alat pelindung diri, kebiasaan
berbeda antara orang dewasa dengan anak–anak merokok, ketersediaan fasilitas sanitasi, serta
(CDPH, 2009). perilaku higiene dan sanitasi pekerja (Ayu dkk,
Timbal yang menjadi sumber paparan pada 2014).
industri percetakan berasal dari tinta cetak. Nilai Ambang Batas (NAB) kadar timbal dalam
Apabila jenis tinta yang digunakan adalah jenis darah manusia adalah 10 μg/dL (CDC, 2015).
tinta serbuk maka dapat menimbulkan debu yang Namun menurut California Department of Public
mengandung timbal. Namun jenis tinta yang Health (CDPH) tahun 2009 apabila dalam darah
sering digunakan adalah tinta cetak jenis cair terdeteksi timbal sebanyak > 5 μg/dL maka dapat
seperti yang digunakan di Unipress Surabaya, dikategorikan berisiko menimbulkan gangguan
yang pada prinsipnya mengandung timbal dosis kesehatan apabila terpapar terus menerus. Apabila
tinggi (ATSDR, 2007). Timbal dalam tinta cetak seseorang terpapar timbal dalam jangka panjang
dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui atau terpapar dalam jumlah yang cukup tinggi
absorpsi kulit dan ingesti atau hand-to-mouth akan menyebabkan keluhan sistem syaraf pusat,
apabila pekerja tidak menjaga higiene dan sanitasi gangguan pada sistem hematopoetik, gangguan
selama bekerja (Oke dkk, 2008). Kebanyakan saluran pencernaan, gangguan pada sistem
penyerapan timbal ke dalam kulit terjadi setelah kardiovaskuler dan muskuloskeletal, disfungsi
paparan selama 12 jam (ATSDR, 2007). ginjal, dan juga terjadi keluhan sistem reproduksi
(Padilha dkk, 2011).
, )
Keluhan sistem syaraf pusat akibat paparan
Ingesti Pb Inhalasi Pb Absorpsi kulit timbal ditandai dengan sering mengalami
kecemasan, mati rasa, fatigue, tangan sering
Pb Rambut
Pb Darah merasa gemetar dan sering kesemutan, memori
ingatan menurun, sering merasa kram, badan
Tulang kostikal Tulang Jaringan lemas, mudah marah, pusing, dan telinga sering
Trabekular lunak
berdengung (Adult Lead Poisoning Medical
Keringat, Urine Rambut
Provider Questionnaire). Gangguan pada sistem
Empedu
syaraf pusat merupakan dampak yang dapat
Sumber: ATSDR, 2007
terjadi akibat tingginya angka paparan, lama
terpapar dengan sumber, dan jumlah pajanan
Gambar 1. Kompartemen Jalur Masuk dan Ekskresi
yang diabsorpsi oleh manusia.
Timbal dalam Tubuh
50 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 9, No. 1 Januari 2017: 48–56

Apakah kadar timbal dalam darah pekerja Kriteria yang digunakan adalah pekerja berjenis
percetakan Unipress Surabaya lebih dari batas kelamin laki-laki dan berusia pada rentang 20–55
normal yang telah ditetapkan oleh Center of tahun. Sehingga didapatkan populasi terpilih dari
Disease Control? pekerja proses produksi sebanyak 10 orang dan
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk populasi pekerja administrasi sebanyak 7 orang.
menganalisis kadar timbal dalam darah dan Sedangkan penentuan sampel menggunakan
keluhan sistem syaraf pusat pada pekerja metode simpel random sampling dengan rumus
percetakan Unipress Surabaya. Lemeshow (1997), sehingga didapatkan sampel
pekerja proses produksi sebanyak 9 orang dan
sampel pekerja administrasi sebanyak 6 orang.
METODE PENELITIAN
Pengukuran kadar timbal dalam darah
Penelitian dilaksanakan di Unesa Press pekerja percetakan menggunakan metode AAS
(Unipress) Surabaya pada bulan April tahun 2016. (Atomic Absorption Spectroscopy). Pekerja proses
Pada penelitian ini dilakukan pengukuran dan produksi dan pekerja administrasi diberikan
pengamatan variabel penelitian di lokasi penelitian perlakukan yang sama. Pada kedua kelompok
langsung pada masyarakat atau menggunakan responden diambil sampel darah di bagian
metode penelitian lapangan. Berdasarkan metode lengan tangan yaitu pada pembuluh darah vena
perlakuan pada subjek, penelitian ini berjenis sebanyak ± 3 cc dengan menggunakan spuit
observasional karena hanya dilakukan observasi yang kemudian diletakkan dalam blood tube yang
dan pengukuran pada subjek tanpa dilakukan telah berisi cairan EDTA. Pengambilan sampel
perlakuan apapun. Data hasil penelitian dianalisis darah ini dilakukan oleh tenaga medis.
secara analitik dengan menggunakan uji statistik Pengujian kadar timbal dalam tinta cetak
yaitu chi-square untuk mengetahui perbedaan yang biasa digunakan di percetakan Unipress
adanya keluhan sistem syaraf pusat pada pekerja Surabaya juga menggunakan metode AAS (Atomic
proses produksi dan pekerja administrasi serta Absorption Spectroscopy) dengan mengambil
dilakukan pengujian dengan menggunakan sampel dari tinta cetak yang digunakan kemudian
t-independent test guna untuk mengetahui meletakkannya di dalam plastik steril dan diuji
perbedaan kadar timbal dalam darah pekerja dengan menggunakan metode dan cara uji yang
proses produksi dan pekerja administrasi. Desain sama dengan uji yang dilakukan untuk melihat
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kadar timbal dalam darah.
cross sectional karena pengukuran, pengamatan, Sehubungan dengan tujuan pada penelitian
wawancara serta pemeriksaan fisik dilakukan pada ini yaitu mengetahui dan menganalisis adanya
periode tertentu secara bersamaan. keluhan sistem syaraf pusat pada pekerja proses
Penelitian ini dilakukan pada dua kelompok produksi dan pekerja administrasi akan dilakukan
responden yaitu pekerja di bagian proses produksi wawancara dan beberapa pemeriksaan fisik
sebagai pekerja yang terpapar timbal dalam pada kedua kelompok responden. Perlakuan
tinta cetak dan pekerja di bagian administrasi yang dilakukan pada pekerja proses produksi
sebagai pekerja yang tidak terpapar timbal di dan pekerja administrasi sama terkait untuk
tinta percetakan Unipress Surabaya. Hal ini mengetahui beberapa gejala sistem syaraf pusat
bertujuan untuk dapat membandingkan antara yang dialami pekerja proses produksi maupun
kelompok yang terpapar timbal pada tinta cetak pekerja administrasi sebagai akibat kontaminasi
dan kelompok yang tidak terpapar timbal pada timbal dalam tubuh seseorang.
tinta cetak. Pekerja proses produksi percetakan Terdapat beberapa kategori pertanyaan yang
merupakan pekerja yang kemungkinan terpapar menginterpretasikan keluhan sistem syaraf pusat
timbal dalam tinta saat melakukan proses yang akan diberikan pada pekerja dan beberapa
produksi cetak. Sedangkan pekerja administrasi kategori yang perlu dilakukan pemeriksaan fisik
merupakan pekerja yang tidak terpapar timbal oleh tenaga medis yaitu untuk mengetahui gejala
yang terkandung dalam tinta cetak saat melakukan tremor dan mati rasa pada responden. Kuesioner
proses produksi cetak. yang digunakan menggunakan pedoman yang
Besar populasi yang diambil dalam penelitian terdapat dalam California Department of Public
ini yaitu pekerja proses produksi dan pekerja Health (2009).
administrasi di percetakan Unipress Surabaya Pemeriksaan fisik yang dilakukan pada
yang telah masuk ke dalam kriteria inklusi. pekerja proses produksi dan pekerja administrasi
M V Humairo dan S Keman, Kadar Timbal Darah dan Keluhan Sistem Syaraf Pusat 51

oleh tenaga medis memiliki tujuan untuk sirkulasi udara setiap melakukan proses produksi.
mengetahui adanya gejala tremor dan kondisi Unipress Surabaya juga menyediakan fasilitas
anggota gerak yang mati rasa yang dialami oleh mencuci tangan yang memadai diantaranya air
responden. Untuk mengetahui adanya gejala dalam kondisi selalu mengalir dan sabun.
tremor, pekerja diminta untuk membawa selembar Jenis tinta yang digunakan di Unipress
kertas dalam keadaan duduk tegak dengan tangan merupakan jenis tinta serbuk dengan merk
lurus ke depan kemudian dilihat pergerakan gestetner dan tinta cair dengan merk cemani toka
tangan sedang dalam kondisi gemetar atau tidak. dan riso. Warna yang sering dipakai di Unipress
Sedangkan untuk anggota gerak yang mati rasa adalah tinta warna hitam, putih, dan beberapa
dilakukan percobaan dengan menggunakan tinta warna lainnya yang biasa digunakan untuk
rangsangan berupa goresan kapas di beberapa sampul buku. Tinta jenis serbuk sangat jarang
titik refleks dan menggunakan palu refleks untuk digunakan hanya digunakan pada saat mendesak
mengetahui kondisi refleks patela. yaitu ketika hasil cetak dibutuhkan dalam 1 atau
Dilakukan klasifikasi untuk mengetahui 2 hari, lain halnya dengan tinta cetak cair yang
kondisi sistem syaraf pusat normal, terjadi hampir selalu digunakan untuk produksi cetak
gangguan ringan, gangguan sedang, atau disebabkan harganya yang tidak terlalu mahal.
gangguan berat. Klasifikasi yang digunakan pada Dalam melakukan proses produksi cetak pekerja
penelitian ini bersumber dari CDPH (2009) sesuai biasanya menghabiskan waktu 3–4 jam dalam
dengan pertanyaan kuesioner yang diajukan pada sehari selama 3–4 hari dalam satu minggu.
responden. Unipress Surabaya dalam menambahkan
Analisis perbedaan kadar timbal dalam darah tinta ke dalam mesin cetak dilakukan oleh
pekerja proses produksi dan pekerja administrasi pekerja proses produksi sendiri. Tinta cetak
menggunakan uji statistik t-independent test yang menggunakan tambahan pelarut yang
sedangkan untuk analisis perbedaan adanya mengandung timbal inorganik. Pengisian tinta
keluhan sistem syaraf pusat pada pekerja proses dilakukan di ruangan proses produksi dengan
produksi dan pekerja administrasi menggunakan kondisi suhu ruang yang dalam pelarut atau
uji statistik chi–square. tambahan tinta cetak terdapat bahan jenis Volatile
Organic Compound (VOC) atau komponen
organik yang mudah menguap. Sehingga pada
HASIL DAN PEMBAHASAN
proses pencampuran tinta menyebabkan bahan
Unipress merupakan percetakan milik tambahan tersebut secara tidak sengaja dapat
Universitas Negeri Surabaya yang menghabiskan menguap, fume yang berada di udara dapat
rata-rata 30.000 lembar kertas per harinya. terabsorbsi ke dalam tubuh pekerja oleh karena
Disana terdapat beberapa ruangan yaitu ruang itu sebaiknya pekerja tidak terpapar langsung oleh
proses produksi, ruang administrasi, dan tinta cetak (Adiwijayanti, 2015).
ruang finishing. Ruang proses produksi cetak Hampir keseluruhan pekerja percetakan
merupakan ruang untuk pekerja proses produksi baik pekerja proses produksi maupun pekerja
melakukan pekerjaannya yaitu mencetak buku administrasi memiliki kebiasaan merokok.
ajar mahasiswa, jurnal, buletin, leaflet, brosur, Kebiasaan merokok yang dimiliki oleh pekerja
dan undangan yang memiliki potensi cukup proses produksi maupun pekerja administrasi
besar sebagai sumber paparan timbal yang dapat memengaruhi timbal dalam darah
terkandung dalam tinta cetak, sedangkan pada dikarenakan bahan pembuat rokok salah satunya
ruang administrasi merupakan ruang bagi pekerja yaitu logam berat timbal. Adapun karakteristik
administrasi yang memungkinkan tidak terpapar pekerja produksi yang lain yaitu tidak ada
timbal dikarenakan tidak berada di satu lokasi satupun yang menggunakan sarung tangan ketika
dengan sumber pencemar timbal. Unipress melakukan proses produksi dan hanya 1 orang
Surabaya juga memiliki ruangan finishing guna yang menggunakan masker. Mereka memiliki
untuk menyortir buku yang telah dicetak, menjilid kebiasaan yang cukup baik yaitu selalu mencuci
buku yang sudah disortir, memotong kertas tangan dengan sabun setelah melakukan proses
atau buku yang sudah siap sesuai ukuran yang produksi dan sebelum makan, mereka juga lebih
diharapkan kemudian dapat diberikan kepada memilih menggunakan sendok daripada tangan
konsumen. Ruang proses produksi memiliki 2 setiap kali makan siang di tempat kerja. Pola
pintu yang digunakan sebagai ventilasi untuk makan pekerja proses produksi juga cukup baik
52 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 9, No. 1 Januari 2017: 48–56

Order Setting Persetujuan Reproduksi


konsumen film

Finishing Penggandaan Mengisi tinta Membuat plat


file cetak cetak

Sumber: Humairo, 2016


Gambar 2. Alur Proses Produksi Cetak di Unipress Surabaya

mereka mengonsumsi makanan dengan seimbang Gambar 2 tentang alur produksi percetakan di
yaitu dengan kebutuhan buah dan sayur yang Unipress Surabaya menunjukkan bahwa terjadinya
tercukupi. kontak antara tinta cetak dengan pekerja yaitu
Absorbsi timbal dalam darah dapat ketika proses mengisi tinta cetak pada mesin cetak
dikurangi oleh konsumsi bahan makanan yang dan saat penggandaan file. Pada saat pengisian
mengandung vitamin D dan kalsium. Kedua zat tinta cetak pada mesin cetak pekerja biasa
ini dapat berinteraksi dengan timbal dengan cara menggunakan sendok besi untuk mengambil
mengikat timbal sehingga timbal sulit diabsorbsi tinta pada kaleng dan meletakkan pada mesin
oleh tubuh, berkompetisi dengan timbal di usus cetak namun kemungkinan mengenai kulit pekerja
pada lokasi transport dan mekanisme absorbsi, sangat tinggi dan juga terjadi saat penggandaan
serta merubah afinitas jaringan target timbal. file dikarenakan pekerja harus meratakan tinta
Kandungan mineral kalsium, vitamin D, dan fosfat yang ada di mesin cetak agar hasil warna cetakan
dalam makanan dapat membantu menurunkan tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis, pada
absorbsi timbal. Berdasarkan penelitian ditemukan tahap ini biasanya pekerja menggunakan alat
bahwa rendahnya kadar kalsium dalam tubuh untuk meratakan namun terkadang juga terdapat
menyebabkan peningkatan absorbsi dan retensi pekerja yang menggunakan tangan.
timbal (Ettinger dkk, 2007). Jenis makanan yang Sesuai alur proses produksi percetakan yaitu
mengandung kalsium dan vitamin D susu, susu pada saat pengisian tinta dan penggandaan file
kedelai, keju, yoghurt, jeruk, pisang, dan ikan di Unipress Surabaya memungkinkan terjadi
laut. absorpsi timbal ke dalam tubuh pekerja melalui
Berdasarkan pengukuran tinta cetak yang kulit dan ingesti melalui hand-to mouth. Hal
biasa digunakan oleh percetakan Unipress ini dapat terjadi apabila pekerja tidak terbiasa
Surabaya menunjukkan bahwa kadar timbal mencuci tangan dengan sabun sesaat setelah
dalam tinta cetak sebanyak 1,7 mg/kg tinta. melakukan proses cetak dan ketika sebelum
Pada prinsipnya apabila pekerja proses produksi mengonsumsi makanan. Namun berdasarkan
terpapar timbal dengan kadar 1,7 mg/kg tinta survey yang dilakukan menunjukkan hampir
secara kontinyu maka dapat menyebabkan kadar seluruh pekerja proses produksi selalu mencuci
timbal dalam darah pekerja semakin meningkat tangan dengan sabun setiap selesai melakukan
dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan. proses produksi yang memungkinkan terpapar
Hal ini disebabkan karena karakteristik timbal tinta cetak dan setiap sebelum makan.
yang bersifat akumulator (Lubis, 2013). Berdasarkan Gambar 3 tentang distribusi
Berdasarkan alur produksi di percetakan kadar timbal (Pb) dalam darah pekerja yang
Unipress Surabaya yang pertama dilakukan yaitu bekerja di proses produksi dan pekerja
pemesanan oleh konsumen, penyetingan oleh administrasi percetakan Unipress Surabaya
bagian setting, persetujuan konsumen terkait menunjukkan bahwa mean kadar timbal (Pb)
hasil setting yang telah dilakukan oleh pegawai, dalam darah pekerja proses produksi adalah 6,16
pembuatan reproduksi film, pembuatan plat cetak, μg/dl dengan standar deviasi 0,37 sedangkan
pengisian tinta pada mesin cetak, penggandaan kadar timbal (Pb) dalam darah pekerja administrasi
file, dan finishing yang meliputi menyortir, menjilid, adalah 6,0 μg/dl dengan standar deviasi 0,18.
dan melakukan pemotongan kertas. Menurut CDPH (2009) apabila terdapat kadar
M V Humairo dan S Keman, Kadar Timbal Darah dan Keluhan Sistem Syaraf Pusat 53

Gambar 3. Kadar Timbal dalam Darah Pekerja

timbal (Pb) dalam darah 5–9 μg/dl, individu diantaranya yaitu usia, jenis kelamin, kebiasaan
tersebut telah terpapar timbal (Pb) dan dapat merokok, alat pelindung diri yang digunakan,
menimbulkan risiko gangguan kesehatan. Pada lama paparan, masa kerja, perilaku higiene dan
pekerja yang bekerja di proses produksi Pb yang sanitasi yang baik, dan juga pola konsumsi (Ayu
terukur pada keseluruhan responden 5–9 μg/dl dkk, 2014). Adapun beberapa faktor berdasarkan
(Humairo, 2016). hasil survey dan wawancara dengan pekerja yang
Berdasarkan hasil pengujian terhadap dapat memengaruhi kadar timbal dalam darah
kadar timbal pekerja dengan analisis bivariat masih berada dalam batas normal diantaranya
menggunakan uji t-independent test menunjukkan yaitu kadar timbal dalam tinta cetak, kebiasaan
nilai t = -0,929 dan p-value = 0,429, maka dapat higiene dan sanitasi yang baik dari pekerja proses
disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan produksi, dan juga lama paparan pekerja yang
kadar timbal dalam darah antara pekerja proses terinterpretasi melalui lama proses cetak.
produksi dan pekerja administrasi. Berdasarkan Kesadaran dan kemauan yang cukup tinggi
pengukuran darah pekerja juga menunjukkan tampak dari pekerja untuk selalu melaksanakan
bahwa kadar timbal dalam darah pekerja 100% perilaku higiene dan sanitasi dengan baik. Perilaku
masih berada dalam batas normal yaitu < 10 μg/ higiene dan sanitasi pekerja ini tercermin dari
dl (CDC, 2015). kebiasaan pekerja mencuci tangan dengan sabun
Menurut Center of Control Disease (2015) setiap selesai melakukan proses produksi terutama
apabila kadar timbal dalam darah > 10 μg/ apabila setelah kontak dengan tinta cetak dan saat
dl dapat menimbulkan gangguan kesehatan hendak makan disebabkan pekerja proses produksi
seper ti penurunan fungsi neurokognitif, juga sering makan di ruangan produksi, perilaku lain
abnormalitas sperma, disfungsi ginjal, gangguan yang juga mendukung perilaku higiene dan sanitasi
pencernaan, dan timbulnya gangguan pada pekerja baik yaitu pekerja proses produksi lebih
sistem hematopoeitik. Namun menurut California sering menggunakan sendok saat makan siang di
Department of Public Health (2009) apabila kantor daripada menggunakan tangan sehingga
kadar timbal dalam darah 5–9 μg/dl, individu memungkinkan menjadi penyebab absorbsi timbal
tersebut telah terpapar timbal meskipun dalam dalam darah tidak terlalu tinggi sehingga timbal
jumlah yang sedikit namun dapat menimbulkan yang terukur dalam darah pekerja proses produksi
risiko gangguan kesehatan seperti keguguran, dalam batas normal.
perkembangan janin terganggu, hipertensi, dan Tabel 1 menunjukkan Lama paparan antara
disfungsi ginjal. Hal yang perlu dilakukan salah pekerja dengan tinta cetak tidak terlalu lama
satunya yaitu monitoring sebagai salah satu upaya dikarenakan berdasarkan wawancara yang
preventif untuk mencegah peningkatan kadar dilakukan pada pekerja proses produksi lama
timbal dalam darah sehingga tidak menimbulkan paparan pekerja percetakan Unipress Surabaya
gangguan kesehatan yang lebih serius salah dengan tinta cetak seluruhnya hanya ≤ 8 jam
satunya yaitu timbulnya gangguan terhadap sehari dengan rata-rata 6 jam per hari sedangkan
sistem syaraf pusat. setiap minggunya hanya membutuhkan waktu
Terdapat beberapa faktor yang dapat 3–4 hari per minggu. Analisis pada penelitian
memengaruhi kadar timbal dalam darah ini selaras dengan penelitian sebelumnya yang
54 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 9, No. 1 Januari 2017: 48–56

menyatakan bahwa terdapat hubungan antara Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan
kadar plumbum (Pb) dalam darah pekerja yang pada pekerja proses produksi menghasilkan
dipengaruhi oleh lama kerja atau lama paparan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
antara pekerja dengan sumber paparan dalam pengisian tinta cetak yaitu ± 1 menit setiap 2 hari
jam dan hari dengan tanpa menggunakan alat sekali, waktu untuk meratakan tinta pada mesin
pelindung diri (Pasorong, 2007). cetak dilakukan selama ± 5 menit yang dilakukan
Lama proses produksi cetak diasumsikan setiap hari setiap ada proyek cetak, serta waktu
lama pekerja proses produksi terpapar timbal yang dibutuhkan pekerja untuk cleaning mesin
yang berasal dari tinta cetak selama proses yaitu setiap hari jumat atau 1 kali dalam seminggu
produksi, yang memungkinkan pekerja terpapar yang dilakukan selama 15–20 menit oleh pekerja
timbal dari tinta cetak dalam satu minggu. Lama sendiri. Beberapa rincian waktu yang dibutuhkan
paparan dapat memengaruhi jumlah timbal dalam untuk mengisi tinta, meratakan tinta pada mesin
darah pekerja poses produksi. Sehingga lama cetak, dan cleaning dapat memengaruhi lama
kontak pekerja dengan tinta cetak pada saat paparan pekerja proses produksi dengan timbal
proses produksi yang tidak terlalu lama dapat yang terkandung pada tinta cetak.
menjadi salah satu faktor yang menyebabkan Berdasarkan status paparan timbal
kadar timbal dalam darah pekerja proses produksi di percetakan Unipress Surabaya, yang
masih berada dalam batas normal. Namun mengategorikan pekerja proses produksi
apabila hal ini terjadi secara kontinyu selama merupakan kelompok yang terpapar timbal pada
proses produksi maka dimungkinkan kadar timbal tinta percetakan dan pekerja administrasi sebagai
dalam darah pekerja akan terus meningkat yang kelompok yang tidak terpapar timbal pada tinta
didukung tidak adanya kesadaran pekerja untuk percetakan. Keluhan sistem syaraf pusat yang
menggunakan masker dan sarung tangan saat diteliti pada responden terdapat dua jenis yaitu
melakukan proses produksi. yang bersifat subyektif melalui kuesioner dan
Lama paparan yang terinterpretasi melalui wawancara serta melalui pemeriksaan fisik yang
lama proses produksi juga didukung dengan bersifat obyektif terkait pemeriksaan beberapa
waktu yang dibutuhkan oleh pekerja untuk mengisi keluhan sistem syaraf pusat yang meliputi tremor
tinta pada mesin, meratakan tinta pada mesin, dan gan adanya keluhan mati rasa yang dilakukan
cleaning mesin cetak yang pada ketiga proses oleh tenaga medis.
tersebut memungkinkan terjadi kontak antara
pekerja proses produksi dengan tinta cetak.

Tabel 1.
Distribusi Lama Kerja Pekerja Proses Produksi Percetakan Unipress Surabaya April 2016
Lama Paparan (jam/hari) n % Lama Paparan (hari/minggu) n %
3 jam 1 11,11 3 hari 5 55,56
6 jam 5 55,56 4 hari 4 44,44
8 jam 3 33,33 - - –
Total 9 100,00 Total 9 100,00
Rata-rata 6,3 jam Rata-rata 3,4 hari

Tabel 2.
Keluhan sistem Syaraf Pusat pada Pekerja Percetakan Unipress

Pekerja Proses Produksi Pekerja Administrasi


Keluhan Gangguan
n % n %
Normal 1 11,11 5 83,33
Ringan 2 22,22 0 0,00
Sedang 2 22,22 0 0,00
Berat 4 44,44 1 16,67
Total 9 100,00 6 100,00
M V Humairo dan S Keman, Kadar Timbal Darah dan Keluhan Sistem Syaraf Pusat 55

Penurunan neuropsikologi ditandai dengan dl menyebabkan penurunan syaraf konduksi, dan


adanya keluhan yang dialami responden dalam apabila mencapai 80–100 μg/dl dalam jangka
hal lemahnya daya ingat, sulit berkonsentrasi dan waktu paparan ≥ 1 tahun dapat menyebabkan
kesulitan memahami bacaan, gangguan emosional enchephalopaty. Namun berdasarkan hasil
yang menyebabkan individu mudah marah, penelitian tidak ada satupun responden yang
jengkel, dan juga ditandai dengan penurunan kadar timbal darahnya > 10 μg/dl karena 100%
kecepatan respons tubuh atau penurunan responden memiliki kadar timbal dalam darah
fungsi refleks anggota gerak tubuh yang untuk normal (Casarett dkk, 2010). Normalnya kadar
mengetahuinya dilakukan pemeriksaan fisik timbal dalam darah pekerja dapat disebabkan
terhadap responden oleh tenaga medis (Mason oleh perilaku higiene dan sanitasi pekerja proses
dkk, 2014). produksi yang baik, kadar timbal dalam darah
Keluhan sistem syaraf pusat dikategorikan pekerja juga normal, kadar timbal dalam tinta
menjadi 4 kategori menurut California Department cetak yang digunakan rendah, lama kontak antara
of Public Health (2009) yaitu tidak terjadi keluhan pekerja dan tinta cetak yang digunakan juga tidak
sistem syaraf pusat atau normal, keluhan sistem terlalu lama sehingga memungkinkan timbulnya
syaraf pusat ringan dengan ditandai dengan keluhan sistem syaraf pusat pada pekerja
keluhan sering mengalami kelelahan, sering proses produksi tidak disebabkan oleh timbal
terganggu emosionalnya seperti mudah marah yang terkandung dalam tinta cetak namun bisa
dan jengkel, sulit berkonsentrasi, mudah lelah, disebabkan oleh keberadaan zat arsen dalam tinta
daya ingat menurun/mudah lupa, dan insomnia, cetak yang digunakan (WHO, 2006). Sedangkan
keluhan sistem syaraf pusat sedang ditandai timbulnya keluhan sistem syaraf yang ditemukan
dengan keluhan pusing (vertigo), nyeri otot, pada pekerja proses produksi dan pekerja
sering kram, dan tremor, dan juga keluhan sistem administrasi kemungkinan dapat disebabkan oleh
syaraf pusat berat yang ditandai dengan sering sumber lain diantaranya yaitu konsumsi air minum
kesemutan, kaki seperti terbakar, mati rasa, yang mengandung Mn cukup tinggi, kekurangan
dan telinga sering berdenging. Untuk pekerja vitamin, mineral, dan mikro nutrien, memiliki
yang memiliki keluhan sistem syaraf pusat riwayat penyakit stroke, menderita parkinson,
ringan, sedang, dan berat diklasifikasikan positif serta terdapat luka traumatik pada otak (WHO,
memiliki keluhan sistem syaraf pusat. Sehingga 2006).
berdasarkan Tabel 2 sebanyak 11,1% pekerja di
bagian proses produksi tidak memiliki keluhan
KESIMPULAN DAN SARAN
sistem syaraf pusat atau dan 88,9% mengalami
keluhan sistem syaraf pusat. Adapun pada pekerja Penelitian yang telah dilakukan pada pekerja
administrasi sebanyak 83,3% tidak mengalami percetakan Unipress Surabaya pada bulan April
keluhan sistem syaraf pusat dan hanya 16,7% tahun 2016 menunjukkan bahwa kadar timbal
yang mengalami keluhan sistem syaraf pusat. dalam darah pekerja di bagian proses produksi
Pekerja proses produksi mengalami keluhan lebih masih dalam batas normal yaitu < 10 μg/dl.
banyak dibandingkan pada pekerja administrasi Pekerja proses produksi lebih banyak mengalami
hal ini dimungkinkan karena mereka tidak terbiasa keluhan sistem syaraf pusat dibandingkan pekerja
menggunakan masker sehingga dapat terpapar administrasi yaitu sebanyak 8 dari 9 pekerja
fume tinta cetak. mengalami beberapa keluhan. Namun hal ini tidak
Daya racun timbal dalam tubuh dapat selaras dengan kadar timbal yang ditemukan pada
menyebabkan keluhan sistem syaraf pusat yang darah kedua kelompok responden karena tidak
meliputi gangguan afektif, kognitif, dan perubahan memiliki perbedaan sehingga memungkinkan
psikologi. Timbal dapat mengakibatkan penurunan timbulnya keluhan sistem syaraf pusat diakibatkan
neurofisiologi dan neuropsikologi secara signifikan oleh faktor lain yaitu konsumsi air minum yang
yang dipengaruhi oleh jumlah timbal dalam mengandung Mn, kekurangan vitamin, mineral,
darah. dan mikro nutrien, memiliki riwayat penyakit
Timbulnya gangguan pada sistem syaraf stroke, menderita parkinson, serta terdapat luka
pusat akan timbul ketika ditemukan kadar timbal traumatik pada otak.
dalam darah sebanyak > 10 μg/dl. Diantaranya Meskipun kondisi timbal dalam darah pekerja
yaitu apabila ditemukan timbal sebanyak 10–15 normal, tetap disarankan bahwa pekerja proses
μg/dl dapat menyebabkan penurunan IQ, 40 μg/ produksi percetakan hendaknya menggunakan
56 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 9, No. 1 Januari 2017: 48–56

alat pelindung diri berupa sarung tangan dan CDC. (2015). Center of Control Disease: Adult Blood Lead
masker apabila sedang bekerja, memperhatikan Epidemiology & Surveillance (ABLES. Diakses dari http://
www.cdc.gov/niosh/topics/ables/description.html.
perilaku higiene dan sanitasi setelah bekerja,
EPA. (2015). Lead Compounds. Diakses dari http://
mengurangi kebiasaan merokok, menjaga www3.epa.gov/airtoxics/hlthef/lead.html.
pola makan dengan sering mengonsumsi Ettinger A.S., Hu, H., Avila., M.H. (2007). Dietary Calcium
buah dan sayur untuk meningkatkan daya Supplementation to Lower Blood Lead Levels in
tahan tubuh, mengonsumsi banyak makanan Pregnancy and Lactation J NUtr Biochem. Diakses
dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/
yang mengandung kalsium seperti susu
PMC2566736/pdf/nihms18750.pdf.
dapat mencegah terjadinya keracunan timbal, Humairo M,V. (2016). Gambaran Kadar Timbal dalam
menyediakan makanan tambahan di kantor Darah, Kadar Hemoglobin, dan Keluhan Sistem
seperti susu atau sari kedelai, serta melakukan Syaraf Pusat Pekerja Percetakan Unipress Surabaya.
pemeriksaan kesehatan rutin guna melihat kadar Skripsi. Surabaya: Universitas Airlangga.
Lemeshow, S., David, W.H.Jr., dan Jenelle, K. (1997).
timbal dalam darah mengingat bahwa timbal
Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan.
bersifat akumulasi dalam tubuh sehingga dapat Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
dilakukan primary prevention untuk mencegah Lubis B, Rosdiana N, Nafianti S, Rasyianti O, Panjaitan
timbul gangguan kesehatan sebagai akibat dari FM. (2013). Hubungan Keracunan Timbal dengan
paparan timbal di tempat kerja. Anemia Defisiensi Besi pada Anak dalam Jurnal
Cermin Dunia Kedokteran-200 Vol.40 No.1 hal:
17–21. [Online]. http://www.kalbemed.com/
ACKNOWLEDGEMENT Portals/6/07_200Hubungan%20Keracunan%20
Timbal%20dengan%20Anemia%20Defisiensi%20
Terima kasih kepada pegawai percetakan Besi%20Anak.pdf. Diakses pada 3 Februari 2016.
Universitas Surabaya Press (Unipress) Kampus Mason, L.H., Harp, J.P., and Han, D.Y. (2014). Pb
Ketintang Surabaya telah bersedia menjadi Neuropsychological Effects of Lead Toxicity BioMed
Research International Volume 2014. Diakses dari
responden untuk kami ambil sampel darahnya http://www.dx.doi.org/10.115/2014/840547.
untuk dilakukan pengujian terhadap kadar timbal, NIOSH. (2013). Lead Compounds. Diakses dari http://
kepada pihak yang telah bersedia mengambil www3.epa.gov/airtoxics/hlthef/lead.html.
sampel darah responden untuk penelitian ini, Oke, S.A., Phillips, T.E., Kolawole, A., Ofiabulu, C.E.,
Adeyeye, D.A. (2008). Occupational Lead Exposurein
kepada pihak laboratorium yang telah melakukan
Printing Presses: An Analytical. Approach. The
pengujian pada sampel darah dan sampel tinta Pacific Journal of Science and Technology Vol.
untuk penelitian ini. 9 Number 1 May–June. Diakses dari http://www.
akamaiuniversity.us/PJST.htm.
Padilha, R.Q., Rachel, R., dan Alvaro, N.A. (2011).
DAFTAR PUSTAKA Homeopathic Plumbum Metallicum for Lead
Adiwijayanti, B.R. (2015). Hubungan Karakteristik Poisoning: a Randomized Clinical Trial. Diakses dari
Individu terhadap Kadar Timbal dalam Darah dan http://ocean.sci-hub.bz/7d682979ac9bb872540cb
Dampaknya pada Kadar Hemogolbin Pekerja 991b6951264/10.1016%40j.homp.2010.11.007.pdf.
Percetakan di Kawasan Megamall Ciputat Tahun Pasorong M.B, Kushadiwijaya H, dan Pribadi V. (2007).
2015. Skripsi. Diakses dari http://repository.uinjkt. Hubungan antara kadar plumbum (Pb) dan
ac.id/dspace/bitstream/123456789/29454/1/ hipertensi pada polisi lalu lintas di Kota Manado
BETTI%20RONAYAN%20ADIWIJAYANTI-FKIK.pdf. dalam Berita Kedokteran Masyarakat. Diakses
ATSDR. (2007). Toxicological Profile for Lead. Diakses dari http://download.portalgaruda.org/article.
dari http://www.atsdr.cdc.gov/toxprofiles/tp13.pdf. php?article=146746&val=5017.
Ayu, F., Djauhari, B., Siregar, A., Amanda, D., Martiana, T., Sanders, T., Liu, Y., Buchner, V., and Tchounwou, P.B.
dan Dewanti, L. (2014). Factors Related to the Lead (2009). Neurotoxic Effects and Biomarkers of Lead
Levels (Pb) on Blood in the Gas Station Operator Exposure: A Review in Rev Environ Health Vol. 24 No.
Tamalanrea Makassar dalam International Refereed 1. Diakses dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov.
Journal of Engineering and Science (IRJES) Vol. 3, Sripathy, L ., Hariprasad, B.N., Vinay, G., and
Issue 11 Hal. 53–58. Diakses dari http://www.irjes. Vinaykumar, C. (2014). Effect of Lead on Employees
com/Papers/vol3-issue11/H3115358.pdf. Working in Flux and Printing Press. RASAYAN J. Chem
CDPH. (2009). California Department of Public Health for Vol. 7 No. 22. Diakses dari http://rasayanjournal.
Occupational Lead Poisoning Prevention Program. co.in/vol-7/issue_2/32_Vol.7%282%29,%20207-
2009. Medical Guidelines for the Lead-Exposed 213,%202014,%20RJC-1101.pdf.
Worker. Diakses dari http://www.cdph.ca.gov/ WHO. (2006). Neurological Disorder Public Health
programs/olppp/Documents/medgdln.pdf. Challenges. Diakses dari http://www.who.int/
Casarett and Doull’s. (2010). Essentials of Toxicology 2nd mental_health/neurology/neurological_disorders_
Ed. USA: McGraw-Hill Companies, Inc. report_web.pd

Anda mungkin juga menyukai