Disusun untuk memenuhi Ujian Tengah Semester (UTS) Mata Kuliah Toksikologi
Industri
Dosen Mata Kuliah : Ibu Uswatun Hasanah,
Disusun Oleh :
Isyah Indah Sari
NIM :
1113101000010
NIM
: 1113101000010
Tempatl/Tanggal/Lahir
Fakultas
Status Pendidikan
: S1
Program Studi
: Kesehatan Masyarakat
Peminatan
Dengan ini menyatakan bahwa makalah yang saya buat, tidak memuat bahan-bahan
yang
sebelumnya
telah
dipublikasikan
atau
ditulis
oleh
siapapun
tanpa
TIMBAL
merkuri (Hg). Timbal merupakan penghantar listrik yang tidak baik. Timbal
membentuk alloy / dicampur dengan logam lain akan terbentuk logam
campuran yang lebih bagus daripada logam murninya sehingga mengasilkan
sifat logam yang berbeda ( PALAR, 1994)
Darah
o Anemia, biasanya mikrositik (eritrosit berukuran kecil),
hipokromik
peningkatan
hemoglobin
eritrosit
secara
Rongga mulut
Garis timbal gingiva (gusi) terdapat pada orang dewasa dengan
gingivitis ( deposit berwarna biru/hitam dari timbal sulfida)
Ginjal
Timbal yang masuk ke aliran darah kemudia di saring di ginjal akan
merusak kerja ginjal terutama sel-sel tubulus proksimal (terdiri dari
bagian kompleks timbal protein.
Efek Sistemik
Kandungan Pb dalam darah yang terlalu tinggi (toksitas Timbal yakni
di atas 30 ug/dl) dapat menyebabkan efek sistemik lainnya adalah
gejala gastrointestinal. Keracunan timbal dapat berakibat sakit perut,
konstipasi, kram, mual, muntah, anoreksia, dan kehilangan berat
badan. Pb juga dapat meningkatkan tekanan darah. Intinya timbal ini
dapat merusak fungsi organ.
Tulang
Pada tulang, ion Pb2+ logam ini mampu menggantikan keberadaan
ion Ca2+ (kalsium) yang terdapat pada jaringan tulang. Konsumsi
makanan tinggi kalsium akan mengisolasi tubuh dari paparan Pb yang
baru.
c. Rute Pajanan
Perjalanan
timbal
yang
berasal
dari
lingkungan
sampai masuk
ke dalam
tubuh
manusia
(National
Health and
d. ADME
Absorbsi
Sumber pencemaran timbal di lingkungan berasal dari alam
dan kegiatan manusia yaitu emisi kendaraan dan industri. Emisi
timbal diudara dapat mencemari udara, tanaman, tanah dan
binatang, yang akhirnya berpengaruh terhadap kesehatan manusia,
seperti digambarkan pada gambar 1.
Absorbsi timbal terutama melalui saluran nafas 85%,
saluran pencernaan 14% dan kulit 1%. Absorbsi timbal melalui
saluran pernafasan dipengaruhi oleh tiga proses yaitu: deposisi,
fungsinya
adalah
membawa
partikel
ke
eskalator
dan
minum
dengan
menggunakan
tangan
yang
yang
diabsorbsi
melalui
saluran
pencernaan
timbal
didistribusikan
dan
sejumlah
lainnya
didepositkan.
3) Tulang dan jaringan keras seperti gigi, tulang rawan dan
sebagainya. Hampir sekitar 90-95% timbal dalam tubuh
terdapat dalam tulang, terutama pada tulang panjang. Waktu
paruhnya mencapai 30 40 tahun. Timbal dalam tulang terdiri
atas dua bagian yaitu timbal yang terikat dalam matriks tulang,
disebut old lead dan yang lain disebut sebagai new lead yang
mudah berubah jika dibandingkan dengan old lead. Tulang
berfungsi sebagai tempat pengumpulan timbal karena sifat ion
timbal hampir sama dengan Ca. Jika kadar timbal dalam darah
turun, tulang akan mengembalikan timbal dalam peredaran
darah.
Metabolisme
Di dalam aliran darah, sebagian besar timbal diserap dalam
bentuk ikatan dengan eritrosit. Timbal dapat menggaggu enzim
oksidase dan akibatnya menghambat system metabolism sel, salah
satunya diantaranya adalah menghambat system Hb dalam sumsum
tulang. Timbal menghambat enzim sulfidril untuk mengikat deltaamnolevulinik
acid
(ALA)
menjadi
porprobilinogen,
serta
menyebabkan
kenaikan
katabolisme
tulang
yang
Ekskresi
Ekskresi Pb melalui beberapa cara, yang terpenting adalah
melalui ginjal dan saluran cerna. Ekskresi Pb melalui urine sebanyak
75 - 80%, melalui feces 15% dan lainnya melalui empedu, keringat,
rambut, dan kuku. Ekskresi Pb melalui saluran cerna dipengaruhi oleh
saluran aktif dan pasif kelenjar saliva, pankreas dan kelenjar lainnya di
dinding usus, regenerasi sel epitel, dan ekskresi empedu. Sedangkan
Proses eksresi Pb melalui ginjal adalah melalui filtrasi glomerulus.
Kadar Pb dalam urine merupakan cerminan pajanan baru sehingga
pemeriksaan Pb urine dipakai untuk pajanan okupasional. Pada
umumnya ekskresi Pb berjalan sangat lambat. Timah hitam waktu
paruh di dalam darah kurang lebih 25 hari, pada jaringan lunak 40 hari
sedangkan pada tulang 25 tahun. Ekskresi yang lambat ini
menyebabkan Pb mudah terakumulasi dalam tubuh, baik pada pajanan
okupasional maupun non okupasional
No
.
Kadar
Dampak Kesehatan
Pb
Anak
(g/dl)
Dewasa
0 - 10
2.
Gangguan
10 - 30
vitamin D
Gangguan
haemoglobin
Anemia
3.
30 - 50
4.
50 - 100
5.
metabolisme
protoporphyrin
eritrosit
sintesa
Gangguan ginjal
Gangguan otak dan sistem Gangguan sintesa haemoglobin
saraf pusat
> 100
Kematian
Kematian
Sumber : Shilu Tong, 2000
f. Target organ
Untuk mengetahui dan mengukur kadar Pb dalam tubuh manusia dapat
dilihat melalui dara, sekreta, jaringan lunak, dan jaringan mineral. Tetapi
specimen biomarker yang mewakili keberadaan Pb adalah darah dan urin.
Dalam aliran darah, sebagian besar Pb bentuk ikatan dengan eritrosit. Plasma
darah mendistribusikan Pb dalam bagian syaraf, ginjal, hati, kulit dan oto
skeletal/rangka. Bila Pb melewati plasenta, maka dapat menyebabkan janin
akan mengalami retardasi mental dan bahkan kematian janin (Robbins, 1995)
sel
ditetapkan
dengan
Total
Plate
Count
dan
kadar
Invivo
Percobaan pernah dilakukan terhadap tikus putih jantan dan betina
yang diperlakukan dengan 1% Pb-asetat ke dalam makanannya, menunjukkan
hasil berkurangnya kemampuan system reproduksi dari hewan tersebut.
Embrio yang dihasilkan dari perkawinan yang terjadi antara tikus jantan yang
h. Referensi
Abshor Ulil. 2008. PENGARUH BAROTRAUMA AURIS TERHADAP
GANGGUAN PENDENGARAN PADA NELAYAN PENYELAM
DI KECAMATAN PUGER KABUPATEN JEMBER. FK Universitas
Jember.
(http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/13805/gdl
%20%287%29xx.pdf?sequence=1)
Ardyanto Denny. JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN, VOL. 2, NO.1,
JULI 2005. DETEKSI PENCEMARAN TIMAH HITAM (Pb)
DALAM DARAH MASYARAKAT YANG TERPAJAN TIMBAL
(PLUMBUM).
FKM
UNAIR
http://www.journal.unair.ac.id/filerPDF/KESLING-2-1-07.pdf
Australian Government National Health and Medical Research Council. 2009.
https://www.nhmrc.gov.au/guidelines-publications/ds10
Darmono, 1995,Logam Dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup, Penerbit UIPress, Jakarta.
Depkes RI. Profil kesehatan Indonesia 2001 Menuju Indonesia sehat 2010.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI. 2002:40.