TINJAUAN PUSTAKA
Timbal atau timah hitam atau Plumbum (Pb) adalah logam berat
yang terjadi secara alami di dalam kerak bumi dan tersebar ke alam
pada ketersediaan timbal yang cukup tinggi dimuka bumi ini. Dimana
logam berat timbal salah satu bahan pencemar utama saat ini. Hal ini
bisa terjadi karena sumber utama pencemaran timbal adalah dari emisi
gas buang kendaraan bermotor selain itu timbal juga terdapat dalam
8
2.1.2 Karakteristik Timbal (Pb)
tabel periodik unsur kimia dengan nomor atom 82, berat atom 207,2
g/mol, berat jenis 11,4 g/cm3, titik leleh 327,4 0C, dan titik didih 1725
0
C. Secara alami, timbal berwarna biru kelabu, dan biasanya ditemukan
lentur, timbal sangat rapuh dan mengkerut pada pendinginan, sulit larut
dalam air dingin, air panas dan air asam. Timbal dapat larut dalam asam
nitrit, asam asetat dan asam sulfat pekat. Bentuk oksidasi yang paling
adalah timbal tetra etil (TEL: tetra ethyl lead), timbal tetra metil (TML :
9
disamping itu bentuk-bentuk lain dari persenyawaan timbal juga banyak
pada bahan bakar yaitu untuk mengurangi hentakan akibat kerja mesin
a. Absorbsi
10
pada ukuran partikel, volume nafas, daya larut, variasi faal antar
melalui saluran cerna dan uap timbal tetra etil diabsorbsi dengan
b. Distribusi
sel darah, jaringan lunak dan tulang. Sebanyak 95% timbal diikat
11
c. Ekskresi
yaitu melalui saluran cerna dan ginjal. Proses ekskresi timbal melalui
urin sekitar 75-80%, dan melalui feses 15% serta lainnya melalui
keringat, empedu, kuku, dan rambut. Dalam darah timbal yang ada
2019).
timbal yang ada dan volume udara yang mampu dihirup, apabila
ukuran partikel debu kecil dan volume udara yang dihirup juga besar
maka maka akan semakin besar pula konsentrasi timbal (Pb) yang
12
yang terserap oleh darah sebesar 90 % yang akan berikatan dengan
kulit dapat terjadi karena senyawa timbal (Pb) dapat larut dalam
gangguan pada biosintesis heme, jika hal ini tidak segera diatasi maka
dan efek lainnya pada target organ. Berikut adalah organ-organ tubuh
13
a. Sistem syaraf
daya racun timbal (Pb). Senyawa seperti timbal tetra etil, dapat
c. Sistem urinaria
14
akhir dari semua bahan yang dibawa oleh darah, apakah masih
2019).
d. Sistem hematopoietik
darah merah, dan menurunkan jumlah eritrosit atau sel darah merah.
15
pirimidin-5-nukleotidase. Hal ini dapat menyebabkan turunnya masa
ALA) dalam kemih dan serum. Kadar ALAD yang tinggi dapat
jumlah eritrosit (sel darah merah) didalam tubuh dari nilai normal
16
hemolitik, sedangkan pada keracunan timbal yang kronis terjadi
(Ardillah, 2016).
(Ardillah, 2016).
17
c. Kelangsungan pemaparan
a. Umur
(Ardillah, 2016).
b. Jenis Kelamin
18
pria. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan faktor ukuran tubuh
(Ardillah, 2016).
c. Lama Kerja
lama waktu kerja dalam sehari maka akan semakin besar pula
d. Jenis jaringan
timbal yang ada dalam jaringan paru ataupun dalam jaringan lain.
2016).
a. Kebiasaan Merokok
19
Rokok mengandung beberapa logam berat seperti Pb, Cd,
darah, urin, dan rambut. Berikut pengukuran nilai ambang batas kadar
a. Spesimen darah
b. Spesimen Urine
20
Nilai ambang batas kadar timbal dalam spesimen urine adalah
150 µg/ml.
c. Spesimen Rambut
adalah
Widiarti, 2018).
21
bebas. Penyerapan tersebut menyebabkan tereksitasnya elektron dalam
2.2 Hematokrit
(Nugraha, 2017).
22
Nilai hematokrit adalah volume semua eritrosit dalam 100 ml
darah dan disebut dengan % dari volume darah itu. Nilai hematokrit
sel. Makin besar persentase sel dalam darah, maka makin besar
2018).
a. Umur
23
Kadar hematokrit menurun berdasarkan peningkatan umur
seseorang. Bayi yang baru lahir memiliki kadar hematokrit yang lebih
terlihat akan menurun pada usia 50 tahun keatas (Malaka and Iryani,
2011).
b. Jenis kelamin
oleh karena itu kebutuhan zat besi oleh perempuan lebih banyak dari
c. Kebiasaan Merokok
24
merupakan salah satu penyebab kekurangan oksigen dalam darah
2018).
penduduk dunia. Selain air putih, teh dan kopi merupakan minuman
absorbsi besi (Fe) karena didalam teh dan kopi mengandung senyawa
tanin dalam kopi dapat menurunkan absorbsi besi sampai 40% dan
e. Olahraga
kadar hematokrit, hal ini dapat disebabkan karena pada saat olahraga
25
harus memadahi dengan banyak mengkonsumsi makanan yang
mengandung zat besi (Fe) dan protein yang cukup. Jika konsumsi zat
besi (Fe) dan protein kurang memadahi didalam tubuh maka dapat
yang masuk dalam darah 90% akan berikatan dengan eritrosit (sel
sebagai berikut :
26
2.2.5 Analisis Kadar Hematokrit Dengan Automated Hematology
Analyzer
sampel berupa darah. Alat ini bisa digunakan dalam bidang kesehatan.
sianida yaitu reagen melisiskan sel darah merah dan sel darah putih
27
Adapun beberapa keuntungan dari Hematology Analyzer adalah
pemeriksaan hitung jumlah sel. Bisa saja nilai dari hasil hitung leukosit
atau trombosit bisa saja rendah karena ada beberapa sel yang tidak
28
2.3 Kerangka Teori
2 Meningkatkan
Timbal (Pb) Sistem Pernafasan (Inhalasi) Gangguan Sistem Hematopoietik
Kadar ALA dan
Protoporphirin
Makanan Dan Minuman
Jam Kerja
Merokok
29
2.4 Kerangka Konsep
30