PUTRI PANYUWUNING TYAS 152110101186 Sifat-Sifat Umum 1. Berwarna kebiru-biruan atau abu-abu keperakan 2. Agak lunak 3. titik cair 274ºC 4. Sangat tahan reaksi kimia 5. Tahan korosi Kegunaan Pb 1. Untuk melapisi kabel listrik dalam tanah atau dalam air 2. Untuk membuat pipa-pipa dalam industry kimia 3. Untuk pembuatan logam huruf dengan dicampur Sn dan Sb (antimon) 4. Sebagai bahan pelapis pada pipa air 5. Sebagai pemberat kail dan jala 6. Untuk pembuatan peluru senapan 7. Membuat cat Bahaya 1. Sistem haemopoietik; di mana Pb menghambat sistem pembentukan hemoglobin (Hb) sehingga menyebabkan anemia.
2. Sistem saraf; di mana Pb dapat menyebabkan kerusakan otak dengan gejala
epilepsi, halusinasi, kerusakan otak besar, dan delirium.
3. Sistem reproduksi; di mana Pb dapat menyebabkan keguguran, tidak
berkembangnya sel otak embrio, kematian janin waktu lahir, serta hipospermia dan teratospermia pada pria.
4. Sistem endokrin; di mana Pb dapat menyebabkan gangguan fungsi tiroid dan fungsi adrenal Penanganan dan Penyimpanan Penanganan dan penyimpan dengan mentaati prinsip kerja dan sistem kerja yaitu:
1. Memelihara sirkulasi udara pada tempat kerja.
2. Menggunakan masker dengan benar. 3. Perhatikan kebersihan tempat kerja. 4. Hindari polusi pada tempat kerja. Pencegahan Tindakan pengendalian yang dapat diambil guna mencegah intoksikasi Pb bisa berupa : (a) Pengawasan ketat terhadap sumber debu atau uap Pb (b) Peningkatan higiene industri dan higiene perorangan seperti pakaian khusus dengan aliran udara tekanan positf bagi pekerja yang membersihkan tangki -tangki penyimpanan TEL, tidak boleh makan, minum dan merokok di tempat kerja (c) Pemeriksaan sebelum penempatan meliputi riwayat medis dan pemeriksaan fisik dengan perhatian khusus pada sistim hematopoetik dan kadar Hb darah (d) Pemeriksaan berkala setiap tahun untuk mencari tanda dan gejala pajanan Pb dan uji laboratorium untuk mengukur absorbsi Pb yang berlebihan serta pemeriksaan untuk memastikan efek toksik Pb Sumber Pencemar Timbal (Pb)
Pencemaran lingkungan oleh timah hitam
kebanyakan berasal dari aktifitas manusia yang mengekstraksi dan mengeksploitasi logam tersebut. Timah hitam digunakan untuk berbagai kegunaan terutama sebagai bahan perpipaan, bahan aditif untuk bensin, baterai, pigmen dan amunisi. Sumber potensial pajanan timah hitam dapat bervariasi di berbagai lokasi. Alur Pajanan Manusia menyerap timah hitam melalui udara, debu, air dan makanan. Salah satu penyebab kehadiran timah hitam adalah pencemaran udara. Yaitu akibat kegiatan transportasi darat yang menghasilkan bahan pencemar seperti gas CO2, NOx, hidrokarbon, SO2,dan tetraethyl lead, yang merupakan bahan logam timah hitam (timbal) yang ditambahkan ke dalam bahan bakar berkualitas rendah untuk menurunkan nilai oktan. Toksisitas Bila timah hitam terakumulasi dalam tubuh manusia, dapat meracuni atau merusak fungsi mental, perilaku, dan anemia. Apabila tingkat keracunan yang lebih berat dapat menyebabkan muntah-muntah serta kerusakan yang serius pada sistem saraf dan memungkinkan gangguan dalam sistem otak. Saeni (1995) menyebutkan bahwa partikel-partikel uap timah hitam bila terhirup lewat saluran pernafasan akan merusak kesehatan. Partikel halus yang terhirup masuk ke dalam paru-paru selanjutnya ke dalam darah. Timah hitam dapat merusak dengan berbagai cara seperti pengurangan sel-sel darah merah, penurunan sintesa hemoglobin, dan penghambatan sintesa heme yang menimbulkan anemia. Timah hitam dapat juga mempengaruhi sistem saraf intelegensia dan pertumbuhan anak-anak. Hal ini karena timbal dalam tulang dapat mengganti kalsium yang menyebabkan kelumpuhan. Half live timah hitam dalam tulang 600-3000 hari.