Anda di halaman 1dari 5

MENGENAL TIMBAL

Oleh : Aditya Hasmi Nurreza (4312100075)

Mendengar nama logam yang satu ini, kemungkinan besar di dalam


pikiran kita muncul tanggapan bahwa logam ini merupakan logam yang sangat
berbahaya, karena polusi dari pabrik-pabrik industri dan kendaraan bermotor
kebanyakan mengandung timbal yang menimbulkan efek racun yang sangat
berbahaya bagi kesehatan manusia. Efek dari racun ini dapat bersifat
karsinogenik (pemicu kanker), menurunkan daya ingat otak, juga menghambat
perkembangan intelejensi (IQ) anak-anak.
Namun dibalik itu semua, logam ini memiliki sifat-sifat tertentu yang dapat
digunakan untuk kepentingan manusia dan bermanfaat bagi kehidupan. Untuk
itu mari kita mengenal logam ini lebih dalam lagi supaya kita dapat mempelajari
dan memanfaatkan logam ini dengan baik. Serta dapat lebih berhati-hati dalam
penggunaannya.
Logam timbal telah dipergunakan oleh manusia sejak ribuan tahun yang
lalu (sekitar 6400 SM) hal ini disebabkan logam timbal terdapat diberbagai
belahan bumi, selain itu timbal mudah di ekstraksi dan mudah dikelola. Unsur ini
telah lama diketahui dan disebutkan di kitab Exodus. Para alkemi mempercayai
bahwa timbal merupakan unsur tertua dan diasosiasikan dengan planet
Saturnus. Timbal alami, walau ada jarang ditemukan di bumi.

Sifat Logam Timbal


Timbal atau yang kita kenal sehari-hari dengan timah hitam dan dalam
bahasa ilmiahnya dikenal dengan kata Plumbum dan logam ini disimpulkan
dengan timbal (Pb). Logam ini termasuk kedalam kelompok logam-logam
golongan IVA pada tabel periodik unsur kimia. Mempunyai nomor atom (NA) 82
dengan bobot atau berat (BA) 207,2 adalah suatu logam berat berwarna kelabu
kebiruan dan lunak dengan titik leleh 327C dan titik didih 1.620C. Pada suhu
550-600C. Timbal (Pb) menguap dan membentuk oksigen dalam udara
membentuk timbal oksida. Bentuk oksidasi yang paling umum adalah timbal (II).
Walaupun bersifat lunak dan lentur, timbal (Pb) sangat rapuh dan mengkerut
pada pendinginan, sulit larut dalam air dingin, air panas dan air asam. Timbal
(Pb) dapat larut dalam asam nitrit, asam asetat dan asam sulfat pekat.
Timbal termasuk logam berat trace metals karena mempunyai berat
jenis lebih dari lima kali berat jenis air. Bentuk kimia senyawa Pb yang masuk ke
dalam tubuh melalui makanan akan mengendap pada jaringan tubuh, dan
sisanya akan terbuang bersama bahan sisa metabolisme. Logam timbal
mempunyai sifat-sifat yang khusus seperti berikut :

1. Merupakan logam yang lunak, sehingga dapat dipotong dengan


menggunakan pisau atau dengan tangan dan dapat dibentuk dengan mudah.
2. Merupakan logam yang tahan terhadap peristiwa korosi atau karat, sehingga
logam timbal sering digunakan sebagai bahan coating.
3. Mempunyai titik lebur rendah hanya 327,5C.
4. Mempunyai kerapatan yang lebih besar dibandingkan dengan logam-logam,
kecuali emas dan merkuri.
5. Merupakan pengantar listrik yang baik.

Keberadaan Timbal di Alam


Dalam bumi mengandung timbal sekitar 13 ppm, dalam tanah antara 2.6
25 ppm, di perairan sekitar 3 mg/L, dan dalam air tanah jumlahnya kurang dari
0.1 ppm.
Di alam, timbal didapatkan dari galena (PbS) dengan proses
pemanggangan. Melalui proses geologi, Pb terkonsentrasi dalam deposit bijih
logam. Pada umumnya Pb berdisosiasi dengan Zn, Cu, dan As. Bijih Pb yang pada
mulanya diperoleh dari hasil penambangan mengandung sekitar 3-10% Pb,
kemudian dipekatkan lagi hingga 40% sehingga diperoleh logam timbal murni.
Anglesite, cerussite, dan minim adalah mineral-mineral timbal yang lazim
ditemukan.
Angelsit merupakan mineral-mineral sekunder yang telah diubah oleh
reaksi kimia (air&udara) di dalam batuan aslinya, bukan oleh pergerakan lapisan
bumi. Anglesit terbentuk oleh oksidasi galena (timah dan sulfid). Namanya
berasal dari tempat ditemukan yaitu anglesey di wales. Kristal anglesit yang
terbaik ditemukan di Namibia dan Maroko. Kristal tersebut berukuran besar
namun rapuh dan lunak. Komposisi kimianya berupa PbSO4 yang mempunyai
sistem kristal orthorombik, dengan kekerasan 2.5 3, gravitasi spesifik 6.35, dan
berkas tak berwarna.
Cerrusit kadang - kadang keliru dibedakan dengan berlian dan permata
lain yang juga berwarna jernih, tetapi cerrusit lebih padat dan terlalu lunak,
sehingga tidak termasuk jenis mineral yang berharga. Cerrusit terbentuk dari
lapisan mineral yang berubah seperti halnya timah hitam, tembaga, dan seng.
Timah hitam awalnya meleleh dari cerrusit. Cerrusit dipakai pada pipa air di
roma, bahkan untuk tempat penyimpanan makanan dan air sebelum akhirnya
mineral ini diketahui beracun.Cerrusit mempunyai komposisi kimia PbCO4, sistem
kristal orthorombik, kekerasan 3-3.5, gravitasi spesifik 6.51, dan mempunyai
berkas putih.

Penggunaan Timbal di Industri

Pb + Sb sebagai kabel telepon


Pb + As + Sn + Bi sebagai kabel listrik

Pb + Ni senyawa azida sebagai bahan peledak


Pb + Cr + Mo + Cl sebagai pewarnaan cat
Pb + asetat untuk mengkilapkan keramik dan bahan anti api
Pb + Te sebagai pembangkit listrik tenaga panas
Tetrametil-Pb dan Tetraetil-Pb sebagai bahan aditif pada bahan bakar
kendaraan bermotor.

Penggunaan timbal di industri digunakan dalam bentuk alloy (paduan


dengan logam lain). Hal ini bertujuan untuk memperoleh sifat metalurgi timbal
yang lebih tinggi daripada timbal dalam bentuk murni. Campuran logam timbal
termasuk solder dan berbagai logam antifriksi digunakan di industri. Jumlah
timbal yang banyak digunakan sebagai logam dan dioksida dalam baterai.
Logam ini juga digunakan sebagai selimut kabel, pipa, amunisi dan pembuatan
timbal tetraetil. Selain itu, logam ini sangat efektif sebagai penyerap suara. Ia
digunakan sebagai tameng radiasi di sekeliling peralatan sinar-x dan reaktor
nuklir. Juga digunakan sebagai penyerap getaran. Senyawa-senyawa timbal
seperti timbal putih, karbonat, timbal putih yang tersublimasi, chrome yellow
(krom kuning) digunakan secara ekstensif dalam cat. Tetapi beberapa tahun
terakhir, penggunaan timbal dalam cat telah diperketat untuk mencegah bahaya
bagi manusia.
Timbal sebagai salah satu zat yang dicampurkan ke dalam bahan bakar
(premium dan premix), yaitu (C2H5)4Pb atau TEL (Tetra Ethyl Lead) yang
digunakan sebagai bahan aditif, yang berfungsi meningkatkan angka oktan
sehingga penggunaanya akan menghindarkan mesin dari gejala ngelitik yang
berfungsi sebagai pelumas bagi kerja antarkatup mesin (intake & exhaust valve)
dengan duduan katup valve seat serta valve guide. Keberadaan octane booster
dibutuhkan dalam bensin agar mesin bisa bekerja dengan baik.
Dalam teknik listrik, timbel dipakai sebagai pelindung untuk kabel listrik
dalam tanah atau pada kabel listrik dasar laut. Karena sifatnya tahan air dan
tahan air garam maka kabel yang dibungkus dengan timbel tidak menjadi rusak
dipakai di laut. Tetapi kabel menjadi terlalu berat dan mudah terluka/tergores
karena sifat lunaknya. Selain itu timbel kurang tahan terhadap getaran. Karena
getaran, timbel dapat menjadi rusak dan menyebabkan air masuk ke dalam
kabel. Oleh sebab itu pemasangan kabel bersalut timbel hendaknya dijauhkan
dari tempat yang banyak getaran , misalnya dekat rel kereta api, jembatan, dan
sebagainya. Timbel juga tidak tahan terhadap asam cuka, asam sendawa, dan
kapur. Adonan beton yang masih basah juga merusak timbel, maka kabel
bersalut timbel yang dipasang pada beton harus diberi perlindungan.

Tingkat Bahaya Timbal


Secara umum efek timbal terhadap kesehatan dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
a) Sistem syaraf dan kecerdasan

Efek timbal terhadap sistem syaraf telah diketahui, terutama dalam studi
kesehatan kerja dimana pekerja yang terpajan kadar timbal yang tinggi
dilaporkan menderita gejala kehilangan nafsu makan, depresi, kelelahan, sakit
kepala, mudah lupa, dan pusing. Pada tingkat pajanan yang lebih rendah, terjadi
penurunan kecepatan bereaksi, memburuknya koordinasi tangan-mata, dan
menurunnya kecepatan konduksi syaraf.
Efek timbal terhadap kecerdasan anak telah banyak diteliti, dan studi
menunjukkan timbal memiliki efek menurunkan IQ bahkan pada tingkat paparan
rendah. Peningkatan kadar timbal dalam darah sebesar 10 g/dl hingga 20 g/dl
dapat menurunkan IQ sebesar 2.6 poin. Studi lebih lanjut menunjukkan bahwa
kenaikan kadar timbal dalam darah di atas 20 g/dl dapat mengakibatkan
penurunan IQ sebesar 2-5 poin.
b) Efek sistemik
Studi menunjukkan hubungan antara meningkatnya tekanan darah
dengan BLL paling banyak ditemukan pada kasus pajanan terhadap laki-laki
dewasa. Schwartz (1995) dalam laporan WHO menunjukkan bahwa penurunan
BLL sebesar 10 g/dl to 5 g/dl menyebabkan penurunan tekanan darah sebsar
1.25 mmHg. Pada wanita dewasa, hubungan antara BLL dengan tekanan darah
tidak terlalu kuat dan jarang ditemukan. Efek sistemik lainnya adalah gejala
gastrointestinal. Keracunan timbal dapat berakibat sakit perut, konstipasi, kram,
mual, muntah, anoreksia, dan kehilangan berat badan.

c) Efek timbal terhadap reproduksi


Efek timbal terhadap reproduksi dapat terjadi pada pria dan wanita dan
telah diketahui sejak abad 19, dimana pada masa itu timbal bahkan digunakan
untuk menggugurkan kandungan. Paparan timbal pada wanita di masa
kehamilan telah dilaporkan dapat memperbesar resiko keguguran, kematian
bayi dalam kandungan, dan kelahiran prematur. Pada laki-laki, efek timbal
antara lain menurunkan jumlah sperma dan meningkatnya jumlah sperma
abnormal.

Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran


Salah satu upaya untuk mengurangi pencemaran Pb di udara adalah
dengan mengurangi emisi gas buang yang mengandung Pb dan penggunaan
beberapa metode untuk mengurangi emisi Pb di bumi, yang meliputi :
1. Penggunaan bensin bebas Pb
2. Mengurangi kepadatan lalu lintas yang berpotensi meningkatkan emisi gas
buang yang mengandung Pb
3. Gerakan hemat energi bahan bakar

4. Pengukuran kadar Pb di udara secara berkala


5. Menanam tanaman fitoremediasi atau tanaman sebagai hiperakumulator Cd,
Cr, Pb, dan Co yang mampu mengabsoprsi lebih dari 100 ppm.
6. Rehabilitasi taman hutan (RTH) dengan keragaman vegetasi yang mampu
mengurangi pencemaran udara, antara lain pohin Felicium, mahoni, Kenari,
Salam, anting-anting, puring, nusa indah, soka, kembang sepatu, angsana,
dan asem londo yang mampu mengakumulasi logam berat Cu, Zn, Cd, Pb,
dan Mn.
7. Penggunaan metode bioremoval yang terdiri dari dua mekanisme, yaitu
proses active uptake dan passive uptake. Jenis mikroorganisme yang mampu
melakukan proses bioremoval terhadap Pb secara passive uptake adalah
Chlorella vulgaris sedangkan secara active uptake adalah Saccharomyces
cerevisie.
8. Unsur besi (Fe) dan fosfor (P) di dalam tanah mampu memperbaiki ekosistem
tanah dan limbah yang terkontaminasi oleh Zn, Cd, dan Pb. Apabila pH tanah
ditingkatkan dengan penambahan kapur, antara lain CaCo3, CaO, dan CaOH
yang bisa digunakan untuk memperbaiki tanah- tanah masam dan
terkontaminasi logam berat.
9. Beberapa jenis alga yang bisa digunakan sebagai bioindikator dan
bioakumulator untuk logam Pb adalah Cladophora glomerata, Euchema
isiforme, fucus vesiculosus, surgassum sp, nostoc sp, dan chaetocerus sp.

Anda mungkin juga menyukai