PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
karet dan sebagai pigmen cat. Timbal dioksida (PbO 2) adalah bahan coklat yang
digunakan dalam baterai penyimpanan asam timbal. Tetraoxide Trilead (Pb 3O4),
juga dikenal sebagai timbal merah, digunakan untuk membuat cat coklat
kemerahan yang mencegah karat pada struktur baja luar ruangan. Timbal arsenat
(Pb3 (AsO4) 2) telah digunakan sebagai insektisida.
Timbal karbonat (PbCO3), juga dikenal sebagai Kerusit, adalah, zat
beracun putih yang banyak digunakan sebagai pigmen untuk cat putih.
Penggunaan timbal karbonat dalam cat sebagian besar telah berhenti mendukung
titanium oksida (TiO2). Timbal sulfat (PbSO4), juga dikenal sebagai anglesite,
digunakan dalam pigmen cat yang dikenal sebagai sublimasi timah putih. Timbal
kromat (PbCrO4), juga dikenal sebagai crocoite, digunakan untuk memproduksi
cat kuning krom. Timbal nitrat (Pb (NO 3) 2) digunakan untuk membuat kembang
api dan kembang api lainnya. Timbal silikat (PbSiO 3) digunakan untuk membuat
beberapa jenis kaca dan dalam produksi karet dan cat.
2.2 Karakteristik & Sifat Unsur Timbal
Timbal atau Timah Hitam (Pb) adalah unsur yang bersifat logam, hal ini
merupakan anomali karena unsur-unsur diatasnya (Gol IV) yakni Karbon dan
Silikon bersifat non-logam. Di alam, timbal ditemukan dalam mineral Galena
(PbS), Anglesit (PbSO4 ) dan Kerusit (PbCO3,), juga dalam keadaan bebas.
Memiliki sifat khusus seperti dibawah ini, yakni:
1. Berwarna putih kebiru-biruan dan mengkilap.
PROFIL TIMBAL (Pb) | TEKNIK PERTAMBANGAN|
: padatan
Densitas
: 11,34 g/cm3
Titik leleh
: 327,46 0C
Titik didih
: 1749 0C
Panas Fusi
: 4,77 kJ/mol
Panas Penguapan
: 179,5 kJ/mol
Kalor jenis
: 26,650 J/molK
: 4,2,-4
Elektronegativitas
Energi ionisasi 1
: 715,6 kJ/mol
Energi ionisasi 2
: 1450,5 kJ/mol
Energi ionisasi 3
: 3081,5 kJ/mol
Jari-jari atom
: 175 pm
: 146 pm
: 202 pm
Struktur Krista l
Sifat kemagnetan
: diamagnetic
Resistifitas termal
: 208 nohm.m
Konduktifitas termal
: 35,3 W/mK
Konfigurasi electron
: 0,00003 ppm
: 0,000004 ppm
: 0,00001 ppm
: 0,000001 ppm
Galena
Galena adalah mieral timbal yang amat penting dan paling banyak tersebar
di penjuru belahan bumi dan umumnya berasosiasi dengan mineral lain seperti
sphalerite, calcite, dan flourite. Deposit galena biasanya mengandung sejumlah
tertentu perak dan juga terdapat seng, kadmium, antimoni, arsen, dan bismuth,
sehingga umumnya produksi timbal dari galena menghasilkan juga logam-logam
tersebut. Warna galena adalah abu-abu mengkilap dan formulanya adalah PbS.
Struktur kristalnya kubik dan oktahedral dan spesifik graviti 7,2 7,6.
Cerrusite
Cerrusite merupakan salah satu mineral timbal yang mengandung timbal
karbonat dan menjadi sumber timbal yang utama setelah galena. Mineral ini juga
terdapat dalam bentuk granular yang padat atau benbentuk fibrous. Warnanya
umumnya tidak berwarna, hingga putih, abu-abu, biru, atau hijau dengan
penampakan dari transparan hingga translusen. Mineral ini bersifat tidak larut
dalam air akan tetapi larut dalam asam encer seperti asam nitrat. Dan spesifik
gravitinya 6,53-6,57.
Anglesite
Anglesite merupakan mineral timbal yang mengandung timbal sulfat
PbSO4. Mineral ini terjadi sebagai hasil oksidasi mineral gelena akibat pengaruh
cuaca. Warna mineral ini dari putih, abu-abu, hingga kuning, jika tidak murni
maka warnanya abu-abu gelap. Mineral ini memiliki spesifik graviti 6,3 dengan
kandungan timbal sekitar 73%.
2.4 Cara Memproduksi Timbal
Pada umumnya biji timbal mengandung 10% Pb dan biji yang memiliki
kandungan timbal minimum 3% bisa dipakai sebagai bahan baku untuk
memproduksi timbal. Biji timbal pertama kali dihancurkan dan kemudian
dipekatkan hingga konsentrasinya mencapai 70% dengan menggunakan proses
froth flotation yaitu proses pemisahan dalam industri untuk memisahkan
material yang bersifat hidrofobik dengan hidrofilik.
Kandungan
sulfida
dalam
biji
timbal
dihilangkan
dengan
cara
memanggang biji timbal sehingga akan terbentuk timbal oksida (hasil utama) dan
PROFIL TIMBAL (Pb) | TEKNIK PERTAMBANGAN|
campuran antara sulfat dan silikat timbal dan logam-logam lain yang ada dalam
biji timbal. Pemanggangan ini dilakukan dengan menggunakan aliran udara panas.
Reaksi yang terjadi adalah:
MSn + 1.5nO2 MOn + nSO2.
Timbal oksida yang terbentuk direduksi dengan menggunakan alat yang
dinamakan blast furnace dimana pada proses ini hampir semua timbal oksida
akan direduksi menjadi logam timbal. Hasil timbal dari proses ini belum murni
dan masih mengandung kontaminan seperti Zn, Cd, Ag, Cu, dan Bi. Timbal
oksida yang tidak murni ini kemudian dicairkan dalam furnace reverberatory
dan ditreatment menggunakan udara, uap, dan belerang dimana kontaminan akan
teroksidasi kecuali perak, emas, dan bismuth. Kontaminan ini akan terapung pada
bagian atas sehingga dapat dipisahkan. Logam perak dan emas dipisahkan dengan
menggunakan proses Parkes, dan bismuthnya dihilangkan dengan menggunakan
logam kalsium dan magnesium. Hasil logam yang dihasilkan dari keseluruhan
proses ini adalah logam timbal. Logam timbal yang sangat murni diperoleh
dengan cara elektrolisis meggunakan elektrolit silica flourida.
2.5 Senyawaan Timbal
Senyawaan timbale yang umum adalah PbN6 timbal azida, timbale bromat
Pb(BrO3)2.2H2O, timbale klorida PbCl2, timbale(II)oksida PbO, Pb(NO3)2,
Pb3O4, Pb(C2H5)4, dan Pb(CH3)4
Tetra Etil Lead (TEL)
Tetra etil lead disingkat sebagai TEL adalah senyawa organometalik yang
memiliki rumus Pb(Ch3CH2). Senyawa ini disintesis dengan mereaksikan antara
alloy NaPb dengan etl klorida dengan reaksi sebagai berikut:
4 NaPb + 4 CH3CH2Cl ? (CH3CH2)4Pb + 4 NaCl + 3 Pb
TEL yang dihasilkan berupa cairan kental tidak berwarna, tidak larut
dalam air akan tetapi larut dalam benzena, petroleum eter, toluena, dan gasoline.
TEL dipakai sebagai zat antiknocking pada bahan bakar. TEL jika terbakar tidak
hanya menghasilkan CO2 akan tetapi juga Pb.
(CH3CH2)4Pb + 13 O2 ? 8 CO2 + 10 H2O + Pb
Pb akan terakumulasi dalam mesin sehingga dapat merusak mesin. Oleh
sebab itu ditambahkan 1,2-dibromoetana dan 1,2-dikloroetana bersamaan dengan
TEL sehingga akan dapat dihasilkan PbBr2 dan PbCl2 yang dapat dibuang dari
mesin. Karena efek racun terhadap manusia maka TEL sekarang tidak boleh
dipergunakan.
Timbal(II) Klorida PbCl2
PbCl2 merupakan salah satu reagen berbasis timbale yang sangat penting
disebabkan dari senyawa ini dapat dibuat berbagai macam senyawa timbale.
Banyak digunakan sebagai bahan untuk mensintesis timbale titanat dan bariumtimbaltitanat, untuk produksi kaca yang menstransimisikan inframerah, dipakai
untuk memproduksi kaca ornament, untuk bahan cat dan sebagainya. PbCl2
dibuat dari beberapa metode yaitu dengan proses pengendapan senyawa Pb2+
dengan garam klorida, atau dengan mereaksikan PbO2 dengan HCl.
PbO2(s) + 4 HCl ? PbCl2(s) + Cl2 + 2 H2O
Atau dibuat dari logam Pb yang direaksikan dengan gas Cl2
Pb + Cl2 ? PbCl2
Timbal membentuk berbagai macam kompleks dengan klorida. PbCl2 jika
dilarutkan dalam HCl berlebih akan membentuk kompleks PbCl42-. PbCl2 larut
juga dalam air panas.
Pb2+ + Cl- -> PbCl+
PbCl+ + Cl- -> PbCl2
PbCl2 + Cl- -> PbCl3-
10
11
12
Timbal dipakai sebagai proyektil untuk alat tembak dan dipakai pada
peralatan pancing untuk pemberat disebakan timbale memiliki densitas
yang tinggi, harganya murah dan mudah untuk digunakan.
Lembaran timbale dipakai sebagai bahan pelapis dinding dalam studio
music
Timbal dipakai untuk pelindung alat-alat kedokteran, laboratorium yang
menggunakan radiasi misalnya sinar X.
Timbal cair dipergunakan sebagai agen pendingin dalam peralatan reactor
yang menggunakan timbale sebagai pendingan.
Kaca timbale mengandung 12-28% Pb dimana dengan adanya Pb ini akan
mengubah karakteristik optis dari kaca dan mereduksi transmisi radiasi.
Timbal banyak dipakai untuk elektroda pada peralatan elektrolisis.
Timbal digunakan untuk solder untuk industri elektronik.
Timbal dipakai dalam berbagai kabel listrik bertegangan tinggi untuk
mencegah difusi air dalam kabel.
Timbal ditambahkan dalam peralatan yang terbuat dari kuningan agar
tidak licin dan biasanya digunakan dalam peralatan permesinan.
Timbal dipakai dalam raket untuk memperberat massa raket.
Timbal karena sifatnya tahan korosi maka dipakai dalam bidang kontruksi.
Dalam bentuk senyawaan maka tetra-etil-lead dipakai sebagai anti-knock
pada bahan bakar.
Semikonduktor berbahan dasar timbale banyak seperti Timbal telurida,
timbale selenida, dan timbale antimonida dipakai dalam peralatan sel surya
dan dipakai dalam peralatan detector inframerah.
Digunakan sebagai aditif bahan bakar (TEL), berfungsi untuk mengurangi
knock pada mesin
13
timbal
(Pb)
pada
makanan
dapat
bertambah
dalam
14
Sumber Alami
Kadar timbal (Pb) yang secara alami dapat ditemukan dalam bebatuan
sekitar 13 mg/kg. Khusus timbal (Pb) yang tercampur dengan batu fosfat dan
terdapat di dalam batu pasir (sand stone) kadarnya lebih besar yaitu 100 mg/kg.
Timbal (Pb) yang terdapat di tanah berkadar sekitar 5-25 mg/kg dan di air
bawah tanah (ground water) berkisar antara 1-60 g/liter. Secara alami timbal
(Pb) juga ditemukan di air permukaan. Kadar timbal (Pb) pada air telaga dan air
sungai adalah sebesar 1-10 g/liter. Dalam air laut kadar timbal (Pb) lebih rendah
dari dalam air tawar. Laut Bermuda yang dikatakan terbebas dari pencemaran
mengandung Pb sekitar 0,07 g/liter. Kandungan Pb dalam air danau dan sungai
di USA berkisar antara 1-10 g/liter.
Secara alami Pb juga ditemukan di udara yang kadarnya berkisar antara
0,0001 - 0,001 g/m3. Tumbuh-tumbuhan termasuk sayur-mayur dan padi-padian
dapat mengandung Pb, penelitian yang dilakukan di USA kadarnya berkisar antara
0,1 -1,0 g/kg berat kering.
Logam berat Pb yang berasal dari tambang dapat berubah menjadi PbS
(golena), PbCO3 (cerusite) dan PbSO4 (anglesite) dan ternyata golena merupakan
sumber utama Pb yang berasal dari tambang. Logam berat Pb yang berasal dari
tambang tersebut bercampur dengan Zn (seng) dengan kontribusi 70%, kandungan
Pb murni sekitar 20% dan sisanya 10% terdiri dari campuran seng dan tembaga.
2.
semua industri yang memakai Timbal (Pb) sebagai bahan baku maupun bahan
penolong, misalnya:
a. Industri pengecoran maupun pemurnian. Industri ini menghasilkan timbal
konsentrat (primary lead), maupun secondary lead yang berasal dari
potongan logam (scrap).
PROFIL TIMBAL (Pb) | TEKNIK PERTAMBANGAN|
15
b.
c. Industri bahan bakar. Timbal (Pb) berupa tetra ethyl lead dan tetra methyl
lead banyak dipakai sebagai anti knock pada bahan bakar, sehingga baik
industri maupun bahan bakar yang dihasilkan merupakan sumber
pencemaran timbal (Pb).
d. Industri kabel. Industri kabel memerlukan timbal (Pb) untuk melapisi
kabel. Saat ini pemakaian timbal (Pb) di industri kabel mulai berkurang,
walaupun masih digunakan campuran logam Cd, Fe, Cr, Au dan arsenik
yang juga membahayakan untuk kehidupan makluk hidup.
e. Industri kimia, yang menggunakan bahan pewarna. Pada industri ini
seringkali dipakai timbal (Pb) karena toksisitasnya relatif lebih rendah jika
dibandingkan dengan logam pigmen yang lain. Sebagai pewarna merah
pada cat biasanya dipakai red lead, sedangkan untuk warna kuning
dipakai lead chromate (Sudarmaji, dkk, 2006).
3.
terutama bensin, diketahui bisa menjadi racun yang merusak sistem pernapasan,
sistem saraf, serta meracuni darah. Penggunaan timbal (Pb) dalam bahan bakar
semula adalah untuk meningkatkan oktan bahan bakar.
Penambahan kandungan timbal (Pb) dalam bahan bakar, dilakukan sejak
sekitar tahun 1920-an oleh kalangan kilang minyak. Tetra Etil Lead (TEL), selain
meningkatkan oktan, juga dipercaya berfungsi sebagai pelumas dudukan katup
mobil (produksi di bawah tahun 90-an), sehingga katup terjaga dari keausan, lebih
awet, dan tahan lama.
Penggunaan timbal (Pb) dalam bensin lebih disebabkan oleh keyakinan
bahwa tingkat sensitivitas timbal (Pb) tinggi dalam menaikkan angka oktan.
Setiap 0,1 gram timbal (Pb) perliter bensin, menurut ahli tersebut mampu
menaikkan angka oktan 1,5 sampai 2 satuan. Selain itu, harga timbal (Pb) relatif
murah untuk meningkatkan satu oktan dibandingkan dengan senyawa lainnya
(Santi, 2001).
PROFIL TIMBAL (Pb) | TEKNIK PERTAMBANGAN|
16
Hasil pembakaran dari bahan tambahan (aditive) timbal (Pb) pada bahan
bakar kendaraan bermotor menghasilkan emisi timbal (Pb) in organik. Logam
berat timbal (Pb) yang bercampur dengan bahan bakar tersebut akan bercampur
dengan oli dan melalui proses di dalam mesin maka logam berat timbal (Pb) akan
keluar dari knalpot bersama dengan gas buang lainnya (Sudarmaji, dkk, 2006).
2.9 Proses Timbal (Pb) Mencemari Lingkungan
Meningkatnya konsentrasi Pb di udara dapat berasal dari hasil pembakaran
bahan bakar bensin dalam berbagai senyawa Pb terutama PbBrCl dan
PbBrCl.2PbO. Senyawa Pb halogen terbentuk selama pembakaran bensin, karena
dalam bensin yang sering ditambahkan cairan anti letupan (anti ketok) yang terdiri
dari 62% TEL, 18% etildiklorida dan 2% bahan-bahan lainnya. Senyawa yang
berperan sebagai zat anti ketok adalah timbal oksida.
Timbal oksida ini terdapat dakam partikel-partikel yang tersebar dala
ruang bakar bensin . Senyawa Pb sukar larut dalam air tetapi mudah larut dalam
minyak atau lemak (Fardiaz, 1992). Tujuan penambahan bahan tersebut untuk
mendapatkan tingkat oktan yang lebih tinggi, agar pemakaian bahan bakar bensin
lebih ekonomis. Pada proses pembakaran mesin, senyawa ini dilepaskan dalam
bentuk partikel melalui asap gas buang kendaraan bermotor ke udara, dimana
sebagian besar mengandung partikel Pb berdiameter dibawah 1 mikron. Besarnya
ukuran partikel tersebut merupakan batas ukuran partikel yang dapat diserap
melalui pernafasan.
Pada proses pembakaran mesin yang menggunakan bahan bakar bensin,
dihasilkan gugus radikal bebas yang dapat menyebabkan letupan pada mesin,
sehingga mengakibatkan menurunnya efisiensi mesin. Untuk mengatasi hal
tersebut ditambahkan bahan berupa TEL atau TML. Tujuannya adalah untuk
mengikat radikal bebas yang terbentuk selama proses pembakaran.
Bahan tersebut akan bereaksi dengan gugus radikal bebas, dan
menghalangi terjadinya reaksi pembentukan PbO. Pb dalam bensin akan bereaksi
dengan oksigen dan bahan-bahan pengikat, selanjutnya dikeluarkan melalui
system pembuangan dalam bentuk partikel. Partikel yang mengandung Pb akan
diemisikan ke dalam lingkungan, sehingga menyebabkan terjadinya pencemaran
udara oleh Pb (Kumar, De, 1979).
PROFIL TIMBAL (Pb) | TEKNIK PERTAMBANGAN|
17
18
jika tanah tidak terlalu masam. Tingginya tingkat keasaman dapat diatasi dengan
pengapuran.
Pengapuran
tanah
mengurangi
ketersediaan
timbal
dan
19
Uji pipa tiup. Bila suatu garam timbel dipanaskan dengan karbon alkali di
atas arang, diperoleh manic timbel yang dapat ditempa(yang lembut dan akan
menodai
Uji
kertas)
nyala.
dikelilingi
Menghasilkan
oleh
kerak
warna
kuning
biru
timbel
muda(tak
monoksida.
memastikan).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
PROFIL TIMBAL (Pb) | TEKNIK PERTAMBANGAN|
20
DAFTAR PUSTAKA
21
BPLHD.2009.pencemaran
Pb-dampak
Pb
terhadap
Rangan,2012.Penyakit
yang
disebabkan
oleh
22