Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Logam Timbal (Pb) sebagai gas buang kendaraan bermotor dapat
membahayakan kesehatan dan merusak lingkungan. Pb yang terhirup oleh
manusia setiap hari akan diserap, disimpan dan kemudian ditampung dalam darah.
Bentuk kimia Pb merupakan faktor penting yang mempengaruhi sifat-sifat
Pb di dalam tubuh. Komponen Pb organik misalnya tetraethil Pb segara dapat
terabsorbsi oleh tubuh melalui kulit dan membran mukosa. Pb organik diabsorbsi
terutama melalui saluran pencernaan dan pernafasan dan merupakan sumber Pb
utama di dalam tubuh.
Tidak semua Pb yang terhisap atau tertelan ke dalam tubuh akan tertinggal
di dalam tubuh. Kira-kira 5-10 % dari jumlah yang tertelan akan diabsorbsi
melalui saluran pencernaan, dan kira-kira 30 % dari jumlah yang terisap melalui
hidung akan diabsorbsi melalui saluran pernafasan akan tinggal di dalam tubuh
karena dipengaruhi oleh ukuran partikel-partikelnya.
Timbal atau dikenal sebagai logam Pb dalam susunan unsur merupakan
logam berat yang terdapat secara alami di dalam kerak bumi dan tersebar ke alam
dalam jumlah kecil melalui proses alami termasuk letusan gunung berapi dan
proses geokimia. Pb merupakan logam lunak yang berwarna kebiru-biruan atau
abu-abu keperakan dengan titik leleh pada 327,5 C dan titik didih 1.740 C pada
tekanan atmosfer.
Timbal mempunyai nomor atom terbesar dari semua unsur yang
stabil, yaitu 82. Namun logam ini sangat beracun. Seperti halnya merkuri yang
juga merupakan logam berat. Timbal adalah logam yang yang dapat merusak
sistem syaraf jika terakumulasi dalam jaringan halus dan tulang untuk waktu yang
lama. Timbal terdapat dalam beberapa isotop: 204Pb (1.4%), 206Pb (24.1%),
207Pb (22.1%), and 208Pb (52.4%). 206Pb, 207Pb and 208Pb kesemuanya
adalah radiogenic dan merupakan produk akhir dari pemutusan rantai kompleks.
Logam ini sangat resistan (tahan) terhadap korosi, oleh karena itu seringkali
dicampur dengan cairan yang bersifat korosif (seperti asam sulfat).
PROFIL TIMBAL (Pb) | TEKNIK PERTAMBANGAN|

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian Unsur Timbal (Pb)?
2. Karakteristik apa saja yang dimiliki unsur Timbal (Pb)?
3. Apa saja yang menjadi sumber mineral Timbal (Pb) ?
4. Bagaimana Cara memproduksi Timbal (Pb)?
5. Apa saja yang menjadi hasil Persenyawaan unsur Timbal (Pb)?
6. Apa saja manfaat dari unsur Timbal (Pb)?
7. Berapa persenkah kandungan unsur Timbal (Pb) dalam setiap lingkungan ?
8. Apa yang menjadi sumber pencemaran Timbal (Pb)?
9. Bagaimana Proses Unsur Timbal (Pb) mencemari lingkungan?
10. Bagaimana metode yang dilakukan untuk mengidentifikasi keberadaan
Unsur Timbal (Pb)?
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian Unsur Timbal (Pb).
2. Untuk mengetahui karakteristik yang dimiliki Unsur Timbal (Pb).
3. Untuk mengetahui sumber mineral Timbal (Pb).
4. Untuk mengetahui cara memproduksi Timbal (Pb).
5. Untuk mengetahui persenyawaan Unsur Timbal (Pb).
6. Untuk mengetahui manfaat dari Unsur Timbal (Pb).
7. Untuk mengetahui persentase Kandungan Unsur Timbal di setiap
Limgkungan.
8. Untuk mengetahui sumber Pencemaran Timbal (Pb).
9. Untuk mengetahui proses yang terjadi saat unsur Timbal (Pb) mencemari
Lingkungan
10. Untuk mengetahui metode yang ditempuh untuk mengidentifikasi
keberadaan unsur timbal (Pb)

BAB II
PEMBAHASAN

PROFIL TIMBAL (Pb) | TEKNIK PERTAMBANGAN|

2.1 Pengertian Unsur Timbal (Pb)


Timbal telah dikenal sejak zaman kuno. Hal ini kadang-kadang ditemukan
bebas di alam, tetapi biasanya diperoleh dari bijih galena (PbS), anglesite
(PbSO4), Kerusit (PbCO3) dan minum (Pb3O4). Meskipun timbal membuat hanya
sekitar 0,0013% dari kerak bumi, itu tidak dianggap sebagai unsur langka karena
mudah ditambang dan disempurnakan. Kebanyakan timbal diperoleh dengan
memanggang galena di udara panas, meskipun hampir sepertiga dari timah yang
digunakan di Amerika Serikat diperoleh melalui upaya daur ulang.
Kegunaan
Timbal adalah, bahan tahan lembut mudah dibentuk dan kuat terhadap
korosi. Bangsa Romawi kuno menggunakan timbal untuk membuat pipa air,
beberapa di antaranya masih digunakan sampai sekarang. Sayangnya untuk orangorang Romawi kuno, timbal merupakan racun kumulatif dan penurunan
kekaisaran Romawi telah disalahkan, sebagian, pada memimpin dalam pasokan
air. Timbal digunakan untuk tangki garis yang menyimpan cairan korosif, seperti
asam sulfat (H2SO4). Kepadatan tinggi timbal membuatnya berguna sebagai
perisai terhadap sinar-X dan radiasi sinar gamma dan digunakan dalam mesin
sinar X dan reaktor nuklir. Timbal juga digunakan sebagai penutup pada beberapa
kawat dan kabel untuk melindungi mereka dari korosi, sebagai bahan untuk
menyerap getaran dan suara dan dalam pembuatan amunisi. Sebagian besar timbal
digunakan saat ini digunakan dalam produksi baterai penyimpanan asam timbal
seperti baterai yang ditemukan di mobil.
Beberapa paduan dengan timah yang banyak digunakan. Solder, sebuah
paduan yang hampir setengah timbal dan setengah timah, merupakan bahan
dengan titik leleh yang relatif rendah yang digunakan untuk bergabung dengan
komponen listrik, pipa dan barang-barang logam lainnya. Jenis logam, paduan
timbal, timah dan antimon, merupakan bahan yang digunakan untuk membuat
jenis yang digunakan dalam mesin cetak dan piring. Metal Babbit, paduan timbal
lain, digunakan untuk mengurangi gesekan pada bantalan.
Banyak bentuk senyawa timbal yang bermanfaat. Timbal monoksida
(PbO), juga dikenal sebagai litharge, adalah padatan kuning yang digunakan untuk
membuat beberapa jenis kaca, seperti timah kristal dan kaca batu, di vulkanisir
PROFIL TIMBAL (Pb) | TEKNIK PERTAMBANGAN|

karet dan sebagai pigmen cat. Timbal dioksida (PbO 2) adalah bahan coklat yang
digunakan dalam baterai penyimpanan asam timbal. Tetraoxide Trilead (Pb 3O4),
juga dikenal sebagai timbal merah, digunakan untuk membuat cat coklat
kemerahan yang mencegah karat pada struktur baja luar ruangan. Timbal arsenat
(Pb3 (AsO4) 2) telah digunakan sebagai insektisida.
Timbal karbonat (PbCO3), juga dikenal sebagai Kerusit, adalah, zat
beracun putih yang banyak digunakan sebagai pigmen untuk cat putih.
Penggunaan timbal karbonat dalam cat sebagian besar telah berhenti mendukung
titanium oksida (TiO2). Timbal sulfat (PbSO4), juga dikenal sebagai anglesite,
digunakan dalam pigmen cat yang dikenal sebagai sublimasi timah putih. Timbal
kromat (PbCrO4), juga dikenal sebagai crocoite, digunakan untuk memproduksi
cat kuning krom. Timbal nitrat (Pb (NO 3) 2) digunakan untuk membuat kembang
api dan kembang api lainnya. Timbal silikat (PbSiO 3) digunakan untuk membuat
beberapa jenis kaca dan dalam produksi karet dan cat.
2.2 Karakteristik & Sifat Unsur Timbal

Timbal atau Timah Hitam (Pb) adalah unsur yang bersifat logam, hal ini
merupakan anomali karena unsur-unsur diatasnya (Gol IV) yakni Karbon dan
Silikon bersifat non-logam. Di alam, timbal ditemukan dalam mineral Galena
(PbS), Anglesit (PbSO4 ) dan Kerusit (PbCO3,), juga dalam keadaan bebas.
Memiliki sifat khusus seperti dibawah ini, yakni:
1. Berwarna putih kebiru-biruan dan mengkilap.
PROFIL TIMBAL (Pb) | TEKNIK PERTAMBANGAN|

2. Lunak sehingga sangat mudah ditempa.


3. Tahan asam, karat dan bereaksi dengan basa kuat.
4. Daya hantar listrik kurang baik. (Konduktor yang buruk)
5. Massa atom relative 207,2
6. Memiliki Valensi 2 dan 4.
7. Tahan Radiasi
Selain sifat khusus di atas, timbal memiliki sifat kimia dan fisika seperti
berikut:
Sifat Fisika
Fasa pada suhu kamar

: padatan

Densitas

: 11,34 g/cm3

Titik leleh

: 327,46 0C

Titik didih

: 1749 0C

Panas Fusi

: 4,77 kJ/mol

Panas Penguapan

: 179,5 kJ/mol

Kalor jenis

: 26,650 J/molK

Timbal akan nampak mengkilat-berkilauan ketika baru dipotong, tetapi


segera menjadi pudar (buram) ketika terjadi kontak dengan udara terbuka;
hal ini karena terjadi pembentukan lapisan timbal-oksida atau karbonat
yang melapisi secara kuat sehingga mencegah terjadinya reaksi lanjut.
.Lempengan timbal banyak dipakai sebagai pelindung bahan radioaktif
karena sifatnya yang mempunyai kemampuan yang sangat tinggi dalam
menahan sinar X dan sinar Y.
Harga potensial elektroda timbal adalah -0,13V. Kereaktifannya yang
rendah ini dapat dikaitkan dengan overvoltage yang tinggi terhadap
hidrogen. Jadi, timbal tidak terlarutkan oleh H2SO4 encer dan HCl pekat.
Sifat Kimia
Bilangan oksidasi

: 4,2,-4

Elektronegativitas

: 2,33 (skala pauli)

Energi ionisasi 1

: 715,6 kJ/mol

PROFIL TIMBAL (Pb) | TEKNIK PERTAMBANGAN|

Energi ionisasi 2

: 1450,5 kJ/mol

Energi ionisasi 3

: 3081,5 kJ/mol

Jari-jari atom

: 175 pm

Radius ikatan kovalen

: 146 pm

Jari-jari Van Der Waals

: 202 pm

Struktur Krista l

: kubik berpusat muka

Sifat kemagnetan

: diamagnetic

Resistifitas termal

: 208 nohm.m

Konduktifitas termal

: 35,3 W/mK

Konfigurasi electron

: [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p2 ( 2, 8, 18, 32, 18, 4)s

Timbal larut dalam beberapa asam


Bereaksi secara cepat dengan halogen
Bereaksi lambat dengan alkali dingin tetapi bereaksi cepat dengan alkali
panas menghasilkan plumbit.
Timbal mempunyai tiga isotop stabil yaitu 206Pb yang stabil dengan 124
neutron, 207Pb yang stabil dengan 125 neutron, serta 208Pb yang satbil
dengan 126 neutron. Selain tiga isotop stabil di atas, timbal juga
mempunyai tiga isotop lain yaitu 204Pb dengan waktu paruh >1,4 x 1017
y, 205Pb yang sintesis dengan waktu paruh 1.53 x 107 y, serta 210Pb yang
mempunyai waktu paruh 22,3 y.
Timbal dengan konfigurasi elektron [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p2, pada
umumnya membentuk senyawa-senyawa dengan bilangan oksidasi +2
(lebih stabil) dan +4.
Sifat-sifat timbal sangat mirip dengan timah, apalagi timbal dan timah
terletak pada golongan yang sama dalam sistem periodik unsur. Satu hal
yang berbeda yaitu bahwa peran pasangan inert (6s2) dalam senyawa
timbal(II) relatif lebih besar dalam menstabilkan senyawanya daripada
peran tersebut dalam senyawa timah(II). Oleh karena itu timbal(II) relatif
lebih stabil dan lebih banyak ditemui daripada timbal(IV), dan dengan
demikian timbal(II) bukan reduktor yang baik tidak seperti halnya

PROFIL TIMBAL (Pb) | TEKNIK PERTAMBANGAN|

timah(II), melainkan timbal(IV) adalah oksidator yang baik dibanding


timah(IV).
Timbal sering kali memiliki sifat tampak seperti gas mulia yaitu tidak
reaktif, ditunjukkan oleh harga potensial standarnya sebesar 0,13 V. kereaktifan
yang rendah ini dikaitkan dengan overvoltage yang tinggi terhadap hidrogen, dan
juga dalam beberapa hal tidak terlarutkan oleh H2SO4 pekat dan HCl pekat.
Sifat Timbal yang lain
Berbagai macam timbal oksida mudah direduksi menjadi logamnya. Hal
ini bisa dilakukan dengan menggunakan reduktor glukosa, atau mencampur antara
PbO dengan PbS kemudian dipanaskan.
2PbO + PbS 3 Pb + SO2
Bila dipanaskan dengan nitrat dari logam alkali maka logam timbal akan
membentuk PbO yang umumnya disebut sebagai litharge. PbO adalah contoh dari
timbal dengan biloks 2. PbO larut dalam asam nitrat dan asam asetat. PbO juga
larut dalam larutan basa membentuk garam plumbit.
PbO2 adalah contoh dari timbal dengan biloks 4 dan merupakan agen
pengoksidasi yang kuat. Karena PbO larut dalam asam dan basa maka PbO
bersifat amfoter. Senyawa timbal dengan dua macam biloks juga ada yaitu
Pb3O4 yang dikenal dengan nama minium.
2.3 Sumber Mineral Timbal (Pb)
Timbal tidak ditemukan bebas dialam akan tetapi biasanya ditemukan
sebagai biji mineral bersama dengan logam lain misalnya seng, perak, dan
tembaga. Sumber mineral timbal yang utama adalah Galena (PbS) yang
mengandung 86,6% Pb dengan proses pemanggangan, Cerussite (PbCO 3), dan
Anglesite (PbSO4). Kandungan timbal dikerak bumi adalah 14 ppm, sedangkan
dilautan adalah:
Permukaan samudra atlantik

: 0,00003 ppm

Bagian dalam samudra atlantik

: 0,000004 ppm

Permukaan samudra pasifik

: 0,00001 ppm

Bagian dalam samudra pasifik

: 0,000001 ppm

PROFIL TIMBAL (Pb) | TEKNIK PERTAMBANGAN|

Galena
Galena adalah mieral timbal yang amat penting dan paling banyak tersebar
di penjuru belahan bumi dan umumnya berasosiasi dengan mineral lain seperti
sphalerite, calcite, dan flourite. Deposit galena biasanya mengandung sejumlah
tertentu perak dan juga terdapat seng, kadmium, antimoni, arsen, dan bismuth,
sehingga umumnya produksi timbal dari galena menghasilkan juga logam-logam
tersebut. Warna galena adalah abu-abu mengkilap dan formulanya adalah PbS.
Struktur kristalnya kubik dan oktahedral dan spesifik graviti 7,2 7,6.
Cerrusite
Cerrusite merupakan salah satu mineral timbal yang mengandung timbal
karbonat dan menjadi sumber timbal yang utama setelah galena. Mineral ini juga
terdapat dalam bentuk granular yang padat atau benbentuk fibrous. Warnanya
umumnya tidak berwarna, hingga putih, abu-abu, biru, atau hijau dengan
penampakan dari transparan hingga translusen. Mineral ini bersifat tidak larut
dalam air akan tetapi larut dalam asam encer seperti asam nitrat. Dan spesifik
gravitinya 6,53-6,57.
Anglesite
Anglesite merupakan mineral timbal yang mengandung timbal sulfat
PbSO4. Mineral ini terjadi sebagai hasil oksidasi mineral gelena akibat pengaruh
cuaca. Warna mineral ini dari putih, abu-abu, hingga kuning, jika tidak murni
maka warnanya abu-abu gelap. Mineral ini memiliki spesifik graviti 6,3 dengan
kandungan timbal sekitar 73%.
2.4 Cara Memproduksi Timbal
Pada umumnya biji timbal mengandung 10% Pb dan biji yang memiliki
kandungan timbal minimum 3% bisa dipakai sebagai bahan baku untuk
memproduksi timbal. Biji timbal pertama kali dihancurkan dan kemudian
dipekatkan hingga konsentrasinya mencapai 70% dengan menggunakan proses
froth flotation yaitu proses pemisahan dalam industri untuk memisahkan
material yang bersifat hidrofobik dengan hidrofilik.
Kandungan

sulfida

dalam

biji

timbal

dihilangkan

dengan

cara

memanggang biji timbal sehingga akan terbentuk timbal oksida (hasil utama) dan
PROFIL TIMBAL (Pb) | TEKNIK PERTAMBANGAN|

campuran antara sulfat dan silikat timbal dan logam-logam lain yang ada dalam
biji timbal. Pemanggangan ini dilakukan dengan menggunakan aliran udara panas.
Reaksi yang terjadi adalah:
MSn + 1.5nO2 MOn + nSO2.
Timbal oksida yang terbentuk direduksi dengan menggunakan alat yang
dinamakan blast furnace dimana pada proses ini hampir semua timbal oksida
akan direduksi menjadi logam timbal. Hasil timbal dari proses ini belum murni
dan masih mengandung kontaminan seperti Zn, Cd, Ag, Cu, dan Bi. Timbal
oksida yang tidak murni ini kemudian dicairkan dalam furnace reverberatory
dan ditreatment menggunakan udara, uap, dan belerang dimana kontaminan akan
teroksidasi kecuali perak, emas, dan bismuth. Kontaminan ini akan terapung pada
bagian atas sehingga dapat dipisahkan. Logam perak dan emas dipisahkan dengan
menggunakan proses Parkes, dan bismuthnya dihilangkan dengan menggunakan
logam kalsium dan magnesium. Hasil logam yang dihasilkan dari keseluruhan
proses ini adalah logam timbal. Logam timbal yang sangat murni diperoleh
dengan cara elektrolisis meggunakan elektrolit silica flourida.
2.5 Senyawaan Timbal
Senyawaan timbale yang umum adalah PbN6 timbal azida, timbale bromat
Pb(BrO3)2.2H2O, timbale klorida PbCl2, timbale(II)oksida PbO, Pb(NO3)2,
Pb3O4, Pb(C2H5)4, dan Pb(CH3)4
Tetra Etil Lead (TEL)
Tetra etil lead disingkat sebagai TEL adalah senyawa organometalik yang
memiliki rumus Pb(Ch3CH2). Senyawa ini disintesis dengan mereaksikan antara
alloy NaPb dengan etl klorida dengan reaksi sebagai berikut:
4 NaPb + 4 CH3CH2Cl ? (CH3CH2)4Pb + 4 NaCl + 3 Pb
TEL yang dihasilkan berupa cairan kental tidak berwarna, tidak larut
dalam air akan tetapi larut dalam benzena, petroleum eter, toluena, dan gasoline.

PROFIL TIMBAL (Pb) | TEKNIK PERTAMBANGAN|

TEL dipakai sebagai zat antiknocking pada bahan bakar. TEL jika terbakar tidak
hanya menghasilkan CO2 akan tetapi juga Pb.
(CH3CH2)4Pb + 13 O2 ? 8 CO2 + 10 H2O + Pb
Pb akan terakumulasi dalam mesin sehingga dapat merusak mesin. Oleh
sebab itu ditambahkan 1,2-dibromoetana dan 1,2-dikloroetana bersamaan dengan
TEL sehingga akan dapat dihasilkan PbBr2 dan PbCl2 yang dapat dibuang dari
mesin. Karena efek racun terhadap manusia maka TEL sekarang tidak boleh
dipergunakan.
Timbal(II) Klorida PbCl2
PbCl2 merupakan salah satu reagen berbasis timbale yang sangat penting
disebabkan dari senyawa ini dapat dibuat berbagai macam senyawa timbale.
Banyak digunakan sebagai bahan untuk mensintesis timbale titanat dan bariumtimbaltitanat, untuk produksi kaca yang menstransimisikan inframerah, dipakai
untuk memproduksi kaca ornament, untuk bahan cat dan sebagainya. PbCl2
dibuat dari beberapa metode yaitu dengan proses pengendapan senyawa Pb2+
dengan garam klorida, atau dengan mereaksikan PbO2 dengan HCl.
PbO2(s) + 4 HCl ? PbCl2(s) + Cl2 + 2 H2O
Atau dibuat dari logam Pb yang direaksikan dengan gas Cl2
Pb + Cl2 ? PbCl2
Timbal membentuk berbagai macam kompleks dengan klorida. PbCl2 jika
dilarutkan dalam HCl berlebih akan membentuk kompleks PbCl42-. PbCl2 larut
juga dalam air panas.
Pb2+ + Cl- -> PbCl+
PbCl+ + Cl- -> PbCl2
PbCl2 + Cl- -> PbCl3-

PROFIL TIMBAL (Pb) | TEKNIK PERTAMBANGAN|

10

PbCl3- + Cl- -> PbCl42PbO2


Nama kimianya adalah Plumbi oksida atau Timbal(IV) oksida merupakan
oksida timbale dengan biloks 4. PbO2 ada dialam sebagai mineral plattnerite.
PbO2 bersifat amfoter dimana dapat larut dalam asam maupun basa. Jika
dilarutkan dalam basa kuat akan terbentuk ion plumbat dengan rumus Pb(OH)62-.
Dalam kondisi asam maka biasanya tereduksi menjadi ion Pb2+. Ion Pb4+ tidak
pernah diketemukan dalam larutan. Penggunaan PbO2 yang utama adalah sebagai
katoda dalam accu.
Pb3O4
Dikenal dengan nama timbale tetroksida, minium, atau triplumbi
tetroksida. Berupa zat padat berwarna merah atau oranye. Rumus umumnya
adalah Pb3O4 atau 2PbO.PbO2. Memiliki titik leleh 500 oC dimana pada suhu ini
Pb3O4 terdekomposisi menjadi PbO dan oksigen. Pb3O4 ini banyak
dipergunakan oleh industri penghasil baterai, kaca timbale, dan cat anti korosi.
Senyawa timbale ini tidak larut dalam air akan tetapi larut dalam HCl, asam asetat
glacial, dan campuran antara asam nitrat dan hydrogen peroksida. Pb3O4 dibuat
dari proses kalsinasi dari PbO2 dengan kehadiran oksigen pada suhu 450-4800C.
6 PbO + O2 -> 2 Pb3O4
Atau dengan proses pemanasan timbale karbonat dengan kehadiran udara.
6 PbCO3 + O2 -> 2 Pb3O4 + 6 CO2
Atau dengan menggunakan reaksi:
3 Pb2CO3(OH)2 + O2 -> 2 Pb3O4 + 3 CO2 + 3 H2O
Dalam bentuk larutan maka Pb3O4 dapat dibuat dengan menggunakan
larutan kalium plumbat dan timbale asetat :
K2PbO3 + 2 Pb(CH3COO)2 + H2O -> 2 Pb3O4 + 3 CO2 + 3 H2O

PROFIL TIMBAL (Pb) | TEKNIK PERTAMBANGAN|

11

Setelah disaring maka akan dihasilkan padatan warna kuning timbale


tetroksida monohidrat, Pb3O4.H2O dengan pemanasan maka akan dihasilkan
bentuk anhidratnya.
Timbal(II) Nitrat
Memiliki rumus kimia Pb(NO3)2. Timbal(II) nitrat umumnya merupakan
kristal yang tidak berwarna atau berbentuk bubuk putih, dibandingkan dengan
garam timbal yang lain maka gram timbal ini sangat mudah larut dalam air.
Timbal(II) nitrat sangat bersifat racun terhadap manusia dan merupakan oksidator.
Cara membuat timbal nitrat adalah dengan melarutkan logam Pb pada
larutan asam nitrat atau dengan melarutkan PbO dalam asam nitrat.
3 Pb (s) + 8 H+ (aq) + 2 NO?3 (aq) -> 3 Pb2+ (aq) + 2 NO (g) + 4 H2O (l)
PbO (s) + 2 H+ (aq) -> Pb2+ (aq) + H2O (l)
Larutan Pb(NO3)2 bereaksi dengan KI mebentuk PbI2 yang berwarna
kuning. Intensitas warna kuning ini tergantung dari banyaknya jumlah reaktan
yang digunakan.
Pb(NO3)2 (s) + 2 KI (s) ?->PbI2 (s) + 2 KNO3 (s)
2.6 Manfaat Timbal
Logam ini sangat efektif sebagai penyerap suara. Ia digunakan sebagai
tameng radiasi di sekeliling peralatan sinar-x dan reaktor nuklir. Juga digunakan
sebagai penyerap getaran. Senyawa-senyawa timbal seperti timbal putih, karbonat,
timbal putih yang tersublimasi, chrome yellow (krom kuning) digunakan secara
ekstensif dalam cat. Tetapi beberapa tahun terakhir, penggunaan timbal dalam cat
telah diperketat untuk mencegah bahaya bagi manusia.
Timbal digunakan dalam accu dimana accu ini banyak dipakai dalam
bidang automotif.
Timbal dipakai sebagai agen pewarna dalam bidang pembuatan keramik
terutama untuk warna kuning dan merah.
Timbal dipakai dalam industri plastic PVC untuk menutup kawat listrik.
PROFIL TIMBAL (Pb) | TEKNIK PERTAMBANGAN|

12

Timbal dipakai sebagai proyektil untuk alat tembak dan dipakai pada
peralatan pancing untuk pemberat disebakan timbale memiliki densitas
yang tinggi, harganya murah dan mudah untuk digunakan.
Lembaran timbale dipakai sebagai bahan pelapis dinding dalam studio
music
Timbal dipakai untuk pelindung alat-alat kedokteran, laboratorium yang
menggunakan radiasi misalnya sinar X.
Timbal cair dipergunakan sebagai agen pendingin dalam peralatan reactor
yang menggunakan timbale sebagai pendingan.
Kaca timbale mengandung 12-28% Pb dimana dengan adanya Pb ini akan
mengubah karakteristik optis dari kaca dan mereduksi transmisi radiasi.
Timbal banyak dipakai untuk elektroda pada peralatan elektrolisis.
Timbal digunakan untuk solder untuk industri elektronik.
Timbal dipakai dalam berbagai kabel listrik bertegangan tinggi untuk
mencegah difusi air dalam kabel.
Timbal ditambahkan dalam peralatan yang terbuat dari kuningan agar
tidak licin dan biasanya digunakan dalam peralatan permesinan.
Timbal dipakai dalam raket untuk memperberat massa raket.
Timbal karena sifatnya tahan korosi maka dipakai dalam bidang kontruksi.
Dalam bentuk senyawaan maka tetra-etil-lead dipakai sebagai anti-knock
pada bahan bakar.
Semikonduktor berbahan dasar timbale banyak seperti Timbal telurida,
timbale selenida, dan timbale antimonida dipakai dalam peralatan sel surya
dan dipakai dalam peralatan detector inframerah.
Digunakan sebagai aditif bahan bakar (TEL), berfungsi untuk mengurangi
knock pada mesin

2.7 Kandungan Timbal (Pb) pada Lingkungan

PROFIL TIMBAL (Pb) | TEKNIK PERTAMBANGAN|

13

Sebagai sumber timbal (Pb) di lingkungan hidup kita adalah (Mukono,


2002):
1) Udara
Timbal (Pb) di udara dapat berbentuk gas dan partikel. Dalam keadaan
alamiah menurut studi patterson (1965), kadar timah hitam di udara sebesar
0,0006 mikrogram/m3, sedangkan di daerah tanpa penghuni dipegununan
California (USA), menunjukkan kadar timah hitam (Pb) sebesar 0,008
mikrogram/m3. Baku mutu di udara adalah 0,025 0,04 gr/Nm3.
2) Air
Analisis air bawah tanah menunjukkan kadar timah hitam (Pb) sebesar
antara 160 mikrogram/liter, sedangkan analisis air permukaan terutama pada
sungai dan danau menunjukkan angka antara 110 mikrogram/liter. Kadar timah
hitam pada air laut kadarnya lebih rendah dari yang terdapat di air tawar. Di pantai
Californa (USA) kadar timah hitam (Pb) menunjukkan kadar antara 0,08 0,04
mikrogram/liter. Timbal (Pb) yang larut dalam air adalah Timbal asetat
(Pb(C2H3O2)2), timbal klorat Pb(CLO3)2, timbal nitrat Pb (NO3)2, timbal
stearat Pb (C18H35O2)2. Baku mutu (WHO) timbal (Pb) dalam air 0,1 mg/liter
dan KLH No 02 tahun 1988 yaitu 0,05 1 mg/liter.
3) Tanah
Rata-rata timbal (Pb) yang terdapat dipermukaan tanah adalah sebesar 5
25 mg/kg.
4) Batuan
Bumi kita mengandung timbal (Pb) sekitar 13 mg/kg. Menurut studyWeaepohl
(1961), dinyatakan bahwa kadar timbal (Pb) pada batuan sekitar 10 20 mg/kg.
5) Tumbuhan
Secara alamiah tumbuhan dapat mengandung timbal (Pb). Menurut Warren
dan Delavault (1962), Kadar timbal (Pb) pada dedaunan adalah 2,5 mg/kg berat
daun kering.
6) Makanan
Kadar

timbal

(Pb)

pada

makanan

dapat

bertambah

dalam

prosesprocecing, kandungan timbal (Pb) yang tinggi ditemukan pada beras,

PROFIL TIMBAL (Pb) | TEKNIK PERTAMBANGAN|

14

gandum, kentang dan lain-lain. Asupan yang diizinkan yaitu 50 mikrogram/kg BB


(dewasa) dan 25 mikrogram/kg BB (anak-anak).
2.8 Sumber Pencemaran Timbal (Pb)
1.

Sumber Alami
Kadar timbal (Pb) yang secara alami dapat ditemukan dalam bebatuan

sekitar 13 mg/kg. Khusus timbal (Pb) yang tercampur dengan batu fosfat dan
terdapat di dalam batu pasir (sand stone) kadarnya lebih besar yaitu 100 mg/kg.
Timbal (Pb) yang terdapat di tanah berkadar sekitar 5-25 mg/kg dan di air
bawah tanah (ground water) berkisar antara 1-60 g/liter. Secara alami timbal
(Pb) juga ditemukan di air permukaan. Kadar timbal (Pb) pada air telaga dan air
sungai adalah sebesar 1-10 g/liter. Dalam air laut kadar timbal (Pb) lebih rendah
dari dalam air tawar. Laut Bermuda yang dikatakan terbebas dari pencemaran
mengandung Pb sekitar 0,07 g/liter. Kandungan Pb dalam air danau dan sungai
di USA berkisar antara 1-10 g/liter.
Secara alami Pb juga ditemukan di udara yang kadarnya berkisar antara
0,0001 - 0,001 g/m3. Tumbuh-tumbuhan termasuk sayur-mayur dan padi-padian
dapat mengandung Pb, penelitian yang dilakukan di USA kadarnya berkisar antara
0,1 -1,0 g/kg berat kering.
Logam berat Pb yang berasal dari tambang dapat berubah menjadi PbS
(golena), PbCO3 (cerusite) dan PbSO4 (anglesite) dan ternyata golena merupakan
sumber utama Pb yang berasal dari tambang. Logam berat Pb yang berasal dari
tambang tersebut bercampur dengan Zn (seng) dengan kontribusi 70%, kandungan
Pb murni sekitar 20% dan sisanya 10% terdiri dari campuran seng dan tembaga.
2.

Sumber dari Industri


Industri yang perpotensi sebagai sumber pencemaran timbal (Pb) adalah

semua industri yang memakai Timbal (Pb) sebagai bahan baku maupun bahan
penolong, misalnya:
a. Industri pengecoran maupun pemurnian. Industri ini menghasilkan timbal
konsentrat (primary lead), maupun secondary lead yang berasal dari
potongan logam (scrap).
PROFIL TIMBAL (Pb) | TEKNIK PERTAMBANGAN|

15

b.

Industri baterai. Industri ini banyak menggunakan logam timbal (Pb)


terutama lead antimony alloy dan lead oxides sebagai bahan dasarnya.

c. Industri bahan bakar. Timbal (Pb) berupa tetra ethyl lead dan tetra methyl
lead banyak dipakai sebagai anti knock pada bahan bakar, sehingga baik
industri maupun bahan bakar yang dihasilkan merupakan sumber
pencemaran timbal (Pb).
d. Industri kabel. Industri kabel memerlukan timbal (Pb) untuk melapisi
kabel. Saat ini pemakaian timbal (Pb) di industri kabel mulai berkurang,
walaupun masih digunakan campuran logam Cd, Fe, Cr, Au dan arsenik
yang juga membahayakan untuk kehidupan makluk hidup.
e. Industri kimia, yang menggunakan bahan pewarna. Pada industri ini
seringkali dipakai timbal (Pb) karena toksisitasnya relatif lebih rendah jika
dibandingkan dengan logam pigmen yang lain. Sebagai pewarna merah
pada cat biasanya dipakai red lead, sedangkan untuk warna kuning
dipakai lead chromate (Sudarmaji, dkk, 2006).
3.

Sumber dari Transportasi


Timbal, atau Tetra Etil Lead (TEL) yang banyak pada bahan bakar

terutama bensin, diketahui bisa menjadi racun yang merusak sistem pernapasan,
sistem saraf, serta meracuni darah. Penggunaan timbal (Pb) dalam bahan bakar
semula adalah untuk meningkatkan oktan bahan bakar.
Penambahan kandungan timbal (Pb) dalam bahan bakar, dilakukan sejak
sekitar tahun 1920-an oleh kalangan kilang minyak. Tetra Etil Lead (TEL), selain
meningkatkan oktan, juga dipercaya berfungsi sebagai pelumas dudukan katup
mobil (produksi di bawah tahun 90-an), sehingga katup terjaga dari keausan, lebih
awet, dan tahan lama.
Penggunaan timbal (Pb) dalam bensin lebih disebabkan oleh keyakinan
bahwa tingkat sensitivitas timbal (Pb) tinggi dalam menaikkan angka oktan.
Setiap 0,1 gram timbal (Pb) perliter bensin, menurut ahli tersebut mampu
menaikkan angka oktan 1,5 sampai 2 satuan. Selain itu, harga timbal (Pb) relatif
murah untuk meningkatkan satu oktan dibandingkan dengan senyawa lainnya
(Santi, 2001).
PROFIL TIMBAL (Pb) | TEKNIK PERTAMBANGAN|

16

Hasil pembakaran dari bahan tambahan (aditive) timbal (Pb) pada bahan
bakar kendaraan bermotor menghasilkan emisi timbal (Pb) in organik. Logam
berat timbal (Pb) yang bercampur dengan bahan bakar tersebut akan bercampur
dengan oli dan melalui proses di dalam mesin maka logam berat timbal (Pb) akan
keluar dari knalpot bersama dengan gas buang lainnya (Sudarmaji, dkk, 2006).
2.9 Proses Timbal (Pb) Mencemari Lingkungan
Meningkatnya konsentrasi Pb di udara dapat berasal dari hasil pembakaran
bahan bakar bensin dalam berbagai senyawa Pb terutama PbBrCl dan
PbBrCl.2PbO. Senyawa Pb halogen terbentuk selama pembakaran bensin, karena
dalam bensin yang sering ditambahkan cairan anti letupan (anti ketok) yang terdiri
dari 62% TEL, 18% etildiklorida dan 2% bahan-bahan lainnya. Senyawa yang
berperan sebagai zat anti ketok adalah timbal oksida.
Timbal oksida ini terdapat dakam partikel-partikel yang tersebar dala
ruang bakar bensin . Senyawa Pb sukar larut dalam air tetapi mudah larut dalam
minyak atau lemak (Fardiaz, 1992). Tujuan penambahan bahan tersebut untuk
mendapatkan tingkat oktan yang lebih tinggi, agar pemakaian bahan bakar bensin
lebih ekonomis. Pada proses pembakaran mesin, senyawa ini dilepaskan dalam
bentuk partikel melalui asap gas buang kendaraan bermotor ke udara, dimana
sebagian besar mengandung partikel Pb berdiameter dibawah 1 mikron. Besarnya
ukuran partikel tersebut merupakan batas ukuran partikel yang dapat diserap
melalui pernafasan.
Pada proses pembakaran mesin yang menggunakan bahan bakar bensin,
dihasilkan gugus radikal bebas yang dapat menyebabkan letupan pada mesin,
sehingga mengakibatkan menurunnya efisiensi mesin. Untuk mengatasi hal
tersebut ditambahkan bahan berupa TEL atau TML. Tujuannya adalah untuk
mengikat radikal bebas yang terbentuk selama proses pembakaran.
Bahan tersebut akan bereaksi dengan gugus radikal bebas, dan
menghalangi terjadinya reaksi pembentukan PbO. Pb dalam bensin akan bereaksi
dengan oksigen dan bahan-bahan pengikat, selanjutnya dikeluarkan melalui
system pembuangan dalam bentuk partikel. Partikel yang mengandung Pb akan
diemisikan ke dalam lingkungan, sehingga menyebabkan terjadinya pencemaran
udara oleh Pb (Kumar, De, 1979).
PROFIL TIMBAL (Pb) | TEKNIK PERTAMBANGAN|

17

Melalui buangan mesin kendaraan tersebut unsur Pb terlepas ke


udara. Sebagian di antaranya akan membentuk partikulat di udara bebas dengan
unsurunsur lain, sedangkan sebagian lainnya akan menempel dan diserap oleh
daun tumbuh tumbuhan yang ada di sepanjang jalan.
Timbal yang terdapat dalam makanan yang diduga berasal dari
pencemaran udara dilakukan penelitian beberapa sampel makanan yang diambil
dari pasar di suatu kota. Kadar Pb dalam Beracun Berbahaya (B3) yang di
dalamnya terdapat logam logam berat, salah satunya adalah Pb. Akumulasi
logam dalam tanaman tidak hanya tergantung pada kandungan logam dalam
tanah, tetapi juga tergantung pada unsur kimia tanah, jenis logam, pH tanah, dan
spesies tanaman (Darmono dalam Charlena, 2004).
Timbal sebagian besar diakumulasi oleh organ tanaman, yaitu daun,
batang, akar, dan akar umbi-umbian (bawang merah). Akumulasi tertinggi Pb
dalam akar dibuktikan oleh Kohar (2005) melalui studi kandungan Pb dalam
tanaman kangkung. Pada tanaman kangkung yang berumur 6 minggu, Pb terdapat
dalam akar sebanyak 3.36 mg/kg sampel dan di bagian lain dari tanaman terdapat
kandungan Pb sebesar 2.09 mg/kg sampel. Sedangkan pada tanaman kangkung
yang berumur 3 minggu, kandungan Pb nya dalam akar adalah 1.86 mg/kg sampel
dalam bagian lain dari tanaman sebesar 1.13 mg/kg. Hasil ini menunjukkan bahwa
pajanan Pb pada tanaman kangkung lebih banyak terdapat pada bagian akar.
Selain itu, kandungan Pb dalam tanaman kangkung yang berumur 3 minggu baik
di akar maupun di bagian lain tidak melebihi ambang batas yang ditetapkan 2
mg/kg, sehingga dianjurkan untuk memanen kangkung pada umur tidak lebih dari
3 minggu.
Perpindahan Pb dari tanah ke tanaman tergantung komposisi dan pH tanah,
serta KTK (Kemampuan Tukar Kation). Tanaman dapat menyerap logam Pb pada
saat kondisi kesuburan tanah, kandungan bahan organik, serta KTK tanah rendah.
Pada Keadaan ini logam berat Pb akan terlepas dari ikatan tanah dan berupa ion
yang bergerak bebas pada larutan tanah. Jika logam lain tidak mampu
menghambat keberadaannya, maka akan terjadi serapan Pb oleh akar tanaman.
Menurut Supardi dalam Charlena (2004), timbal tidak akan larut ke dalam tanah
PROFIL TIMBAL (Pb) | TEKNIK PERTAMBANGAN|

18

jika tanah tidak terlalu masam. Tingginya tingkat keasaman dapat diatasi dengan
pengapuran.

Pengapuran

tanah

mengurangi

ketersediaan

timbal

dan

penyerapannya oleh tanaman. Timbal akan diendapkan sebagai hidroksida, fosfat


dan karbonat. Ion-ion Ca2+ bersaing dengan timbal untuk menempati tempat tempat petukaran pada akar dan permukaan tanah.
Pencemaran tanah oleh timbal selain disebabkan oleh limbah B3 dapat
pula disebabkan dari air yang tercemar Pb, kemudian terserap oleh tanah dan
hendaknya tidak melampaui konsentrasi alami Pb dalam sedimen yaitu 10 70
ppm.
2.10 Metode Analisis Timbal
Timbal di alam didapat dalam keadaan murni tetapi dalam bentuk
senyawa, senyawa timbal terdapat dalam mineral yang dikenal dengan galena
(PbS), cerussite (PbCO3), anglesite (PbSO4), pyromorphite Pb4 (PbCl)(PO4)3
dan sebagainya. Metoda analisa timbal dalam mineral antara lain:
1) analisa basah
Gravimetri, metoda gravimetri sebagai timbal kromat. Pada analisa
gravimetri mula-mula timbal diendapkan sebagai timbal sulfat, lalu dilarutkan dan
diendapkan kembali sebagai timbal kromat dalam larutan asam asetat, endapan
dikeringkan pada temperatur 105-110 0C dan ditimbang sebagai PbCrO4.
Volumetri, volumetri sebagai kromat iodida. Untuk analisa volumetri
timbal diendapkan sebagai timbal kromat dalam larutan asam asetat, dilarutkan
dalam Hcl dan direaksikan dengan kalium iodida, iodium yang dibebaskan
dititrasi dengan larutan baku natrium thiosulfat (2 PbCrO4 + 6 Kl + 16 Hcl 2
PbCl2 + 2 CrCl3 + 6 Kcl + 8 H2O + 3 I2).
2) analisa instrumental (spektrofotometri, ASS)
Pada metoda

fotometri sebagai timbal

dithizonat, Pada analisa

spektrofotometri, timbal dithizonat diekstrak dari larutan buffer sianida pada pH


8.5-9.5 dengan larutan dithizon dalam khloroform, kelebihan dithizon dalam
khloroform dihilangkan dengan ekstraksi oleh larutan natrium sulfit amoniakal
pada pH yang lebih tinggi dan hasilnya diukur pada lambda 515 5 m,
3) Uji Kering
PROFIL TIMBAL (Pb) | TEKNIK PERTAMBANGAN|

19

Uji pipa tiup. Bila suatu garam timbel dipanaskan dengan karbon alkali di
atas arang, diperoleh manic timbel yang dapat ditempa(yang lembut dan akan
menodai
Uji

kertas)

nyala.

dikelilingi

Menghasilkan

oleh

kerak

warna

kuning

biru

timbel

muda(tak

monoksida.
memastikan).

Konsentrasi Pb juga dapat ditentukan dengan menggunakan spektrofotometer


serapan atom (AAS). Teknik operasi alat tersebut yaitu dengan mengukur
perubahan energy analit dalam bentuk atom. Sampel diuapkan dan diubah
menjadi unsure dalam keadaan gas. Atom akan mengalami eksitasi karena adanya
radiasi dari lampu cekung katoda (Hallow Cathode Lamp / HCL) dari keadaan
dasar (ground state) menjadi keadaan tereksitasi (excited state) dengan menyerap
energi yang lebih tinggi. Panjang gelombang untuk radiasi tersebut yaitu pada
283,3 nm.
Penentuan kandungan atau konsentrasi logam Pb dilakukan dengan
membuat kurva kalibrasi atau pembacaan langsung dari alat AAS. Untuk dapat
membuat kurva kalibrasi dilakukan dengan mengukur serapan (absorbansi) dari
larutan standar yang dibuat dari bahan-bahan yang masuk kategori CRM pada
berbagai jenis variasi konsentrasi, sehingga dari kurva kalibrasi akan diperoleh
persamaan regresi linear y = ax + b, dimana:
y = absorbansi
x = konsentrasi
a =slope/kemiringan
b =intersep
Sampel yang telah diekstrak kemudian diukur absorbansinya, dan nilai
dari absorbansi tersebut dikonversi ke dalam persamaan regresi linear untuk
memperoleh konsentrasi logam Pb yang ada di udara.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
PROFIL TIMBAL (Pb) | TEKNIK PERTAMBANGAN|

20

Adapun kesimpulan dari pembahasan makalah diatas yaitu:


1) Timbal (Pb) adalah unsur yang bersifat logam.
2) Timbal tidak ditemukan bebas dialam akan tetapi biasanya ditemukan sebagai
biji mineral bersama dengan logam lain.
3) Sumber mineral timbal yang utama adalah Galena (PbS), Cerussite
(PbCO3), dan Anglesite (PbSO4).
4) Persenyawaan timbal yang umum adalah Tetra Etil Lead (TEL),
PbO2, Timbal(II) Klorida (PbCl2), Timbal tetroksida (Pb3O4), dan Timbal(II)
Nitrat.
5) Timbal atau yang kita kenal sehari-hari dengan timah hitam dan dalam bahasa
ilmiahnya dikenal dengan kata Plumbum dan logam ini disimpulkan dengan
timbal (Pb). Logam ini termasuk kedalam kelompok logam-logam golongan
IVA pada tabel periodik unsur kimia.
6) Beberapa sumber menyebutkan bahwa plumbum (Pb) adalah logam lunak
berwarna abu-abu kebiruan mengkilat, memiliki titik lebur rendah, mudah
dibentuk, memiliki sifat kimia yang aktif, sehingga bisa digunakan untuk
melapisi logam agar tidak timbul perkaratan.
7) Meningkatnya konsentrasi Pb di udara dapat berasal dari hasil pembakaran
bahan bakar bensin dalam berbagai senyawa Pb terutama PbBrCl dan
PbBrCl.2PbO. Senyawa Pb halogen terbentuk selama pembakaran bensin,
karena dalam bensin yang sering ditambahkan cairan anti letupan (anti ketok)
yang terdiri dari 62% TEL, 18% etildiklorida dan 2% bahan-bahan lainnya.
Senyawa yang berperan sebagai zat anti ketok adalah timbal oksida.
3.2 Saran
Masalah Timbal (Pb) dapat kita cegah dengan baik apa bila kita memiliki
tindakan baik supaya tidak mencemar lingkungan seperti mencemari tanah, air,
udara dan tanaman sehingga terhindari dari penyakit terhadap manusia.

DAFTAR PUSTAKA

PROFIL TIMBAL (Pb) | TEKNIK PERTAMBANGAN|

21

BPLHD.2009.pencemaran

Pb-dampak

Pb

terhadap

kesehatan.www.bplhdjabar.go.id/index.php/bidang-pngendalian/subidpmantauan-pencemaran-Pb-timbal?start=3 (16 Maret 2016)


Darmono,2009,Farmasi forensik dan Toksikologi.jakarta : Penerbit Universitas
Indonesia (UI-Presss)
Ferdianto

Rangan,2012.Penyakit

yang

disebabkan

oleh

Timbal.publichealth08.blogspot.com/2011/07/enyakit-yang-disbabkanoleh-timbal.html. (16 Maret 2016)


Moch Solikin, Dampak dan Upaya Pengendalian Gas Buang Kendaraan
Bermotor, Cakrawala Pendidikan No.3, Tahu XVI, Nov 1997.
Palar,H.2004. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat.jakarta.PT Rineka Cipta
Wardhana, A.W.2004.Dampak Pencemaran Lingkungan, Yogyakarta : Penerbit
Andi
http://noviakl10jambi.wordpress.com/2011/06/16/makalah-logam-berat-timbalpb-dan-kadmium-cd/ (17 Maret 2016)
http://indryqhy.blogspot.com/2013/02/makalah-timbal-pb.html (17 Maret 2016)
http://tralalaikrima.blogspot.com/2012/04/makalah-toksikologi-pencemaranpb.html (17 Maret 2016)
http://amaliadwiaryanti.blogspot.co.id/2013/05/timbal-pb-dan-bahayanya-bagitubuh.html (17 Maret 2016)
http://artikelkimia.com/unsur-timbal-pb.html (18 Maret 2016)
http://bilangapax.blogspot.co.id/2011/02/timbal.html (18 Maret 2016)
http://asslita.blogspot.co.id/2013/09/v-behaviorurldefaultvmlo.html (18 Maret
2016)

PROFIL TIMBAL (Pb) | TEKNIK PERTAMBANGAN|

22

Anda mungkin juga menyukai