Anda di halaman 1dari 14

teori perilaku sosial atau tindakan sosial

Max Weber (teori sosiologi klasik)

Disini saya akan mencoba membahas tentang teori


perilaku sosial atau sering disebut sebagai tindakan sosial menurut Max
Weber yang saya kutip dari buku “Realitas Sosial” karangan K.J Veeger…..

Max Weber (1864-1920) lahir di Erfurt di Thungiria, Jerman, telah dididik di


bidang hukum dan ekonomi. Ia menjadi mahaguru di universitas-universitas di
Berlin, Freiburg, dan Heidelberg. Sebagai akibat tekanan jiwa, ia terpaksa
berhenti sebagai mahaguru pada tahun 1900. selama 18 tahun ia tidak
mengajar, tetapi melakukan riset dan menerbitkan banyak buku dan esei.

Mengenai teori perilaku sosial Max Weber atau sering kita dengar dengan
Tindakan sosial, sebelumnya kita melihat apa yang disebut dengan sosiologi
menurut Max Weber. Max Weber mendefinisikan sosiologi sebagai ilmu
tentang institusi-institusi sosial, sosiologi Weber adalah ilmu tentang perilaku
sosial. Menurutnya terjadi suatu pergeseran tekanan ke arah keyakinan,
motivasi, dan tujuan pada diri anggota masyarakat, yang semuanya memberi
isi dan bentuk kepada kelakuannya.

Kata perikelakuan dipakai oleh Weber untuk perbuatan-perbuatan yang bagi


sipelaku mempunyai ARTI SUBYEKTIF. Mereka dimaksudkan! Pelaku hendak
mencapai suatu TUJUAN, atau ia didorong oleh MOTIVASI. Perikelakuan
menjadi SOSIAL menurut Weber terjadi hanya kalau dan sejauh mana arti
maksud subyektif dari tingkahlaku membuat individu memikirkan dan
menunjukan suatu keseragaman yang kurang lebih tetap. Pelaku individual
mengarahkan kelakuannya kepada penetapan penetapan atau harapan
harapan tertentu yang berupa kebiasaan umum atau dituntut dengan tegas
atau bahkan dibekukan dengan undang undang.

Orang yang dimotivir untuk membalas atas suatu penghinaan di masa


lampau, mengorientasikan tindakannya kepada orang lain. Itu kelakuan
sosial. Menurut Weber Kelakuan sosial juga berakar dalam kesadaran
individual dan bertolak dari situ. Tingkah laku individu merupakan kesatuan
analisis sosiologis. Bukan keluarga, negara, partai, dll.

Weber berpendapat bahwa studi kehidupan sosial yang mempelajari pranata


dan struktur sosial dari luar saja, seakan-akan tidak ada inside-story, dan
karena itu mengesampingkan pengarahan diri oleh individu, tidak menjangkau
unsur utama dan pokok dari kehidupan sosial itu. Sosiologi sendiri haruslah
berusaha menjelaskan dan menerangkan kelakuan manusia dengan
menyelami dan memahami seluruh arti sistem subyektif.

Weber membuat klasifikasi mengenai perilaku sosial atau tindakan sosial


menjadi 4 yaitu :

1. Kelakuan yang diarahkan secara rasional kepada tercapainya suatu


tujuan. Dengan kata lain dapat dikatakan sebagai kesesuaian antara cara
dan tujuan. Contohnya Bekerja Keras untuk mendapatkan nafkah yang
cukup.

2. Kelakuan yang berorientasi kepada nilai. Berkaitan dengan nilai – nilai


dasar dalam masyarakat, nilai disini seperti keindahan, kemerdekaan,
persaudaraan, dll. misalnya ketika kita melihat warga suatu negara yang
berasal dari berbagai kalangan berbaur bersama tanpa membeda-
bedakan.

3. Kelakuan yang menerima orientasi


dari perasaan atau emosi atau Afektif . contohnya seperti orang yang
melampiaskan nafsu mereka.

4. Kelakuan Tradisional bisa dikatakan sebagai Tindakan yang tidak


memperhitungkan pertimbangan Rasional. Contohnya Berbagai macam
upacara \ tradisi yang dimaksudkan untuk melestarikan kebudayaan
leluhur.

Buku Bacaan: KJ Veeger. 1990. Realitas Sosial: refleksi filsafat sosial atas
hubungan individu-masyarakat dalam cakrawala sejarah sosiologi. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama
Definisi Perilaku Sosial

Perilaku sosial adalah aktifitas fisik dan psikis seseorang

terhadap orang lain atau sebaliknya dalam rangka memenuhi diri atau

orang lain yang sesuai dengan tuntutan social.

Macam-macam perilaku sosial menurut Sarlito

dibagi menjadi tiga yaitu:

a. Perilaku sosial (social behavior).

Yang dimaksud perilaku sosial adalah perilaku ini tumbuh dari

orang-orang yang ada pada masa kecilnya mendapatkan cukup

kepuasan akan kebutuhan inklusinya. Ia tidak mempunyai masalah

dalam hubungan antar pribadi mereka bersama orang lain pada

situasi dan kondisinya. Ia bisa sangat berpartisipasi, tetapi bisa

juga tidak ikut-ikutan, ia bisa melibatkan diri pada orang lain, bisa

juga tidak, secara tidak disadari ia merasa dirinya berharga dan

bahwa orang lain pun mengerti akan hal itu tanpa ia menonjolkannonjolkan diri. Dengan sendirinya
orang lain akan melibatkan dia

dalam aktifitas-aktifitas mereka.

b. Perilaku yang kurang sosial (under social behavior).

Hurlock, B. Elizabeth. 1995. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga,hal 262


2

Sarwono Wirawan Sarlito. 2000. Psikologi Remaja. Jakarta P.T Grafindo Persada,hal: 150Timbul jika
kebutuhan akan inklusi kurang terpenuhi,

misalnya: sering tidak diacuhkan oleh keluarga semasa kecilnya.

Kecenderungannya orang ini akan menghindari hubungan orang

lain, tidak mau ikut dalam kelompok-kelompok, menjaga jarak

antara dirinya dengan orang lain, tidak mau tahu, acuh tak acuh.

Pendek kata, ada kecenderungan introvert dan menarik diri. Bentuk

tingkah laku yang lebih ringan adalah: terlambat dalam pertemuan

atau tidak datang sama sekali, atau tertidur di ruang diskusi dan

sebagainya. Kecemasan yang ada dalam ketidak sadarannya adalah

bahwa ia seorang yang tidak berharga dan tidak ada orang lain yang

mau menghargainya.
. Sisi Negatif Kpop Idol

a) Menganggu Konsentrasi Belajar Para Remaja yang Berstatus Pelajar.


Pada dasarnya, semua musik atau apapun yang kita gemari, bisa mengganggu konsentrasi
belajar kita, tidak terkecuali para Kpopers. Saat mereka sedang konsentrasi untuk belajar,
tiba tiba sebuah lagu favorit kita mengalir dan seakan akan mengalun indah ditelinga kita.
Dan jika seperti itu, otomatis kita juga akan membayangkan wajah penyanyi itu. Dan lihat,
konsentrasi mereka buyar karenanya.

b) Menurunkan Prestasi Belajar.


Dikarenakan mereka yang tidak bisa fokus terhadap materi yang sedang mereka pelajari,
maka nilai tugas maupun ujian akan merosot jauh. Jika biasanya kita mendapatkan nilai 95
untuk mapel Fisika, kini kita hanya mampu meraih nilai 75. Cukup jauh bukan? Tapi
percayalah, jika kita terus menerus memikirkan Kpop Idol, prestasi yang sudah kita peroleh
dan kita pertahankan akan runtuh dan akhirnya prestasi kita menurun drastis.

c) Lupa Waktu Untuk Mengerjakan Tugas Rumah.


Jika sudah sampai dirumah, hal pertama yang dipikirkan para Kpopers adalah ‘Idola’
mereka. Jadi, setelah pulang sekolah mereka biasanya akan langsung mengambil gadget
masing masing dan membuka akun media sosial mereka. Karena menurut kita akun kita
sedang ramai, maka kita akan kecanduan dan terus menerus menggunakan gadget kita
sampai kita lupa waktu. Entah itu untuk makan, mandi, maupun mengerjakan tugas rumah.

d) Asyik Sendiri Hingga Kurang Bersosialisasi Dengan Dunia Luar.


Karena bawaannya gadget terus, kita akan terbiasa fokus dengan akun pribadi. Bahkan
bisa saja kita hanya memelototi gadget tanpa berbicara dengan saudara yang kebetulan
sedang berkunjung, atau menolak bermain dengan teman maupun tetanggamu. Itu artinya,
otak kalian memang sudah benar benar terkontaminasi dengan hal berbau Kpop sehingga
kalian kurang bersosialisasi dengan dunia luar yang sesungguhnya.

e) Rela Menghambur-hamburkan Uang Hanya Untuk Barang Berbau Kpop dan Tiket
Masuk Konser.
Menabung memang baik dan perlu dibiasakan dari kecil. Tapi bagaimana jika uang
tabungan itu ternyata untuk membeli barang barang kesukaan kita, maupun untuk biaya
tiket masuk konser Kpop. Tentu kalian tahu, kalau kebutuhan manusia akan selalu
bertambah setiap waktu dan keinginan mereka dalam memiliki suatu barang sangat besar.
Jika kita menghabiskan uang tabungan hanya untuk barang yang tidak berguna seperti itu,
maka tidak ada gunanya kita menabung.
f) Lebih menyukai budaya Korea daripada budaya lokal.
salah satu sifat Kpopers yang tidak seharusnya melekat pada diri mereka adalah, lebih
menyukai budaya Korea daripada budaya lokal. Budaya Korea memang sudah di akui oleh
berbagai negara dan mendapat berbagai pujian dari media internasional Billboard. Tetapi,
Indonesia juga memiliki kebudayaan yang tidak kalah kerennya dengan budaya Korea.
Seperti tarian reog ponorogo, tari jalaran, dan masih banyak lagi. Kita seharusnya bangga
dengan budaya kita sendiri, dan tidak membandingkannya dengan budaya dari negara lain.

2. Sisi Positif Kpop Idol

a) Dapat menjadi salah satu sarana hiburan untuk me-refresh otak dari kegiatan-
kegiatansekolah yang melelahkan.
Kpop termasuk dalam salah satu musik hiburan dari Korea. Dan yang namanya music,
pasti bisa merefreshkan otak kita dari kegitatan wekolah yang membuat kita lelah. Dengan
mendengarkan lagu, otak dan tubuh kita juga akan terasa rileks.

b) Menambah pengetahuan tentang kebudayaan negara lain.


Menyukai Kpop berarti menyukai budaya dari negara lain. Karena kita menyukai Kpop Idol
ataupun Korean Wave, berarti kita akan terus dan menerus brwosing tentang kebudayaan
disana. Seperti apa jenis makanan disana, sekolah disana, kegiatan yang mereka lakukan,
dan lain lain. Dengan membrowsing berarti kita telah menambah dan memperluas
pengetahuan umum kita, meskipun yang kita pelajari berasal dari negara lain.

c) Sebagai bahan pembelajaran kosakata bahasa Korea.


Jika kita berniat fasih bahasa Korea, kita tidak hanya bisa belajar lewat kamus atau
mengikuti les. Tetapi kita bisa melihat dan mendengar percakapan dari drama Korea.
Karena, mendengar secara langsung akan lebih mudah dihapal dan menancap di otak kita.
Tapi ingat, nonton dramanya, usahakan ada subtitlenya.

d) Meniru semangat dan sifat kerja keras Kpop Idol yang berusaha dari 0 sampai bisa
tenar seperti saat ini.
Pada awalnya, Kpop Idol adalah kumpulan grup yang tidak terkenal, bahkan masih belum
dikenal oleh masyarakat di Korea sendiri. Tapi, sejak mereka debut dan mengeluarkan
single lagu terbaru milik mereka, masyarakat jadi banyak yang mengenalnya. Oleh karena
idola tersebut memiliki fans, maka mereka akan bekerja keras dan berusaha dengan keras
agar mereka bisa menampilkan yang terbaik untuk para penonton, khususnya fans mereka.
Sama seperti Idol tersebut, kita juga harus selalu bekerja keras dan berusaha dari 0.
Karena, semua hal itu tidak ada yang tidak dimulai dari 0.

e) Menjadikan idolanya sebagai motivasi dalam hal yang positif.


Dalam menyukai apapun, kita hendaknya mengambil sisi positifnya saja. Namun, sisi
negatifnya jangan kita buang, tapi kita simpan didalam otak dan kita jadikan pelajaran.
Sama seperti halnya Kpop, bukankah Kpop itu memiliki banyak sisi positif? Ambil saja sisi
positifnya buat motivasi kamu dalam belajar. Misalnya, mereka jago menari, maka kamu
akan mempelajari koreografi mereka dan mencoba menirukannya. Bukankah itu adalah sisi
positif? Asalkan waktu latihan koreo itu tidak mengganggu atau bertubrukan dengan waktu
belajar kita.

f) Memiliki banyak teman dari berbagai negara melalui akun media sosial.
Para pecinta Kpop tidak hanya dari Indonesia saja, tapi banyak juga negara lainnya yang
penduduknya terserang demam Kpop. Bagi kita maupun mereka, jika mau tahu info terbaru
tentang idola dan mau menge-share nya, mau tidak mau mereka harus memiliki akun
media sosial. Dari akun media inilah fans dari berbagai negara berkontraksi. Seperti saling
mention via twitter, comment via instagram, chat via facebook, dan lain lain. Jadi para
Kpopers patut berbangga hati karena mereka memiliki teman dari luar negeri. Seperti
Malaysia, Thailand, Filipina, Korea, dan masih banyak lagi.
Bagaimana bisa Kpop Idol memengaruhi tingkah pola dan cara berpikir pelajar
Indonesia?
Kpop idol bisa memengaruhi tingkah laku dan cara berpikir para pelajar. Ada yang membuat
kita semakin maju dan termotivasi, namun ada juga yang bisa membuat kita jadi
melenceng. Seperti contohnya membaca fanfiction. Fanfiction adalah sejenis cerita fiksi
yang dikarang oleh para fans dan menggunakan nama idola favorit mereka sebagai tokoh
dalam fanfiction itu.

Terkadang para pelajar bisa senyum senyum sendiri, atau bahkan menangis tiba tiba saat
membaca fanfic tersebut. Tidak apa kalau kita membaca fanfic yang bergenre hurt, school-
life, comedy, fantasy, dan brother-ship, dan yang memiliki rating PG-17, K+ dan T. karena
itu semua tidak akan berpengaruh pada otak kita maupun kelakuan kita. Tapi, jika para
pelajar itu membaca fanfic bergenre yadong nc, bromance, lemon dan smut, itu sangatlah
berbahaya. Apalagi yang memiliki rating M. semua isi dari cerita fanfic itu bisa
mempengaruhi cara berpikir dan akhirnya mencemari otak pelajar itu sendiri. Dari fanfic itu
juga, kita sudah memiliki pikiran dewasa yang seharusnya belum boleh kita pikirkan dulu.

Kalaupun mereka menyukai genre yaoi atau yuri (gender switch) mereka akan menjadi
fujoshi dan fudashi. Mereka mengatakan kalau mereka sangat menggilai fanfic semacam
itu karena mereka suka membayangkan artis idolanya yang tampan ikut ambil peran
didalamnya. Tapi sungguh, jika misalnya mereka melihat yaoi atau yuri secara langsung,
mereka akan jijik! Kenapa? Karena hal itu memang menjijikkan, dan sebagai orang normal,
harusnya kita menghindari hal tersebut.

Menjadi seorang Kpopers bisa merubah tingkah laku kita, apalagi Kpopers fanatik. Seperti
contoh yang saya jelaskan tadi mengenai fanfiction. Bisa memengaruhi kinerja otak kita
bukan? Dan parahnya lagi, tidak hanya itu saja yang terjadi, tapi masih ada lagi.

a) Suka teriak teriak sendiri saat melihat foto terbaru Kpop idol.
Inilah salah satu kebiasaan Kpopers yang paling menonjol. Mungkin sebelum seorang
pelajar menjadi seorang Kpopers, mungkin dulunya mereka adalah orang pendiam.
Sampai tiba tiba mereka suka menjerit dan berteriak tidak jelas saat melihat foto terbaru
Kpop. Lihat? Kpop bisa merubah sifatmu dan sekaligus menganggu temanmu yang
mendengarnya. Siapa yang tidak merasa terganggu kalau tiba tiba teman dekatnya
berteriak seperti orang gila?

b) Berambisi untuk bisa lebih fasih bahasa korea daripada bahasa inggris.
Karena kebanyakan Kpopers pelajar adalah fanatik, mereka sampai sampai berambisi bisa
fasih bahasa korea. Memang, tidak ada yang melarang kalau mereka mau belajar bahasa
korea. Tapi, akan lebih baik jika kita juga fasih berbahasa inggris. Karena, walaupun kita
fasih berbahasa korea, belum tentu cara berbicara mereka pas ditelinga orang Korea, atau
bahkan bisa saja mereka tidak tahu maksud dari pembicaraan orang Korea. Jadi, untuk
was was lebih baik kita juga harus fasih berbahasa inggris.

c) Tangan dan kaki akan ikut bergoyang saat mendengar musik Kpop.
Sifat Kpopers itu terkadang memang menyebalkan bagi orang lain. Seperti suka berteriak
saat melihat foto Kpop terbaru. Mereka juga suka ikut menari saat mendengar lagu Kpop.
Bukankah itu sangatlah menganggu? Kalau Kpopers itu ada dikamar mereka sih tidak apa
apa, karena tidak akan ada yang terganggu. Tapi kalau ditempat umum seperti saat
disekolah misalnya? Ah, itu sangat menganggu ketenangan teman sebangkumu yang
masih fokus belajar.

d) Memikirkan keadaan idola kapanpun dan dimanapun.


Para Kpopers sering memikirkan keadaan idola kapanpun dan dimanapun. Apalagi saat
mereka mendengar berita terbaru yang bersangkutan dengan idola mereka. Misalnya,
Sungmin dari Super Junior menikah tanggal 13 Desember 2014 lalu, dan tentu saja semua
fansnya merasa sedih dan kecewa. Beberapa fansite dari SUngmin langsung ditutu,
termasuk fansite utama di Korea. Adminnya bilang, kalau dia masih tidak bisa terima
dengan kabar itu. Walaupun Sungmin sudah meminta maaf berkali kali, tapi sepertinya rasa
kecewa fans mengalahkan semuanya. Saat ada berita Baekhyun EXO dan Taeyeon SNSD
dating, fans banyak yang menolak mereka karena mereka juga merasa kecewa dan sedih.
Atas bentuk kekecewaan mereka, remaja Indonesia (seorang Baekhyun Stan) bunuh diri
dikamar mandi karena merasa sangat tertekan oleh kabar tersebut.
Gambar 2.5 : info remaja Indonesia yang bunuh diri karena mendengar idolanya berpacaran dengan gadis lain. 19
Juni 2014.

a) Mendengarkan lagu Kpop sebelum tidur.


Kebiasaan Kpopers yang tidak bisa dihilangkan. Yaitu mendengarkan lagu Kpop sebelum
tidur. Mendengarkan lagu Kpop sebelum tidur seperti menjadi sebuah keseharusan yang
dilakukan oleh para Kpopers tersebut.

b) Suka menghafal lirik lagu Kpop beserta terjemahannya.


Menghafal lirik lagu dan terjemahannya bisa merubah cara berpikir para pelajar. Bila
mereka memahami lirik dari lagu tersebut, cara berpikir mereka tidaklah sependek apa
yang mereka pikirkan sebelumnya. Contohnya, kita beranggapan kalau orang yang
membenci kita selalu mencari tahu tentang info kita (meskipun itu yang buruk) dan kita juga
membencinya balik. Tetapi, para Kpopers malah akan mengucapkan terimakasih kepada
mereka karena sudah rela mau menghabiskan waktu mereka untuk mengikuti mereka,
layaknya seoran gartis yang di kejar netizen. Bukankah pikiran positif itu bagus?

c) Terlalu update info Korea, sampai tidak tahu pengetahuan umum dari negara lain.
Walaupun rata rata Kpopers memiliki pengetahuan yang luas, tetapi kadang mereka juga
tidak tahu pengetahuan umum dari negara lain. Karena sebagian dari mereka hanya
mencari info mengenai Korea, Korea, dan Korea. Tidak adakah niatan untuk mempelajari
pengetahuan umum dari negara lain?

d) Menyebarkan hoax yang menjelekkan nama Indonesia.


ELF (sebutan untuk fans Super Junior) Indonesia pernah membuat onar di twitter, tidak
hanya sekali dua kali, namun berkali kali. Mereka menghina boy/girl grup lain beserta
fandomnya. Seperti pada suatu contoh, ELF Indo pernah menghina kemenangan 2Ne1 di
SBS Inkigayo pada Summer Concert tanggal 17 July 2011 dengan lagu I AM The Best. Dan
apa yang terjadi? Blackjack (sebutan untuk fans 2Ne1) sangat marah kepada ELF Indo.
Tidak hanya Black Jack saja, tetapi sesama fandom ELF di luar negeri sana sangatlah
muak dengan ELF Indo yang suka menyebarkan hoax (pertunangan Yesung tanggal 14
July 2012) dan menghina fandom lain. Masihkah ingat kalau mereka membawa nama
Indonesia? Hal itu sungguh menjelekkan nama Indonesia menurut pandangan Kpopers luar
negeri.
Kerangka Pikir

Demam Korea melanda seluruh wilayah Indonesia, termasuk

Yogyakarta. Musik K-Pop adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dari

demam Korea atau Hallyu. Gelombang Hallyu membentuk berbagai

macam penggemar budaya Korea. Masyarakat yang disuguhi beragam

produk budaya Korea menjadi suatu komunitas besar penggemar K-Pop.

Salahsatu daya tarik K-Pop terletak dari banyaknya boyband maupun

girlband yang digandrungi saat ini. Seperti halnya penggemar K-Pop pada

umumnya,penggemar boyband Korea dapat dikategorikan sebagai

penggemar fanatik. Fanatisme penggemar adalah suatu kepercayaan,

keyakinan dan antusiasme berlebihan terhadap sesuatu yang digemari,

dalam hal ini adalah artis idola. Seorang penggemar dikatakan memiliki

fanatisme terhadap idolanya berdasarkan apa yang dia lakukan dalam

menyikapi antusisme dan kegemarannya terhadap idola. Fanatisme

penggemar boyband Korea dapat kita lihat dari perilaku dan aktivitasaktivitas yang dilakukannya.
Perilaku sebagai penggemar fanatik

diperlihatkan dengan mengikuti perkembangan boyband idola melalui

internet, mengoleksi pernak-pernik dan merchandise, dance cover,

bergabung dalam komunitas penggemar, mengunduh music video, lagu,

konser maupun variety show. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan dalam

bagan berikut.
2.4. Perilaku

Perilaku yang terbentuk merupakan hasil dari suatu pengondisian.

Hubungan berantai sederhana antara stimulus dan respon yang membentuk

rangkaian komplek perilaku. Rangkaian tersebut meliputi pemikiran,

motivasi, kepribadian, emosi, dan pembelajaran. Teori perilaku adalah teori 25

yang menjelaskan bahwa suatu perilaku tertentu dapat membedakan antara

pemimpin dan bukan pemimpin. Menurut Skinner, merumuskan bahwa

perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau

rangsangan dari luar. Oleh karena itu, perilaku ini terjadi melalui proses

respon terhadap organisme (Notoatmodjo, 2003).

Perilaku mudah dipelajari dari pada jiwa dan melaui perilaku kita

tetap dapat mempelajari jiwa, termasuk dalam perilaku disini adalah

perbuatan yang terbuka maupun tertutup (Sarwono, 1997:52)

http://digilib.unila.ac.id/30655/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf

Anda mungkin juga menyukai