Disusun Oleh
Rizki Handayani
2304310604
Disusun Oleh
Rizki Handayani
2304310604
Disetujui Oleh
Pembimbing I Pembimbing II
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji hanya bagi Allah SWT Rabb semesta alam, yang
PKL ini.
Laporan PKL yang berjudul Analisis Cemaran Logam (Pb, Cu, Sn,
berbagai pihak. Oleh karena itu, secara tulus ikhlas, penulis sampaikan
1. Keluarga yang saya sayangi dan hormati; Papa dan Mama yang
material dan spiritual, Mas Eko, Yoga dan Faris yang memberikan
kecerian dan bantuan yang tiada ternilai, bule endah, tante Isma
penulis.
laporan PKL.
4. Ibu Dra. Susilowati Hs., MSc selaku ketua Program DIII Kimia
perkuliahan.
6. Ibu Yola, Ibu Lina, Mbak Yani, Ibu Ia, Pak Tatit, Pak Matius dan
9. Destia dan Ima atas do’anya, Cory dan Dwi yang merupakan teman
kenangan ini.
11. Lina dan Sesri atas masukan dan tali silahturahim selama
menjalani PKL.
13. Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
miliki, oleh sebab itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
telah diberikan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
Amin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Hormat Penulis,
Rizki Handayani
(2304310604)
Jurusan Kimia
Universitas Indonesia
Analisis Cemaran Logam (Pb, Cu, Sn, Zn) Pada Kopi Bubuk
satu sampel kopi bubuk sebesar 8,631 mg/kg, sehingga tidak melebihi
40 mg/kg
besar sampel kopi bubuk berkisar antara 0,001 mg/kg sampai 18,239
hlm
Lembar Pengesahan……………………………………………………………..i
Kata Pengantar……………………………………………………………….….ii
Abstrak……………………………………………………………………...…….v
Daftar Isi…………………………………………………………………………vii
Daftar Gambar……………………………………………………………….….ix
Daftar Tabel……………………………………………………………………...x
Daftar Lampiran…………………………………………………………………xi
BAB I : Pendahuluan
I.1. Latar Belakang PKL………………………………………………………...1
I.2. Tempat PKL………………………………………………………………….2
I.3. Tujuan PKl…………………………………………………………………...3
I.3.1. Tujuan Umum PKL……………………………………………………….3
I.3.2. Tujuan Khusus PKL………………………………………………………3
Industri………………………………………………………………….…..14
BAB IV : Penutup
IV.1. Hasil PKL………………………………………………………………....54
IV.2. Manfaat PKL……………………………………………………………...54
IV.3. Saran……………………………………………………………………...55
Daftar Pustaka………………………………………………………………….56
Lampiran………………………………………………………………………..58
hlm
Gambar 5. Timbal………………...…………………………………………....36
Gambar 6. Tembaga……………………………..……………………………39
Gambar 7. Timah………...…………………………………………………….41
Gambar 8. Seng…………………..…………………………………………...42
hlm
Bumi…………………………………………………………………...29
Manusia………………………………………………………………32
hlm
Kemasan ………………………………………………………....58
PENDAHULUAN
sektor industri pada saat ini juga merupakan salah satu langkah dalam
profesional. Sesuai visi dan misinya yaitu menjadi pusat unggulan dalam
dengan beban 112 SKS yang terdiri atas perkuliahan, praktikum dan tugas
Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu mata kuliah yang wajib
yang beralamat di Jalan Balai Kimia No.1 Pekayon Pasar Rebo Kotak Pos
proses kerja.
industri.
masyarakat industri/lembaga
1. Melakukan analisis cemaran logam (Pb, Cu, Sn, Zn) pada beberapa
daging, teh kemasan, jus, air minum dalam kemasan, dan lain-lain.
“license unit” bagi investor. BBKK berlokasi di jalan Balai Kimia No.1
Pekayon Pasar Rebo Kotak Pos 6916 JATPK. BBKK memiliki potensi
(BBIK) berubah nama menjadi Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK),
yang dipimpin oleh Kepala Balai Besar yang membawahi secara langsung
bagian tata usaha, empat bidang dalam lingkungan BBKK, dan kelompok
sebagai berikut
Tugas BBKK:
kimia dan kemasan sesuai kebijakan teknis yang telah ditetapkan oleh
Fungsi BBKK:
tekhnologi informasi.
Kemasan.
industri.
BBKK.
kepegawaian.
pengembangan pasar.
kerjasama usaha.
informasi.
kemasan.
mempunyai tugas:
mempunyai fungsi:
pencemaran industri.
kemasan transport.
transport.
biologi.
Persiapan AMDAL
pengolahan akhir.
industri.
pengembangan yang dilakukan oleh Balai. Kelompok ini telah membuat beberapa
Pesawat angkut.
Visi
Menjadi mitra yang handal bagi industri kimia dan kemasan dalam
Misi
kemasan.
PELAKSANAAN PKL
yaitu pada tanggal 1 mei 2007 sampai 31 mei 2007, setiap senin-jum’at
Minggu 2,3,4 Penetapan kadar sari dan cemaran logam pada kopi.
besarnya.
hasil produksi.
awal sampai akhir, kontaminasi alat yang digunakan atau bahkan bahan
yang dianalisis dalam produk kopi yaitu Timbal (Pb), Tembaga (Cu), Seng
Kopi disukai oleh segala kalangan baik tua, muda, kaya maupun
miskin. Diminum di pagi, siang maupun malam hari dalam bentuk panas
biji kopi. Kata kopi diambil dari bahasa Arab Qah'wa yang berarti wine
Guiana ke Brazil dan Amerika Tengah. Saat ini perkebunan kopi telah
yang tidak mengandung alkohol (kopi, teh, dan coklat) yang tidak saja
memanfaatkan sari dari daun muda dan buah segar sebagai bahan
minuman yang diseduh dengan air panas. Kegemaran minum kopi cepat
Kopi merupakan biji-bijian dari pohon jenis Coffea. Satu pohon kopi
kopi, dengan 2 jenis utama yang paling terkenal adalah Robusta, dan
ditimbulkan oleh hama Hemileia Vostatrix, untuk itu agar diperoleh biji kopi
1. Curah Hujan
antara 75-100 inch pertahun dengan periode basah 9 bulan dan periode
2. Suhu
3. Angin
4. Tanah
bahan organik paling sedikit 3% dan derajat keasaman tanah (pH) antara
5,5-6,6.
5. Kelembaban
Untuk jenis kopi robusta, tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada
kopi dari daging kopi, kulit tanduk maupun kulit ari, sehingga akan
diperoleh biji kopi dengan kadar air tertentu yang kemudian ditumbuk atau
digiling menjadi kopi bubuk. Secara garis besar, proses pengolahan kopi
ada dua cara, yaitu: proses kering dan proses basah. Perbedaan pokok
dari kedua cara tersebut adalah bahwa cara kering, pengupasan daging
buah, kulit tanduk, serta kulit ari dilakukan setelah biji kopi kering.
saat masih basah. Cara kering biasa digunakan di Brazil, sedang cara
daripada cara kering, karena kualitas kopi yang dihasilkan lebih baik.
Kopi bubuk diolah dari biji kopi yang disangrai dan dihaluskan. Kopi
Mesin Penyangrai
Mesin Pembubuk
Mesin pengupas kulit kopi yang telah dibuat mempunyai kapasitas kerja
225 kg/jam (kopi HS kering) dan 170 kg/jam (kopi gelondong kering). Dari
hasil pengujian diketahui biji kopi terkelupas kulit (kopi pasar) 95,8%, kulit
terikut 0,3%, gelondong tidak terkupas 3,08%, biji pecah (menir) 0,3%,
dan biji terikut dalam kulit 0,51%. Biaya operasional per kilogram biji kopi
biji kopi dengan kadar air awal kurang lebih 12 %. Waktu yang dibutuhkan
40 menit, dan konsumsi bahan bakar (minyak tanah) 1,8 liter/jam. Biaya
ayakan 200 mesh. Dari hasil uji diketahui bahwa hasil produksi kopi
bubuk dapat berfungsi dengan baik dan menghasilkan kopi bubuk dengan
citarasa yang baik. Kapasitas kerja optimal adalah 60 kg biji kopi sangrai
40,-.
Biji kopi yang diolah adalah yang telah masak optimal dan bebas
hama.
2. Proses pengolahan
mutu hasil. Hal ini disebabkan kopi bubuk sebagai bahan minuman akan
3. Bahan Campuran
Hal ini juga mempengaruhi kualitas kopi, karena komposisi bahan yang
tambahan.
Untuk menjaga agar aroma serta rasa khas di kopi tidak rusak atau
diperhatikan.
harga jualnya di pasar dunia relatif lebih rendah. Kopi jenis ini ditanam
Lampung, dan Sumatera Selatan. Sementara itu, kopi jenis arabika hanya
ditanam oleh kurang dari 10% petani kopi di tiga propinsi tersebut.
Padahal, di pasar dunia, harga kopi jenis ini lebih tinggi. Kopi arabika
Vietnam dan Indonesia. Pada tahun 2003, produsen utama kopi dunia
masih diduduki oleh Brazil dengan tingkat produksi 28,8 juta karung (1
keasaman, kekentalan, rasa, dan aroma dari kopi tersebut. Kopi luwak
yang unik ini dianggap sangat eksotis oleh para orang asing dan membuat
kini jenis kopi yang dipercaya paling istimewa dan nikmat adalah kopi
yang paling tua berasal dari Mocha di Yaman dan tentunya Jawa di
semakin familiar dengan berbagai pilihan yang ditawarkan, sebut saja kopi
tipe yang lebih mahal yang disajikan di cafe-cafe seperti Starbucks, Coffee
dalam kerak bumi dibagi menjadi logam makro dan logam mikro, di mana
jumlah logam makro ditemukan lebih dari 1.000 mg/kg dan logam mikro
kebutuhan rumah tangga dan industri, juga dibutuhkan sebagai salah satu
toksisitas.
biasanya terdapat dalam jumlah lebih dari 1000 mg/kg seperti kalium,
2. Unsur-unsur tidak bergizi dan tidak beracun atau the non-nutritive and
kesehatan jika jumlahnya tidak melebihi 100 mg/kg, seperti Al, Ni, Sn.
3. Unsur-unsur tidak bergizi dan beracun atau the non-nutritive and toxic
elemens, seperti As, Sb, Cd, Pb, Hg. (Pearson, 1970: 72)
jaringan tubuhnya selalu ditemukan ion logam. Sedangkan ion logam yang
Mineral mikro yang esensial bagi manusia yang penting adalah Fe,
Zn, Cu, Mn, Co, Mo dan Se. sedangkan elemen yang toksik dan dapat
mengganggu kesehatan manusia adalah As, Ba, Be, Cd, Hg, dan Pb.
ini terdapat dalam bahan makanan yang kita makan. Unsur sesepora
sebagainya.
karena itu, lebih dulu dilakukan pengujian analisis cemaran logam pada
mempunyai berat 5 gram atau lebih untuk setiap cm3. Logam berat
sejumlah 109 unsur kimia yang telah teridentifikasi di muka bumi ini
yang dihasilkan bila logam berat ini berikatan dan atau masuk ke dalam
tubuh organisme hidup. Sebagai contoh, bila unsur logam besi (Fe) masuk
bila unsur logam berat baik itu logam berat beracun yang dipentingkan
seperti tembaga (Cu), bila masuk ke dalam tubuh yang berlebihan akan
oleh tanaman, hewan atau manusia dalam jumlah besar namun demikian
proses fisiologis makhluk hidup dengan jalan membantu kerja enzim atau
memiliki rapat massa tinggi dan sejumlah konsentrasi kecil dapat bersifat
setara dengan jumlah logam berat yang tersimpan dalam tubuh ditambah
jumlah yang diambil dari makanan, minuman atau udara yang dihirup.
makhluk hidup. Hal ini terjadi jika sejumlah logam mencemari lingkungan.
hidup.
Gambar 5 Timbal
kerapatan yang tinggi, mudah larut dalam asam nitrat yang sedang
Gas Nitrogen (II) Oksida yang tidak berwarna itu, bila tercampur dengan
mereka
pernafasan, karena debu timbal yang halus dapat terbawa dalam aliran
tubuh relatif kecil, namun jika hal itu terjadi secara terus menerus akan
setiap orang baik pada anak maupun orang dewasa. Gejala keracunan
biasanya berbeda antara anak dan orang dewasa, begitu juga asal dan
yaitu maksimum 50 g/kg berat badan orang dewasa, sedang untuk bayi
pada sari buah dan nectar yang diolah memakai alat-alat logam, yaitu 0,3
terbuat dari keramik adalah 1,7 mg/dm3 untuk alat datar dan 2,5 sampai
logam ini bersifat dapat ditempa dan dapat dibuat kawat dan merupakan
0,34 V untuk pasangan Cu/Cu2+), ia tidak larut dalam asam klorida encer
atau asam sulfat encer, meskipun dengan adanya oksigen ia bisa larut
melarutkan tembaga:
CuCl2. logam ini banyak digunakan dalam pabrik yang memproduksi alat-
alat listrik, gelas, dan zat warna yang biasanya bercampur dengan logam
Gambar 6 Tembaga
bahwa untuk manusia, konsumsi 1,5-3 mg tembaga per hari untuk orang
Timah adalah logam putih perak yang dapat ditempa dan liat pada
suhu biasa, tetapi pada suhu rendah menjadi getas karena berubah
dengan lambat dalam asam klorida encer dan asam sulfat encer. Asam
250 mg/kg.
Gambar 7 Timah
Gambar 8 Seng
Seng adalah logam yang mempunyai berat atom 65,38 g/mol. Seng
merupakan logam yang berwarna putih kebiruan, mudah ditempa dan liat
pada suhu 140-1500C. Logamnya yang murni melarut lambat sekali dalam
akan terjadi dalam asam nitrat yang encer sekali, dimana tidak ada gas
yang dilepaskan:
Pada manusia, seng merupakan unsur yang terlibat dalam sejumlah besar
yang digunakan dalam sintesis DNA dan RNA dan partisipasinya dalam
kerangan.
fisik, seperti diare, kram perut, dan muntah-muntah. Seng bisa muncul
dalam air minum akibat korosi pada pipa. Hal ini dapat diatasi dengan
cara mengganti pipa yang dibuat dari material lain sehingga tahan karat.
atom adalah atom yang dianalisa merupakan atom dalam keadaan dasar.
Atom akan berpindah tempat dari tingkat energi dasar ke tingkat energi
tersebut.
T = lt/lo
-log T = A = a.bC
sampel
A = absorbans
C = konsentrasi
T = % transmitan
dalam nyala, maka dapat terbentuk uap yang mengandung atom-atom itu.
yang lebih tinggi untuk memungkinkan pemancaran radiasi yang khas dari
tereksitasi atau dengan kata lain dalam keadaan dasar ketika berada
dalam nyala.
bersifat larutan dengan air sebagai pelarut. Cara kerja AAS berdasarkan
dari unsur yang sama dengan logam yang akan diukur. Katoda ini
gelombang tertentu.
Pada saat pembakaran akan terjadi reaksi reduksi oksidasi (redoks). Hal
garis resonansi dari semua garis yang tidak diserap dan dipancarkan oleh
digital.
1. Timbangan
2. Pipet gondok 2 mL
3. Cawan porselen
5. Batang pengaduk
6. Corong
8. Tanur
9. Hot Plate
1. Kopi Bubuk
2. Aquades
lalu diarangkan diatas hot plate hingga tidak lagi terbentuk asap. Cawan
550 °C selama 2 jam dan diabukan sepanjang malam pada suhu 550 °C.
Kemudian cawan diangkat dari tanur dan dibiarkan dingin diatas desikator.
lalu dikeringkan diatas hot plate. Cawan dipanaskan kembali pada suhu
mL larutan HNO3 1:10 ke dalam abu melalui dinding cawan, dan diaduk
Whatman secara kuantitatif ke labu ukur 100 mL, dan dihimpitkan dengan
III.5.1. Hasil
standar mutu pada kopi bubuk, dapat dilihat pada tabel berikut ini,
dua jenis, yaitu: logam berat esensial dan logam berat tidak esensial atau
dibutuhkan oleh makhluk hidup, seperti kobalt (Co), tembaga (Cu), besi
(Fe), mangan (Mn), seng (Zn) dan lain-lain. Sedangkan keberadaan logam
berat tidak esensial dalam tubuh makhluk hidup hingga saat ini masih
ketujuh sampel kopi bubuk tersebut berkisar antara 0,199 mg/kg sampai
2,832 mg/kg. Menurut SNI untuk kopi bubuk, kadar Pb maksimal yang
antara 0,3753 mg/kg sampai 24,889 mg/kg. Menurut SNI untuk kopi
Jadi, sampel kopi bubuk secara keseluruhan telah memenuhi standar SNI
sebagian besar sampel kopi bubuk tidak terdeteksi dan dalam salah satu
sampel kadar logam Sn sebesar 8,631 mg/kg. Menurut SNI untuk kopi
Tidak terdeteksi bukan hanya berarti logam timah tidak terdapat didalam
sampel, tetapi juga dapat berarti keberadaan logam ini dibawah batas
terdeteksi. Tidak terdeteksi bukan hanya berarti logam seng tidak terdapat
didalam sampel tersebut, tetapi juga dapat berarti keberadaan logam seng
0,0001 mg/kg. Dari hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa sampel kopi
Kadar logam Pb, Cu, Sn, Zn yang terdapat didalam sampel kopi
mengandung logam (Pb, Cu, Sn, Zn). Sehingga kadar logam tersebut
2. Logam (Pb, Cu, Sn Zn) yang terdapat didalam sampel kopi bubuk
PENUTUP
didapatkan adalah
minuman
olahan daging
kerja
IV.3. Saran
bubuk agar meneliti biji kopi juga, sehingga dapat diketahui asal logam
Verlag.
UI Press.
Press.
10. Pearson, David. 1970. The Chemical Analysis of Foods, Sixth Edition.
Kanisius.
Yogyakarta: Liberty.
Kualitatif Makro dan Semi Mikro. Edisi Lima. Jakarta: PT. Kalman
Media Pustaka.
15. Winarno, F.G. 1991. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
16. Winarno, F.G dan Titi Sulistyowati Rahayu. 1994. Bahan Tambahan
0,03
0,025
0,02
0,015
y = 0,0351x - 0,0002
0,01 2
R = 0,9971
0,005
0
-0,005 0 0,2 0,4 0,6 0,8 1
0,14
0,12
0,1
0,08
y = 0,1291x + 0,0228
0,06 2
R = 0,9996
0,04
0,02
0
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1
0,1
0,08
0,06
y = 0,002x + 0,0002
0,04 2
R = 0,9993
0,02
0
0 10 20 30 40 50
0,8
0,6
y = 0,426x + 0,0288
0,4 2
R = 0,9928
0,2
0
0 0,5 1 1,5 2 2,5
STANDAR MUTU
Kode HS : 090121000
Nama komodit : Kopi sangrai
Kode Standar Mutu : SNI.01-2983-1994
Tahun : 1994
Kriteria Uji :
No
Kriteria Satuan Persyaratan
Test
A Keadaan ( Bau, Rasa ) - Normal, normal
B Kadar Air % w/w Maks 4
C Kadar Abu % w/w 7 - 14
1N
D Kealkalian Dari Abu 80-14 ml
NaOH/100 g
E Kadar Kafein % w/w 2-8
Kadar Gula Dalam Bentuk
F % W/W Maks 10
Gula Pereduksi
Padatan Tak Larut Dalam
G % (w/w) Maks 0.25
Air
H Cemaran Logam :
Timbal (Pb) Maks 20