1. Pb (timbal)
a. Tempat yang dapat ditemukannya Pb
Unsur Pb digunakan dalam bidang industri modern sebagai :
1) bahan pembuatan pipa air yang tahan korosi,
2) bahan pembuat cat,
3) baterai,
4) penyepuhan,
5) dan campuran bahan bakar bensin tetraetil.
Timbal bersifat kumulatif.[ Dengan waktu paruh timbal dalam sel darah merah
adalah 35 hari, dalam jaringan ginjal dan hati selama 40 hari, sedangkan dalam tulang
selama 30 hari.
2. Hg (merkuri)
a. Tempat yang dapat ditemukannya Hg
1) Keberadaan Logam Merkuri (Hg) Di Alam
a) Merkuri dalam batuan
b) Merkuri dalam tanah
c) Merkuri dalam air permukaan
3. Cu (tembaga)
a. Tempat yang dapat ditemukannya Cu
1) Logam Tembaga
Tembaga dalam bentuk campuran digunakan untuk membuat perunggu., dan
monel. Logam tembaga bersifat mudah menghantarkan arus listrik sehingga
digunakan sebagai kabel dan kompenn berbagai alat elektronik.
2) Senyawa Tembaga
a) Tembaga (II) Oksida (CuO)
Senyawa CuO digunakan sebagai insektisida, bahan baterai, bahan
penyepuh, dan bahan pewarna hitam untuk keramik, bahan gelas, porselen,
dan rayon.
b) Tembaga (II) Sulfat (CuSO4)
Senyawa ini digunakan sebagai antilumut dalam kolam renang dan
memberikan warna biru pada air, pengawet kayu, penyepuhan, dan zat aditif
dalam radiator.
c) Tembaga (II) Klorida (CuCl2)
Senyawa ini digunakan sebagai pewarna keramik dan gelas, pabrik tinta
dan fotografi, serta pengawet kayu, dan katalis.
b. Toksisitas terhadap makhluk hidup
Defisiensi Cu dapat terjadi karena kurangnya konsumsi. Beberapa tanda
kekurangan Cu yang terjadi pada organisme hidup meliputi: anemia, depigmentasi
kulit, rambut beruban, rambut kusut, kerusakan otak dan mandul (Briggs dan
Calloway, 1979 dalam Rivai, 1999). Toksisitas yang dimiliki oleh Cu baru akan
bekerja dan memperlihatkan pengaruhnya bila logam ini telah masuk kedalam tubuh
organisme dalam jumlah besar.Pada manusia efek keracunan utama yang ditimbulkan
oleh Cu adalah terjadinya gangguan pada jalur pernafasan. Selain itu, keracunan Cu
secara kronis dapat dilihat dengan timbulnya penyakit Wilson dan Kinsky. Gejala dari
penyakit wilson adalah terjadi kerusakan otak serta terjadinya penurunan kerja ginjal
dan pengendapan Cu dalam kornea mata. Sedangkan untuk penyakit kinsky dapat
diketahui dengan terbentuknya rambut yang kaku dan berwarna kemerahan pada
penderita (Palar, 1994).
4. Cd (cadmium)
a. Tempat yang dapat ditemukannya Cd
1) zat warna
2) industri baterafotografi
3) perindustrian manufaktur polyvinilkhlorida (PVC) sebagai bahan yang
berfungsi untuk stabilizer
4) pengolahan roti
5) Pengolahan ikan,
6) pengolahan minuman,
7) industri textile dll.
b. Toksisitas Cd terhadap makhluk hidup
Kadmium lebih bersifat toksis bila terhirup melalui pernafasan. Keracunan kronis
timbul bila konsentrasi kadmium dalam ginjal mencapai 200 μg per gram terjadi
kerusakan ginjal.
Keracunan kronis terjadi bila memakan atau inhalasi dosis kecil Cd dalam waktu
yang lama. Gejala akan terjadi setelah selang waktu beberapa lama dan kronik.
Kadmium pada keadaan ini menyebabkan nefrotoksisitas,
Kasus keracunan Cd kronis juga menyebabkan gangguan kardiovaskuler dan
hipertensi. Hal tersebut terjadi karena tingginya afinitas jaringan ginjal terhadap
kadmium. Gejala hipertensi ini tidak selalu dijumpai pada kasus keracunan Cd krosik.
Kadmium dapat menyebabkan osteomalasea karena terjadinya gangguan daya
keseimbangan kandungan kalsium dan fosfat dalam ginjal.
Toksisitas kadmium dipengaruhi oleh pH dan kesadahan. Keberadaan zinc dan
timbal dapat meningkatkan toksisitas kadmium. Untuk melindungi kehidupan pada
ekosistem akuatik, kadar kadmium sebaiknya sekitar 0.0002 mg/l (Moore, 1991
dalam Effendi, 2000). Departemen Kesehatan RI menetapkan batas aman kadmium
dalam makanan (ikan) sebesar 1.0 ppm. Menurut badan dunia FAO/WHO, konsumsi
per minggu yang ditoleransikan bagi manusia adalah 400- 500 μg per orang atau 7 μg
per kg berat badan (Barchan dkk., 1998 dalam Suhendrayatna, 2001).
6. As (Arsen)
a. Tempat yang dapat ditemukannya As
1) gelas,
2) pigmen, textile,
3) kertas, metal adhesive,
4) amunisi, pestisida,
5) feed additive,
6) pharmaceutical,
7) pupuk,
8) sabun,
9) semi konduktor,
10) makanan ternak.
b. Toksisitas As terhadap makhluk hidup
Toksisitas senyawa arsenik dan sangat bervariasi. Bentuk organik tampaknya
memiliki toksisitas yang lebih rendah daripada bentuk arsenik anorganik.. Penelitian
telah menunjukkan bahwa arsenites (trivalen bentuk) memiliki toksisitas akut yang
lebih tinggi daripada arsenates (pentavalent bentuk). Minimal dosis akut arsenik yang
mematikan pada orang dewasa diperkirakan 70-200 mg atau 1 mg/kg/hari. Sebagian
besar melaporkan keracunan arsenik tidak disebabkan oleh unsur arsenik, tapi oleh
salah satu senyawa arsen, terutama arsenik trioksida, yang sekitar 500 kali lebih
beracun daripada arsenikum murni. Gejalanya antara lain: sakit di daerah perut,
produksi air liur berlebihan, muntah, rasa haus dan kekakuan di tenggorokan, suara
serak dan kesulitan berbicara, masalah muntah (kehijauan atau kekuningan, kadang-
kadang bernoda darah), diare, tenesmus, sakit pada organ kemih, kejang-kejang dan
kram, keringat basah, lividity dari ekstremitas, wajah pucat, mata merah dan berair
(www.wikipedia.org, 2009).
Gejala keracunan arsenik ringan mulai dengan sakit kepala dan dapat berkembang
menjadi ringan dan biasanya, jika tidak diobati, akan mengakibatkan kematian
(www.wikipedia.org, 2009).