Anda di halaman 1dari 14

EKOTOKSIKOLOGI

IDENTIFIKASI KEGIATAN MASYARAKAT


YANG MENGHASILKAN LOGAM BERAT

Timbal

Oleh:
EKO SUGIARTO

P17433110071

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEAHATAN DEPKES SEMARANG
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PURWOKERTO
2011

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah
Ekotoksikologi dengan judul Identifikasi Kegiatan Masyarakat yang
Menghasilkan Logam Berat Timbal
Dalam penyelesaian Makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing maupun asisten dosen yang telah banyak membantu dan memberi
wawasan kepada kami
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari para pembaca.

Purwokerto, November 2011

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A.

Latar Belakang.......................................................................................1

B.

Tujuan....................................................................................................2

C.

Manfaat..................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................3
A.

B.

Gambaran Umum Logam Berat.............................................................3


1.

Nama Kegiatan Masyarakat.........................................................3

2.

Logam Berat yang Dihasilkan......................................................3

3.

Karakteristik Logam Berat...........................................................3

Resiko yang Ditimbulkan oleh Logam Berat.........................................4


1.

Bagi Manusia................................................................................4

2.

Bagi Hewan dan Tumbuhan.........................................................5

C.

Bagan Alir Pemajanan Logam Berat......................................................5

D.

Pengendalian..........................................................................................7
1.

Terhadap Produsen Kegiatan........................................................7

2.

Terhadap Manusia........................................................................7

BAB III PENUTUP........................................................................................8


A.

Kesimpulan

B.

Saran

DAFTAR PUSTAKA

ii

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Gencarnya pengkonsumsian bahan bakar kendaraan di Indonesia terlihat

daricatatan 1996. Diperkirakan tak kurang dari 9 juta kiloliter bahan bakar habis
dijalanan per tahun, dengan tingkat pertumbuhan tahunan mencapai 7
persen.Dengan kata lain, setiap menit di Indonesia, tak kurang dari 17.000 liter
bahanbakar musnah habis terbakar menjadi asap knalpot !
Bahan bakar kendaraan bermotor di Indonesia sampai saat ini nyaris semua
masih mengandung konsentrasi timbal yang lebih tinggi dari ukuran minimum
internasional.
Menurut spesifikasi resmi Ditjen Migas, kandungan maksimum timbal
dalam bahan bakar yang diizinkan adalah 0,45 gram perliter. Sementara, menurut
ukuran internasional, ambang batas maksimum kandungan timbal adalah 0,15 gram
per liter. Timbal, atau Tetra Etil Lead (TEL) yang banyak pada bahan bakar
terutama bensin, diketahui bisa menjadi racun yang merusak sistem pernapasan,
sistem saraf, serta meracuni darah. Dari catatan Bank Dunia, URBAIR 1994,
terlihat bahwa dampak pencemaran udara oleh timbal di Indonesia telah
menimbulkan 350 kasus penyakit jantung, 62.000 kasus tekanan darah tinggi, serta
angka kematian 340 oran g per tahunnya (Kompas, 3 Oktober 1996).

B.

Tujuan
1.

Untuk mengetahui kegiatan masyarakat yang menghasilkan logam berat.

2.

Untuk mengetahui resiko yang ditimbulkan oleh logam berat.

3.

Untuk mengetahui bagan alir pemajanan logam berat.

4.

Untuk mengetahui pengendalian terhadap kegiatan masyarakat yang


menghasilkan logam berat.

C.

Manfaat
1.

Dapat mengetahui kegiatan masyarakat yang menghasilkan logam berat.

2.

Dapat mengetahui resiko yang ditimbulkan oleh logam berat.

3.

Dapat mengetahui bagan alir pemajanan logam berat.

4.

Dapat mengetahui pengendalian terhadap kegiatan masyarakat yang


menghasilkan logam berat.

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Gambaran Umum Logam Berat


1.

Kegiatan Masyarakat
Penggunakan bensin pada alat transportasi

2.

Logam Berat yang Dihasilkan


Berbahasa Latin Plumbum/ Timbal (Pb) adalah logam berat yang
terdapat secara alami di dalam kerak bumi Keberadaan timbal bisa juga
berasal dari hasil aktivitas manusia, yang mana jumlahnya 300 kali lebih
banyak dibandingkan Pb alami yang terdapat pada kerak bumiPb
terkonsentrasi dalam deposit bijih logamUnsur Pb digunakan dalam
bidang industri modern sebagai bahan pembuatan pipa air yang tahan
korosi, bahan pembuat cat, baterai, dan campuran bahan bakar bensin
tetraetil.
Timbal (Pb) adalah logam yang mendapat perhatian khusus karena
sifatnya yang toksik (beracun) terhadap manusiaTimbal (Pb) dapat
masuk ke dalam tubuh melalui konsumsi makanan, minuman, udara, air,
serta debu yang tercemar Pb

3.

Karakteristik Logam Berat


a.

Merupakan logam (ductile) yang lunak

b.

Memiliki konduktifitas listrik yang rendah

c.

memiliki empat isotop yang stabil yaitu

204

Pb,

208

Pb

d.

Fasa pada suhu kamar

: padatan

e.

Densitas

: 11,34 g/cm3

f.

Titik leleh

: 327,5 0C

g.

Titik didih

: 17490C

h.

Panas Penguapan

: 179,5 kJ/mol

i.

Kalor jenis

: 26,650 J/molK

206

Pb,

207

Pb, dan

B.

Resiko yang Ditimbulkan oleh Logam Berat


1.

Bagi Manusia
Timbal sebagai polutan berdampak buruk bagi kesehatan. Golongan
yang sangat rentan terpapar timbal adalah anakanakyang sedang bertumbuh
kembang, juga wanita hamil dan menyusui. Timbal merusak susunan saraf
pusat,sehingga bisa menyebabkan keguguran atau anak lahir dengan
retardasi mental.
Dampak timbal yang melebihi ambang batas dalam tubuh anak, bisa
menurunkan kecerdasan intelektual (IQ) dankonsentrasi. Hingga ambang 10
mkg/dL, IQ anak bisa turun hingga 2,5 poin. Beberapa penelitian yang
dilakukan di luarnegeri menyebutkan, penurunan itu sampai 5,7 poin.
Dalam konsentrasi yang lebih tinggi, lebih dari 30 mkg/dL, dapat
menyebabkan anemia.selain itu juga dapat menyerang system sitem tubuh
seperti :
1.

Sistem haemopoietik; dimana Pb menghambat sistem pembentukan

hemoglobin (Hb) sehingga menyebabkan anemia.


2. Sistem saraf; di mana Pb dapat menyebabkan kerusakan otak dengan
gejala epilepsi, halusinasi, kerusakan otak besar, dan delirium.
3. Sistem urinaria; dimana Pb bisa menyebabkan lesi tubulus proksimalis,
lengkung henle, serta menyebabkan aminosiduria.
4. Sistem pencernaan; di mana Pb dapat menyebabkan kolik dan konstipasi.
5. Sistem kardiovaskular; di mana Pb dapat menyebabkan peningkatan
permeabilitas pembuluh darah.
6. Sistem reproduksi; di mana Pb dapat menyebabkan keguguran, tidak
berkembangnya sel otak embrio, kematian janin waktu lahir, serta
hipospermia dan teratospermia pada pria.
7. Sistem endokrin; di mana Pb dapat menyebabkan gangguan fungsi tiroid
dan fungsi adrenal

2.

Bagi Hewan dan Tumbuhan


a.

Pada hewan-hewan yang hidup di tanah dan bangsa mamalia yang


dalam tubuh mereka telah terakumulasi oleh Pb maka Pb yang
terakumulasi tersebut akan ditransfer melalui gut wall (celah
dinding atau kulit).

b.

Logam atau persenyawaan Pb yang terdapat di udara dalam bentuk


partikulat akan dapat diserap oleh tumbuh-tumbuhan. Tumbuhtumbuhan tersebut akan mengalami peristiwa terjadinya hambatan
terhadap penyerap zat besi yang sangat dibutuhkan oleh khlorofil
(zat hijau daun) tumbuhan.

C.

Bagan Alir Pemajanan Logam Berat


Penggunaan bahan bakar
bertimbal

Asap buangan mengandung pb

Mencemari udara
Manusia

Tumbuhan

Berakumulasi

Gangguan Kesehatan

Hewan

Bagan Alir Pemajanan Logam Berat secara umum

Nilai Ambang Batas yang sudah ditentukan FAO atau WHO untuk Kadmium (Cd)
adalah 0,50 mg/L.

D.

Pengendalian
1.

Terhadap Produsen Bahan bakar


a.

Melakukan pengembangan produk dengan limbah Pb sekecil


mungkin.

b.

Diterapkannya produksi bersih yang dapat meningkatkan efisiensi


dan produktivitas

2.

Terhadap Masyarakat umum


a.

Menggunakan bahan bakar yang berkuwalitas lebih baik dari


bensin seperti pertamax sehingga meminimalisir hasil timbal pada
asap buangan

b.

Diadakannya penyuluhan kesehatan kepada masyarakat tentang


logam berat terutama timbal

c.

Menggunakan alat transportasi yang lebih ramah lingkungan

d.

Memakai masker saat melakukan perjalanan yang memungkinkan


terjadi kontak lama dengan asap kendaraan bermotor

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan
1.

Salah satu kegiatan masyarakat yang menghasilkan logam berat Timbal


(Pb) adalah penggunaan bahan bakar yang mengandung timbal dalam
alat transportasi

2.

Resiko yang ditimbulkan oleh logam berat Pb adalah sebagai berikut :


Bagi manusia, Pb dapat menimbulkan keracunan baik yang akut
maupun kronis. Bahkan gangguan kesehatan lainnya seperti Sistem
syaraf dan kecerdasan yg menurun jika kenaikan kadar timbal dalam
darah di atas 20 g/dl
Efek sistemik adalah gejala gastrointestinal. Keracunan timbal
dapat berakibat sakit perut, konstipasi, kram, mual, muntah, anoreksia,
dan kehilangan berat badan. Pb juga dapat meningkatkan tekanan darah.
Intinya timbal ini dapat merusak fungsi organ.
Efek terhadap reproduksi,Pajanan timbal pada wanita di masa
kehamilan telah dilaporkan dapat memperbesar resiko keguguran,
kematian bayi dalam kandungan, dan kelahiran prematur. Pada laki-laki,
efek timbal antara lain menurunkan jumlah sperma dan meningkatnya
jumlah sperma abnormal.
Pada tulang timbal akan ion Pb2+, logam ini mampu
menggantikan keberadaan ion Ca2+ (kalsium) yang terdapat pada
jaringan tulang. Konsumsi makanan tinggi kalsium akan mengisolasi
tubuh dari paparan timbal yang baru.

Bagi hewan dapat mengakibatkan kematian dalam jangka waktu


tertentu dan dengan konsentrasi logan dan persenyawaan tertentu.

Bagi tumbuhan dapat menghambat penyerapan zat besi yang


sangat dibutuhkan oleh khlorofil.

3.

Bagan alir pemajanan logam berat Pb dimulai dari kegiatan kegiatan


sehari hari lalat transportasi bertimbal yang menghasilkan limbah yang
mengandung Pb. Pb masuk mencemari udara dan masuak ke tubuh
manusia lewat inhalasi yang akhirnya terakumulasi pada tubuh manusia
sehingga mengakibatkan gangguan pada kesehatan manusia. Begitu juga
dengan hewan dan tumbuhan

4.

Pengendalian terhadap kegiatan masyarakat yang menghasilkan logam


berat meliputi :
a.

Pengendalian terhadap produsen kegiatan yang diarahkan pada


bagaimana menciptakan bahan bakar yang murah namun sedikit
mengandung timbal atau tiadanya bahan timbal

B.

Saran
1.

Terhadap produsen
a.

Perlu diadakanya lagi penelitian bahan bakar yang lebih ramah


lingkungan serta murah dengan kualitas oktan yg tinggi namun
tidak memakai bahan timbal untuk menaikan angka oktannya

b.

Sebaiknya mengganti teknologi yang digunakan pada proses


elektroplating logam Kadmium dengan yang lebih bersih , efisien
dan produktif.

2.

Terhadap manusia
Tubuh sebenarnya mampu mengeluarkan timbal. Diperlukan waktu
35 hari untuk mengeluarkannya. Sayangnya, bila setiap hari tubuh
terpapar timbal, tidak ada waktu untuk mengeluarkannya. Akibatnya,
timbal akan menumpuk di dalam tubuh. Karena sumber utama Pb
yang masuk ke tubuh kita melalui pernafasan maka salah satu upaya
yang dapat dilakukan adalah menghapuskan zat aditif TEL yang
mengandung timbal pada bahan bakar bensin(premium). Carikan
solusi bahan pengganti aditif bensin sehingga aman bagi tubuh.
Jangan hanya memperhatikan kesehatan kendaraan kita tetapi kita
juga harus memperhatikan kesehatan kita bukan? Dan berikut
beberapa cara untuh berbenah diri dan meminimalisir resiko tersebut
a.

Sebaiknya menggunakan kendaraan yang masih layak pakai dan


ramah lingkungan

b.

Memakai masker jika dalam perjalanan / akan kontak dengan asap


kendaraan bermotor dalam waktu yg tidak sebentar

c.

Menggunakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan

d.

Perlu ditingkatkan pengawasan terhadap penggunaan kendaraan


yang sudah tak layak pakai

DAFTAR PUSTAKA

10

http://pdf.kq5.org/Surat-Edaran-Menteri-Tenaga-Kerja-No.-SE-01/MEN/1997Tentang-Nilai-Ambang....html
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=pengendalian%20pb%20dalam
%20udara&source=web&cd=1&sqi=2&ved=0CBkQFjAA&url=http%3A
%2F%2Fwww.depkes.go.id%2Fdownloads
%2FUdara.PDF&ei=uBfnTtjDOInOrQfTrumlBw&usg=AFQjCNHvhZFKOQ
VWaqgW7HYVNJvO-EiSSQ&cad=rja
Palar, Heryando. 1994. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta : PT
Rineka Cipta.
http://pusarpedal.menlh.go.id/?p=310

11

Anda mungkin juga menyukai