TB PARU
KLASIFIKASI
Tuberculosis primer adalah bentuk penyakit yang terjadi pada orang yang KOMPLIKASI
belum pernah terpajan (orang yang belum pernah mengalami TB) atau Hemoptisis berat
peradangan terjadi sebelum tubuh mempunyai kekebalan spesifik terhadap Atelektasis
basil mikobakterium. (Sudoyo, 2011) Bronkiektasis
Tuberculosis Sekunder (Tuberculosis Post Primer), penyakit yang terjadi pada Penyebaran
DAFTAR PUSTAKA
infeksi ke organ
Amin, H. seseorang yang
2013. Aplikasi telahKeperawatan
Asuhan terpajan penyakit tuberculosis atau peradangan jaringan
paru oleh
Berdasarkan karena
Diagnosa terjadi
Medis penularan tubuh terbentuk kekebalan spesifik
& NANDA lain seperti otak,
NIC terhadap basil 1,2.
NOC, Jilid mikobakterium
Yogyakarta tersebut.
: (Sudoyo, 2011)
MediActin Publishing. tulang, persendian
https://www.bing.com/images/search? & ginjal. (Sudoyo,
view=detailV2&ccid=%3fv
%3d1&exph=543&expw=768&q=pathw
ay+tb+paru&simid=6080091384260502
88&FORM=IRPRST&ck=775125C1D13B7
PENGKAJIAN MANIFESTASI KLINIS PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PENATALAKSANAAN MEDIS
91727879B3EAAD859FC&selectedIndex Riwayat penyakit
=0&mode=overlay (24 desember 2021) Pengkajian : Keluhan sesak napas, Batuk lebih dari 3 minggu Pemeriksaan Bakteriologik (Sputum) Pengobatan TBC
Departemen Kesehatan RI, 1995, takipnea, dyspnea, penafasan cuping Jenis dan Dosis Obat Anti
Dahak (sputum) Vaksinasi BCG
Materia Medika Indonesia Jilid VI, hidung, retraksi dinding dada, Tuberkulosis (OAT)
Jakarta: Depkes RI ( 24 desember Batuk darah Pemeriksaan Radiologi
distensi abdomen, batuk, nadi ↑, Isoniazid (H) INH
2021) Sesaj nafas
suara napas tambahan : ronchi, Rifampisin (R)
Histologi
sianosis, kelemahan, kehilangan Nyeri dada Pirazinamid (Z)
nafsu makan, sakit kepala, nyeri
Penurunan BB, lemah, lelah (Sudoyo, 2011) Streptomisin (S)
dada
Etambutol (E)
Persepsi dan Pemeliharaan (Sudoyo, 2011)
(Sudoyo, 2011)
Kesehatan (Amin H, 2013)
1. Auskultasi suara nafas, 1. Kaji adanya alergi makanan, monitor 1. Kaji upaya nafas, 1. Posisikan pasien semifowler 1. Bantu mengidentifikasi aktivitas
2. Ajarkan klien batuk BB kedalaman, frekuensi untuk memaksimalkan yang mampu dilakukan
efektif/lakukan nebulizer 2. Kolaborasi dengan tim ahli gizi 2. Kaji pola nafas ventilasi 2. Anjurkan untuk melakukan
3. Berikan O2 nasal kanul dalam menentukan diet klien 3. Monitor saturasi oksigen 2. Monitor respirasi dan status aktivitas yang ringan
4. monitor TTV O2