Anda di halaman 1dari 3

WOC TUBERKULOSIS PARU

Pengertian Faktor tosik Terpapar Lingkungan Social ekonomi Gizi buruk Daya tahan
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksius yang (rokok, alcohol) penderita TBC yang buruk rendah tubuh rendah
terutama menyerang parenkim paru, tubercolusis dapat
juga ditularkan kebagian tubuh yang lain, termasuk
meninges, ginjal, tulang dan nodus limfe (Smeltzer, C,
Suzzane, 2002). Microbacterium tuberculosis Etiologi: Tuberculosis disebabkan oleh mycobacterium
Tuberkulosis paru adalah penyakit yang terutama tuberculosis. Kuman ini berbentuk batang, mampunyai
menyerang parenkim paru. Tuberculosis paru
sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan.
menginfeksisaluran nafas bawah. Penyakit ini
disebabkan oleh microorganisme mycrobakterium Droplet, batuk, bersin, air ludah Oleh karena itu disebut pula sebagai basil Tahan Asam
tuberculosis, yang biasanya ditularkan melalui inhalasi (BTA). (Depkes RI, 2002) faktor resiko diantaranya
percikan ludah (droplet), orang ke orang dan perokok, alcohol, terpapar penderita tb, lingkungan yang
mengkolonisasi bronkiolus atua alveolus. (Sibuea, 2005). Terhirup buruk,social ekonomi yang rendah, gizi buruk, daya tahan
tubuh rendah

Manifestasi: Batuk-batuk dan berdahak lebih dari Masuk ke saluran pernafasan Pemeriksaan penunjang
tiga minggu, Penurunan berat badan, Demam, Nafsu a. Darah : Leokosit sedikit meninggi dan LED meningkat
makan menurun, Nyeri dada, Keringat malam, Batuk b. Sputum : BTA positif
darah. ( Suyono, dkk. 2004). Gejala penting c. Test Tuberkulin: Mantoux Tes (PPD)
tuberkolosis paru berturut turut adalah batuk lebih Menetap di alveoli d. Rontgen : foto PA.(Mansoer dkk, 2004)
dari tiga minggu, batuk darah, nyeri dada dan demam.
(Depkes RI, 2002)
Komplikasi:
Merusak membran alveolar Merusak jaringan alveoli kerusakan tulang dan sendi, otak, hati
NIC: pertukaran gas danginjal, jantung, gangguan mata, hemontis
NOC: penglolaan asam basa berat, resistensi kuman. (Depkes RI, 2002).
Activity : Gangguan pertukaran gas
Kaji frekuensi, kedalaman & kemudahan
nafas, observasii warna kulit, membran Proses inflamasi Menghasilkan scret
mukosa & kuku, kaji status jantung, Pengobatan
kolaborasi pemberian oksigen.
Obat Primer : Isoniazid (H),
Penumpukan secert pada jalan nafas Rifampisin, Pirazinamid
Pembentukan tuberkel oleh makrofag (Z), Streptomisin,Etambutol
NOC: termoregulasi Hypertermi (E). (Mansjoer dkk, 2004).
NIC: regulasi suhu
Activity :
Kaji suhu tubuh, denyutan nadi, Bersihan jalan nafas inefektif
lakukan kompres, berikan pakaian
tipis untuk memudahkan proses
penguapan, berikan antipiretik dan
antibiotik sesuai dengan
ketentuan.
Dapus:
Departemen Kesehatan Republik Kompleks/lesi Dx. Kebersihan jalan napas
Indonesia. (2002). Pedoman primer NOC : bersihan jalan napas
Nasional Penanggulangan Kompleks/lesi primer NIC : pengisapan jalan napas
Tuberkolosis. Jakarta: Depkes RI Activity:
Judith, M.W (2002). Buku Saku Kaji kedalaman pernafasn & gerakan
Diagnosa Keperawatan, Jakarta: Ke kelenjar limfe
EGC
dada, auskultasi paru catat area
Mansjoer, Arief,dkk. (2000). Kapita pernafasan & bunyi nafas tambahan,
Selekta Kedokteran. Jakarta: Media ajarkan batuk efektif, Kolaborasi
Aeus Calpius Sembuh dengan sarang gohn pemberian nebulizer & fisioterapi.
Price, Sylvia. A. dan Willson Lorraine Menyebar ke organ lain
M. (2000). Patofisiologi: Konsep
Klinik Proses-Proses Penyakit. Edisi
VI. Volume I. Jakarta: EGC Infeksi endogen oleh kuman
Tulang Sal. pencernaan
Sibuca, P. G. (2005). Ilmu Penyakit dormant Jantung Otak
Dalam. Jakarta: Rineta Cipta
Smeltzer, C, Suzzane. (2002). Buku
Ajar Keperawatan Medikal Bedah: Sel penghasil darah Merusak otot Selaput meningen
Sarang meluas Ke lambung
Brunner & Suddarth. Edisi 8. menurun jantung
Jakarta: EGC
meningitis
Membentuk kavitas Suplai darah ke jar. COP menurun Peningkatan HCL
menurun

Menembus pleura TIK


NOC : kekurangan vol. Lemah, letih Anoreksia
cairan akan teratasi
NIC : penglolaan Gangguan
Aneurisma arteri
hipovolemik Intoleransi aktivitas
pulmonalis rasa nyaman;
Activity : Perubahan nutrisi
Monitor status BP, warna kulit, Nyeri
kurang dari
suhu kulit, denyut jantung, HR, Hemaptoe NOC: penghematan kebutuhan tubuh
dan ritme, nadi perifer, dan energy
NIC: penglolaan energy NOC: peningkatan
kapiler refill, monitor tanda
Perdarahan Activity : kenyamanan
awal syok, ajarkan keluarga Jelaskan batas-batas NIC: penatalaksanaan NOC: Status gizi asupan
berlebih
dan pasien tentang tanda dan aktivitas klien sesuai nyeri makanan dan minuman
gejala datangnya syok, ajarkan Activity: NIC: penglolaan nutrisi
kondisi, lingkatkan
Kaji karakteristik nyeri Activity :
keluarga dan pasien tentang aktivitas secara PQRST, berikan tehnik Kaji penyebab mual
langkah untuk mengatasi gejala Resiko syok bertahap, bantu relaksasi dan distraksi, muntah, berikan makanan
syok. hipovolemik pemenuhan aktivitas kolaborasi pemberian porsi kecil sering,
yang tidak dapat/tidak analgetik, berikan posisi jadealkan minun obat
yang nyaman untuk sebelum jam makan.
LAPORAN PENDAHULUAN
CONSEP MAPPING TUBERKULOSIS PARU
DI RUANG IGD RSUD RAA SOEWONDO PATI
(Minggu Ke 1)

Disusun Untuk Melengkapi Tugas Stase Keperawatan Gawat Darurat

Disusun oleh :
RIFKI RIZQI RIANA PUTRI
201503048

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES CENDEKIA UTAMA KUDUS
TAHUN 2015/2016

Anda mungkin juga menyukai