OLEH :
TRANSFER A 2018
KELOMPOK IV GOLONGAN II
1. ABRIYAH (1801272)
2. ADMAYANTI. R (1801273)
3. AHMAD GUFAIRIL SYAMID (1801275)
4. INDRA IRSANDI JOHAN (1801289)
5. MUHAMMAD ALPI INDRAWAN (1801298)
6. NIRMA (1801302)
7. YASINTHA RAHMAWATY RESY NAEN (1801332)
ASISTEN :
ICA SAID
LABORATORIUM FARMAKOLOGI
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI
MAKASSAR
2018
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Sistem Saraf Pusat (SSP) merupakan sistem saraf yang dapat
mengendalikan sistem saraf lainnya di dalam tubuh dimana bekerja dibawah
kesadaran atau kemauan. SSP biasa juga disebut sistem saraf sentral karena
merupakan sentral atau pusat dari saraf lainnya . Sistem saraf pusat ini dibagi
menjadi dua yaitu otak (ensevalon), dan sumsum tulang belakang (medula
spinalis).
Sistem saraf pusat dapat ditekan seluruhnya oleh penekan saraf pusat
yang tidak spesifik misalnya hipnotik sedatif. Obat yang bekerja pada sistem
saraf pusat terbagi menjadi obat depresan saraf pusat yaitu anestik umum,
hipnotik sedatif, psikotropik, antikonvulsi, analgetik, antipiretik, inflamasi
perangsang susunan saraf pusat. Dalam percobaan ini mahasiswa farmasi
diharapkan mampu untuk mengetahui dan memahami bagaimana efek
farmakologiobat depresan saraf pusat dimana dalam percobaan ini
mahasiswa mengamati anastetik umum dan hipnotik sedatif yang dujikan
pada hewan coba mencit (Mus musculus). Obat yang digunakan untuk
anastetik umum yaitu kloroform, sedangkan untuk hipnotik sedatif digunakan
diazepam, dan thiopental.
Adapun dalam bidang farmasi, pengetahuan tentang saraf pusat perlu
untuk diketahui khususnya dalam bidang ilmu farmakologi toksikologi karena
mahasiswa farmasi dapat mengetahui obat-obat apa saja yang perlu atau
bekerja pada sistem saraf pusat. Hal inilah yang melatarbelakangi
dilakukannya percobaan ini.
I.2. Maksud Percobaan
Mengetahui dan memahami efek farmakologi yang ditimbulkan oleh obat
yang bekerja pada sistem saraf pusat golongan anastetik dan hipnotik-sedatif
pada hewan coba.
V.2 Saran
1. Saran untuk dosen
Saran dari kami sebaiknya pada saat praktikum diharapkan agar dosen
pembimbing untuk sering hadir untuk memantau jalannya praktikum.
2. Saran untuk asisten
Saran dari kami sebaiknya tiap asisten dapat mendampingi masing-masing
kelompok dalam praktikum, agar kami dapat mudah memahami praktikum
yang dilakukan.
3. Saran untuk laboratorium
Saran kami yaitu agar alat-alat dan bahan di dalam laboratorium lebih
dilengkapi lagi agar dalam praktikum dapat berjalan lancar tanpa ada
kendala.
DAFTAR PUSTAKA
Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia, Edisi III. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
Fadhli C., Syafrullah., Sayuti, A dkk. 2016. Perbandingan Onset dan Durasi
Sedasi Ketamin-Xilasin dan Propofol pada Anjing Jantan Lokal (Cains
Familiaris). Jurnal Medika Veterinaria, 10 (2). Retrieved from
http://jurnal.unsyiah.ac.id/JMV/article/download/4605/3977.
Ganiswarna, S.1995.Farmakologi dan Terapi, edisi IV. Jakarta: Bagian
Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Gunawan dan Sulistia. 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta: FKUI.
Katzung, B.G. 2002.Farmakologi : Dasardan Klinik, Buku 2, Edisi 8,
Jakarta:Penerbit Salemba Medika.
Malole, M.B.M dan Pramono C.S.U. 1989. Penggunaan Hewan-hewan
Percobaan di Laboratorium. Bogor: PAU Pangan dan Gizi, IPB.
Mutschler, E. 1991.Dinamika Obat, Edisi V. Bandung: Penerbit ITB.
Mycek, M.J., Harvey, R.A., Champe, P.C., Fisher, B.D. 2001.Farmakologi
Ulasan Bergambar, Edisi II, diterjemahkan oleh Agoes, A., Widya
Medika, Jakarta.
Sardjana, I.K.W., dan Kusumawati, K. D. 2004. Anestesi Veteriner, Jilid I.
Yogyakarta: UGM.
Sloane, E. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC.
Sweetman, S.C. 2009. Martindale The Complete Drug Reference, Thirty Sixth
Edition. New York:Pharmaceutical Press.
Tjay dan Rahardja. 2002.Obat-obat Penting, Khasiat, Pengunaaan dan Efek
Sampingnya, Edisi V. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kelompok
Gramedia.
Tortora, G. J., dan Derrickson, B. 2009. Principles of Anatomy & Physiology.
USA: John Wiley & Sons. Inc.