1)
2)
Dosen Pengampu :
RIFATUL MAHMUDAH, M.Si
Disusun Oleh :
FAWWAZ MUHAMMAD FAUZI
(12630004)
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
untuk
keselamatan,
segera
kesehatan,
diselesaikan
dan
karena
kehidupan
menyangkut
manusia.
Udara
Senyawa
Pb
organik
bersifat
neurotoksik.
Gangguan
protein
dan
menghambat
pembuatan
1997).
Peningkatan
kadar
Pb
dalam
darah
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui kandungan Pb Udara Ambien di Kawasan
Peruntukan Jakarta.
2. Untuk mengetahui kesesuaian Kandungan Pb Udara di
Kawasan Peruntukan Jakarta terhadap baku mutu Pb Udara
Ambien.
3. Untuk mengetahui kandungan O3 Udara Ambien di Parkiran
Fakultas Pertanian IPB.
4. Untuk mengetahui kesesuaian Kandungan O 3 Udara di Parkiran
Fakultas Pertanian IPB terhadap baku mutu O3 Udara Ambien.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(Pb)
termasuk
nomor
dalam
Sistem
atom
82
kelompok
Periodik
logam
Unsur
berat
kimia,
ditemukan
di
Pb
banyak
panjang
dapat
terakumulasi
dalam
tubuh
karena
proses
Pb.
Setiap
Pb/hari.
Efek yang
ditimbulkan tidak
Selain
itu
timbal
berbahaya
dan
karena
ukuran
sel
dapat
darah
yang
terdiri
dari
tetraetil
Pb dan
tetrametil Pb. Partikel-partikel Pb di udara berasal dari sumbersumber lain seperti pabrik-pabrik
alkil Pb
dan
Pb- oksida,
bermotor.
Semakin
kurang
sempurna
proses
pembakaran
dalam
mesin
senyawa
yang
(TEL),
yang
merupakan
bahan
dan
merupakan
sumber
pada
MMT
Pb
dan
utama
di
dalam
karsiogenik pada
mudah
bosan,
mudah
terpengaruh,
sulit
ber-
keracunan
timbal
sakit
anoreksia,
dan
perut,
konstipasi,
kehilangan
berat
kram,
badan.
mual,
Pb
muntah,
juga
dapat
Pb
pada
wanita
di
masa
kehamilan
telah
d. Pada Tulang
Pada tulang, ion Pb2+
Gambar
tersebut
menunjukkan
hasil
pengukuran
sampel
melebihi
merupakan
darahnya
menunjukkan
konsentrasi
yang
yang
sangat
memprihatinkan
dan
mutu
lingkungan adalah
batas
kadar
yang
mencegah
oleh
terjadinya
berbagai
aktivitas
pencemaran
terhadap
industri
aktivitas
dan
10
2)
11
kemudian
dikategorikan
kepadatan
lau
lintas
proses
kimia
yang
membutuhkan
sinar
matahari
yang
terbentuk
merupakan
bahan
12
oksigen
secara
cepat
membentuk
ozon.
Ozon
fotokimia
juga
dapat
menyebabkan
iritasi
mata.
Pada
kadar
di
udara
ambien
yang
normal,
13
peroksiasetilnitrat
(PAN)
dan
Peroksiabenzoilnitrat
(PbzN)
(1970)
merangkumkan
pengaruh
pencemar
yang
14
Untuk
dilakukan
menganalisis
dengan
neutral
kandungan
buffer
Oksidan
kalium
di
Udara,
iodida
(NBKI)
15
BAB III
METODOLOGI
Udara
Pusat
Sarana
Pengendalian
Dampak
16
ini
dilakukan
pada
12
Januari
2010
di
18
dengan
kecepatan
aliran
udara
0.7875
l/menit.
Penyerap
diukur
absorbansinya
dengan
Kemudian
ml.
Setelah
30
menit
ukur
absorbansi
tiap
larutan
konsentrasi
oksidan
dengan
prosedur
analisa
19
Qc=Qs .
Tr
Ta
(Persamaan 1)
V =Qc . t
(Persamaan 2)
Vr=V .
P
298
.
760 Tr +273
(Persamaan 3)
Ca. Va=Cb . Vb
(Persamaan 4)
O 3=
a
x 25
Vr
(Persamaan 5)
20
21
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Konsentrasi Pb berbagai Kawasan Peruntukan
Jakarta
Hasil pengukuran dalam 4 bulan pengukuran, konsentrasi
TSP dan Pb dikelompokkan berdasarkan fungsi peruntukan lahan
pada Gambar 4.1.1 dan 4.1.2 Pada gambar 4.1.1 dapat dilihat
bahwa konsentrasi TSP yang melebihi batas baku mutu selama 4
bulan pengukuran yakni, sport center pada bulan September dan
November (98.6 g/m3 dan 96.52 g/m3), roadside semua
melebihi yakni 107.22-127.16 g/m3, dan industri pada bulan
September, Oktober dan November (142.31 g/m3, 102.83 g/m3
dan 123.l6 g/m3).
Tingginya konsentrasi TSP di daerah sportcenter Senayan
diakibatkan oleh daerah sekitarnya yang padat lalu lintas
walupun. Kendaraan cukup banyak mengemisikan partikulat.
Pembakaran 1000 L bahan bakar kendaraan menghasilkan 0,4 kg
partikulat (Anonim, 2000). Emisi TSP di wilayah industry secara
insidentil menghasilkan konsentrasi TSP ambien yang cukup
tinggi terutama di bulan September. Bisa jadi pada bulan-bulan
ini beban kerja industri sedang mencapai maksimum. Industri
merupakan penyumbang TSP terbesar ketiga setelah tanah dan
kendaraan bermotor (JICA, 1997).
22
23
tentang
rasionya,
peruntukan
perumahan
24
Pb
di
daerah
pemukiman.
Kawasan
Lebak
Bulus
25
merupakan
Negara
terakhir
di
ASEAN
yang
26
kali
ini
yaitu
mengukur
atau
menentukan
dan
selanjutnya
menghasilkan
diukur
nilai
I2
berwarna
absorbansi
kuning
dengan
muda
yang
menggunakan
27
30 menit
32.5 oC
31.875 oC
760 mmHg
0.7875 liter/menit
udara (Qs)
Berdasarkan data pada tabel 1 maka dapat ditentukan
besar konsentrasi oksidan total yang terdapat di sekitar parkiran
Fakultas Pertanian. Penentuan konsentrasi tersebut dilakukan
dengan analisis perhitungan. Namun sebelumnya dibuat larutan
standar pada oksidan dengan lima kondisi, yaitu 0.0 ml; 1.0 ml;
1.5 ml; 2.0 ml; dan 3.0 ml larutan standar iod. Kemudian kelima
larutan tersebut diukur absorbansinya dengan menggunakan alat
spektofotometer. Pengukuran absorbansi juga dilakukan pada
sampel yang didapat selama 30 menit. Berikut hasil pengukuran
nilai absorbansi tersebut:
Va
Vb
Ca
Cb
Standar
(ml)
(ml)
(g)
(g)
0.5
0.04
0.061
0.08
0.169
1.5
0.12
0.212
0.16
0.281
0.24
0.42
samp
el
10
0.8
Absorbansi
0.025
28
0.5
0.4
f(x) = 1.75x + 0
R = 0.99
0.3
Absorbansi
0.2
0.1
0
0
g , yakni
= 1.747x+0.008
0.025-0.004 = 1.747x
29
1.747x
= 0.021
0.021
= 0.012
1.747
Tr
Ta
= 0.7875/menit x
32.50 C
0
31.875 C
= 0.802 l /menit
Vr=V x
P
298
x
760 T+273
30
=0.024088 m x
=0.02349 m
Sehingga
didapatkan
konsentrasi
oksidandengan
konsentrasi=
( mg ) = 0.012
0.023496
3
=0.5116 g/m 3
C2 = C1
t1
t2
()
0.185
C2 =0.5116 g/ m 3
30
60
0.185
( )
C2 =0.4492 g/ m 3
O3 =16 N2
O3 =16 0.05
31
O3 =0.9
karena
daerah
parkiran
Fakultas
Pertanian
Institut
kegiatan
pembakaran
sampah,
sehingga
hanya
32
BAB V
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kandungan Pb di 8 Kawasan Peruntukan di Jakarta dalam 4
bulan
pengamatan
tertinggi
terdapat
mengalami
pada
naik
Peruntukan
turun.
Kandungan
roadside
pada
Pb
bulan
terendah
terdapat
pada
roadside
pula
pada
bulan
33
DAFTAR PUSTAKA
IODIDA
SPEKTROFOTOMETER.
(NBKI)
Jurusan
MENGGUNAKAN
Teknik
Lingkungan
UDARA
DAN
UPAYA
PENGHAPUSAN
BENSIN
TERHADAP
KESEHATAN
PEKERJA
DAN
Abi.
2015.
http://www.sampling-
analisis.com/2015/10/penentuan-kadar-debu-tsp-dalam-
34
35