Anda di halaman 1dari 33

PENGEMBANGAN KARIER TENAGA

KESEHATAN NON ASN

oleh :
Kepala Bidang Pengembangan Karier dan Tata Kelola Sertifikasi
Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan
Badan PPSDM Kesehatan

Jakarta, 27 Juni 2020


SISTEMATIKA PENYAJIAN

PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN KARIER TENAGA


KESEHATAN NON ASN

SISTIM SERTIFIKASI SDM KESEHATAN


1. PENDAHULUAN

3
 Penanggung jawab Pengembangan Karier ASN : a.
Kemenkes: Biro Kepegawaian Kemenkes PNS: JPT, JA,
b. Jabatan Fungsional : Pusat Peningkatan Mutu JFT, JFU
SDMK (Bidang Pengembangan Jabfung) APARATUR SIPIL
 Penanggung jawab Pengembangan Karir Non ASN: NEGARA (ASN) P3K: JPT, JA,
Puskat mutu SDMK (Bidang Pengembangan Karir
TENAGA JFT, JFU
dan Tata Kelola Sertifikasi)
KESEHATAN
(NAKES) POLA
KARIER?
NON ASN
SDM PNS: JPT, JA,
JFT, JFU
KESEHATAN APARATUR SIPIL
NEGARA (ASN) P3K: JPT, JA,
TENAGA JFT, JFU
PENDUKUNG/
PENUNJANG KES*
(NON NAKES) POLA
KARIER?
NON ASN

*SKN Tahun 2012 Huruf D poin 270 4


PENGEMBANGAN KARIER NAKES NON ASN
AMANAT PERATURAN

PERUBAHAN STRUKTUR OTK

KEBUTUHAN

5
LATAR BELAKANG
UU no 36 tahun 2014 Perpres Nomor 72 Tahun 2012 PP No 67 Tahun 2019
Tentang Tentang Tentang
Tenaga Kesehatan Sistem Kesehatan Nasional Pengelolaan Tenaga Kesehatan

Pasal 30 ayat (1) Bab V Cara Penyelenggaraan SKN Sub Sistem Pasal 18 ayat (4)
Pengembangan Tenaga Kesehatan diarahkan Sumber Daya Manusia Kesehatan Pendayagunaan Tenaga Kesehatan oleh masyarakat dilakukan
untuk meningkatkan mutu dan karier Tenaga melalui pemanfaatan Tenaga Kesehatan dengan
Kesehatan Salah satu masalah strategis SDMK adalah memperhatikan kompetensi, penggajian, uraian pekerjaan, jam
Penjelasan Pasal 30 ayat (1) pendayagunaan, pemerataan distribusi SDMK kerja, pola karier, dan pengembangan kemampuan sesuai
Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Swasta berkualitas, pengembangan karir, sistem dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
mengembangkan dan menerapkan pola karier penghargaan dan sanksi bagi SDMK. Pasal 61
Tenaga Kesehatan yang dilakukan secara Dalam hal pengembangan karir, pemerintah (1) Pendidikan berkelanjutan dan/atau pelatihan Tenaga
transparan dan terbuka diharapkan dapat melakukan secara objektif, Kesehatan dilakukan dalam rangka upaya pengembangan
transparan berdasarkan prestasi kerja dan untuk meningkatkan mutu dan karier Tenaga Kesehatan.
disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan (2) Pendidikan berkelanjutan sebagaimana dimaksud pada
kesehatan dan dilakukan melalui sistem karir, ayat (1) bertujuan untuk: a. memenuhi kebutuhan Tenaga
UU no 5 tahun 2014 penggajian dan insentif Kesehatan yang memiliki keahlian atau kompetensi dalam
Tentang Pemerintah, Pemerintah Daerah dan swasta rangka pelaksanaan tugas dan fungsi serta pengembangan
Aparatur Sipil Negara mengupayakan penyelenggaraan pendidikan organisasi; dan b. meningkatkan pengetahuan,
berkelanjutan dalam rangka peningkatan karir kemampuan, keterampilan, sikap, dan kepribadian
Pasal 69 ayat (1)
dan profesionalisme tenaga kesehatan, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam
Pengembangan karier PNS dilakukan berdasarkan
mengembangkan dan menerapkan pola karir pengembangan karier Tenaga Kesehatan.
kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja, dan
tenaga kesehatan yang dilakukan secara (3) Pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
kebutuhan Instansi Pemerintah
transparan dan lintas institusi melalui jenjang proses pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan
jabatan struktural dan jabatan fungsional kinerja, profesionalisme, dan/atau menunjang
pengembangan karier Tenaga Kesehatan dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya.
6
lanjutan……..
LATAR BELAKANG

PerMenKes No 30 Tahun 2018 Tentang


KEPALA PUSAT
KEPALAPerMenKes
Perubahan Atas PUSAT No 64 Tahun 2015
Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian RS Pemerintah :932
Kesehatan Nakes : 173.007 org

Jumlah
RS Swasta :1.918 Non ASN > ASN
Nakes : 362.618 org

KARIR
KASUBAG
KASUBAG TU
TU
Total jumlah RS : 2.850
Total Nakes : 535.625 orang BELUM Jabatan
DIATUR Fungsional

Sumber Data tahun 2018


1. http://sirs.yankes.kemkes.go.id/rsonline/report/
2. http://bppsdmk.kemkes.go.id/info_sdmk/info/distribusi_sdmk_rs
Kabid
Kabid Pengembangan
Pengembangan Karir
Karir Dan
Dan Tata
Tata Kelola
Kelola Kabid
Kabid Pengembangan
Pengembangan Kualifikasi
Kualifikasi SDMK
SDMK
Kabid
Kabid Pengembangan
Pengembangan Jabfung
Jabfung Kes
Kes Sertifikasi
Sertifikasi Berkelanjutan
Berkelanjutan
Kondisi Saat ini Kondisi yang diharapkan

• Karir ASN = Non ASN;


Tidak adanya standar / Regulasi • Naik Karir = Naik Kompensasi
pengembangan karier tenaga
• Pengaturan jangka waktu
kesehatan non ASN yg bekerja di
fasyankes pemerintah , swasta dan POLA PENGEMBANGAN (persyaratan) tiap kenaikan
DuDi. KARIR NAKES NON ASN Karir
• Peningkatan kompetensi
dibiayai = peningkatan karir.

Perlu disusun agar memiliki karir


yang sama dengan ASN
8
Tujuan Pengembangan Karier Nakes Non ASN

Nakes Fasyankes/DUDI Masyarakat Pemerintah


• Peningkatan kompetensi dasar • Fasyankes dan DUDI memiliki • Jaminan mutu kualitas pelayanan • Pencapaian program
dan kompetensi spesifik pola pengembangan karier yang kesehatan yang diberikan tenaga pembangunan kesehatan.
• Peningkatan profesionalisme, etik jelas dan terstandar sesuai kesehatan kepada masyarakat. • Jaminan mutu kualitas pelayanan
dan dispilin profesi. dengan regulasi dari pemerintah. • Peningkatan kualitas dan mutu kesehatan yang diberikan tenaga
• Peningkatan kualitas pelayanan • Jaminan akan standar kompetensi kesehatan kepada masyarakat
pelayanan kesehatan yang
dan kinerja tenaga kesehatan. dan profesionalisme tenaga diterima masyarakat • Pengembangan tenaga kesehatan
• Kejelasan dan kepastian jenjang kesehatan yang memberikan • Kepercayaan masyarakat lebih efektif dan efisien
dan pengembangan karier di pelayanan kesehatan. • Mendukung penyelenggaraan
terhadap kualitas pelayanan
masa yang akan datang. • Pengembangan tenaga kesehatan pelayanan kesehatan bagi seluruh
kesehatan yang diberikan oleh
• Pengakuan yang bersifat nasional efektif dan efisien tenaga kesehatan dan fasilitas penduduk Indonesia yang
atas kompetensi yang dimiliki • Peningkatan kualitas pelayanan pelayanan kesehatan meningkat. berkualitas.
tenaga kesehatan kesehatan dan kinerja Fasyankes • Tenaga kesehatan mampu
dan DUDI bersaing di pasar global.

9
2. PENGEMBANGAN KARIR TENAGA KESEHATAN NON ASN

10
LSP

POLA PENGEMBANGAN KARIER TENAGA


KESEHATAN NON ASN

11
HARMONISASI & PENYETARAAN
JENJANG KARIR ASN DAN NON ASN

Ahli Utama
9 Ahli Utama
Ahli Madya
Sub Spesialis/S3 • Lama : 3-6 Tahun
Ahli Muda 8 • Ditentukan oleh OP
Ahli •
Spesialis/S2 kenaikan jenjang
nal
Fun tan

mempertimbangkan
Ahli Pertama
7 ‘Merit System”
gsio
Jaba

Penyelia
Profesi (Kualifikasi,
Penyelia Kompetensi, Kinerja)
6
Mahir
Mahir D IV / S1

Terampil
5
Terampil
D III

JENJANG KARIR TENAGA KESEHATAN KKNI JENJANG KARIR TENAGA KESEHATAN NON
ASN ASN

12
HARMONISASI KENAIKAN JENJANG/KATEGORI
MELALUI SKEMA SERTIFIKASI

Ahli Utama Ahli Utama

Ahli Madya KLUSTER Ahli


nal n
a

Ahli Muda
OKUPASI
Fun i Jabat

Penyelia
gsio

KKNI
Ahli Pertama
gor
Kate

Penyelia Mahir
SKEMA SERTIFIKASI
Mahir
Terampil
Terampil

JENJANG KARIR TENAGA SKKNI JENJANG KARIR TENAGA


KESEHATAN ASN KESEHATAN NON ASN

13
Jenjang Karir Tenaga Kesehatan Non ASN

1. Penetapan Jenjang Karier 2. Kenaikan Jenjang Karier

peningkatan jenjang karier tenaga kesehatan dari


jenjang rendah ke jenjang yang lebih tinggi
Melalui Merit System, yaitu kualifikasi, sesuai dengan skema karier masing-masing
kompetensi, dan kinerja profesi

Masa setiap jenjang 3-6 tahun, dalam jenjang


tdp 2-3 grade lamanya ditentukan oleh
organisasi profesi dalam skema kariernya

Penetapan kualifikasi pendidikan terakhir sesuai


Level KKNI
Dilakukan melalui sertifikasi kompetensi karier

14
Kualifikasi Jenjang Karier Berdasarkan Jenjang Kualifikasi KKNI
Jenjang Karier Jenjang Kualifikasi KKNI Uraian
     Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih metode yang sesuai
Terampil 5 dari beragam pilihan yang sudah maupun belum baku dengan menganalisis data,
serta mampu menunjukkan kriteria dengan mutu dan kuantitas yang terukur.
 Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum, serta
mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.
 Mampu mengelola kelompok kerja dan menyusun laporan tertulis secara
komprehensif.
 Bertanggungjawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggungjawab atas
pencapaian hasil kerja kelompok.

     Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya, dan memanfaatkan ilmu


Mahir 6 pengetahuan, teknologi dan atau seni pada bidangnya dalam penyelesaian
masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi.
 Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan
nonsep teoretis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara
mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.
 Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan
data dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alteratif solusi
secara mandiri dan kelompok.
 Bertanggungjawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diber tanggungjawab atas
pencapaian hasil kerja organisasi.

15
Jenjang Karier Jenjang Kualifikasi KKNI Uraian
     Mampu merencanakan dan mengelola sumberdaya di bawah tanggungjawabnya, dan
7 mengevaluasi secara komprehensif kerjanya dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan,
Penyelia teknologi, dan atau seni untuk menghasilkan langkah-langkah pengembangan strategis
organisasi.
 Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau seni di
dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan monodispiliner.
 Mampu melakukan riset dan mengambil keputusan strategis dengan akuntabilitas dan
tanggungjawab penuh atas semua aspek yang berada di bawah tanggungjawab bidang
keahliannya.

  8  Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan atau seni di dalam bidang


keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya
Ahli inovatif dan teruji.
 Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau seni di
dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter atau multidisipliner.
 Mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi masyarakat dan
keilmuan, serta mampu mendapat pengakuan nasional dan internasional.

Ahli Utama 9  Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi dan atau seni baru di dalam bidang
keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilan karya
  kreatif, original, dan teruji.
 Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau seni di
dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter, multi dan transdisipliner.
 Mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan riset dan pengembangan yang
bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat pengakuan
nasional dan internasional.

16
Pengelolaan Jenjang Karier
1 Pemetaan Jenjang Karier

2 Sertifikasi Kompetensi Karier Penilaian


Kompetensi Tenaga Kesehatan

3
Penetapan Jenjang Karier: Tenaga Kesehatan Fresh
Graduate, Tenaga Kesehatan di Masa Peralihan (Proses
Penyesuaian/ Inpassing), Tenaga Kesehatan Pindah
Fasyankes/DUDI

4 Kenaikan Jenjang Karier: Kenaikan Jenjang Karier


Normal, Percepatan Karier/Fast Track, Stagnasi
1 Pemetaan Jenjang Karier

Pemetaan tenaga kesehatan telah bekerja di fasyankes / DUDI 


01 screening awal berdasarkan pada lamanya masa kerja mereka, dan
level pendidikan, yang mengacu pada kompetensi sesuai dengan
skema SKKNI yang telah ditetapkan

Hasil dari pemetaan tersebut, dapat menjadi dasar bagi pengelola

02 atau bagian SDM pada fasilitas pelayanan kesehatan, dan dunia


usaha dan dunia industri untuk menetapkan seorang tenaga
kesehatan berada pada jenjang tertentu

www.yourwebsite.com
2. Sertifikasi Kompetensi Karier Penilaian Kompetensi Nakes

01 Sertifikasi kompetensi karier dilakukan saat tenaga kesehatan akan


naik jenjang karier dan atau naik grade.

02 dilakukan oleh fasyankes/DUDI bekerjasama


Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) bidang kesehatan
dengan

03
Sertifikasi kompetensi karier dapat dilakukan melalui: uji portofolio,
wawancara, uji tulis, observasi praktik.

04 Penilaian sertifikasi kompetensi karier untuk naik ke jenjang karier,


minimal menggunakan 2 (dua) metode uji

05
mempertimbangkan hal-hal : Bidang kerja, Kebutuhan
Fasyankes/DUDI, Pilihan skema.

www.yourwebsite.com
3. Penetapan Jenjang Karier

uate
h Grad
Fres

• Penetapan jenjang karier Nakes fresh graduate sesuai dengan pendidikan


terakhir disetarakan dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI) 20
3
Penetapan Jenjang Karier Nakes di Masa Peralihan (Proses
Penyesuaian/ Inpassing)

Saat pedoman ini ditetapkan  ijazah pendidikan bidang kesehatan


pimpinan/ pengelola SDM di
Fasyankes/DUDI harus menerapkan
jenjang karier ini bagi nakes Surat Tanda Registrasi yang masih berlaku

Pengalaman kerja di bidang kesehatan


Ketentuan :
sesuai dengan profesi, paling sedikit 2
tahun
Diusulkan, ditetapkan dan diangkat
oleh pimpinan instansi ke dalam
jenjang karier oleh pimpinan instansi

Memiliki dokumen portofolio penunjang


sesuai dengan jenjang karier yang akan
diduduki
h Temp at K erja
ja
ier N ake s Pinda
a n Je n ja
ja n g Kar
Penetap

• Untuk dapat masuk dalam grade dan


jenjang tertentu  Sertifikasi
kompetensi kerja sesuai dengan
skema SKKNI
• Jika nakes berpindah kerja  jenjang
kariernya di tempat lama diakui di
tempat kerja baru sepanjang nakes
tsb mempunyai Sertifikat kompetensi
karier

22
4. Kenaikan Jenjang Karier

Kenaikan Percepatan Karier/ Fast


Karier Track Stagnasi

• Kenaikan karier • dimungkinkan bagi nakes yg mampu • adalah kondisi dimana tenaga
normal  sertifikasi memenuhi kompetensi yg kesehatan tidak melakukan sertifikasi
kompetensi karier distandarkan/dipersyaratkan pd kompetensi sesuai dengan standar
jenjang kariernya sesuai skema yang telah ditetapkan
sertifikasi pada SKKNI dengan masa • Kategori stagnasi:
kerja minimal 2 tahun • Nakes berada pada jenjang yg dituju
• dapat ditempuh melalui 2 jalur, yaitu namun bekerja di luar jalur
jalur pendidikan dan non-Pendidikan kompetensi pd jenjang tsb.
• dibuktikan dengan sertifikat • Nakes tidak bekerja sesuai
kompetensi yg diterbitkan oleh LSP kompetensinya.
bidang kesehatan sesuai dengan • Nakes sudah nyaman pada jenjang
profesi masing-masing. tersebut & tidak ada kemauan untuk
• Sasaran kinerja dengan hasil BAIK. maju.
• Nakes tidak mengikuti pemeliharaan
karier (maintenance). 23
Pengembangan dan Pemeliharaan
p e lati han, p e ne liti a n
Kegiatan: Pendidikan atau
p e nga bd ian ma sya raka t
dan

da n ata u Pe n a mb a h an
Perpindahan
Spesialisasi

Pe m bimb ingan (co a ching )

www.yourwebsite.com
Penghargaan
Perusahaan /
Nakes
Organisasi
Materi, missal: insentif, Terpenuhi Standar
kenaikan gaji berkala penilaian akreditasi

Peningkatan mutu
Non Materi, misal: yankes
kesempatan mengikuti
pendidikan/pelatihan/
seminar/workshop, kenaikan peningkatan kepercayaan
grade dari masyarakat
25
Pemantauan dan Evaluasi
Pemerintah dan Pimpinan
pemerintah daerah Fasyankes/DUDI
melakukan pemantauan dan evaluasi melakukan pemantauan dan evaluasi
(langsung/tidak langsung) penerapan (langsung/tidak langsung)pengembangan
pengembangan karier tenaga kesehatan karier tenaga kesehatan non ASN tiap semester
nonASN tiap semester dan akhir tahun dan akhir tahun

Fasyankes/DUDI milik pemerintah, pemerintah Pengelola SDM di tingkat manajemen dan unit
daerah dan swasta diseluruh wilayah Indonesia kerja terkecil yang ada di Fasyankes/DUDI

26
Pelaporan Format laporan
• Bentuk komunikasi antara pengguna hasil dengan
pelaksanaan pemantauan dan evaluasi
• Laporan memuat proses dan hasil pelaksanaan
kegiatan pemantauan dan evaluasi, temuan-
temuan, kesimpulan dan rekomendasi.
• Rekomendasi hasil pemantauan dan evaluasi
disusun berdasarkan hasil analisis dan temuan-
temuan.
• Substansi rekomendasi difokuskan pada upaya
perbaikan dan pemecahan masalah yang
ditemukan dalam pemantauan dan evaluasi.
• Waktu pelaksanaan pelaporan 2 minggu setelah
pelaksanaan pemantauan dan evaluasi
• Laporan dari Fasyankes/DUDI disampaikan
kepada Pemerintah Daerah dan Kemenkes
27
3. SISTIM SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN

28
SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN

SERTIFIKASI KOMPETENSI SERTIFIKASI KOMPETENSI


LULUSAN KERJA

• Berdasarkan standar kompetensi • Berdasarkan Standar Kompetensi Kerja


• Peserta merupakan Lulusan • Peserta merupakan Tenaga Kesehatan
Pendidikan Tinggi Kesehatan yang telah/masih bekerja sesuai bidang
• Dilakukan melalui Uji Kompetensi kompetensinya
• Oleh pendidikan tinggi dan profesi • Dilakukan melalui Asesmen Kompetensi
nakes (Panitia Nasional) oleh asesor kompetensi
• Oleh Lembaga Sertifikasi Profesi
SERTIFIKASI TENAGA
SERTIFIKASI TENAGAKESEHATAN
KESEHATAN

Ijazah /
Pendidikan Sertifikat Pelatihan
Tenaga / Pelatihan
Kesehatan
Sertifikat
Sertifikasi Kompetensi NAKES
KOMPETEN
PROFESIONAL
dan
BERKUALITAS

30
MANFAAT SERTIFIKASI KERJA
SERTIFIKASI KOMPETENSI TEKNIS PROFESI DALAM SISTEM SKKNI DAN KKNI

Pemberlakuan SKKNI
Puskat Mutu Puslat SDM
KTKI Penerapan Akreditasi LDP
Kes
Standar/ Pelatihan berbasis
K/L,
K/L, Kualifikasi kompetensi
PENGGUNA
PENGGUNA
Lisensi LSP

Sertifikasi Kompetensi
Pengembangan SKKK SDM
Standar Kompetensi/ SKKNI/KKNI Pengembangan SDM
PENGAKUAN/ Profesional
Kualifikasi Nasional MRA Kompeten
SKKI
Kompetitif

Kerjasama
Harmonisasi
Standar/
Kualifikasi Pusrengun
K/L
Pembinaan dan Pengendalian
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai