oleh :
Kepala Bidang Pengembangan Karier dan Tata Kelola Sertifikasi
Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan
Badan PPSDM Kesehatan
PENDAHULUAN
3
Penanggung jawab Pengembangan Karier ASN : a.
Kemenkes: Biro Kepegawaian Kemenkes PNS: JPT, JA,
b. Jabatan Fungsional : Pusat Peningkatan Mutu JFT, JFU
SDMK (Bidang Pengembangan Jabfung) APARATUR SIPIL
Penanggung jawab Pengembangan Karir Non ASN: NEGARA (ASN) P3K: JPT, JA,
Puskat mutu SDMK (Bidang Pengembangan Karir
TENAGA JFT, JFU
dan Tata Kelola Sertifikasi)
KESEHATAN
(NAKES) POLA
KARIER?
NON ASN
SDM PNS: JPT, JA,
JFT, JFU
KESEHATAN APARATUR SIPIL
NEGARA (ASN) P3K: JPT, JA,
TENAGA JFT, JFU
PENDUKUNG/
PENUNJANG KES*
(NON NAKES) POLA
KARIER?
NON ASN
KEBUTUHAN
5
LATAR BELAKANG
UU no 36 tahun 2014 Perpres Nomor 72 Tahun 2012 PP No 67 Tahun 2019
Tentang Tentang Tentang
Tenaga Kesehatan Sistem Kesehatan Nasional Pengelolaan Tenaga Kesehatan
Pasal 30 ayat (1) Bab V Cara Penyelenggaraan SKN Sub Sistem Pasal 18 ayat (4)
Pengembangan Tenaga Kesehatan diarahkan Sumber Daya Manusia Kesehatan Pendayagunaan Tenaga Kesehatan oleh masyarakat dilakukan
untuk meningkatkan mutu dan karier Tenaga melalui pemanfaatan Tenaga Kesehatan dengan
Kesehatan Salah satu masalah strategis SDMK adalah memperhatikan kompetensi, penggajian, uraian pekerjaan, jam
Penjelasan Pasal 30 ayat (1) pendayagunaan, pemerataan distribusi SDMK kerja, pola karier, dan pengembangan kemampuan sesuai
Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Swasta berkualitas, pengembangan karir, sistem dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
mengembangkan dan menerapkan pola karier penghargaan dan sanksi bagi SDMK. Pasal 61
Tenaga Kesehatan yang dilakukan secara Dalam hal pengembangan karir, pemerintah (1) Pendidikan berkelanjutan dan/atau pelatihan Tenaga
transparan dan terbuka diharapkan dapat melakukan secara objektif, Kesehatan dilakukan dalam rangka upaya pengembangan
transparan berdasarkan prestasi kerja dan untuk meningkatkan mutu dan karier Tenaga Kesehatan.
disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan (2) Pendidikan berkelanjutan sebagaimana dimaksud pada
kesehatan dan dilakukan melalui sistem karir, ayat (1) bertujuan untuk: a. memenuhi kebutuhan Tenaga
UU no 5 tahun 2014 penggajian dan insentif Kesehatan yang memiliki keahlian atau kompetensi dalam
Tentang Pemerintah, Pemerintah Daerah dan swasta rangka pelaksanaan tugas dan fungsi serta pengembangan
Aparatur Sipil Negara mengupayakan penyelenggaraan pendidikan organisasi; dan b. meningkatkan pengetahuan,
berkelanjutan dalam rangka peningkatan karir kemampuan, keterampilan, sikap, dan kepribadian
Pasal 69 ayat (1)
dan profesionalisme tenaga kesehatan, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam
Pengembangan karier PNS dilakukan berdasarkan
mengembangkan dan menerapkan pola karir pengembangan karier Tenaga Kesehatan.
kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja, dan
tenaga kesehatan yang dilakukan secara (3) Pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
kebutuhan Instansi Pemerintah
transparan dan lintas institusi melalui jenjang proses pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan
jabatan struktural dan jabatan fungsional kinerja, profesionalisme, dan/atau menunjang
pengembangan karier Tenaga Kesehatan dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya.
6
lanjutan……..
LATAR BELAKANG
Jumlah
RS Swasta :1.918 Non ASN > ASN
Nakes : 362.618 org
KARIR
KASUBAG
KASUBAG TU
TU
Total jumlah RS : 2.850
Total Nakes : 535.625 orang BELUM Jabatan
DIATUR Fungsional
9
2. PENGEMBANGAN KARIR TENAGA KESEHATAN NON ASN
10
LSP
11
HARMONISASI & PENYETARAAN
JENJANG KARIR ASN DAN NON ASN
Ahli Utama
9 Ahli Utama
Ahli Madya
Sub Spesialis/S3 • Lama : 3-6 Tahun
Ahli Muda 8 • Ditentukan oleh OP
Ahli •
Spesialis/S2 kenaikan jenjang
nal
Fun tan
mempertimbangkan
Ahli Pertama
7 ‘Merit System”
gsio
Jaba
Penyelia
Profesi (Kualifikasi,
Penyelia Kompetensi, Kinerja)
6
Mahir
Mahir D IV / S1
Terampil
5
Terampil
D III
JENJANG KARIR TENAGA KESEHATAN KKNI JENJANG KARIR TENAGA KESEHATAN NON
ASN ASN
12
HARMONISASI KENAIKAN JENJANG/KATEGORI
MELALUI SKEMA SERTIFIKASI
Ahli Muda
OKUPASI
Fun i Jabat
Penyelia
gsio
KKNI
Ahli Pertama
gor
Kate
Penyelia Mahir
SKEMA SERTIFIKASI
Mahir
Terampil
Terampil
13
Jenjang Karir Tenaga Kesehatan Non ASN
14
Kualifikasi Jenjang Karier Berdasarkan Jenjang Kualifikasi KKNI
Jenjang Karier Jenjang Kualifikasi KKNI Uraian
Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih metode yang sesuai
Terampil 5 dari beragam pilihan yang sudah maupun belum baku dengan menganalisis data,
serta mampu menunjukkan kriteria dengan mutu dan kuantitas yang terukur.
Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum, serta
mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.
Mampu mengelola kelompok kerja dan menyusun laporan tertulis secara
komprehensif.
Bertanggungjawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggungjawab atas
pencapaian hasil kerja kelompok.
15
Jenjang Karier Jenjang Kualifikasi KKNI Uraian
Mampu merencanakan dan mengelola sumberdaya di bawah tanggungjawabnya, dan
7 mengevaluasi secara komprehensif kerjanya dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan,
Penyelia teknologi, dan atau seni untuk menghasilkan langkah-langkah pengembangan strategis
organisasi.
Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau seni di
dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan monodispiliner.
Mampu melakukan riset dan mengambil keputusan strategis dengan akuntabilitas dan
tanggungjawab penuh atas semua aspek yang berada di bawah tanggungjawab bidang
keahliannya.
Ahli Utama 9 Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi dan atau seni baru di dalam bidang
keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilan karya
kreatif, original, dan teruji.
Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau seni di
dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter, multi dan transdisipliner.
Mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan riset dan pengembangan yang
bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat pengakuan
nasional dan internasional.
16
Pengelolaan Jenjang Karier
1 Pemetaan Jenjang Karier
3
Penetapan Jenjang Karier: Tenaga Kesehatan Fresh
Graduate, Tenaga Kesehatan di Masa Peralihan (Proses
Penyesuaian/ Inpassing), Tenaga Kesehatan Pindah
Fasyankes/DUDI
www.yourwebsite.com
2. Sertifikasi Kompetensi Karier Penilaian Kompetensi Nakes
03
Sertifikasi kompetensi karier dapat dilakukan melalui: uji portofolio,
wawancara, uji tulis, observasi praktik.
05
mempertimbangkan hal-hal : Bidang kerja, Kebutuhan
Fasyankes/DUDI, Pilihan skema.
www.yourwebsite.com
3. Penetapan Jenjang Karier
uate
h Grad
Fres
22
4. Kenaikan Jenjang Karier
• Kenaikan karier • dimungkinkan bagi nakes yg mampu • adalah kondisi dimana tenaga
normal sertifikasi memenuhi kompetensi yg kesehatan tidak melakukan sertifikasi
kompetensi karier distandarkan/dipersyaratkan pd kompetensi sesuai dengan standar
jenjang kariernya sesuai skema yang telah ditetapkan
sertifikasi pada SKKNI dengan masa • Kategori stagnasi:
kerja minimal 2 tahun • Nakes berada pada jenjang yg dituju
• dapat ditempuh melalui 2 jalur, yaitu namun bekerja di luar jalur
jalur pendidikan dan non-Pendidikan kompetensi pd jenjang tsb.
• dibuktikan dengan sertifikat • Nakes tidak bekerja sesuai
kompetensi yg diterbitkan oleh LSP kompetensinya.
bidang kesehatan sesuai dengan • Nakes sudah nyaman pada jenjang
profesi masing-masing. tersebut & tidak ada kemauan untuk
• Sasaran kinerja dengan hasil BAIK. maju.
• Nakes tidak mengikuti pemeliharaan
karier (maintenance). 23
Pengembangan dan Pemeliharaan
p e lati han, p e ne liti a n
Kegiatan: Pendidikan atau
p e nga bd ian ma sya raka t
dan
da n ata u Pe n a mb a h an
Perpindahan
Spesialisasi
www.yourwebsite.com
Penghargaan
Perusahaan /
Nakes
Organisasi
Materi, missal: insentif, Terpenuhi Standar
kenaikan gaji berkala penilaian akreditasi
Peningkatan mutu
Non Materi, misal: yankes
kesempatan mengikuti
pendidikan/pelatihan/
seminar/workshop, kenaikan peningkatan kepercayaan
grade dari masyarakat
25
Pemantauan dan Evaluasi
Pemerintah dan Pimpinan
pemerintah daerah Fasyankes/DUDI
melakukan pemantauan dan evaluasi melakukan pemantauan dan evaluasi
(langsung/tidak langsung) penerapan (langsung/tidak langsung)pengembangan
pengembangan karier tenaga kesehatan karier tenaga kesehatan non ASN tiap semester
nonASN tiap semester dan akhir tahun dan akhir tahun
Fasyankes/DUDI milik pemerintah, pemerintah Pengelola SDM di tingkat manajemen dan unit
daerah dan swasta diseluruh wilayah Indonesia kerja terkecil yang ada di Fasyankes/DUDI
26
Pelaporan Format laporan
• Bentuk komunikasi antara pengguna hasil dengan
pelaksanaan pemantauan dan evaluasi
• Laporan memuat proses dan hasil pelaksanaan
kegiatan pemantauan dan evaluasi, temuan-
temuan, kesimpulan dan rekomendasi.
• Rekomendasi hasil pemantauan dan evaluasi
disusun berdasarkan hasil analisis dan temuan-
temuan.
• Substansi rekomendasi difokuskan pada upaya
perbaikan dan pemecahan masalah yang
ditemukan dalam pemantauan dan evaluasi.
• Waktu pelaksanaan pelaporan 2 minggu setelah
pelaksanaan pemantauan dan evaluasi
• Laporan dari Fasyankes/DUDI disampaikan
kepada Pemerintah Daerah dan Kemenkes
27
3. SISTIM SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN
28
SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN
Ijazah /
Pendidikan Sertifikat Pelatihan
Tenaga / Pelatihan
Kesehatan
Sertifikat
Sertifikasi Kompetensi NAKES
KOMPETEN
PROFESIONAL
dan
BERKUALITAS
30
MANFAAT SERTIFIKASI KERJA
SERTIFIKASI KOMPETENSI TEKNIS PROFESI DALAM SISTEM SKKNI DAN KKNI
Pemberlakuan SKKNI
Puskat Mutu Puslat SDM
KTKI Penerapan Akreditasi LDP
Kes
Standar/ Pelatihan berbasis
K/L,
K/L, Kualifikasi kompetensi
PENGGUNA
PENGGUNA
Lisensi LSP
Sertifikasi Kompetensi
Pengembangan SKKK SDM
Standar Kompetensi/ SKKNI/KKNI Pengembangan SDM
PENGAKUAN/ Profesional
Kualifikasi Nasional MRA Kompeten
SKKI
Kompetitif
Kerjasama
Harmonisasi
Standar/
Kualifikasi Pusrengun
K/L
Pembinaan dan Pengendalian
Terima Kasih