BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
15% yang mengendap pada jaringan tubuh seperti rambut dan lebih dari 90%
logam timbal yang terserap oleh darah berikatan dengan sel-sel darah merah
(eritrosit), serta sisanya akan turut terbuang bersama sisa metabolisme seperti
urine dan feces (Palar, 2012).
Timbal (Pb) bersifat toksik, karsinogenik, bioakumulator dan
biomagnifikasi. Bioakumulasi timbal dapat terjadi pada kuku, hati dan rambut
(Marianti, 2013). Berdasarkan KEPMEN RI No.1406 tahun 2002, pemeriksaan
kadar timbal dengan biomarker manusia dapat menggunakan spesimen darah,
urine dan rambut. Rambut merupakan bahan biologis yang menarik karena
kemudahan pengumpulan sampel dan pengawetan. Konsentrasi logam dalam
rambut telah digunakan untuk tujuan medis sebagai tanda diagnostik penyakit atau
sebagai indikator paparan polutan (Kubova, 1994). Rambut merupakan bahan
yang dapat digunakan untuk penentuan bahan anorganik dan organik terutama
ketika cairan tubuh (darah, urine, dll) tidak tersedia untuk menyelidiki peristiwa
keracunan atau efek dari sumber lingkungan, gizi atau pekerjaan pada tubuh.
Rambut digunakan sebagai salah satu jaringan pilihan oleh Badan Perlindungan
Lingkungan (EPA) dalam menentukan paparan logam beracun.
Berdasarkan penelitian Saptutyningsih (2009) di kabupaten Bantul, timbal
mengakibatkan timbulnya 97.628 kasus penurunan IQ pada anak, 14 kasus
jantung koroner, 107 kasus kematian dan 12.462 kasus hipertensi. penyakit
hipertensi dapat terjadi akibat adanya peningkatan tekanan darah. Berdasarkan
penelitian Beevers et al,(1976) di daerah skotlandia barat bahwa tekanan darah
tinggi berhubungan dengan kadar timbal yang tinggi pada darah, dimana
berprevalensi tinggi penyakit kardivaskuler di daerah tersebut. Besarnya risiko
menderita penyakit hipertensi pada pekerja STIMBALU yang memiliki Timbal
darah kadar tinggi ( ) untuk menderita hipertensi dibandingkan dengan
Timbal kadar rendah ( ) (Riyadina, 2002) dan penelitian Deyot et al,
(2013) menyatakan bahwa ada hubungan antara kadar Timbal dalam darah dengan
kejadian hipertensi. Penelitian Sanna (2007) menunjukkan adanya hubungan yang
significant antara kadar timbal di dalam darah dan kadar timbal di dalam rambut
3
sehingga rambut juga dapat digunakan sebagai biomarker paparan timbal selain
darah.
Berdasarkan masalah di atas perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui
seberapa besar kadar timbal yang terakumulasi di dalam air sungai Bengkulu dan
rambut masyarakat pengumpul limbah batubara serta mengetahui hubungannnya
dengan penyakit hipertensi akibat paparan timbal sehingga dapat memberikan
informasikan kepada pemerintah dan masyarakat pengumpul batubara.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang ada rumusan masalah yang menarik dan
diangkat yaitu :
1. Adakah kandungan timbal di sungai Bengkulu
2. Bagaimana dampak kesehatan akibat limbah batubara yang terakumulasi pada
rambut masyarakat pengumpul batu bara di air Sungai Bengkulu.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian adalah untuk mengetahui adanya kandungan timbal
dari limbah batubara yang terakumulasi pada rambut masyarakat pengumpul limbah
batubara di sungai Bengkulu yang dihubungkan dengan Penyakit hipertensi. Tujuan
khusus penelitian antara lain :
1. Menentukan kadar timbal di limbah batubara yang ada di sungai Bengkulu
2. Menentukan kadar timbal di air sungai Bengkulu pada lokasi dimana ada
aktivitas masyarakat mengumpulkan limbah batubara
3. Menentukan kadar timbal yang terakumulasi pada rambut masyarakat
pengumpul batubara
4. Mendekripsikan hubungan kadar timbal pada rambut terhadap hipertensi
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengetahui kadar timbal di dalam
limbah batubara, kadar timbal diair sungai dan kadar timbal di dalam rambut
masyarakat pengumpul batubara kemudian dihubungkan dengan penyakit
hipertensi.
4
1) Bagi Peneliti
Penelitian ini merupakan media belajar tentang cara pengambilan sampel,
pemeriksaan Timbal di limbah batubara, air sungai dan rambut yang sesuai
dengan standar nasional indonesia (SNI).
2) Bagi Instansi terkait
Sebagai masukan terhadap instansi terkait untuk pengambilan kebijakan
tentang masalah pencemaran yang ada di air sungai Bengkulu sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan
3) Bagi masyarakat
Memberikan informasi kepada masyarakat tentang dampak paparan timbal
yang diakibatkan oleh limbah batubara yang berkaitan dengan penyakit
hipertensi
E. Keaslian Penelitian
Penelitian yang berhubungan dengan limbah batubara pernah dilakukan
tetapi pada penelitian ini dilakukan penelitian mengenai timbal di air sungai
Bengkulu akibat limbah batubara sekaligus dampak medisnya yang belum pernah
dilakukan. Bedanya dengan penelitian lain dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Keaslian Penelitian
Peneliti Judul Perbedaan Persamaan
Fernandes, et al Pemantauan timbal Responden anak-anak Sampel yang
(2014) dalam rambut dan remaja, variabel digunakan
anak-anak dan yang diteliti: usia, jenis rambut
remaja dari Alcala kelamin, tempat tinggal
De Henares, spain. dan variabel pendukung
gaya hidup, status
kesehatan, pengobatan
perawatan rambut.
Deyot, et al Masa kerja, kadar Variabel antara: timbal Variabel
(2013) timbal darah dan dalam darah, Variabel terikat:
kejadian hipertensi bebas: masa kerja, hipertensi
pada petugas parkir Variabel pengganggu:
di Jl. Malioboro konsumsi alkohol
Yogyakarta merokok dan konsumsi
kopi
5