Anda di halaman 1dari 22

STRATEGI HUMAS DALAM MENGKAMPANYEKAN KENDARI GREEN CITY

Sitti Jumra Erawati* La ode muh. Umran** Sirajuddin ***

Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


UNIVERSITAS HALU OLEO, 085242806097
Erjum14@gmail.com

ABSTRAK

SITTI JUMRA ERAWATI Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Stambuk C1D1 12 025 dengan Judul Skripsi Strategi Hmas Pemerintah Kota Kendari Dalam
Mengkampanyekan Kendari Green City. Pembimbing (I) Dr. H. La Ode Muh. Umran. M.Si dan
Pembimbing (II) Sirajuddin., S.IP. M.Si.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi humas dalam
mengkampanyekan Kendari Green City dan untuk mengetahui bagaimana bentuk media humas
dalam mengkampanyekan Kendari Green City. Penelitian ini menggunakan Teori Komunikasi
Laswell. Teknik Analisis Data pada penelitian ini menggunakan Teknik Analisis Kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Strategi humas dalam mengkampanyekan
Kendari Green City terdiri dari Komunikator, Pesan, Media, Komunikan, dan Efek. Komunikator
disini ialah Pemerintah kota Kendari dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pesan disini
berdasarkan perda no 10 Tahun 2011 tentang pengelolahan ruang terbuka hijau yang
mengharuskan setiap bangunan harus memiliki ruang terbuka hijau atau pohon peneduh. Media
disisni ialah alat komunikasi yang digunakan Pemerintah Kota Kendari dan Dinas Lingkungaan
Hidup dan Kehutanan. Komunikan disini aialah seluruh masyarakat kota Kendari tampa
terkecuali. Efek disini ialah bagaimana hasil dari mengkampanyekan Kendari Green City kepada
masyarakat kota Kendari.

Kata Kunci: Strategi Humas, Kampanye


ABSTRACT

Sitti Jumra Erawati majoring in communication science faculty of social & political
science stamble C1D1 12 025 with thesis title public relation strategy of Kendari city
government in campaigning Kendari green city. First mentor is Dr. H. La Ode Muh. Umran,
M.Si & second mentor is Sirajuddin, S.Ip, M.Si.
This study aims to find out how the public relation strategy ini campaigning Kendari
green city & to find out the form of public relation media in campaigning Kendari green city.
This research used Laswell communication theory. Data analysis technique in this research is
using qualitative analysis technique.
The results of this research indicate that the public relation strategy in campaigning for
Kendari green city consists of communicator, message, media, communication and effect. The
communicator here are the government of Kendari city & enviroment & forestry services. The
message here is based on regulation no 10 of 2011 concerning the management of green open
space which reaquires that each building must have a green open space or shade trees. The
media here is communication tool that used by Kendari city government & enviroment &
forestry services. Communicating here is all the peoples of Kendari city without exception. The
effect here is what is the results from campaigning Kendari green city to the peoples of Kendari.

Keywords:strategy,campaign
PENDAHULUAN

Bagi instansi pemerintah adanya bagian humas merupakan suatu kekhasan fungsional
dalam rangka penyebarluasan segala aktifitas instansi atau lembaga baik dalam maupun
ke luar, ke dalam humas berusaha menyelenggarakan komunikasi kedalam tubuh lembaga itu
sendiri, sedangkan keluar memberikan informasi tentang kebijakan program dan kegiatan-
kegiatan lembaga pemerintah kepada masyarakat sebagi sasaran publiknya. kepada masyarakat
dalam bentuk pernyataan-pernyataan melalui media massa baik cetak maupun elektronik.
Humas dalam suatu instansi atau perusahaan berfungsi apabila menunjukan kegiatan yang
jelas yang dapat dibedakan dari kegiatan lainnya. Pada dasarnya aktifitas humas adalah
menciptakan komunikasi dua arah, timbal balik dengan menyebarkan informasi dan organisasi
kepada pihak publiknya baik bersifat mendidik, memberikan penerapan maupun dengan
melakukan pendekatan persuasif agar tercipta saling pengertian menghargai pemahaman
toleransi. Humas adalah suatu kegiatan dari pada organisasi untuk menciptakan dan memelihara
hubungan-hubungan yang sehat dan produktif dan publik tertentu.
Komunikasi dalam hubungan masyarakat (humas) meliputi hubungan-hubungan dalam
masyarakat baik hubungan dengan dalam organisasi mampun dengan masyarkat diluar
organisasi. Bagaimana strategi humas dalam mengkampanyekan Kendari Green City sangat
bermaanfat karena dapat membantu pemerintah untuk memperkenalkan masyarakat apa yang
menjadi harapan pemerintah itu sendiri. Dengan demikian bagaimana strategi humas sangat
berpengaruh dalam mengkampanyekan Kendari Green City. pengembnangan rencana dan
program kerja yang akan datang.
Salah program kerja pemerintah Kota Kendari dalam jangaka panajng yaitu Kendari
Green City. Kendari Green city adalah merupakan salah satu konsep pendekatan perencanaan
kota yang berkelanjutan. Green City juga dikenal sebagai Kota Ekologis atau kota yang sehat.
Pada konsep ini terlihat adanya keseimbangan antara pembangunan dan perkembangan
kota dengan kelestarian lingkungan. Kota yang sehat dapat diwujudkan menjadi suatu kondisi
kota yang aman, nyaman, bersih, dan sehat untuk dihuni penduduknya dengan mengoptimalkan
potensi sosial ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan forum masyarakat, difasilitasi oleh
sektor terkait dan sinkron dengan perencanaan kota.
Dalam Undang–undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang disebutkan
bahwa pelaksanaan penataan ruang merupakan upaya pencapaian tujuan penataan ruang melalui
pelaksanaan Perencanaan Ruang, Pemanfaatan Ruang dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang.
Kebijaksanaan pemanfaatan ruang adalah mewujudkan pelestarian fungsi lingkungan hidup,
meningkatkan daya dukung lingkungan alami dengan lingkungan buatan, serta menjaga
keseimbangan ekosistem guna mendukung proses pembangunan berkelanjutan untuk
kesejahterahan masyarakat. Berdasarkan hasil pengamatan penulis beberapa waktu lalu, masih
ada sebagian besar masyarakat kota Kendari yang belum menggetahui tentang program
pemerintah yaitu Kendari Green City.

METODE PENELITIAN

Subjek dan Informan Penelitian

Subjek dalam penelitian ini berjumlah 90 orang yang semuanya adalah pegawai pada
Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan kota kendari dan Humas Pemerintah Kota
Kendari berjumlah 33 orang. Adapun Informan dalam penelitian ini adalah berjumlah 10orang
yang terdiri dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Kendari 4 orang dan 6 orang dari Humas
Pemerintah Kota Kendari.

Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang ada maka teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah
• Observasi, yaitu peneliti mengadakan pengamatan secara langsung yang berkaitan
dengan strategi humas dalam mengkampanyekan Kendari green city.
• Wawancara mendalam yang dimaksud adalah interview mendalam yang dilakukan oleh
peneliti dengan mengajukan pertanyaan secara langsung kepada sejumlah informan
berkaitan dengan strategi humas dalam mengkampanyekan Kendari green city.
• Dokumentasi, merupakan sumber pelengkap dari metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ilmu-ilmu sosial sebagai sumber pelengkap dengan cara pengumpulan
data dalam memperbanyak data yang dibutuhkan untuk peneliti dengan dimaksud agar
data yang dikumpulkan lebih akurat.
Desain Operasional Penelitian
Tabel 3.1 Desain Operasional Penelitian
Teknik
No Unit Analisis Sub Unit Analisi Pengumpulan
Data
1. Bagaimana stretegi Menganalisa Komunikator
humas dalam Yang menyampaikan pesan
mengkampanyekan Menganalisa Pesan yang
- Observasi
Kendari Green disampaikan
- Wawancara
City Menganalisa Media yang
mendalam
digunakan
- Dokumentasi
Menganalisa Komunikan yang
menerima pesan
Efek yang didapat
2. Bagaimana Bentuk
- Observasi
media humasdalam Media Massa
- Wawancara
mengkampanyekan Media Online
mendalam
Kendari Green
- Dokumentasi
City
Sumber : Hasil Modifikasi Penulis, 2018.
Konseptualisasi

Untuk memperoleh kesamaan interpretasi, maka konsep dasar dari istilah-istilah yang
digunakan dalam penelitian ini perlu didefinisikan secara operasionanl : 1. Strategi adalah yang
di maksud oleh peneliti adalah pendekatan secara yang berkaitan dengan pelaksanaan Kendari
Green City untuk di sampaikan kepada masyarakat Kota Kendari, 2. Humas yang di maksud
oleh peneliti adalah humas pemerintah Kota Kendari, 3. Pemerintah kota yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah pemerintah Kota Kendari, 4. Kampanye yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah bagaimana cara Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutan Kota Kendari Dan Humas
Pemerintah Kota Kendari dalam mengkampanyekan Kendari Green City. Kendari Green City
yang dimaksud adalah program yang di canangkan oleh pemerintah Kota Kendari.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kota Kendari terbentuk dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun


1995 yang disahkan pada tanggal 3 Agustus 1995 dengan status Kota madya Daerah Tk. II
Kendari. Wilayah Kota Kendari terletak di jazirah Tenggara Pulau Sulawesi. Wilayah daratannya
sebagian besar terdapat di daratan Pulau Sulawesi mengelilingi Teluk.
Kendari dan terdapat satu pulau yaitu Pulau Bungkutoko. Luas wilayah daratan Kota
Kendari 295,89 Km2 atau 0,70 persen dari luas daratan Provinsi Sulawesi Tenggara. Luas
wilayah menurut Kecamatan sangat beragam, Kecamatan Poasia merupakan wilayah kecamatan
yang paling luas, kemudian menyusul Kecamatan Abeli, Kecamatan Puwatu, Kecamatan Baruga,
Kecamatan Kambu, Kecamatan Mandonga, Kecamatan Kendari Barat, Kecamatan Kendari,
Kecamatan Wua- Wua, dan Kecamatan Kadia sebagaimana daerah-daerah lain di Indonesia,
Kota Kendari hanya dikenal dua musim yakni Musim Kemarau dan Musim Hujan.
Pada bulan-bulan tersebut di wilayah Kota Kendari dan sekitarnya biasanya terjadi
musim Hujan. Menurut data yang ada memberikan indikasi bahwa di Kota Kendari tahun 2006
terjadi 159 hh dengan curah hujan 1.747 mm. Suhu udara dipengaruhi oleh berbagai macam
faktor. Perbedaan ketinggian dari permukaan laut, daerah pegunungan dan daerah pesisir
mengakibatkan keadaan suhu yang sedikit beda untuk masing-masing
tempat dalam suatu wilayah. Secara keseluruhan,wilayah Kota Kendari merupakan daerah
bersuhu tropis. Menurut data yang diperoleh dari Pangkalan Udara Wolter Monginsidi
Kendari,selama tahun 2006 suhu udara maksimum 33,25 oC dan minimum 20,00 oC. Tekanan
Udara rata-rata 1.009,6 millibar dengan kelembaban udara rata rata 74,92 persen. Kecepatan
angin di Kota Kendari selama tahun 2006 pada umumnya berjalan normal, mencapai 3,92 m
/detik.

Tugas Humas Pemerintah Kota Kendari

Sub Bagian Humas


Sub bagian Humas mempunyai tugas : Membuat Program Kerja Bagian, mengatur,
mendistribusikan, mengkoordinasikan, memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta
melaksanakan kegiatan di bidang pembinaan dan pengembangan hubungan kemasyarakatan;
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) , Kepala Sub Bagian Humas
menyelenggarakan fungsi :
• Pengumpulan pedoman dan petunjuk teknis tentang pengumpulan dan pengelolaan
informasi;
• Penyiapan bahan perumusan kebijakan dibidang Humas;
• Pelaksanaan pengumpulan informasi kegiatan pemerintah daerah dan masyarakat;
• Pelaksanaan pengkoordinasian pengumpulan bahan data dan informasi dengan instansi
atau lembaga terkait;
Tugas Dan Fungsi Dinas Lingkungan Hidup Kota Kendari
Tugas
Penjabaran tugas pokok dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup Kota Kendari sesuai Surat
Keputusan Walikota Kendari Nomor 11 Tahun 2009 sebagai berikut :
• Badan Lingkungan Hidup Kota Kendari merupakan unsur pendukung tugas Walikota
Bidang Lingkungan Hidup.
• Badan Lingkungan Hidup mempunyai tugas membantu Walikota dalam merumuskan
kebijakan dan melakukan koordinasi bidang Lingkungan Hidup sesuai dengan ruang
lingkup kewenangannya.
• Badan Lingkungan Hidup dipimpin oleh Kepada Badan yang berkedudukan dibawah dan
bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

Fungsi
Dalam penyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksud, Badan Lingkungan Hidup Kota
Kendari mempunyai fungsi sebagai berikut:
• Perumusan kebijakan dibidang Lingkungan Hidup yang meliputi perencanaan,
pengendalian, pengawasan, dampak lingkungan hidup, termasuk pengembangan model-
model konservasi keanekaragaman hayati, strategi penegakan hukum, pengembangan
instrumen dalam rangka pelestarian lingkungan hidup;
Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan
meliputi kegiatan :
• Pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3);
• Pengelolaan kualitas air dan pengelolaan pencemaran air, pengelolaan kualitas udara dan
pengendalian pencemaran udara;
• Pengendalian pencemaran dan atau kerusakan pesisir dan laut;
• Penanggulangan pencemaran dan atau kerusakan-kerusakan lingkungan akibat bencana
(banjir, longsor, kekeringan, dan kebakaran hutan);
• Adaptasi dan migitasi perubahan iklim dan perlindungan atmosfer.
Visi Dan Misi Badan Lingkungan Hidup Kota Kendari
• Visi
Visi Badan Lingkungan Hidup Kota Kendari yang menggambarkan cita-cita dimasa yang
akan datang yaitu :
”Menciptakan Pembangunan Kota Kendari yang Bersih, Hijau dan Berkelanjutan di Tahun 2013-
2017”.
Batasan operasional yang termaktub dalam Visi ini adalah sebagai berikut:
- Kota Bersih dan Hijau mencerminkan tujuan yang akan dicapai oleh Pemerintah Kota
Kendari di tahun 2017 melalui partisipasi aktif masyarakat dalam mengelola kebersihan
dan keteduhan Kota.
- Kota Berkelanjutan adalah Kota yang maju dan berkembang secara ekonomi, sosial dan
infrastruktur yang mampu menyesuaikan dengan kapasitas dan daya dukung lingkungan
saat ini dan dimasa-masa yang akan datang.
• Misi
Dalam mendorong tercapainya Visi, maka diperlukan langkah-langkah nyata yang
dituangkan dalam Misi Badan Lingkungan Hidup Kota Kendari yaitu sebagai berikut:
- Merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang lingkungan hidup;
- Melaksanakan pengawasan serta pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan.
- Memfasilitasi kegiatan instansi terkait dalam hal pengendalian dampak lingkungan;
- Melakukan penegakan hukum Lingkungan;
- Melaksanakan pelayanan bidang lingkungan hidup dengan mengacu pada Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup Melakukan pengendalian tata
ruang, melalui koordinasi dan peningkatan keterpaduan dalam perencanaan, pengendalian
dan evaluasi.

Struktur organisasi
Susunan organisasi Badan Lingkungan Hidup Kota Kendari terdiri atas 1 (satu) orang
Eselon II a, 1 (satu) orang Eselon III a, 3 (tiga) orang Eselon III b dan 9 (delapan) orang Eselon
IV a dengan rincian sebagai berikut :
- Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Kendari
- Sekretaris Badan
- Bidang Tata Lingkungan Dan Amdal
- Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Dan Pengelolaan Limbah
- Bidang Penataan Dan Komunikasi Lingkungan

Karakteristik Informan
Untuk mengetahui lebih jelas informan penelitian ini, dapat dilihat melalui karakteristik
informan berdasarkan jenis kelamin, umur, agama, dan tingkat pendidikan. Untuk mengetahui
lebih jelas mengenai karakteristik informan, akan dijelaskan satu persatu melalui berikut.

Profil Informan
Informan dalam penelitian ini adalah pegawai dinas lingkungan hidup dan kehutan dan
pegawai pemerintah kota kendari. Untuk mengetahui lebih jelas profil informan dalam penelitian
ini akan dijelaskan sebagai berikut.

Tabel 4.1 Profil informan


Jenis Tingkat
Nama usia Agama Jabatan
kelamin pendidikan
Ratna Sakay P 48 Islam S2 Kabid Tata Lingkungan
Basrudin L 56 Islam S1 Staff Kabid RTH
Rahmawati P 33 Islam S1 Staff seksi RTH
Haris Sarihi L 35 Islam S1 Pengawas Taman
Haeruddin L 35 Islam S1 Pengawas Taman
La Ode Rajipa L 40 Islam S1 Pengawas Taman
Astibar Karu L 40 Islam S2 Kabag ADM Humas
Takdir L 35 Islam S2 Kasubag Informasi
Hanibal L 29 Islam S1 Kasubag Humas
Yulisa P 35 Islam S1 Staff Informasi
Sahara Agung L 19 Islam SMA Staff Informasi
Muh. Erwin L 36 Islam S1 Staff Informasi
Mardiana P 30 Islam SMA Masyarakat

(sumber: Data primer 2018)


Konsep Kendari Green City
Program Kendari Green City pertama kali di canangkan oleh bapak Ir asrun pada tahun
2007 . Kepala Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Rusnani
mengatakan, Pemkot Kendari menetapkan kawasan Wisata Mangrove sebagai upaya atau
terobosan yang dilakukan pemerintah untuk mewujudkan program Green City (kota hijau).
”penetapan dan pengembangan kawasan wisata mangrove (bakau) kendari juga memperluas
Ruang Hijau (RTH) dikota kendari,” kata Rusnani di Kendari.
Dia menyebutkan, kawasan mangrove (bakau) yang akan dikembangkan seluas 50
hektare yang berada tepat di bibir Teluk kendari Kelurahan Lahundape. ‘pematangan lahan
kawasan wisata Mangrove sudah akan dilaksanakan dan kami akan masuk nan ti untuk penataan
taman hijaunya sehingga menjadi bagian ruang terbuka Kendari”,. Untuk menciptakan visi Kota
Kendari sebagai kota hijau, kata dia, pemerintah Kota Kendari menjalankan sejumlah aksi yakni
diantaranya, green planning and design. Green open space, green community, green
transportation, green energy, green building, green water, dan green waste. “Untuk program
pengembangan wisata mangrove Teluk Kendari merupakan bagian dari aksi yang tercantum
dalam aksi green open space atau ruang terbuka hijau”, katanya. Pemkot Kendari, lanjutnya,
fokus melakukan terobosan dan upaya untuk penyelamatan ekosistem mangrove agar tetap
lestari di bibir Teluk Kendari.

Strategi Humas Dalam Mengkampanyekan Kendari Green City Di Kota Kendari


Strategi humas dalam mengkampanyekan Kendari Green City dalam penelitian ini.
Strategi yang di maksud merujuk pada sebuah "strategi pesan" menentukan tema yang konsisten
atau pesan fundamental yang akan di gunakan dalam semua materi humas. Keberhasilan
kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh penentuan strategi humas Strategi
juga merupakan sebuah pola yang mendasar dari sebuah sasaran yang bertujuan dan
direncanakan, penyebaran sumber daya dan interaksi .
Strategi yang dilakuakan oleh dinas lingkungan hidup dan kehutanan( DLHK) dan
pemerintah kota Kendari sebagai sumber penyampai informasi sebagai wacana
mengkampanyekan Kendari Green City di Kota Kendari bertujuan untuk menyebarluaskan pesan
yang bersifat informatif dan persuasif kepada sasaran untuk memperoleh hasil yang optimal,
Adapun hasil wawancara yang dilakukan terhadap beberapa informan dengan menggunakan
pedoman wawancara yang telah disiapkan sebelum penelitian adalah sebagai berikut:
Stretegi humas sebagai komunikator
Komunikator adalah pihak yang mengirim pesan kepada khalayak. Oleh karena itu, komunikator
biasa disebut pengirim, sumber, source atau encoder. Sebagai pelaku utama dalam proses
komunikasi, komunikator memegang peranan yang sangat penting, terutama dalam
mengendalikan jalannya komunikasi. Humas sebagai komunikator yang menjadi mediator atau
penghubung di antara masyarakat dengan pemerintah, dimulai dari proses penelitian,
perencanaan, pelaksanaan, sampai kepada evaluasi.
Komunikator dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang Dinas Lingungan Hidup dan
Kehutanan untuk mengawasi semua kegiatan mengenai penghijauan kota Kendari. Dalam
penelitian ini terkait dengan kegiatan strategi humas melalui kegiatan mengkampanyekan yang
dilakukan badan lingkungan hidup dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat tentang
konsep Kendari Green City yang merupakan salah satu program dari pemerintah. Program
Kendari Green City yang dilaksanakan oleh badan lingkungan hidup kota kendari.
Hal ini terungkap dalam wawancara penulis dengan Kepala Bidang tata lingkungan kota
Kendari ibu Ratna Sakay mengungkapkan :
"Pada awalnya Kendari Green City dicanangkan oleh pemerintah kota Kendari
dengan konsep aspek kota hijau pada tahun 2010 untuk membentuk ruang terbuka hijau
yang bisa membuat menggurangi polusi yang ada di kota Kendari dan membuat
nyamana masyarakat dengan adanya Kendari Green City" (Hasil wawancara 2 April
2018)

Pernyataan ibu Ratna di dukung oleh pernyataan bapak Muh. Erwin sebagai staf
informasi Pemerintah kota Kendari mengatakan bahwa :
"Program Kendari Green City pertama di canangkan oleh mntan walikota
kendari bapak Ir Asrun pada tahun 2010 dengan konsep Clean And Green City dimana
program tersebut memfokuskan pada kebersihan, pengelolaan sampah dan penghijau
wilayah darat. " (Hasil wawancara 20 Agustus 2018)

Menurut Ibu Rahma sebagai Staff Seksi Ruang Terbuka Hijau yang telah penulis
wawancarai beliau mengatakan :
"Menurut saya program yang di buat pemerintah menggenai penghijau kota
kendari merupakan trobosan baru yang di buat dalam bentuk jangka panjang. Salah
satunya membuat ruang terbuka hijau. " (Hasil wawancara 2 April 2018).

Menurut Bapak Hanibal sebagai Kasubag Humas menyangkut mengkampanyekan ruang terbuka
hijau bahwa :
" Kendari Green city adalah program jangka panjang yang di buat oleh
pemerintah untuk mewujudkan kota layak huni. Dengan tahapan-tahapan, Clean And
Green City (2007-2012), Smart Green City (2012-2017), Livable City ( 2017-2020). "
(Hasil wawancara 20 Agustus 2018)
Hasil wawawancara tersebut memberikan pemahaman bahwa adanya program
pemerintah kota Kendari mengenai “Kendari Green city”merupakan trobosan baru pemerintah
untuk membentuk ruang terbuka hijau sehingga menggurangi polusi dan demi kenyamanan
masyarakat kota kendari dengan mengkampanyekan Kendari Green City dengan mengadakan
event-event penanaman pohon bersama di hari- hari nasional.

Pesan dalam staregi humas dalam mengkampanyekan Kendari Green City


Pesan adalah informasi yang di sampaikan dalam berkomunikasi. Pesan yang dimaksud
disini adalah pertukaran informasi yang terjadi dalam Dinas Lingkungn Hidup dan Kehutanan
maupun dengan masyarakat kota Kendari. Sifat dari pesan tertentu akan bervariasi tergantung
dari sifat masing-masing. Pesan adalah kekuatan utama dari komunikasi. Pesan harus jelas,
singkat dan mudah dipahami. Pesan menjadi penting karena 2 alasan yaitu:
- Pesan adalah bagian esensial dari proses pembentukan sikap.
- Pesan menunjukan komunikasi yang efektif.
Pesan yang yang disampaikan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan dari wawancara menurut
Bapak Astibar Karu Sebagai Kabid Humas bahwa
“Isi pesan mengenai Kendari Green City terdapat di Perda Perda No. 10 Tahun
2011 mengenai Pengelolahan Ruang Terbuka Hijau yang mengharuskan setiap
bangunan harus mempunyai pohon peneduh”(Hasil wawancara3 April 2018).

Pernyataan Bapak Astibar Karu Sebagai didukung oleh pernyataan Bapak Hairudin
selaku pengawas taman mengatakan bahwa:
”Misalkan ada yang membangun suatu perumhan harus memiliki izin dari dinas
lingkungan hidup dan kehutanan sehinggan kami menyarankan untuk membuat taman
dengan luas tertentu minimal 10% dari luas tanah bangun tersebut dan kami juga
menyarankan setiap rumah memiliki satu pohon peneduh atau tanaman
berbunga.”(Hasil wawancara 3April 2018).

Pesan yang yang disampaikan Pemerintah Kota Kendari menggenai Kendari Green City
dari wawancara menurut Bapak Bapak La Ode Rasipa Sebagai pengawas taman,
“selain perda tentang RTH, ada juga perda tentang penggolahan sampah hal ini
akan semakin mengguatkan Pemerintah Kota Kendari untuk mensukseskan program
Kendari Green City Di Sulawesi Tenggara.”(Hasil wawancara 20 Agustus 2018).

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, dapat diketahui bahwa pesan atau informasi yang
disampaikan oleh dinas lingkungan hidup dan kehutanan dan Humas Pemerintah Kota Kendari
berupa pesan yang di sampaikan berdasarkan perda no 10 tahun 2011 tentang penggelolaan
ruang terbuka hijau yang mengharuskan setiap bangunan harus memiliki ruang terbuka hijau atau
pohon peneduh/taman berbunga. Dan perda tentang penggolaan sampah di Kota Kendari

Saluran yang di gunakan Humas dalam mengkampanyekan Kendari Green City.


Media humas yang digunakan dinas lingkungan hidup dan kehutanan yaitu sosialisasi.
Saluran Sosialisasi
Di dalam dinas lingkungan hidup dan kehutanan, saluran komunikasi yang digunakan
ialah sosialisasi yang dimana kegiatan dinas lingkungan hidup dan kehutann selalu melakukan
sosialisasi dalam melakukan sebuah kegiatan atau acara. Sosialisasi hanya digunakan untuk
berkomunikasi di dalam dinas lingkungan saja, tetapi juga digunakan untuk berkomunikasi
dengan masyarakat baik melalui sosialisasi, mengenai program Kendari Green City yang di
canangkan oleh pemerintah kota kendari melibatkan pihak dinas lingkungan hidup dan
masyarakat.
Hal senada juga disampaikan oleh Bapak Haris Sarihi, yang mengungkapkan bahwa:
“Dalam dinas lingkungan hidup lebih menggunakan komunikasi yang melalui
sosialisasi untuk berkomunikasi dengan masyarakat. Karena menurut kami dengan
melalukan sosialisasi langsung lebih efektif untuk menyampaikan pesan”. (Hasil
wawancara 2 April 2018).

Pernyataan Bapak Haris Sarihi didukung oleh pernyataan hairudun mengatakan bahwa:

“Kami dalam dinas lingkungan hidup dan kehutanan, kami komunikasi dengan
masyarakat sendiri menggunakan media sosialisasi, dengan melalui kegiatan sosialisasi
yang melibatkan masyarakat yang menggenai program Kendari Green City. Lewat
kegiatan yang dilakukan bersama, akan menjalin hubungan yang baik antara pihak
DLHK dengan masyarakat.” (Hasil wawancara 2 April 2018).

Bapak Hanibal mengungkapkan pada wawancara nya :

“selain berkomunikasi secara langsung mengenaik kita juga menyampaikan


melalui media media sosial mengenai kendari Green City salah satunya progmam
camping ground seperti membuat video pendek untuk di promisikan melalui: Facebook
instagram, Twitter, dan Website.” (Hasil wawancara 20 Agustus 2018).

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, dapat diketahui bahwa saluran komunikasi yang
dilakukan oleh dinas lingkungan hidup dan kehutanan dan Humas Pemerintah Kota Kendari ada
yaitu saluran bersosialisasi, yang dimana sosialisasi untuk berkomunikasi di dalam lingkungan
masyarakat. berupaya menumbuhkan motivasi, perencanaan dan tindakan tepat dari partisipatif
warga setempat dalam mencapai tujuan pembangunan selain dengan bersosialisa secara
langsung pemerintah kota Kendari juga menyampaikan mengenai Kendari Green City melalui
media-media sosial lainnya.

Komunikan yang di gunakan Humas dalam mengkampanyekan Kendari Green City


Komunikan dalam penelitian ini ialah seluruh Masyarakat Kota Kendari tanpa terkecuali.
Komunikasi yang sering terjadi adalah komunikasi secara langsung antara pimpinan pihak Dinas
Lingkungan Hidup Dan Kehutanan , Pemeritah Kota Kendari dan masyarakat yang membahas
tentang program Kendari Green City, selain berkomunikasi secara langsung pihak Dinas
Lingkungan Hidup Dan Kehutanan menyampaikan pesan melalui media massa, seperti media
cetak, elektronik maupun nirmasa. Program Kendari Green City yang di buat oleh pemerintah
sudah di terapkan dan di jalankan seperti hutan mangrove yang ada di kelurahan lahundape,
taman teratai, Camping Ground.
Hal senada juga disampaikan hairudin selaku informan, yang mengungkapkan bahwa:
“Semenjak adanya Kendari Green City Kota Kendari sedikit demi sedikit polusi
berkurang dilihat dari adanya peneduh dibahu dahu jalan yang menggurangi polusi udara dari
kendaraan, selain itu pembanguanan hutan Mangrove dapat membantu melindungi pantai dari
dan abrasi yang merupakan proses pengikisan tanah atau daratan oleh gelombang air laut. Jika
terus-terusan dibiarkan, maka dataran akan semakin terkisis dan menyempit, maka dari itu
dibutuhkan hutan Mangrove yang juga menjadi barikade terdepan dalam mencegah abrasi
pantai secara berkelanjutan”.(Hasil wawancara 3 April 2018).

Hasil wawancara tersebut memberikan pemahaman tentang program pemerintah untuk


menggurangi polusi yang ada di kota kendari dengan melakukan penanamana pohon peneduh
dan pohon mangrove yang berada di kota Kendari. Selanjutanya wawancara dari Ibu Yulisa
sebagai staf informasi humas menggatakan bahwa:
“Program Kendari Green City akan tercapai apabilah adanya kerja sama antara
pemerintah dan masyarakat dalam membangun kota hijau tetapi disini masyarakat ada
sudah menerapkannya dan belum menerepkannya.”(Hasil wawancara 20 Agustus 2018).

Pernyataan ibu Yulisa didukung oleh pernyataan Ibu Rahma selaku informan mengatakan
bahwa:
“Program Kendari Green City mengajak masyarakat juga untuk andil dalam
melakukan penghijauan kota, seperti mewajibkan masyarakat untuk memliki pohon
penuduh atau taman berbunga, tetapi ada masyarakat yang belum peduli tentang
program pengghijaun kota”(Hasil wawancara 3 April 2018).

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, dapat diketahui bahwa komunikan yang di


maksud dalam peneilitian ialah masyarakat kota Kendari. Komunikator dan komunikan sering
melakukan komunikasi yang dapat membawa perubahan yang dapat di rasakan oleh kedua belah
pihak yang melakukan komunikasi. Seperti komunikasi yang dilakukan oleh Pihak Dinas
Lingkungan Hidup Dan Kehutanan, Pemerintah Kota Kendari dengan masyarakat mengenai
kegiatan apa saja yang akan dilakukan untuk perkembangan kota Kendari dalam melaksanakan
program Kendari Green City yang dapat dilakukan bersama dan menghasilkan manfaat serta
perubahan yang dapat oleh seluruh masyaraakt kota Kendari.

Efek Yang Dihasilkan dari humas


Efek adalah hasil dari humas yang dilakukan komunikator dan komunikan, efek yang
diharapkan yaitu adanya perubahan yang terjadi dari penyampaian pesan yang dilakukan. Hasil
dari komunikasi yang dilakukan oleh humas, menghasilkan efek yang negatif dan positif. Efek
yang positif yaitu adanya hutan mangrove yang dapat menghambat penggikisan di bibir pantai
yang berada di teluk kendari dan adanya Sejumlah taman kota di kendari Sulawesi Tenggara
(Sultra) terus dibenahi agar lebih menarik dan masyarakat juga merasa nyaman melihat dan
berada di taman-taman tersebut, sedangkan efek yang negatif masyarakat masih kurang peduli
adanya runag terbuka hijau untuk menanaman pohon di sekitarnya.
Hasil yang penulis dapat dilapanga menggenai efek yang didapat dinas lingkungan hidup
dan kehutanan kota kendari dan Masyarakat mengenai kendari green city menurut ibu Mardiana
selaku masyarakat Kota Kendari bahwa:
“salah satu program Kendari Green City yaitu membangun taman taman kota
kendari dan membenahi agar lebih menarik dan nyaman dengan cara memfasilitasi
taman sehingga masyarakat dapat beristirahat dan bermain bersama keluarga.”(Hasil
wawancara 22 Agustus 2018).

Sedangkan menurut bapak laode rasipa menggakatan bahwa:

“masyarakat di kawasan pemungkiman menganggap tidak terlalu penting adanya


ruang terbuka hijau dan belum menggetahui manfaat dari ruang terbuka hijau itu
sendiri.”(Hasil wawancara 3 April 2018).
Dari hasil wawancara di atas meberikan pemahaman bahawa efek dari strategi humas
Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan dalam mengkampanyekan Kendari Green City ada
yang postif dan negatif, Program Green City yang di lakukan oleh pemeritah berjalan dengan
baik sedang program yang di peruntukan untuk masyarakat itu sendiri tidak menjalankannya.
Bentuk Media Humas Dalam Mengkampanyekan Kendari Green City.
Media Humas (PR Media) adalah segala bentuk media (sarana/ saluran/ channel) yang
digunakan oleh seorang praktisi humas dalam pekerjaannya dengan tujuan mempublikasikan
secara luas dengan tujuan agar produk atau jasa yang humas
pasarkan lebih dikenal oleh masyarakat. Media humas lebih bersifat kepada publikasi dan
komunikasi. Media komunikasi yang penting digunakan humas adalah dalam kemitraannya
dengan media pers (cetak atau elektronik) yang dikenal dengan media relations (hubungan
media) atau press relations (hubungan pers). Menyadari potensi yang dimiliki oleh media massa
dalam menyebarkan informasi dan berita, maka diperlukan pemikiran tentang pemilihan media
dan informasi, sehingga segala kegiatan promosi yang dilakukan oleh humas benar-benar dapat
dipubliasikan secara efektif efektif dan efisien.
Media humas pemerintah kota kendari dalam mengkampanyekan Kendari Green City
dalam penelitian ini, media yang dimaksud penggunaan media cetak, baik media cetak massa
ataupun no massa dalam untuk mengkampanyekan Kendari Green City yang di buat oleh
pemerintah Kota Kendari.
Adapun hasil wawancara yang dilakukan terhadap beberapa informan dengan
menggunakan pemodaman wawancara yang telah di siapakan penelitian adalah sebagai berikut
Media massa Dalam mengkampanyekan Kendari Green City
Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber
kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat
kabar, film, radio, TV. Media massa adalah faktor lingkungan yang mengubah perilaku khalayak
melalui proses pelaziman klasik, pelaziman operan atau proses imitasi (belajar sosial). Dua
fungsi dari media massa adalah media massa memenuhi kebutuhan akan fantasi dan informasi.
Media humas dalam penelitian ini Media massa adalah salah satu publik yang penting di dunia
moderen ini. Utuk penelitian ini salah satu media yang di gunakan Lakukan Badan Lingkunga
Hidup Dan Kehutanan Kota Kendari dan Humas Pemerintah Kota Kendari ialah media massa.
Dalam penelitian ini terkait dengan media humas dalam kegiatan mengkampanyekan yang di
Lakukan Badan Lingkunga Hidup Dan Kehutanan Kota Kendari dan Humas Pemerintah Kota
Kendari yang merupakan program pemerintah.
Hal menurut dalam wawancara penulis dengan Kepala Bidang Tata Lingkungan Kota
Kendari Ibu Ratna sakay beliau menggatakan
“kita menggunakuntuan media massa seperti media cetak yaitu Koran untuk
menyampaikan program Kendari Green City supaya masyarakat bisa menggetahui
program yang di buat oleh pemerintah. Dan media juga sebagai mitra kerja untuk
mencapai tujuannya. Dan dengan demi dapat mencapai target dan tujuan.”(Hasil
wawancara 2 april 2018)

Selanjutnya menurut bapak Sahara Agung selaku staf protokol humas pemerintah kota
kendari yang telah penulis wawancarai beliau menggatakan:
“menurut kami Setiap kegiatan yang dilakukan, kita tidak pernah luput dari
pemberitaan media. Karena kita selalu merangkul mereka. Sebab kita yakin hubungan
yang baik dengan media itu juga akan berdampak pada suatu kesuksesan suatu program
yaitu Kendari Green City.”(Hasil wawancara 20 Agustus)

Hasil wawancara tersebut memberikan pemahaman bahawa adanya suatu Kepercayaan


yang didapat oleh pihak dinas lingkungan hidup dan kehutanan kota kendari dalam
menyampaikan program yang tentunya tidak terlepas dari bantuan media massa. Yang telah
menjalankan tugasnya sebagai mediator dinas Lakukan Badan Lingkunga Hidup Dan Kehutanan
Kota Kendari dan Humas Pemerintah Kota Kendari dengan media massa. Salah satu aspek yang
juga sangat menentukan keberhasilan suatu program pemerintah.

Media online dalam mengkampanyekan Kendari Green City


Media online yang disampaikan Lakukan Badan Lingkunga Hidup Dan Kehutanan Kota
Kendari dan Humas Pemerintah Kota Kendari dari wawancara Bapak Takdir Sebagai kasubag
informasi pemerintah kota Kendari bahwa:
“cara memperkenalkan program pada suatu masyarakat kami menggunakan
media online yang paling mencolok dibandingkan dengan media konvensional. Peristiwa
atau kejadian di lapangan dapat langsung diupload dalam hitungan detik atau menit.
Tidak seperti media cetak yang membutuhkan waktu lebih lama dalam hal
publikasinya.”(Hasil wawancara 20 Agustus 2018)

Pertanyaan Bapak Takdir di dukung oleh bapak oleh pertanyaan Bapak Hairudin selaku
pengawas taman menggatakan bahwa:
“kami menggunakan media online dalam mengkampanye Kendari Green City
karena media online Dapat diakses dengan mudah dari mana saja dan kapan saja, serta
penggunaannya praktis dan fleksibel.”(Hasil wawancara 2 April 2018)

Hasil wawancara tersebut memberikan pemahaman bahawa adanya suatu media online yang
didapat oleh pihak Lakukan Badan Lingkunga Hidup Dan Kehutanan Kota Kendari dan Humas
Pemerintah Kota Kendari dalam menyampaikan program melalui media online yang dapat di
akses dengan mudah dimana dan kapan saja.
PEMBAHASAN

Kaitan Teori dengan Data Penelitian


Dalam penelitian ini, model yang peneliti gunakan adalah Model Lasswell yang dimana
model ini adalah salah satu model komunikasi yang dikemukakan oleh Harold Lasswell (Arni
2008) seorang ahli ilmu politik dari Yale University. Model ini menggunakan lima pertanyaan
yang perlu ditanyakan dan dijawab dalam melihat proses komunikasi yaitu who (siapa), say what
(mengatakn, apa), in which medium atau dalam media apa, to whom atau kepada siapa, dan
dengan what effect atau apa efeknya.
Bila dilihat lebih lanjut melalui penjelasan dan konsep model strategi humas pemerintah
kota kendari dalam mengkampanyekan Kendari Green City dari model Lasswell ini akan
kelihatan bahwa yang dimaksud dengan:
- Pertanyaan who tersebut menunjukkan kepada siapa orang yang mengambil inisiatif
untuk memulai komunikasi, yang memulai komunikasi ini dapat berupa seseorang dan
dapat juga sekelompok orang atau organisasi. Berdasarkan Model Lasswell tersebut
peneliti mengaitkan dengan data yang telah di dapatkan di lapangan, terkait dengan
komunikator yang memulai komunikasi dengan komunikan. Komunikator utama disini
adalah Humas Pemerintah Kota Kendari dalam menyampaikan program Kendari Green
City untuk penghijauan kota Kendari agar masyarakat lebih nyaman dan untuk
kelestarian kota.
- Pertanyaan kedua adalah say what atau apa yang dikatakan. Pertanyaan ini berhubungan
dengan isi komunikasi atau apa isi pesan yang disampaikan dalam komunikasi tersebut.
Pesan yang disampaikan terkadang pesan yang sederhana dan terkadang juga pesan yang
sulit di pahami maknanya.Berdasarkan Model Lasswell tersebut peneliti mengaitkan
dengan data yang telah di dapatkan di lapangan, terkait dengan pesan yang disampaikan
Humas Pemerintah Kota Kendari dalam menyampaikan bahwa pesan atau informasi yang
disampaikan oleh Humas Pemerintah Kota Kendari dan Dinas Lingkungan Hidup Dan
Kehutanan berupa pesan yang di sampaikan berdasarkan perda no 10 tahun 2011 tentang
penggelolaan ruang terbuka hijau yang mengharuskan setiap bangunan harus memiliki
ruang terbuka hijau atau pohon peneduh/taman berbunga.
- Pertanyaan ketiga adalah through what atau melalui media apa. Berdasarkan Model
Lasswell tersebut peneliti mengaitkan dengan data yang telah di dapatkan di lapangan,
terkait dengan alat komunikasi yang digunakan Pemerintah Kota Kendari untuk
berkomunikasi masyarakat baik secara langung seperti sosialisasi, dialog publi, tidak
hanya dengan komunikasi secara langsung tetapi juga dengan komunikasi tidak langsung
atau dengan outdoor seperti media cetak Koran maupun media social internet. Media
komunikasi yang digunakan bisa dirasakan lebih efisien untuk penyampaian pesan
tertentu tetapi untuk pesan yang lain tidak akan menimbulkan pemahaman atau tidak
efisien.
- Pertanyaan keempat adalah to whom. Pertanyaan ini maksudnya menanyakan siapa yang
menjadi audience atau penerima dari komunikasi, atau dengan kata lain kepada siapa
komunikator berbicara atau kepada siapa pesan yang ingin ia sampaikan. Hal ini perlu
diperhatikan karena penerima pesan ini berbeda dalam banyak hal misalnya,
pengalamannya, pengetahuannya dan usianya. Kita tidak akan menggunakan cara yang
sama dalam berkomunikasi kepada masyarakat. Jadi, dalam berkomunikasi siapa
pendengarnya perlu dipertimbangkan. Berdasarkan Model Lasswell tersebut peneliti
mengaitkan dengan data yang telah di dapatkan di lapangan, terkait yang dijadikan
komunikan ialah Masyarakat untuk di jadikan sebagai komunikan yang mempertegas
setiap perkataan dari komunikator yakni Humas Pemerintah Kota Kendari.
- Pertanyaan terakhir dari model Lasswell ini adalah what effect atau apa efeknya dari
komunikasi tersebut. Pertanyaan mengenai efek komunikasi ini dapat menanyakan dua
hal yaitu apa yang ingin dicapai dengan hasil komunikasi tersebut dan kedua apa yang
dilakukan oleh orang sebagai hasil dari komunikasi.
Berdasarkan Model Lasswell tersebut peneliti mengaitkan dengan data yang telah di
dapatkan di lapangan, terkait efek yang dihasilkan dari komunikasi yang terjadi antara
komunikator dan komunikan, yaitu: efek dari strategi humas Dinas Lingkungan Hidup Dan
Kehutanan dalam mengkampanyekan Kendari Green City ada yang postif dan negative, Program
Green City yang di lakukan oleh pemeritah berjalan dengan baik sedang program yang di
peruntukan untuk masyarakat itu sendiri tidak menjalankannya.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan penelitian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Strategi
humas pemerintah kota kendari dalm mengkampanyekan Kendari Green City yaitu Pola
Komunikasi dua arah atau timbal balik (Two way traffic communication) yang dimana pola
komunikasi ini komunikator dan komunikan menjadi saling tukar fungsi dalam menjalani fungsi
mereka, komunikator pada tahap pertama menjadi komunikandan pada tahap berikutnya saling
bergantian fungsi.
Strategi humas pemrintah kota Kendari dalam mengkampanyekan Kendari Green City
dengan Model Lasswell yang memliki 5 (lima) tahapan yakni Komunikator, Pesan, Saluran,
Komunikator dan Efek. Media humas yang di gunakan oleh badan lingkungan hidup dan
Kehutanan kota Kendari dalam mengkampanyekan Kendari Green City yakni melalui melalu
media massa dan media online .
Melalui media massa Komunikasi massa yang mengandalkan media massa, emiliki
fungsi utama, yaitu menjadi proses penyampaian informai kepada masyarakat luas. Komunikasi
massa memungkinkan informasi dari institusi publik tersampaikan kepada masyarakat secara
luas dalam waktu cepat sehingga fungsi informasi tercapai dalam waktu cepat dan singkat.

SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan dan dijelaskan sebelumnya, maka saran dari
penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :
- Agar kiranya dinas lingkungan hidup dan kehutanan tetap mempertahankan Kendari
Green City atau ruang terbuka hijau di masyarakat
- Sebaiknya dinas lingkungan hidup dan kehutanan , lebih berinovasi dalam membuat
program-program yang dapat melibatkan masyarakat untuk lebih menciptakan Kendari
Green City atau ruang terbuka hijau. Tak hanya untuk pihak dinas lingkungan hidup dan
kehutanan saja, tetapi masyarakat juga harus lebih turut andil dalam melakukan program
Kendari Green City.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, Oemi. 1995. Dasar-Dasar Public Relations Jakarta : PT. Citra Aditya Bakti.
Anggoro. M.L. 2000. Teori Dan Praktek Kehumasan. Jakarta : PT. Bumi aksara
Arni, Muhammad.2008. Komunikasi Organisas. Jakarta : Bumi Aksara.
Arifin, Anwar. 1992. Ilmu Komunikasi Sebuah Penggantar Ringkasan. Jakarta : Rajawali
Cangara, Hafied. 2009. Komunikasi Politik : Konsep, Teori dan Strategi. Jakarta: Rajawali Pers.
Effendy, Onong. U, 2009. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. 16th ed. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
______________ (1998). Human Relation Dan Publick Relation Dalam Management. Bandung:
Alumni.
______________ (2009). Human Relation dan Publik Relation Dalam Management. Bandung :
Erlangga.
Jefkins, Frank, 1992. public Relations, Edisi Pertama, Jakarta : Erlangga
Littlejohn, Stephen W dan Foss, Karena A. Teori komunikasi. Jakarta: Selemba Humanika.
Moekijat, 1993. Teori Komunikasi. Bandung : Mandar maju.
Rachmadi, F, 19932 Publik Relation Dan Teori Dan Praktek.Yogyakarta. PT Remaja
Rosdakarya.
Racmadi, F, 1994. Memahami Pelayanan Publik. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada.
Ruslan, Rosady, 1997. Kiat Dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
Robins, 2002. Strategi Humas Dalam Perusahaan. Jakarta : PT Aksara.
Venus, Antara, 2004, manajemen kampanye. Bandung : simbosa rekatama
Sumber Elektronik
http://www.definisi-pengertian.com/2015/07/definisi-pengertian-humas.html)
http://adhy151.blogspot.co.id/2012/12/pengertian-komunikasi.html
http://www.suarakendari.com/menata-kawasan-mangrove-menuju-kendari-green-city.html

Anda mungkin juga menyukai