ERHA CLINIC merupakan salah satu anak perusahaan dari PT. Arya
Medic. Pada 28 September 1999, merupakan momentum bisnis perdana buat Erha
Clinic dengan diresmikannya Erha21 Skin Center. Untuk mendekatkan diri
dengan pelanggan, saat ini, ERHA CLINIC GROUP terdiri dari ERHA CLINIC
Pusat Nasional, ERHA CLINIC Pusat Regional, ERHA CLINIC Cabang dan EC
for skin yang tersebar di kota - kota besar di Indonesia. Dua diantaranya termasuk
dalam ERHA CLINIC Pusat Nasional sebagai klinik rujukan nasional bagi
cabang-cabang ERHA CLINIC, yaitu ERHA CLINIC Kelapa Gading (Klinik
Spesialis Kulit Terbesar di Asia) dan ERHA CLINIC Kemanggisan. Dan
membuka cabang di Bandung yang terletak Jln. Cimanuk No.16, Citarum,
Bandung Wetan. sangat strategis karena terletak di Pusat Kota Bandung.
ERHA CLINIC selalu berkeinginan melayani para pasiennya dengan
pelayanan terbaik, seperti menggunakan perangkat medis teknologi terkini, tim
dokter spesialis kulit yang berpengalaman, produk obat yang aman dan
berkualitas, dan fasilitas klinik yang nyaman. Produk dari ERHA CLINIC
merupakan formula para ahli dermatologi yang dihasilkan dari penelitian berbasis
pharmaceutical science & technology. Layanan yang diberikan oleh ERHA
CLINIC terdiri dari 2 yaitu layanan dermatologi dan layanan pribadi. Di mana
layanan dermatologi terdiri dari Skin Rejuvenation Center (Pusat Peremajaan
Kulit); Acne, Hair, Body Treatment Center (Pusat Perawatan Jerawat, Rambut,
29
dan Tubuh); Pediatric Dermatology (kasus kulit anak); Geriatric Dermatology
(kasus kulit orang tua), Plastic Surgery (operasi plastik) serta General
Dermatology (kasus kulit umum). Sedangkan untuk layanan pribadi merupakan
rangkaian proses terpadu dengan konsep personalized therapy. Yang mana
personalized therapy merupakan pendekatan dan pendampingan dari dokter
spesialis kulit kepada pasien dengan keunikan dan kebutuhan kulit masing-
masing. Layanan pribadi ini ditunjang dengan produk dan pelayanan dengan alat
medis modern sehingga memberikan hasil yang optimal.
30
orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas, wewenang, tangung jawab yang
berbeda-beda dalam organisasi
Untuk menjalankan seluruh proses bisnis yang ada di Erha Clinic sangat
dibutuhkan adanya pembagian wewenang. Setiap bagian mempunyai tugas yang
harus dipertanggungjawabkan. Berikut rinciannya dari masing-masing divisi pada
Erha Clinic:
A. SENIOR DIRECTOR CHIEF BUSINESS OFFICER
Tugas:
Merancang dan mengimplementasikan rencana stategis dan juga
bertanggung jawab untuk keseluruhan aktivitas pengembangan bisnis Erha
Clinic untuk mencapai visi dan misi sebagai klinik dermatologis yg
terdepan di seluruh Indonesia.
Wewenang:
Menugaskan para karyawannya untuk menjalankan rencana yang telah
dibuat.
B. MEDICALOVERSIGHT COMMITTEE
Tugas :
Mengambil keputusan tertinggi dalam hal dermatologis di Erha Clinic.
Wewenang :
Mengatur para staf di bawahnya.
C. DEPUTY DIRECTOR CHIEF OF OPERATIONS
Tugas :
Memastikan seluruh kegiatan operasional di Erha Clinic berjalan dengan
lancer sesuai dengan prosedur yang seharusnya.
Wewenang :
Mengatur dan memerintah para staf bagian operasional.
D. EXECUTIVE ASSISTANT
Mengatur rapat dan mengurus pekerjaan kantor Erha Clinic dalam sisi
administrasi.
E. DIVISION OF MARKETING (SR. HEAD OF MARKETING DIVISION)
Tugas :
31
Membuat keseluruhan rencana strategi pemasaran dan memastikan seluruh
kegiatan pemasaran berjalan sesuai dengan yang seharusnya.
Wewenang :
Mengatur staf di bawahnya untuk menjalankan strategi pemasaran dengan
baik.
• DEPARTMENT OF PRODUCT MARKETING
Mencapai keseluruhan pendapatan, target keuntungan, dan peningkatan
keuntungan dari seluruh produk.
• UNIT OF BRAND and LOYALTY MANAGEMENT (BRAND & LOYALTY
MANAGEMENT MANAGER)
Menyusun strategi dalam menjaga kesetiaan kesetiaan pelanggan terhadap
produk perusahaan dan mengembangkan keunggulan kompetitif darI
produk-produk tersebut.
F. DIVISION OF OPERATIONS
Tugas :
Membuat keseluruhan rencana strategis operasional dan memastikan
seluruh kegiatan operasional perusahaan berjalan lancar sesuai dengan
prosedur yang seharusnya.
Wewenang :
Mengatur seluruh staf operasional untuk menjalankan rencana strategis
perasional.
1. UNIT OF PRODUCT OPERATIONS
Mengatur proses pengadaan produk yang diinginkan hingga sampai di
tangan pelanggan.
a. TEAM OF WAREHOUSE (WH SUPERVISOR)
• Meyakinkan bahwa barang yang diterima / diretur telah dicatat dengan
benar & didukung oleh dokumen yang sah dan memadai.
• Mengarahkan bawahan agar penempatan / penyimpanan barang sesuai
dengan lokasi / kondisi yang telah ditentukan.
32
• Mengawasi penerapan sistem FIFO di gudang.
• Mengkoordinir pengeluaran barang yang akan dikirim sesuai dengan
dokumen yang sah dan memadai.
• Menjaga keamanan, kebersihan, dan kerapian gudang serta peralatan
yang digunakan.
• Mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan kebijakan
manajemen,sistem dan prosedur yang berhubungan dengan pekerjaan.
• Mengatur pembagian kerja dan tanggung jawab bawahan agar
aktivitas pekerjaan dapat berjalan dengan lancar.
• Menyiapkan laporan-laporan yang diperlukan sesuai dengan Sistem
Pelaporan Manajemen.
kondisi optimum.
• Meminimalkan kehilangan waktu kerja dan kehilangan material yang
diproduksi.
• Bertanggung jawab atas pemeliharaan mesin, alat, dan fasilitas
produksi lainnya, termasuk aplikasi software produksi.
• Bertanggung jawab atas kebenaran informasi yang berhubungan
dengan
produksi.
• Bertanggung jawab atas ketersediaan barang-barang keperluan
produksi.
• Bertanggung jawab atas kebersihan dan kerapian ruangan produksi.
• Memberikan saran-saran perbaikan mengenai prosedur produksi.
c. TEAM OF DISTRIBUTION (DISTRIBUTION SUPERVISOR)
Tugas :
Mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan pengiriman
barang kepada pelanggan.
33
Wewenang :
Menjadwalkan jadwal pengiriman barang dan memerintahkan
pengirim barang untuk melakukan pengiriman.
2. DEPARTEMENT OF CLINIC OPS (HEAD OF CLINIC OPS
DEPARTEMENT)
• Mengidentifikasi, merancang, dan mengembangkan pelatihan
pemrograman untuk semua dokter dan karyawan paramedis lainnya.
• Mengawasi dan meninjau kembali perkembangan pelatihan.
• Merancang, menjalankan, mengawasi dan meninjau kembali program
jaminan klinis untuk semua cabang klinis
35
• Mendata seluruh laporan yang berhubungan dengan penggunaan anggaran
departemen.
• Mendata seluruh laporan yang bersifat medis (sesuai dengan keperluan).
36
ditarik kesimpulannya. Populasi pada penelitian ini adalah karyawan ERHA
CLINIC Bandung yang berjumlah 50 orang karyawan.
Sedangkan pengertian sampel itu sendiri menurut Sugiyono (2010 : 116)
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi
tersebut. Sampel merupakan bagian terkecil dari suatu populasi Umar (2008 :
107).
Bila analisa yang dipakai adalah teknik korelasi maka, sampel yang harus
diambil minimal 30 sampel, Miyansari (2010 : 53). Jumlah sampel yang akan
digunakan dalam penelitian ini diusahakan sebanyak mungkin dengan target
kuesioner yang dikembalikan oleh responden lebih dari 30 kuesioner.
Teknik pengambilan sampel yang akan penulis gunakan adalah teknik
sampling berdasarkan pertimbangan kemudahan. Teknik ini disebut dengan
Convenience sampling.
37
c) Kuesioner
Yaitu dengan cara mengumpulkan data melalui sejumlah pertanyaan
secara tertulis yang disusun sedemikian rupa, sehingga dengan mudah
dapat dijawab oleh responden. Dalam cara penyampaian pertanyaan
adalah responden harus menjawab pertanyaan secara tertulis atas jumlah
pertanyaan yang diajukan.
38
1) Variabel bebas (Independent variable)
Menurut Sugiyono(2005 : 3), variabel bebas adalah variabel yang menjadi
sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (variabel terikat).
Sehingga suatu variabel digolongkan sebagai variabel bebas, apabila dalam
hubungan dengan variabel lain berfungsi menerangkan atau mempengaruhi
keadaan variabel tersebut. Dalam hal ini yang merupakan variabel bebas
adalah “Pelatihan”.
2) Variabel terikat (Dependent variable)
Menurut Sugiyono (2005 : 3), variabel terikat merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Sehingga suatu variabel digolongkan variabel atau tidak bebas, apabila dalam
hubungannya dengan variabel lain, keadaan variabel tersebut diterangkan atau
dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam hal ini variabel terikat adalah
“Kinerja Karyawan”.
Untuk lebih jelasnya variabel-variabel dan indikator serta skala
pengukuran yang digunakan, dalam tabel berikut:
Tabel 3.1:Operasional Variabel, Indikator, dan Skala Pengukuran, (Variabel
Independen)
39
Tabel 3.2:Operasional Variabel, Indikator, dan Skala Pengukuran (Variabel
Dependen)
E. Inisiatif Ordinal
F. Disiplin Ordinal
G. Kehandalan Ordinal
40
3.2.5 Teknik Pengolahan Data
Data yang akan diperoleh penulis dalam penelitian ini adalah data yang
bersifat kualitatif dan kuantitatif. Analisis yang akan dilakukan penulis secara
kualitatif adalah dengan cara mendeskripsikan jawaban responden kedalam
bentuk tabel sedangkan analisis secara kuantitatif dengan bantuan alat statistik.
Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari hasil pengisian daftar
angket/kuesioner yang terdiri dari beberapa pernyataan-pernyataan. Indikator-
indikatornya diukur dengan mengggunakan skala ordinal berdasarkan teknik skala
Likert. Menurut Sugiyono ( 2005 : 56), skala likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial. Dengan skala likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel, kemudian indikator tersebut menjadi titik tolak untuk
menyusun item-item instrumen yang berupa pertanyaan maupun pernyataan.
Kuesioner yang akan digunakan penulis dalam pengumpulan data terdiri:
a. Pertanyaan umum
Merupakan pertanyaan yang menyangkut identitas umum responden, antara
lain nama, usia, pendidikan terakhir, jabatan, lama bekerja, yang dinyatakan
melalui pertanyaan terbuka yang kemungkinan jawabannya tidak ditentukan
terlebih dahulun dan responden bebas memberikan jawabannya.
b. Pertanyaan khusus
Yaitu pertanyaan yang berhubungan dengan pengaruh pengembangan karir
terhadap kinerja karyawan dengan menggunakan pertanyaan tertutup.
Skor bagi penilaian tersebut dihitung dengan kriteria sebagai berikut:
• Skor 5, diberikan untuk jawaban, Sangat setuju (SS).
• Skor 4, diberikan untuk jawaban, Setuju (S).
• Skor 3, diberikan untuk jawaban, Ragu-Ragu (RR).
• Skor 2, diberikan untuk jawaban, Tidak Setuju (TS).
• Skor 1, diberikan untuk jawaban, Sangat Tidak Setuju (STS).
41
Selanjutnya dicari rata – rata dari setiap jawaban responden. Untuk
memudahkan rata – rata tersebut, maka digunakan interval untuk menetukan
panjang kelas interval maka digunakan rumus menurut Sudjana (2001 : 79).
42
yang dicapai dengan data atau informasi lain mengenai variabel penelitian yang
dimaksud.
Penulis akan melakukan uji validitas konstruk dalam penelitian ini untuk
mengetahui korelasi antara total skor setiap variabel yang diteliti dengan masing-
masing item pernyataannya. Penulis menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS
untuk melakukan uji validitas.
Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian, atau keakuratan yang
ditunjukkan oleh instrumen pengukuran Umar(2008 : 126). Maka dapat dikatakan
bahwa reliabilitas mengukur kestabilan dan konsistensi konstruk pernyataan yang
merupakan dimensi suatu variabel yang disusun dalam sebuah kuesioner.
Suatu konstruk pernyataan dikatakan reliabel apabila memiliki nilai cronbach
alpha> 0,60 (Santoso, 2006). Uji reliabilitas yang akan penulis lakukan terhadap
item-item pernyataan dan variabel yang sebelumnya telah diakatakan valid. Uji
reliabilitas dilakukan menggunakan perangkat lunak SPSS.
43
Analisis korelasi rank spearman ini dipergunakan untuk mengetahui
seberapa kuat hubungan pelatihan dengan kinerja karyawan yang masing-masing
dinyatakan dengan rumus X dan Y. Rumus-rumus yang digunakan untuk
perhitungan korelasi rank spearman ada dua macam, yaitu :
1. Untuk angka yang tidak mempunyai angka kembar :
Rumus :
6∑ di 2
rs = 1 −
n(n 2 - 1)
Dimana:
rs = Korelasi Spearman
∑di2 = Selisih Rangking data variabeel X dan Y
n = Jumlah responden
2. Jika proporsi angka sama dalam variabel X dan variabel Y cukup besar maka
digunakan rumus koefisien korelasi rank spearman sebagai berikut :
rs =
∑ x + ∑ y − ∑ di
2 2 2
2 ∑ x .∑ y 2 2
n3 − n
∑X2 = 12
− ∑ Tx
n3 − n
∑ y2 = 12
− ∑ Ty
Jika angka kembar tersebut jumlahnya banyak, maka dalam perhitungan perlu
dirumuskan faktor korelasi dengan rumus sebagai berikut :
Rumus :
t3 − t
∑ Tx = ∑ Ty = 12
44
Dimana :
n = Banyaknya sample
Keterangan :
45
Tabel 3.4: Interprestasi Koefisien Korelasi
Interval Tingkat
koefisien hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
46
Untuk mengetahui besarnya kontribusi mengenai pelatihan (Variabel X) terhadap
kinerja karyawan (Variabel Y), maka digunakan koefisien determinasi dengan
rumus sebagai berikut :
Rumus :
Kd = (r s )2 x 100%
Dimana :
Kd = Koefisien determinasi
r s = Koefisien Korelasi
47