Anda di halaman 1dari 6

Prosiding Seminar Nasional Riset Dan Information Science (SENARIS) 2020

Vol. 2, (2020), pp. 342-347

Analisa Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Perkuliahan


Daring Pada Era Pandemi Covid 19
Irmawati Carolina*, Adi Supriyatna, Diah Puspitasari
Universitas Bina Sarana Informatika, Jakarta, Indonesia
irmawati.imc@bsi.ac.id, adi.asp@bsi.ac.id, diah.puspitasari@bsi.ac.id

Abstract
This research aims to know level of student satisfaction with online lectures during the
corona virus pandemic (COVID-19). The level of student satisfaction with online learning
is limited to aspects of teaching and learning, including the ability of lecturers, facilities
and infrastructure. Retrieval of data in this study using a questionnaire, while the data
analysis used is Pearson Product Moment and Alpha Cronbach Correlation Test. The
validity test shows that the validity of the questionnaire satisfaction from the online
lecture process test can be declared valid, calculating all indicators/variables r to a total
score greater than table r (0.167) with a significance level of 5%. While testing the
reliability with a significance level of 5%, it showed that the satisfaction of the student
sample questionnaire had a high level of reliability with an Apha value of 0.198.

Keywords: Satisfaction Level Analysis, Online Lectures, Covid-19.

1. Pendahuluan
Pembelajaran secara daring dianggap menjadi solusi terbaik terhadap kegiatan
belajar mengajar di tengah pandemi COVID-19. Pembelajaran ini bertujuan untuk
meningkatkan akses bagi peserta didik untuk memperoleh pembelajaran yang lebih baik
dan bermutu, karena dengan pembelajaran daring, akan memberikan kesempatan peserta
didik untuk dapat mengikuti suatu pelajaran atau mata kuliah tertentu[1], selain itu dengan
pembelajaran daring dapat memberikan layanan pembelajaran bermutu yang bersifat
massif dan terbuka guna menjangkau peminat yang lebih banyak dan luas[2][3]. Saat ini
dunia memang sedang terguncang oleh kasus Corona virus disease atau dikenal dengan
istilah COVID-19 sejak akhir tahun 2019 lalu. Pilihan melakukan pembelajaran secara
daring memerlukan kesiapan perangkat dan paket data internet yang masih dikelola secara
mandiri. Salah satu langkah pemanfaatan teknologi jaringan dan teknologi informasi bagi
pengembangan sistem pembelajaran di perguruan tinggi adalah sistem kuliah daring
(dalam jaringan) antar perguruan tinggi[4]. Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran tidak
hanya bersifat opsional, tetapi telah menjadi suatu keniscayaan. Keefektifan pembelajaran
juga dipengaruhi oleh seberapa banyak dosen mampu memanfaatkan TIK[5].
Pembelajaran secara daring menjadi solusi terbaik terhadap proses belajar mengajar di
tengah masa pandemi COVID-19. Pandemi Covid-19 kiranya bisa menjadi pintu masuk
untuk mengubah pembelajaran tekstual menjadi kontekstual. Pembelajaran kontekstual
merupakan konsep belajar yang mengaitkan antara materi perkuliahan dalam kehidupan
sehari-hari. Mahasiswa diharapkan dapat menemukan dan mengembangkan pengetahuan
dan keterampilan baru sesuai dengan pengetahuan yang mereka miliki. Dengan demikian,
mereka akan lebih memahami dan lebih memaknai pengetahuannya. Untuk menjadikan
pembelajaran daring berjalan sukses maka kuncinya adalah efektivitas[6]. Oleh karena itu
ketika peserta didik diasah kemampuannya untuk melihat dunia nyata dan memviralkan
kepada publik melalui hasil analisisnya, sudah membuktikan nilai penguatan pendidikan
karakter terutama nilai integritas sebagai aspek ungkapan bela rasa maupun empati
kepada sesama.
Kepuasan merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah
membandingkan antara persepsi/kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan

ISSN: 2686-0260
Copyright ⓒ SENARIS 2020
Prosiding Seminar Nasional Riset Dan Information Science (SENARIS) 2020
Vol. 2, (2020), pp. 342-347

harapan-harapannya[7]. Beberapa penelitian telah dilakukan terkait dengan pembelajaran


daring. Penelitian persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran daring dibatasi pada aspek
belajar mengajar, kemampuan Dosen, sarana dan prasarana. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pembelajaran daring memiliki dampak positif terhadap matakuliah praktik[1].
Penelitian persepsi mahasiswa dalam pembelajaran online, mahasiswa merasa bahwa
pembelajaran online kurang mendukung dalam proses belajar mengajar sehingga dosen
dapat memfasilitasi mereka dengan membuat grup di media sosial untuk berinteraksi dan
meningkatkan atmosfer lingkungan belajar di antara anggota kelas[8].

2. Metodologi Penelitian
Penelitian yang digunakan adalah pendekatan analisis deskriptif kualitatif untuk
mengolah data primer yang diperoleh. Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang
dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan- hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala,
nilai tes, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu
dalam suatu penelitian[9][10]. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Program
Studi Sistem Informasi Universitas Bina Sarana Informatika. Sampel diambil dengan
menggunakan teknik purposive sampling dan hanya berfokus pada mahasiswa yang
sedang mengambil mata kuliah teori sejak diberlakukan pembelajaran daring pada masa
pandemi COVID-19. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang diisi
secara daring oleh mahasiswa. Metode Likert scale survey digunakan dalam penelitian ini,
Skala likert ini merupakan skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu gejala atau
fenomena[9]. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebar angket kepada100
mahaiswa, kemudian data yang diperoleh dari kuesioner tersebut disajikan dalam bentuk
tabel dan diagram untuk mengetahui kecenderungan tingkat kepuasan mahasiswa
terhadap interaksi mahasiswa dan lingkungan belajar dalam perkuliahan daring.

3. Hasil dan Pembahasan


Hasil angket persepsi mahasiswa terhadap interaksi mahasiswa dalam pembelajaran
online tersaji dalam tabel dibawah ini:

Tabel.1. Analisis persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran online


Frekuensi
No Skor Kriteria
B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10
1 5 Sangat Setuju 41 38 32 58 27 26 32 34 46 38
2 4 Setuju 57 59 62 42 73 70 64 61 46 51
3 3 Ragu-ragu 2 3 5 0 0 4 4 5 8 11
4 2 Tidak Setuju 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
Sangat Tidak
5 1 Setuju 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Hasil dalam bentuk tabel di atas selanjutnya dianalisis untuk mengetahui persentase
kepuasan mahasiswa terhadap setiap butir pernyataan, yang tercermin dalam diagram di
bawah ini:

343
Prosiding Seminar Nasional Riset Dan Information Science (SENARIS) 2020
Vol. 2, (2020), pp. 342-347

Persepsi Mahasiswa Dalam


Pembelajaran Daring
80 Sangat Setuju
60
40 Setuju
20 Ragu-ragu
0
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju

Gambar 1. Grafik Persepsi Mahasiswa dalam Pembelajaran Daring

Sedangkan tabel indikator yang digunakan dalam kuesioner penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Tabel 2. Indikator
No. Indikator
1 Perkuliahan Daring dapat diakses secara mudah
2 Perkuliahan Daring tepat waktu dan sesuai dengan jadwal
3 Materi yang disajikan secara daring sesuai dengan kontrak perkuliahan/RPS
4 Perkuliahan secara daring menambah pemahaman teori dan keterampilan
5 Kemudahan dalam mengirim tugas
6 Dosen memberikan kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi
Dosen memberikan respon terhadap pertanyaan yang muncul selama perkuliahan
7 secara daring
8 Dosen selalu menemani ketika pembelajaran secara daring hingga selesai
9 Dosen menjelaskan arah dan tujuan dalam setiap pembelajaran secara daring
Perkuliahan Daring lebih memberi kemudahan dalam berinteraksi dengan
10 mahasiswa

Uji validitas kuesoner dalam tulisan ini adalah uji validasi yang digunakan untuk
mengukur keakuratan kuisoner dalam menentukan tingkat kepuasan mahasiswa dalam
pembelajaran daring mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika. Validasi dalam
penelitian ini merupakan validasi item, yaitu dengan cara mengkorelasikan skor item
dengan skor total.

344
Prosiding Seminar Nasional Riset Dan Information Science (SENARIS) 2020
Vol. 2, (2020), pp. 342-347

Gambar 2. Uji Validasi Correlation Test Pearson Product Moment

Data diatas menunjukkan bahwa nilai korelasi antara masing-masing butir dengan
skor total. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa korelasi diantara kesepuluh butir ada
satu yang tidak valid, yaitu butir keempat, sedangkan r tabel = 0, 167. jadi dapat
disimpulkan bahwa sembilan indikator kepuasan konsumen tersebut valid dengan
signifikasi 5%. Sehingga kuisoner tersebut layak dan valid jika digunakan untuk
mengukur tingkat kepuasan pembelajaran secara daring. Dari kesembilan butir yang diuji,
semuanya memiliki rhitung yang lebih besar dari rtabel = 0,167 artinya semuanya
merupakan konstruktur yang valid bagi variabel PBM. Uji dilanjutkan dengan uji
reliabilitas untuk butir yang valid, seperti dijelaskan dalam gambar berikut.

Gambar 3. Uji Validasi Correlation Test Pearson Product Moment

Dalam penelitian ini Hipotesis statistik yang digunakan


H0:  ≤ 0; Diduga variasi semua butir secara bersama-sama mempunyai hubungan
negatif dengan variasi variable proses belajar mengajar.
H1:  > 0; Diduga variasi semua butir secara bersama-sama mempunyai hubungan
positif dengan variasi variable proses belajar mengajar.

345
Prosiding Seminar Nasional Riset Dan Information Science (SENARIS) 2020
Vol. 2, (2020), pp. 342-347

Uji Reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kehandalan atau kepercayaan


hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang dapat dipercaya adalah pengukuran yang
memliki relibilitas tinggi. Secara teori koefisien reliabilitas antara 0 sampai dengan
1, tetapi kenyataannya belum pernah ada pengukuran yang mencapai koefisien 1.

Gambar 4. Uji Reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach's Test


Pada taraf 5 % dapat ditunjukkan bahwa variasi semua butir secara bersama-sama
mempunyai hubungan positif dengan variasi variabel proses belajar mengajar, artinya
kesembilan butir yang dikaji bersifat reliabel, implikasinya kesembilan butir yang dikaji
merupakan konstruktur yang reliabel bagi variabel proses belajar mengajar.

4. Kesimpulan
Berdasarkan analisis terhadap perhitungan uji Validitas, Uji Reliabilitas, dan
perhitungan menggunakan skala likert dengan SPSS 23 maka dapat diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
a. Dari hasil perhitungan Uji Validitas kuesioner proses belajar mengajar terdapat 1
butir atau indikator yang tidak valid.
b. Dari sepuluh indikator kuesioner terdapat satu yang tidak valid, yaitu butir ke empat
(Perkuliahan secara daring menambah pemahaman teori dan ketrampilan
c. Hasil perhitungan menggunakan skala likert pada tingkat kepuasan mahasiswa
dalam pembelajaran secara daring menghasilkan r-hitung = 0.198 (Cronbach’s
Alpha).
d. Pada taraf 5% dapat ditunjukkan bahwa variasi semua butir secara bersama-sama
mempunyai hubungan positif.

Daftar Pustaka
[1] H. A. Maulana and M. Hamidi, “Persepsi Mahasiswa terhadap Pembelajaran Daring pada Mata
Kuliah Praktik di Pendidikan Vokasi,” Equilib. J. Pendidik., vol. VIII, no. 2, pp. 224–231, 2020.
[2] K. R. Adhe, “Pengembangan Media Pembelajaran Daring Matakuliah Kajian PAUD di Jurusan PG
PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya,” J. Early Child. Care Educ., vol. 1,
no. 1, p. 26, 2018.
[3] L. Sofyana and A. Rozaq, “Pembelajaran Daring Kombinasi Berbasis Whatsapp Pada Kelas
Karyawan Prodi Teknik Informatika Universitas Pgri Madiun,” J. Nas. Pendidik. Tek. Inform., vol. 8,
no. 1, p. 81, 2019.
[4] M. I. Mustofa, M. Chodzirin, and L. Sayekti, “Formulasi Model Perkuliahan Daring Sebagai Upaya
Menekan Disparitas Kualitas Perguruan Tinggi,” Walisongo J. Inf. Technol., vol. 1, no. 2, p. 151,
2019.
[5] E. Kuntarto, “Keefektifan Model Pembelajaran Daring dalam Perkuliahan Bahasa Indonesia di
Perguruan Tinggi,” J. Indones. Lang. Educ. Lit., vol. 3, no. 1, pp. 53–65, 2017.
[6] R. A. Pangondian, S. I. Paulus, and E. Nugroho, “Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan
Pembelajaran Daring Dalam Revolusi Industri 4.0,” Semin. Nas. Teknol. Komput. Sains, pp. 56–60,

346
Prosiding Seminar Nasional Riset Dan Information Science (SENARIS) 2020
Vol. 2, (2020), pp. 342-347

2019.
[7] Asmuji, Manajemen Keperawatan, 1st ed. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012.
[8] N. Adijaya and L. P. Santosa, “Persepsi Mahasiswa dalam Pembelajaran Online,” Wanastra, vol. 10,
no. 2, pp. 105–110, 2018.
[9] A. Supriyatna and V. Maria, “Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna dan Tingkat Kepentingan
Penerapan Sistem Informasi DJP Online dengan Kerangka PIECES,” Khazanah Inform. J. Ilmu
Komput. dan Inform., vol. 3, no. 2, pp. 88–94, Jan. 2017.
[10] J. Soewadji, Pengantar Metode Penelitian, 1st ed. Bogor: Mitra Wacana Media, 2012.

347

Anda mungkin juga menyukai