Anda di halaman 1dari 23

1 Zakat

REVISI MAKALAH
HUKUM ISLAM TENTANG ZAKAT DAN HIKMAHNYA
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Fiqh
Dosen Pengampu Dr. H. Sudirman, S.Ag., M.Ag.

Oleh :

1. Nada Shofiyya 19190002


2. Winda Maulidia 19190017
3. Zahrotul Lia K.A 19190021

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2020
2 Zakat

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam memahami Materi
“Hukum Islam tentang Zakat”.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Malang, 2 september 2020

Penyusun
3 Zakat

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan Makalah............................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................................................6
1. Pengertian Zakat...........................................................................................6
2. Benda yang Wajib di Zakati..........................................................................6
3. Nisab dan Zakat satu per-satu.......................................................................9
4. Zakat Rikaz.................................................................................................13
5. Zakat Fitrah.................................................................................................15
6. Orang yang Berhak Menerima Zakat..........................................................15
7. Orang yang Tidak Berhak Menerima Zakat...............................................16
8. Hikmah Zakat..............................................................................................17
BAB III..................................................................................................................19
KESIMPULAN.....................................................................................................19
Daftar Pustaka........................................................................................................22
4 Zakat

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Zakat merupakan salah satu rukun islam yang ketiga, zakat merupakan suatu
ibadah yang paling penting dalam Al-Qur’an. Allah menerangkan zakat beriringan
dengan menerangkan sholat. Zakat merupakan salah satu rukun islam, dan menjadi
salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat islam. Oleh sebab itu hukum zakat
adalah wajib (fardhu) atas setiap muslim yang memenuhi syarat-syarat tertentu.
Syarat termasuk dalam kategori ibadah seperti (shalat, haji dan puasa) yang telah
diatur secara rinci dan paten berdasarkan Al-Qur.an dan As Sunah, sekaligus
merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat berkembang
sesuai dengan perkembangan manusia.
Salah satu sisi ajaran islam yang belum ditangani secara serius adalah
penggulangan kemiskinan dengan cara mengoptimalkan pengumpulan dan
pendayagunaan zakat, infaq dan shadaqah dalam arti seluas-luasnya. Sebagaimana
telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW serta penerusnya di zaman keemasan Islam.
Padahal umat Islam (Indonesia) sebenarnya memiliki potensi dasar yang sangat besar.
Terdorong dari pemikiran inilah kami mecoba untuk menyusun makalah zakat yang
ringkas dan praktis agar dapat dengan mudah dimengerti oleh pembaca. Meskipun
kami akui bahwa masih memiliki banyak kekurangan. Namun demikian kami
berharap kritik dan saran untuk kami demi kesempurnaan makalah zakat ini.

1.2. Rumusan masalah


1. Apa pengertian zakat
2. Apa saja benda yang wajib dizakati
3. Berapakah nisab dan zakat satu persatunya
4. Apa saja zakat rikaz
5. Apa itu zakat fitrah
6. Siapakah orang yang berhak menerima zakat
7. Siapakah orang yang tidak berhak menerima zakat
8. Sebutkan hikmah zakat
5 Zakat

1.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian zakat
2. Mengetahui benda yang wajib dizakati
3. Mengetahui nisab dan zakat satu persatunya
4. Mengetahui zakat rikaz
5. Mengetahui zakat fitrah
6. Mengetahui orang yang berhak menerima zakat
7. Mengetahui orang yang tidak berhak menerima zakat
8. Mengetahui hikmah zakat
6 Zakat

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Zakat

Zakat menurt bahasa adalah tumbuh, berkembang, subur, atau bertambah.


Sedangkan zakat menurut istilah agama Islam artinya “kadar harta tertentu, yang
diberikan kepada yang berhak menerimanya, dengan memiliki beberapa syarat.”
Hukumnya Zakat yakni Fardu ‘ain atas setiap orang dan cukup syarat – syaratnya.
Serta Zakat merupakan salah satu rukun islam yang ke empat.

2.2. Benda yang wajib dizakati

1. Binatang Ternak
Jenis binatang yang wajib dikeluarkan zakatnya hanya unta, sapi, kerbau, dan
kambing. Keterangannya yaitu ijma’. Ijma’ merupakan kesepakatan para ulama dalam
menetapkan suatu hukum dalam agama berdasarkan Al - Qur.an dan Hadist dalam
suatu perkara
Syarat bagi pemilik binatang yang wajib untuk di zakati yaitu :
a. Islam. Mengapa demikian? Dalam agama islam menzakati suatu harta yang di
miliki merupakan suatu hal yang dianggap membersihkan atau mensucikan harta.
Oran non-islam, walaupun mempunyai binatang ia tidak wajib untuk berzakat
b. Merdeka. Seorang yang di anggap tidak memiliki tanggungan untuk melayani
seseorang (budak). Seorang hamba sahala tidak wajib untuk zakat
c. Dimiliki oleh diri sendiri
d. Cukup satu nisab (keterangan nisab akan di jelaskan pada bab takaran nisab)
e. Lama waktu kepemilikan satu tahun
Sabda Rosulullah Saw.
Dari Ibnu Umar. Rasulullah Saw telah berkata “tidak ada (wajib) zakat pada harta
seseorang sebelum sampai satu tahun kepemilikan.”
f. Digembala di rumput yang mubah. Binatang yang diumpan (diambil makanannya)
tidak wajib dizakati
7 Zakat

Penjelasan
a. Anak binatang yang lahir setelah sampai nisab, tahunnya adalah menurut
tahun ibunya yang telah sampai nisab itu. Tambahan binatang dengan jalan
dibeli, pusaka, atau sebagainya dipisahkan per-hitungan tahunnya dari
binatang yang telah cukup dalam nisab
b. Binatang yang dipakai untuk membajak sawah atau menarik gerobak tidak
wajib untuk di zakati, sebagaimana juga dengan kain yang di pakai atau
pekakas rumah tangga yang sengaja dibeli untuk dipakai sendiri.
2. Emas dan Perak
Barang tambang yang lain tidak wajib di zakati. Terdapat beberapa syarat bagi
pemilik emas dan perak yang wajib di zakati :
1. Islam
2. Merdeka
3. Milik yang sempurna (dimiliki diri sendiri)
4. Sampai satu nisab
5. Sampai satu tahun disimpan
Seperti firman Allah SWT.
“Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak, dan tidak menafkahkan pada
jalan yang benar, maka ketahuilah kepada mereka (bahwa akan mendapat) siksaan
yang pedih.”
3. Biji makanan yang mengenyangkan
Seperti beras, jagung, gandum, adas dan sebagainya. Adapun biji makanan yang tidak
mengenyangkan – seperti kacang tanah, kacang panjang, buncis, tanaman muda dan
sebagainya- tidak wajib dizakati.
Firman Allah SWT.
“Dan tunaikanlah haknya di hari memetikhasilnya (dengan dikeluarkan zakatnya).”
(al – an’am : 141)
Syarat bagi pemilik biji biji makanan yang wajib dizakati yaitu:
a. Islam
b. Merdeka
c. Milik yang sempurna
d. Sampai nisabnya
e. Biji tanaman itu di tanam oleh manusia
8 Zakat

f. Biji tanaman itu mengenyangkan dan tahan di simpan lama

Penjelasan

Zakat paroan sawah

Zakat hasil paroan sawah diwajibkan atas orang yang punya bumi sewaktu
mulai bertanam. Jika yang mengeluarkan benihnya adalah petani yang mengerjakan
sawah itu, maka zakat seluruh hasil sawah yang di kerjakanya itu wajib atas petani itu.
Karena pada hakikatnya petanilah yang bertanam, pemilik tanah hanya mengambil
sewa tanahnya, dan pnghasilan dari sewaan tidak wajib di zakati.

Jika benih itu berasal dari yang punya tanah, maka zakat seluruh hasil sawah itu
wajib di bayar oleh pemilik sawah karena pada hakikatnya ialah yang bertanam,
petani hanya menambil upah kerja. Penghasilkan yang di dapat dari upah tidak wajib
di zakati.

4. Buah-buahan
Yang dimaksut dengan buah-buahan yang wajib di zakati hanya kurma dan anggur
saja, sedangkan buah buahan yang lainya tidak. “rasulullah saw.telah menyuruh
supaya menaksir buah anggur itu berapa banyak buahnya, seperti menaksir buah
kurma dan beliau menyuruh juga supaya memungut zakat anggur sesudah kering,
seperti mengambil zakat buah kurma, juga sesudah kering.”
Syarat bagi pemilik buah buahan yang wajib di zakati yakni:
a. Islam
b. Merdeka
c. Milik yang sempurna
d. Nisab{sampai dengan satu nisab}

5. Harta perniagaan
Harta perniagaan wajib di zakati dengan syarat yang telah disebutkan pada zakat emas
dan perak.
Sabda Rasulullah SAW
Dari Samurah, “Rasulullah Saw. Memerintahkan kepada kami agar kami
mengeluarkan zakat barang yang disediakan untuk dijual.”
9 Zakat

( riwayat Qoruqutni dan Abu Dawud)


Penjelasan
Tahun perniagaan dihitung dari awal berniaga. Pada tiap-tiap akhir tahun
perniagaan dihitunglah harta perniagaan itu; apabila cukup satu nisab, maka wajib
dibayarkan zakatnya, meskipun di pangkal tahun atau di tengah-tengah tahun tidak
cukup satu nisab.
Sebaliknya kalau dipangkal tahun cukup satu nisab, tetapi karena rugi di akhir tahun
maka tidak cukup lagi satu nisab, dan tidak wajib zakat. Jadi perhitungan akhir tahun
pr-niagaan itulah yang menjadi tolak ukur sampai atau setidaknya satu nisab.
Nisab harta perniagaan menurut seperti pokoknya. Kalau pokoknya emas, maka
nisabnya seperti emas. Kalau pokoknya perak, nisabnya seperti nisab perak, dan harta
perniagaan hendaklah dihitung dengan harga pokok (emas atau perak), juga zakatnya
sebanyak emas atau perak, yakni 1/40 = 2½

2.3. Nisab dan zakat satu persatunya

1. Nisab dan zakat unta

ZAKATNYA
NO NISAB
BILANGAN DAN JENIS ZAKAT UMUR
1 5-9 1 ekor kambing 2 tahun lebih
atau 1 ekor domba 1 tahun lebih
2 10-14 2 ekor kambing 2 tahun lebih
atau 2 ekor domba 1 tahun lebih
3 15-19 3 ekor kambing 2 tahun lebih
atau 3 ekor domba 1 tahun lebih
4 20-24 4 ekor kambing 2 tahun lebih
atau 4 ekor domba 1 tahun lebih
5 25-35 1 ekor anak unta 1 tahun lebih
6 36-45 1 ekor anak unta 2 tahun lebih
7 46-60 1 ekor anak unta 3 tahun lebih
8 61-75 1 ekor anak unta 4 tahun lebih
9 76-90 2 ekor anak unta 2 tahun lebih
10 91-120 2 ekor anak unta 3 tahun lebih
11 121 3 ekor anak unta 2 tahun lebih
10 Zakat

Penjelasan

Mulai dari 121 ini dihitung tiap-tiap 40 ekor unta zakatnya 1 ekor anak unta yang
berumur 2 tahun lebih, dan tiap-tiap 50 ekor unta zakatnya 1 ekor unta untuk yang
berumur 3 tahun lebih. Jadi, 130 ekor unta zakatnya 2 ekor anak unta umur 2 tahun dan 1
ekor anak unta umur 3 tahun, dan 140 ekor unta zakatnya 1 ekor anak unta umur 2 tahun
dan 2 ekor anak unta umur 3 tahun. Kalau 150 ekor unta maka zakatnya 3 ekor anak unta
umur 3 tahun, dan seterusnya menurut perhitungan di atas tabel. (keterangan dari Abu
Bakar (khalifa pertama) kepada penduduk Bahrain).

2. Nisab zakat sapi dan kerbau

N ZAKATNYA
NISAB
O BILANGAN DAN JENIS ZAKAT UMUR
1 30-39 1 ekor anak sapi atau seekor kerbau 2 tahun lebih
2 40-59 1 ekor anak sapi atau seekor kerbau 2 tahun lebih
3 60-69 2 ekor anak sapi atau seekor kerbau 1 tahun lebih
4 70-... 1 ekor anak sapi atau seekor kerbau
dan 1 ekor anak sapi atau seekor kerbau 2 tahun lebih

Penjelasan
Setiap 30 ekor sapi atau kerbau zakatnya 1 ekor anak sapi atau kerbau berumur 1
tahun lebih, dan tiap-tiap 40 ekor sapi atau kerbau zakatnya 1 ekor anak sapi atau
kerbau umur 2 tahun lebih. Jadi, zakat 80 ekor sapi atau kerbau ialah 2 ekor anak sapi
umur 1 tahun lebih dan 1 ekor umur 2 tahun.
(riwayat lima orang ahli hadist)

3. Nisab zakat kambing

N ZAKATNYA
NISAB
O BILANGAN DAN JENIS ZAKAT UMUR
1 40-120 1 ekor kambing betina 2 tahun lebih
atau 1 ekor domba betina 1 tahun lebih
2 120-200 2 ekor kambing betina 2 tahun lebih
atau 2 ekor domba betina 1 tahun lebih
3 201-399 3 ekor kambing betina 2 tahun lebih
atau 3 ekor domba betina 1 tahun lebih
4 400-... 4 ekor kambing betina 2 tahun lebih
11 Zakat

atau 4 ekor domba betina 1 tahun lebih

Penjelasan
Mulai dari 400 ekor kambing, dihitung ditiap-tiap 100 ekor kambing zakatnya 1 ekor
kambing atau domba umurnya sebagimana tabel diatas. Jadi, 500-599 ekor kambing
zakatnya 5 ekor kambing, 600 ekor kambing zakatnya 6 ekor kambing dan seterusnya.

Binatang milik berserikat

Maksudnya, harta yang dimiliki dua orang. Orang yang berserikat memiliki binatang
ternak, baik dua orang atau lebih, binatang mereka dalam urusan zakatnya dipandang
sebagai harta satu orang. Artinya, semua binatang milik kedua orang itu dikeluarkan
zakatnya seperti pengeluaran zakat satu orang. Maka kalau jumlah kambing keduanya
sampai satu nisab, maka wajib dikeluarkan zakatnya, dan kalau jumlahnya tidak
sampai satu nisab, tidak wajib dizakati. Perserikatan dianggap sah apabila
mencangkup syarat-syarat yakni:

1. Satu kandangnya.
2. Satu tempat mengembalakannya.
3. Satu jalan ke tempat mengembalakannya.
4. Satu tukang gembalanya.
5. Satu jantan bibitnya.
6. Satu tempat minumnya.
7. Satu tempat memerahnya dan orang yang memerahnya, begitupun wadah susunya.

4. Nisab emas-perak dan zakatnya


Emas dan perak wajib dizakati apabila yang bersihnya cukup satu nisab.
 Nisab emas 20 misqal, berat timbangannya 93,3 gram. Zakatnya 1/40 (2½ % =
½ misqal = 2,125 gr)
 Nisab perak 200 diram (624 gram), zakatnya 1/40 (2½ %) = 5 dirham (15,6
gram)
12 Zakat

Penjelasan timbangan dirham

Perbandingan timbangan dirham dengan gram diambil dari ukuran timbangan


yang dipakai di sekolah-sekolah di Mesir.

Penjelasannya

1 dirham = 3,12 gram

200 dirham = 200 x 3,12 gram = 624 gram

Diambil ukuran timbangan, karena dirham itu dalam bahasa arab adalah nama
bagi ukuran timbangan. Contohnya :

Seorang arab “ saya membeli obat sebanyak 1 dirham” artinya, dia membeli
timbangan 1 dirham (3,12 gram). Untuk harga menyesuaikan pertukaran uang satu
negeri dengan negeri yang lainnya.

Begitupun dengan perak yang lebih dari 200 dirham dan emas yang lebih dari 20
misqal wajib dihitung zakatnya menurut ukurannya yakni 1/40 (2½ %).

Pakaian

Pakaian yang bersifat mubah, seperti emas perhiasan perempuan, apakah itu wajib
di zakati atau tidak? Dalam hal ini ada dua pendapat ulama fiqih. Pertama
mengatakan tidak wajib, karena perhiasan itu sama dengan sapi yang di pakai
pekerja, serta pendapat ini di kuatkan dengan mazhab Syafi’i. Kedua, mengatakan
wajib dibayar, walaupun belum satu tahun dan tidak sampai satu nisab. Dan
zakatnya dibayar satu kali saja.

Zakat piutang

Seseorang yang memiliki piutang dengan kadar banyaknya sampai satu nisab dan
masanya telah sampai satu tahun serta mencukupi syarat-syarat yang mewajibkan
zakat, juga keadaan piutang itu telah tetap, baik piutang itu jenis emas, perak
ataupun harta berniaga. Piutang yang seperti itu wajib untuk di zakati dan wajib
mengeluarkan zakatnya bila mungkin membayarnya.
13 Zakat

Penjelasan

Kalau yang berutang itu orang kaya, bisa membayar sekiranya yang dapat
diberikan kepada yang ber-piutang, maka yang berpiutang wajib membayar
zakatnya pada saat itu. Akan tetapi apabila orang yang berutang orang miskin dan
belum mampu membayar, maka tidak wajib zakat pada saat itu, tetapi hanya wajib

membayar di waktu saat sudah bisa membayar, walaupun pembayarannya boleh


beberapa kali.

5. Nisab biji dan buah-buahan


Nisab biji makanan yang mengenyangkan dan buah-buahan yakni 300 sa’ (lebih
kurang 930 liter) bersih dari kulitnya.
1 wasaq = 60 sa’
5 wasaq = 5 x 60 sa’ = 300 sa’
1 sa’ = 3,1 liter
Jadi 300 x 3,1 = 930 liter (satu nisab).
Zakatnya apabila diairi dengan air sungai dan air hujan maka 1/10 (10%), akan tetapi
apabila diairi dengan air kincir yang di tarik binatang atau disirami dengan alat yang
membutuhkan biaya maka zakatnya 1/20 (5%). Selebihnya dari satu nisab (300 sa’)
dihitung zakatnya menurut perbandingan (10%) atau (5%).
Mulai wajib zakat biji dan buah-buahan yakni apabila buah tersebut sudah masak
(matang). Zakat itu wajib dikeluarkan tunai apabila sudah terkumpul dan yang
penerimanya sudah ada.

Hasil tambang
Hasil tambang emas dan perak apabila sudah sampai satu nisab, maka wajib
dikeluarkan zakatnya pada waktu itu juga dengan tidak disyaratkan sampai satu tahun,
seperti pada biji-bijian dan buah-buahan. Zakatnya yakni 1/40 (2½%).

2.4 Zakat Rikaz (Harta Karun dan Tambang)

Rikaz berasal dari bahasa Arab rakaza-yarkizu yang berarti tersembunyi. Abu
Hanifah berkata bahwa rikaz adalah sebutan bagi sesuatu yang disembunyikan Allah
atau makhluk. Harta karun yang wajib dikeluarkan zakatnya sebanyak seperlima
untuk setiap yang dikategorikan sebagai harta seperti emas, perak, besi, timah,
14 Zakat

kuningan (logam), bejana dan lain sebagainya. Jika harta karun ditemukan di tanah
atau tempat yang tidak dikelola, tanah yang tidak dikenali pemiliknya, jalan yang
tidak biasa dilalui, diwajibkan mengeluarkan zakatnya sebanyak seperlima dan empat
per lima menjadi hak milik orang yang menemukan. Jika harta karun ditemukan di
tempat yang baru ditempati setelah berpindah, maka barang temuan itu menjadi hak
milik penemunya. Jadi, bagi orang yang menemukannya, dia berhak untuk
memilikinya, kecuali jika pemilik tanah mengaku kalau barang tersebut adalah
miliknya. Zakat harta karun adalah wajib, dalam jumlah sedikit maupun dalam jumlah
banyak, tanpa harus sampai satu nisab. Hal ini merupaka pendapat Abu Hanifah,
Ahmad dan Imam Malik. Sedangkan menurut Imam Syafi’i nisab harus
diperhitungkan. Mengenai haul atau masa satu tahun tidak disyaratkan oleh
kesepakatan ulama.1

Adapun barang tambang atau Madin berasal dari kata ‘adana fi al-makan,
ya’dinu, 'udunan, yang berarti menetap disuatu tempat. Terdapat perbedaan pendapat
ulama Fiqih tentang kewajiban zakat barang tambang. Ahmad berpendapat bahwa
setiap hasil bumi yang berharga dan terbentuk dari dalam bumi, seperti emas, perak,
besi, tembaga, timah, permata yaqut, zubarjad, zamrud, pirus, intan, berlian, aqiq,
arang batu, granit, aspal, minyak bumi, belerang, garam mineral, dan lain-lain, apabila
hasil harta galian tersebut mencapai satu nisab, baik melalui hitungan barang itu
sendiri atau mengikuti hitungan harganya, wajib dikeluarkan zakatnya. Abu Hanifah
berpendapat bahwa zakat barang tambang diwajibkan pada setiap barang yang dapat
dilebur dan dapat dibentuk dengan dipanaskan pada api, seperti emas, perak, besi, dan
tembaga. Sedangkan bahan mineral cair seperti aspal dan yang tidak cair dengan
panasnya api, seperti permata yaqut, tidak wajib zakat. Abu Hanifah tidak
mensyaratkan nisab, tetapi setiap barang galian harus dikeluarkan seperlima sebagai
ketetapan zakatnya tanpa dihitung sedikit atau banyaknya.2

Imam Malik dan Syafi’i menegaskan bahwa zakat barang tambang hanya wajib pada
emas dan perak. Mereka mensyaratkan mencapai dua puluh mitsqal (93,3 gram)dan
perak dua ratus dirham (624 gram) serta barang tambang tidak ada ketentuan haulnya.
Harta tersbut wajib dikeluarkan zakatnya sejak ditemukan sama halnya dengan

1
Muhammad Nasiruddin Al-Albani, Fikih Sunnah : Sayyid Sabiq (Jakarta: Cakrawala Publishing, 2008).
2
Al-Albani.
15 Zakat

tanaman. Imam Malik, Syafi’i dan Ahmad sepakat bahwa kadar zakat yang wajib
dikeluarkan adalah 1/40 dan diserahkan kepada golongan yang berhak menerima
zakat. Sedangkan menurut Abu Hanifah, harus diserahkan kepada golongan yang
berhak menerima harta rampasan perang.3

2.5 Zakat Fitrah

Zakat Fitrah adalah zakat yang diwajibkan saat berakhirnya puasa Ramadhan.
Hukum zakat fitrah adalah wajib bagi setiap Muslim, baik anak-anak maupun orang
dewasa, laki-laki maupun perempuan, budak maupun orang yang merdeka. Hikmah
zakat fitrah adalah untuk menyucikan orang yang berpuasa dari perbuatan dan
perkataan sia-sia dan keji serta untuk membantu orang-orang miskin dan tidak
mampu. Zakat Fitrah diberikan kepada delapan golongan orang yang berhak
menerima zakat.4Para ulama fikih sepakat bahwa zakat fitrah diwajibkan pada akhir
bulan Ramadhan. Waktu pengeluaran zakat pada akhir Ramadhan setelah
terbenamnya matahari sampai menjelang pelaksanaan shalat Idul Fitri. Banyaknya
zakat fitrah yang wajib dikeluarkan adalah satu sha’ gandum, korma, beras, jagung,
atau bahan makanan pokok lainnya. Satu sha' sebanding dengan ukuran 2,5 kg beras.
Abu Hanifah membolehkan berzakat dengan memberikan uang yang senilai dengan
bahan makanan pokok yang dipergunakan untuk zakat fitrah.5

Syarat – Syarat Wajib zakat fitrah

1.Islam. orang tidak beragama islam tidak wajib membayar zakat fitrah.

2. Lahir sebelum terbenam matahari pada hari penghabisan bulan Ramadhan. Anak
yang lahir sesudah terbenam matahari tidak wajib untuk zakat fitrah. Orang yang
kawin sesudah terbenam matahari tidak wajib membayar fitrah istrinya yang baru
dikawininya itu. Karena yang di maksud di dalam hadist ialah “Zakat Fitri” (terbuka)
bulan Ramadhan. Yang dinamakan berbuka dari bulan ramadhan ialah malam hari
raya. Jadi, malam hari raya itulah hari wajibnya fitrah

3
Al-Albani.
4
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah (Jakarta: Lentera Hati, 2002).
5
Kurnia Hikmat and Ahmad Hidayat, Panduan Pintar Zakat (Jakarta Selatan: Qultum Media, 2008).
16 Zakat

3. Dia mempunyai lebih harta dari keperluan makanan untuk dirinya sendiri untuk
yang wajib dinafkahinya, baik Manusia ataupun binatang, pada malam hari raya dan
siang harinya. Orang yang tidak mempunyai lebihan tidak wajib zakat.

Di bawah ini beberapa waktu dan hukum membayar fitrah pada waktu itu:

1. waktu yang diperbolehkan, yaitu di awal Ramadhan sampai hari penghabisan


Ramadhan. Dalam hadist Ibnu Umar.
2. waktu Wajib, yaitu mulai terbenam matahari penghabisan Ramadhan.
3. Waktu yang lebih baik (sunat), yaitu dibayar sesudah shalat Subuh sebelum pergi
ke Shalat hari raya.
4. Waktu makruh, yaitu membayar fitrah sesudah sholat hari raya, tetapi sebelum
terbenam matahari pada hari raya.
5. Waktu haram lebih telat lagi, yaitu dibayar sesudah terbenam matahari pada hari
raya.

2.6 Orang Yang Berhak Menerima Zakat

Al-Qur’an surah at-Taubah ayat 60 menjelaskan delapan golongan orang yang berhak
menerima zakat, yaitu:

1. Fakir, merupakan orang yang tidak memiliki kekayaan atau barang berharga
maupun usaha.
2. Miskin, merupakan orang yang memiliki barang berharga maupun pekerjaan,
namun tidak dapat mencukupi kebutuhannya.
3. Amil, merupakan orang yang bertugas sebagai penanggung jawab dalam
administrasi zakat.
4. Muallaf, ialah orang yang baru memeluk Islam sedang imannya masih belum
tangguh.
5. Riqab, ialah para budak mukatab muslim yang tidak mampu melunasi biaya untuk
memerdekakan dirinnya sendiri, meskipun dia memiliki kemempuan dan
pekerjaan.
6. Ghorim, yaitu orang yang memiliki hutang dan kesulitan untuk melunasi
hutangnya.
7. Fi Sabilillah, adalah orang yang berperang di jalan Allah.
17 Zakat

8. Ibnu Sabil, yaitu musafir atau orang yang sedang dalam perjalanan, sekedar untuk
ongkos atau perbekalan untuk melanjutkan perjalanan.6

2.7 Golongan orang yang tidak berhak menerima zakat

Terdapat 5 golongan orang yang tidak berhak untuk menerima zakat,sbb:

a. Orang yang mampu (Kaya harta/ usahawan)


Ditinjau dari segi bahasa kaya berarti cukup. Cukup tidak dibatasi dengan
kadar sedikit atau banyaknya harta. Sebagian ulama’ berpendapat bahwa yang
dimaksud dengan kaya yaitu orang yang mempunyai harta (usaha) yang cukup untuk
penghidupannya sendiri serta orng alam tanggunganny asehari-hari, baik ia
mempunyai satu nisab, kurang ataupun lebih. Rasulullah bersabda, yang artinnya:
“Barang siapa meminta-minta, sedangkania mempunyai kekayaan, maka seolah –
olah ia memperbesar siksan mereka di neraka (atas dirinnya).” Yang mendengar
bertannya “Apakah yang diartikan kaya itu ya Rasulallah.” Beliau menjawab “Orang
kaya ialah orang yang cukup makan tengah hari dan untuk malam hari.”(H.R Abu
Dawud dan Ibnu Hibban)
b. Hamba sahaya (Budak)
Budak tidak berhak menerima zakat karena kebutuhan budak merupakan
tanggung jawab tuannya masing-masing. Kebutuhan mereka telah terpenuhi dengan
nafkah dari tuannya. Dan budak tidak mempunyai hak milik karena diri dan hartannya
adalah milik tuannya. Jika budak tersebut diberi zakat, maka zakat tersebut akan
beralih tangan ketuannya.
c. Bani Hasyim (Keturunan Rasulullah SAW)
Zakat diharamkan atas Bani Hasyim, yaitu Nabi shallallahu
alaihi wa sallam dan kerabatnya, sebagai pemuliaan terhadap
mereka. Sebab, mereka adalah kerabat Nabi shallallahu alaihi wa
sallam. Kerabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam adalah nasab
manusia yang paling mulia sehingga tidak pantas menerima zakat
yang merupakan kotoran manusia, karena zakat membersihkan
pemiliknya dari kotoran (dosa)

6
Al-Albani.
18 Zakat

d. Bani Mutholib
Bani Mutholib adalah saudara dari Bani Hasyim. Asy -Syafi’I dan salah satu
riwayat dari ahmad berpendapat bahwa Bani Mutholib memiliki hukum yang sama,
yaitu haram hukumnya untuk menerima zakat.
e. Orang Kafir
Rasulullah SAW bernah berkata kepada Mu’az r.a , “Beritahukanlah kepada
mereka(umat islam) atas diwajibkannya membayar zakat. Zakat tersebut diambil dari
mereka yang kaya dari umat islam, dan dibakepada orang fakir diantara mereka (umat
islam)

2.8 Hikmah Zakat

a. Mensyukuri nikmat Allah SWT

Dengan menunaikan zakat atas harta yang telah Allah limpahkan sebagai karunia
kepada manusia, berarti mereka telah mensyukuri nikmatNya. Adapun mensyukuri
nikamat itu sendiri hukumnya wajib bagi seorang muslim.

b. Membersihkan harta yang dizakati

Zakat yang belum dizakati dinilai masih ada keterkaitan dengan hak orang lain,
semisal fakir miskin. Sehingga dalam syariat harta tersebut dinilai masih kotor. Hal
ini juga telah disyariatkan oleh Nabi Muhammad SAW ketika beliau menjelaskan
alasan mengapa zakat tidak boleh diberikan kepada keluarga beliau. Nabi Muhammad
SAW menilai bahwa zakat itu ibarat kotoran harta manusia. Artinnya, jika harta sudah
dikeluarkan zakatnya, berarti telah dibuang kotoran dari harta tersebut, sehinnga harta
yang dizakati menjadi bersih. Sedangkan harta yang belum dizakati dinilai sebagai
harta yang masih menyimapan kotoran.

c. Menumbuhkan (mengembangkan) harta yang dizakati

telah diketahui bersama bahwa diantara makna zakat dalam bahasa arab adalah
pertumbuhan. Kemudian syariat telah menetapkan makna ini dan menetapkannya
pada kewajiban zakat. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Saba’ ayat 39,
yang artinnya:
19 Zakat

”Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinnya dan
dialah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.”

d. Membuktikan penghambaan diri kepada Allah SWT.

Zakat bukanlah pajak, melainkan suatu bentuk ketaatan dan ibadah kita kepada Allah
SWT yang dilakukan oleh seorang mukmin demi meraih pahala dan balasan
disisiNya. Allah SWT berfirman dalam Al-Qu’an Surat Al-Baqoroh ayat 277 yang
artinnya :

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan


sholat, dan menunaikan zakat, mereka akan mendapat pahala disisi tuhannya. Tidak
ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati”

e. Mensucikan diri orang yang menunaikan zakat dri dosa-dosa

Sebagaimana dalm Q.S At-Taubah ayat 103, yang artinnya:

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka,dengan zakat itu kamu membersihkan
dan mensucikan mereka dan mendo’akan untuk mereka. Sesungguhnya do’a kamu
itu(menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui”
f. Menolong orang yang lemah dan susah agar dia dapat menunaikan kewajibannya
terhadap Allah dan terhadap mahluk Allah (masyarakat).
g. Guna menjaga kejahatan-kejahatan yang akan timbul dari si miskin dan yang susah.
Betapa tidak! Kita lihat sendiri sehari-hari, betapa hebatnya perjuangan hidup, betapa
banyak orang baik-baik, tetapi menjadi penghianat besar, lalu merusak masyarakat,
bangsa dan negara
20 Zakat

KESIMPULAN
 Pengertian Zakat menurut bahasa adalah tumbuh, berkembang, subur, atau bertambah.
Sedangkan zakat menurut istilah agama islam artinya “ kadar harta tertentu, yang
diberikan kepada yang berhak menerimanya, dengan memiliki beberapa
syarat.”Hukumnya Zakat yakni Fardu ‘ain atas setiap orang dan cukup syarat –
syaratnya.
 Benda yang wajib di zakati
1. Binatang ternak
2. Emas dan perak
3. Biji makanan yang mengenyangkan
4. Buah-buahan
5. Harta perniagaan

Zakat Rikaz
Harta Karun (Temuan) Barang Hasil Tambang
Zakat dikeluarkan seperlima (20%) bagian Imam Ahmad
dari harta yang ditemukan  Zakat berlaku bagi setiap hasil bumi
berharga dan terbentuk dari dalam bumi
 Mencapai nisab setara emas dan perak
Zakat wajib dikeluarkan tanpa
 Dikeluarkan sebanyak 2,5% bagian dari
mempertimbangkan ukuran besar kecilnya
barang tambang
harta temuan, tidak ada ketentuan nisab
 Diserahkan untuk golongan yang berhak
menerima zakat
Tidak disyaratkan haul atau masa Abu Hanifah
kepemilikan satu tahun.  Zakat wajib untuk barang yang dapat
Jika barang ditemukan pada tempat yang dilebur atau dibentuk dengan panasnya api
tidak diketahui pemilliknya, maka barang  Mineral cair atau yang tidak dapat dilebur
menjadi hak milik penemunya dengan api seperti aspal dan permata tidak
wajib zakat.
 Dikeluarkan seperlima tanpa melihat
ukuran besar kecilnya dan tidak
mensyaratkan nisab.
21 Zakat

 Diserahkan untuk golongan yang berhak


Imam Malikharta
menerima dan Syafi’i
rampasan perang
 Zakat hanya wajib pada barang tambang
Jika barang ditemukan pada tempat yang emas dan perak
sebelumnya memang ada pemiliknya dan si  Mesyaratkan mencapai nisab emas dan
pemilik awal mengakui bahwa barang itu perak
miliknya, maka penemu tidak berhak  Dikeluarkan sebanyak 2,5% dari barang
memilikinya tambang
 Diserahkan untuk golongan yang berhak
menerima zakat

 Zakat Fitrah
a. Hukumnya wajib bagi setiap Muslim
b. Waktu pengeluaran zakat paling lambat yaitu menjelang pelaksanaan shalat Idul
Fitri.
c. Bentuk zakat berupa bahan makanan pokok dengan ukuran 1 sha’ atau setara 2,5
kg beras
d. Penerima zakat fitrah adalah delapan golongan orang yang berhak menerima
zakat.
 Terdapat 8 golongan orang yang berhakmenerima zakat
1. Fakir
2. Miskin
3. Amil
4. Muallaf
5. Riqab
6. Gharim
7. Ibnusabil
8. Fiisabilillah

 Terdapat 5 golongan orang yang tidak berhak menerima zakat, yaitu sbb :
22 Zakat

1. Orang Kaya
2. Bani Hasyim
3. Bani Mutholib
4. Budak
5. Orang Kafir
 Berikut beberapa Hikmah Zakat,sbb :
1. Mensyukuri nikmat Allah SWT
2. Membersihkan harta yang dizakati
3. Menumbuhkan harta yang dizakati
4. MembuktikanpenghambaankepadaAllah
5. Mensucikandiridaridosa
23 Zakat

DAFTAR PUSTAKA

l-Albani, Muhammad Nasiruddin, Fikih Sunnah : Sayyid Sabiq (Jakarta: Cakrawala


Publishing, 2008)
Hikmat, Kurnia, and AhmAad Hidayat, Panduan Pintar Zakat (Jakarta Selatan: Qultum
Media, 2008)
Rasjid, H.Sulaiman, Fiqih Islam (Bandar Lampung: Sinar Baru Algensindo, 2018)
Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Misbah (Jakarta: Lentera Hati, 2002)
Terjemahan Muqoddimah al-Hadhramiyah

Anda mungkin juga menyukai