Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS FIQIH

VISI DAN MISI ZAKAT, INFAQ DAN SEDEKAH

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 7

ANGGA YUDHA PRATAMA (12210611303)

APRIANSYAH HARAHAP (12210611910)

PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2022
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukurnya kami panjatkan kepada ALLAH SWT, yang atas
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Adapun judul dari makalah ini adalah “Visi dan misi zakat, infak dan
sedekah”. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sebanyak
banyaknya kepada dosen mata kuliah Pengantar ilmu ekonomi yang telah
memberikan tugas terhadap kami. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada
pihak pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami jauh dari sempurna, dan ini merupakan langkah yang baik dari studi
yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami,
maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga
makalah ini dapat berguna bagi saya khususnya dan pihak lain nya.

Pekanbaru, 01 Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang .................................................................................................1
B. Tujuan ..............................................................................................................1
C. Rumusan Masalah ............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................2
A. Zakat., sedekah dan infak..................................................................................2
B. Visi dan misi spritual zakat, sedekah dan infak................................................9
C. Pengelolaan zakat dalam masyarakat modern.................................................10
D. Kaitan zakat, sedekah dan infak dalam kehidupan sosial...............................12
BAB III PENUTUP............................................................................................13
A. Kesimpulan.....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Harta merupakan titipan Allah SWT yang pada hakekatnya hanya dititipkan
kepada kita sebagai manusia ciptaan-Nya. Konsekuensi manusia terhadap segala
bentuk titipan yang dibebankan kepadanya mempunyai aturan-aturan Tuhan, baik
dalam pengembangan maupun dalam penggunaan.

Terdapat kewajiban yang dibebankan pada pemiliknya untuk mengeluarkan


zakat untuk kesejahteraan masyarakat, dan ada ibadah maliyah sunnah yakni
sedekah dan infaq. Karena pada hakekatnya segala harta yang dimiliki manusia
adalah titipan Allah SWT, maka setiap kita manusia wajib melaksanakan segala
perintah Allah mengenai hartanya.

Dalam makalah ini akan dijelaskan secar rinci apa yang menjadi pengertian
zakat, infaq dan shadaqah serta segala macam bentuk, dasar hukum dan segala hal
yang berkaitan dengan masalah zakat.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Pengertian zakar, sedekah dan infak


2. Visi dan dimensi spritual zakat, sedekah dan infak
3. Pengelolahan zakat dalam masyarakat modern
4. Keterkaitan zakat, sedekah dan infak dengan kehidupan sosial

C. TUJUAN

Memberikan kita pengetahuan tentang zakat, sedekah dan infak. Agar


mengetahui cara kita melakukanya dan apa dasar kita melakukan zakat, sedekah
dan infak. Dan kita mengetahui kerterkaitan zakat, sedekah dan infak.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. ZAKAT, SEDEKAH DAN INFAK

1. ZAKAT

Menurut bahasa (lughat), bahasa arab zakat berarti : tumbuh, berkembang ,


kesuburan atau zakat menurut bahasa dapat pula berarti membersikan atau
mensucikan, tumbuh dan bertambah. Sedangakn menurut syariat, zakat adalah
kewajiban pada harta tertentu untuk diberikan kepada kelompok tertentu dalam
waktu tertentu.

َ‫َواَقِ ْي ُموا الص َّٰلوةَ َو ٰاتُوا ال َّز ٰكوةَ َوارْ َكعُوْ ا َم َع الرَّا ِك ِع ْين‬

Artinya : “ Dan Dirikanlah ahalat, tunaikan zakat, dan ruku’lah beserta orang-
orang yang ruku. “ ( QS. Al-Baqarah : 43 )

ٌ ْ‫ت َواَقَا ُموا الص َّٰلوةَ َو ٰاتَ ُوا ال َّز ٰكوةَ لَهُ ْم اَجْ ُرهُ ْم ِع ْن َد َربِّ ِه ۚ ْم َواَل َخو‬
‫ف َعلَ ْي ِه ْم َواَل هُ ْم‬ ّ ٰ ‫اِ َّن الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا َو َع ِملُوا ال‬
ِ ‫صلِ ٰح‬
َ‫يَحْ َزنُوْ ن‬

Sungguh, orang-orang yang beriman, mengerjakan kebajikan, melaksanakan salat


dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa
takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.

SYARAT WAJIB ZAKAT

Adapun beberapa syarat wajib zakat yang harus anda ketahui, yakni:

1. Islam
2. Merdeka
3. Berakal dan baligh
4. Berkecukupan, mampu secara finansial

2
5. Hartanya memenuhi nisab

MUSTAHIQ ZAKAT

Mustahiq adalah orang – orang yang berhak menerima zakat, baik zakat fitrah
maupun zakat mal. Orang – orang yang berhak menerima zakat dibagi 8
golongan, seabagai berikut :

 Fakir adalah orang yang hampir tidak mempunyai apa-apa sehingga


menyebabkannya tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok hidup.
 Miskin adalah orang yang memiliki harta namun tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan dasar.
 Amil adalah orang yang mengumpulkan dan mendistribusikan zakat.
 Mualaf adalah orang yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan
untuk menguatkan tauhid dan syariah.
 Riqab adalah budak atau hamba sahaya yang ingin memerdekakan diri
sendiri.
 Gharimin adalah orang yang berhutang untuk memenuhi kebutuhan hidup
dalam mempertahankan jiwa dan izzah.
 Fisabilillah adalah orang yang berjuang di jalan Allah seperti dakwah,
jihad, dan semacamnya.
 Ibnu Sabil adalah orang yang kehabisan biaya dalam perjalanan ketaatan
kepada Allah.

MACAM – MACAM ZAKAT

a. Zakat fitrah

Fitrah menurut bahasa berarti bersih atau suci, menurut istilah zakat fitrah
adalah sejumlah harta berupa bahan makanan pokok yang wajib dikeluarkan oleh
seorang muslim menjelang hari raya Idul Fitri dengan tujuan membersikan jiwa

3
dengan syarat tertentu dan rukun tertentu. Melaksakan zakat fitrah hukumnya
fardhu ‘ain atau wajib atas setiap muslim dan muslimah.

b. Zakat Mal ( Harta )

Menurut bahasa (lughat), harta adalah segala sesuatu yang diinginkan sekali
oleh manusia untuk memiliki, menyimpan dan memanfaatkannya dalam
kehidupan sehari – hari. Zakat mal adalah mengeluarkan sebagian harta yang
dimiliki seseorang untuk diberikan kepada yang berhak, karna sudah sampai
nishab ( batasan jumlah harta ) dan haul ( batasan waktu memiliki harta ) sesuai
dengan ketentuan syariat Islam.

JENIS HARTA YANG DIZAKATKAN

Islam menegaskan bahwa tidak semua harta milik seseorang wajib dizakati,
karna harta yang wajib dizakati itu memenuhi syarat. Adapun jenis harta yang
wajib dizakati adalah sebagai berikut :

1. Binatang ternak

NO Jenis Harta Nishab Haul Kadar Zakat


1 Unta 5 ekor 1 tahun 1 ekor kambing umur 2 tahun
25 – 34 ekor 1 tahun 1 ekor unta umur 2 tahun
35 – 44 ekor 1 tahun 1 ekor unta betina umur 2 tahun
45 – 60 ekor 1 tahun 1 ekor unta betina umur 3 tahun
61 – 75 ekor 1 tahun 1 ekor unta betina umur 4 tahun
76 – 90 ekor 1 tahun 2 ekor unta betina umur 2 tahun
91 – 124 ekor 1 tahun 2 ekor unta betina umur 3 tahun
2 Sapi/kerbau 30 – 39 ekor 1 tahun 1 ekor sapi umur 1 tahun
40 – 49 ekor 1 tahun 1 ekor unta betina umur 2 tahun
60 – 69 ekor 1 tahun 1 ekor unta betina umur 1 tahun
70 ekor 1 tahun 1 ekor unta betina umur 1 tahun

4
dan 1 ekor sapi umur 2 tahun
3 Kambing/domba 40 – 120 ekor 1 tahun 1 ekor Kambing/domba
121 – 200 ekor 1 tahun 2 ekor kambing/domba
201 – 300 ekor 1 tahun 3 ekor kambing/domba

2. Emas dan perak

No Jenis Harta Nishab Haul Kadar Zakat


.
1 Emas 94 gram 1 tahun 2,5%
2 Perak 624 gram 1 tahun 2,5%

3. Harta Perniagaan

No Jenis Harta Nishab Haul Kadar Zakat


1 Perdagangan ( ekspor, 94 gram emas 1 tahun 2,5%
impor, penerbitan )
2 Industri baja, tekstil, 94 gram emas 1 tahun 2,5%
keramik, granit, batik
3 Industri Pariwisata 94 gram emas 1 tahun 2,5%
4 Real Estate ( Perumahan, 94 gram emas 1 tahun 2,5%
penyewaaan )
5 Jasa ( notaris, akuntan, 94 gram emas 1 tahun 2,5%
travel, designer )
6 Pertanian, perkebunan, 94 gram emas 1 tahun 2,5%
perikanan
7 Pendapatan ( gaji, 94 gram emas 1 tahun 2,5%
honorarium, dokter )

5
4. Hasil Pertananian

No. Jenis Harta Nishab Haul Kadar Zakat


1 Padi 750 kg beras Setiap panen 10%/5%
( sp )
2 Biji – bijian 750 kg beras SP 10%/5%
3 Kacang – kacangan 750 kg beras SP 10%/5%
4 Umbi – Umbian 750 kg beras SP 10%/5%
5 Buah – buahan 750 kg beras SP 10%/5%
6 Sayur -sayuran 750 kg beras SP 10%/5%
7 Rumpu - rumputan 750 kg beras SP 10%/5%

5. Rikaz ( Temuan )

Jenis Harta Nishab Hual Kadar Zakat


Semua hasil Tidak ada nishabnya Setiap 20%
tambang Menfdapatkan

6. Ma’ din ( Hasil Tambang )

Jenis Harta Nishab Haul Kadar Zakat


Semua Hasil Senilai dengan 94 gram Setiap 2,5%
tambang emas Mendapatkan

2. SEDEKAH

tinggi maka pendapatan per kapita akan menurun dan sebaliknya bila
tingkat Sedekah ialah penyerahan hak milik suatu benda yang diberikan tanpa

6
imbalan kepada orang yang membutuhkan, semata – mata hanya mengharap ridha
ALLAH SWT.

ۤ ‫هّٰلل‬
ِ ‫ب َو ٰل ِك َّن ْالبِ َّر َم ْن ٰا َمنَ بِا ِ َو ْاليَوْ ِم ااْل ٰ ِخ ِر َو ْال َم ٰل ِٕى َك ِة َو ْال ِك ٰت‬
‫ب‬ ِ ‫ق َو ْال َم ْغ ِر‬ِ ‫ْس ْالبِ َّراَ ْن تُ َولُّوْ ا ُوجُوْ هَ ُك ْم قِبَ َل ْال َم ْش ِر‬َ ‫لَي‬
ۤ
‫ب َواَقَا َم‬ ِ ۚ ‫فى ال ِّرقَا‬ ِ ‫َوالنَّبِ ٖيّنَ ۚ َو ٰاتَى ْال َما َل ع َٰلى ُحب ِّٖه َذ ِوى ْالقُرْ ٰبى َو ْاليَ ٰتمٰ ى َو ْال َم ٰس ِك ْينَ َوا ْبنَ ال َّسبِي ۙ ِْل َوالسَّا ِٕىلِ ْينَ َو‬
ٰۤ ُ ‫ْ ْأ‬ ۤ َّ ‫صبر ْينَ فِى ْالبَْأ َس ۤا ِء َوال‬ ٰ ٰ
‫ك‬َ ‫ول ِٕى‬ ‫سا‬ ِ ۗ َ‫ضرَّا ِء َو ِح ْينَ الب‬ ِ ِ ّ ٰ ‫الصَّلوةَ َواتَى ال َّز ٰكوةَ ۚ َو ْال ُموْ فُوْ نَ بِ َع ْه ِد ِه ْم اِ َذا عَاهَ ُدوْ ا ۚ َوال‬
ٰۤ ُ
َ‫ك هُ ُم ْال ُمتَّقُوْ ن‬
َ ‫ول ِٕى‬ َ َ‫الَّ ِذ ْين‬
‫ص َدقُوْ ا ۗ َوا‬

177. Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat,
tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir,
malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi dan memberikan harta yang
dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang
dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba
sahaya, yang melaksanakan salat dan menunaikan zakat, orang-orang yang
menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan,
penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar,
dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.

RUKUN SEDEKAH

a) Orang yang memberikan


b) Orang yang diberikan
c) Ijab dan qabul
d) Barang yang diberikan

HILANGNYA PAHALA SEDEKAH

a) Menyebut – nyebut sedekah yang sudah diberikan dalam artian


mengungkit – ungkitnya baik kepada sipenerima maupun kepada orang
lain.
b) Menyinggung hati si penerima sedekah.
c) Riya’ atau mempunyai niat ingin dipuji dan disanjung oleh orang lain.

7
3. INFAK

Infak adalah harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar
zakat untuk kemaslahatan umum (Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2011 tentang Pengelolaan Zakat pada BAB I Pasal 1). Infak merupakan amalan
yang tak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari seorang Muslim. Infak berasal dari
Bahasa Arab, "anfaqa" yang berarti membelanjakan harta atau memberikan harta.
Sedangkan infak berarti keluarkanlah harta. Sejatinya infak dibagi menjadi dua,
ada infak untuk kebaikan, dan infak untuk keburukan. infak kebaikan ini
dilakukan atau dibelanjakan untuk di jalan Allah, yang juga dengan harta berasal
dari hal baik.

Sedangkan infak keburukan contohnya, dijelaskan dalam Surat Al-Anfal


Ayat 36, yang artinya sebegai berikut: "Sesungguhnya orang-orang yang kafir
menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka
akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka
akan dikalahkan. Dan ke dalam Jahannamlah orang-orang yang kafir itu
dikumpulkan" (QS. Al-Anfal : 36).

Allah Subhanahu Wata’ala memerintahkan setiap hambanya agar


menyisihkan hartanya untuk berinfak yang hal ini masuk dalam kebaikan, dan
Allah mencintai hambanya yang berbuat baik. Hal ini dijelaskan dalam Surat Ali
Imran ayat 133-134.

“Dan bersegeralah kamu kepada keampunan Tuhanmu dan kepada surga


yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang
takwa. Yaitu orang-orang yang menginfakkan (hartanya) baik di waktu senang
atau di waktu susah, dan orang-orang yang menahan kemarahannya dan
memaafkan kesalahan orang. Allah mencintai orang-orang yang berbuat
kebaikan”. (QS. Ali Imran: 133-134).

Infak ternyata memiliki perbedaan dari sedekah, infak sebenarnya dilakukan


dengan harta atau material, sedangkan sedekah, bisa dilakukan dengan non-harta

8
atau non-material. Misalnya saja sedekah bisa dilakukan dengan senyuman,
“Senyummu terhadap wajah saudaramu adalah sedekah.” (HR. Tirmidzi).

Keutamaan Berinfak

1. Memperoleh Pahala yang Besar

“Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan infakkanlah sebahagian dari
hartamu yang Allah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang
beriman di antara kamu dan menginfakkan (sebahagian) dari hartanya
memperolehi pahala yang besar”. (QS. Al-Hadid: 7).

2. Didoakan Malaikat

“Ketika hamba berada di setiap pagi, ada dua malaikat yang turun dan berdoa,
“Ya Allah berikanlah ganti pada yang gemar berinfak (rajin memberi nafkah pada
keluarga).” Malaikat yang lain berdoa, “Ya Allah, berikanlah kebangkrutan bagi
yang enggan bersedekah (memberi nafkah).” (HR. Bukhari).

3. Allah Ganti Harta yang Diinfakkan

"Katakanlah: 'Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang


dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa
yang dikehendaki-Nya)'. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan (belanjakan),
maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.
(QS. Saba: 39).

B. VISI DAN DIMENSI SPRITUAL ZAKAT, SEDEKAH DAN INFAK

Untuk menyadarkan masyarakat akan kepedulian satu sama lain, dengan


dilakukannya zakat, sedekah dan infak maka semua orang akan mendapatkan
kesejateraan yang setara. Zakat, sedekah dan infak adalah bentuk dari kepedulian

9
sosial terhadap kaum ekonomi lemah agar mereka dapat memenuhi kebutuhannya
sekaligus dapat menyambung jurang pemisah antara si kaya dan si miskin.
Dengan demikian tidak ada gap antara keduanya yang memicu keresahan sosial,
karena mereka orang yang lemah akan ekonomi merasa bagian dari keluarga
orang – orang kaya disekitarnya.

C. PENGELOLAAN ZAKAT DALAM MASYARAKAT MODERN

Di era yang serba teknologi, serba online, sebenarnya memudahkan kaum


muslimin dialam menggelola harta zakat, menejemen pengelolaan yang ditunjang
dengan alat computer yang canggih, namun kita juga harus memahami tentang
menejemen itu sendidri, secara harfiah menejemen yang memiliki arti
mengemudikan, mengurus, mengatur dan dapat juga diartikan pengngelolaan,
dengan demikian manajemen secara hakiki adalah bagaimana orang yang terlibat
di dalam sebuah organisasi itu mampu mengelelola harta zakat atau mengurus
harta zakat yang di terima oleh para muzakki dengan baik, sehingga tercapailah
tujuan lembaga zakat tersebut dengan baik pula.

Adapun zakat secara etimologi berasal dari bahasa Arab, zaka-


yazkuuzakaa an (tumbuh, suci, baik, bertambah), Adapun zakaatun (zakat),
sedekah, kebersihan. Dalam kitab-kitab hukum Islam, perkataan zakat itu
diartikan dengan suci,tumbuh dan berkembang serta berkah. Dan jika pengertian
itu dihubungkan dengan harta, maka menurut ajaran Islam, harta yang dizakati itu
akan tumbuh berkembang, bertambah karena suci dan berkah, bisa membawa
kebaikan bagi hidup dan kehidupan yang punya. Maka,zakat adalah bagian dari
harta yang wajib diberikan oleh setiap muslim yang memenuhi syarat kepada
orang-orang tertentu, dengan syarat-syarat tertentu pula. Dan zakat akan lebih
efektif dan tepat sasaran bila zakat tersebut di kelola oleh lembaga-lembaga zakat,
semisal lembaga zakat LAZIZNU dan BAZNAS.

10
Sedangkan Modern kata untuk mensifati terhadap sesuatu aktifitas,
kelompok, mupun bendamisalnya masyarakat modern, berfikir modern,
lingkungan modern dan seterusnya. Jika dikatakan masyarakat modern
maksudnya adalah masyarakat yang kondisi terakhir sudah sangat maju baik cara
hidup, cara berfikir, cara penggunaan teknoligi terkini dan sebagainya. Kita semua
memahami hari ini semua serba gejet, serba internet, serba online, dan ini
memberikan dampak positif bagi penggunanya, karena memang dapat
meminimilsir bahkan meringankan tenaga dan efesiensi waktu terkuras.

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Riau memberikan informasi


terbaru mengenai berapa besaran zakat fitrah 2022 yang ditunaikan pada bulan
Ramadhan 1443 H. Bersumber dari Surat Kanwil Kemenag
No.238/Kw.04.6/BA.03.2/4/2022, Baznas Provinsi Riau mengumumkan besaran
zakat fitrah yang akan menjadi panduan umat muslim dalam melaksanakan
kewajibannya di bulan suci ini.

Baznas Provinsi Riau menginformasikan bahwa besaran zakat fitrah tahun ini
adalah:

1. Setara beras jenis solok seharga Rp 15.000 per kg, maka besaran zakat
fitrahnya adalah Rp 37.500 per jiwa
2. Setara beras jenis pandan wangi/spesial SXL seharga Rp 14.500 per kg,
maka besaran zakat fitrahnya adalah Rp 36.250 per jiwa
3. Setara beras jenis anak daro seharga Rp 12.000 per kg, maka besaran zakat
fitrahnya adalah Rp 30.000 per jiwa
4. Setara beras jenis belida/topi koki seharga Rp 11.500 per kg, maka besaran
zakat fitrahnya adalah 28.750 per jiwa
5. Setara beras jenis bulog seharga Rp 10.000 per kg, maka besaran zakat
fitrahnya adalah Rp 25.000 per jiwa Baca juga: Besaran Zakat Fitrah 2022
di Yogyakarta Besaran zakat fitrah yang ditunaikan dalam bentuk
makanan pokok seperti beras yang biasa dikonsumsi dan diberikan dengan
jumlah 2,5 kg atau 3,5 liter per jiwa.Sementara zakat fitrah dalam bentuk

11
uang menyesuaikan dengan harga beras yang dikonsumsi di lokasi
tersebut, sehingga besaran tiap daerah bisa berbeda-beda. Selain
menyalurkan melalui masjid, masyarakat di Provinsi Riau juga bisa
menyalurkannya melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) provinsi
atau kabupaten/kota.

D. KAITAN ANTARA ZAKAT, SEDEKAH, DAN INFAK DALAM


KEHIDUAPAN SOSIAL

Bagi umat Islam istilah zakat, infak dan sedekah (ZIS) sudah tidak asing
lagi, apalagi Zakat termasuk salah satu kewajiban yang termaktub dalam Rukun
Islam. Secara umum, ketiganya sudah dimengerti sebagai perbuatan pemberian
atau dukungan dalam bentuk uang kepada pihak lain dengan menyisihkan
sebagian rizkinya.

Persamaan tersebut meliputi berikut ini: Zakat, infak, dan sedekah sama-
sama merupakan kegiatan memberikan sesuatu kepada orang lain. Ketiga hal
tersebut (zakat, infaq, dan shodaqoh) adalah bentuk ibadah untuk mendekatkan
diri dengan Allah SWT.

Dalam pandangan ilmu sosial, ketika seorang muslim menunaikan zakat,


sedekah, dan infak maka kegiatan tersebut sama artinya dengan membangun
ikatan persaudaraan dengan orang – orang yang berada diluar lingkungan sosial
mereka, menumbuhkan kenyamanan dalam kehidupan bermasyarakat, dan
menumbuhknn perasaan bersyukur karena mampu membantu orang lain untuk
sama - sama berdaya secara ekonomi. . Zakat, sedekah dan infak adalah bentuk
dari kepedulian sosial terhadap kaum ekonomi lemah agar mereka dapat
memenuhi kebutuhannya sekaligus dapat menyambung jurang pemisah antara si
kaya dan si miskin. Dengan demikian tidak ada gap antara keduanya yang memicu
keresahan sosial, karena mereka orang yang lemah akan ekonomi merasa bagian
dari keluarga orang – orang kaya disekitarnya.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Di era kontemporer ini, negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk


untuk memeluk agamanya masing masing dan untuk beribadat menurut agamanya
dan kepercayaannya itu. Penunaian zakat merupakan kewajiban bagi umat Islam
yang mampu sesuai dengan syariat Islam. Zakat merupakan pranata keagamaan
yang bertujuan untuk meningkatkan keadilan, kesejahteraan masyarakat, dan
penanggulangan kemiskinan.

Pemerintah membentuk suatu badan organisir untuk mengelola zakat,


yaitu Badan Amil Zakat Nasional yang selanjutnya disebut BAZNAS adalah
lembaga yang mengelola zakat secara nasional yang berkedudukan di ibu kota
negara, BAZNAS provinsi, dan BAZNAS kabupaten/kota, Untuk membantu
BAZNAS dalam pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan
zakat, masyarakat dapat membentuk Lembaga Amil Zakat (LAZ).

13
DAFTAR PUSTAKA

https://apps.detik.com/detik/

buku siswa fikih kelas VIII Madrasah Tsanawiyah kurikulum 2013

https://lazdaipeduli.org.com

14

Anda mungkin juga menyukai