IBADAH ZAKAT
DOSEN PENGAMPU : SLAMET TURMUDJI, S.PDI., M.PD.I.
ALEXSIUS DASMSUKI
(141510764)
Page
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan limpahan rahmatnya
sehingga saya dapat mengerjakan makalah ini dengan baik.
Ucapan terima kasih kami ucapkan pula kepada dosen saya yang senantiasa
membimbing saya.
Saya sangat menyadari akan makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kritik
dan saran dari para pembaca sangat saya harapkan. Kesempurnaan hanya milik Tuhan
semata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Penyusun
Page
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................
01
KATA PENGANTAR..........................................................
02
DAFTAR ISI.......................................................................
03
BAB I PENDAHULUAN....................................................
04
BAB II ISI/PEMBAHASAN...............................................
05
12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................
13
Page
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zakat adalah satu dari rukun Islam yang lima, artinya zakat merupakan sendi
agama. Bentuk zakat adalah memberikan sebagian harta secara reguler kepada orang
lain yang berhak, ada yang setahun sekali setiap Idul Fitri (zakat fitrah), ada yang
setiap panen (zakat pertanian) ada yang setiap tutup buku (perdagangan) dan ada yang
setiap berjumpa obyeknya (zakat barang temuan/harta karun). Bagi pembayar, zakat
sebagaimana arti bahasa dari kata zakat mengandung arti suci dan tumbuh, yakni
orang yang patuh membayar zakat , hatinya dididik menjadi suci, yakni hatinya
sedikit-sedikit dilatih untuk tidak terbelenggu oleh harta karena memberi kepada
orang lain merupakan latihan jiwa membuang sifat tamak, menanamkan kesadaran
bahwa di dalam harta miliknya ada hak orang lain yang harus ditunaikan. Harta pun
menjadi suci karena terbebas dari apa yang bukan miliknya.
B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini untuk memenuhi tugas yang dipercayakan dosen kepada
kami. Selain hal tersebut kami juga ingin berbagi pengetahuan dengan teman teman
ataupun pembaca.
Page
4
Dari situlah kita akan sama-sama belajar dan saling memperbaiki kekurangan yang
mungkin masih ada pada makalah kami tentang Ibadah Zakat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 HAK ZAKAT
A. Yang berhak menerima
Ada delapan pihak yang berhak menerima zakat, tertera dalam Surah at-Taubah ayat
60 yakni:
1. Fakir
Mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu memenuhi
kebutuhan pokok hidup.
2. Miskin
Mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar
untuk hidup.
3. Amil
Mereka yang mengumpulkan dan membagikan zakat. Mu'allaf - Mereka yang baru
masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan
barunya atau kaum kafir yang merupakan pendukung kaum Muslim.
4. Hamba sahaya
Budak yang ingin memerdekakan dirinya
5. Gharimin
Mereka yang berhutang untuk kebutuhan yang halal dan tidak sanggup untuk
memenuhinya.
6. Fisabilillah
Mereka yang berjuang di jalan Allah (misal: dakwah, perang dsb)
7. Ibnus Sabil
Mereka yang kehabisan biaya di perjalanan.
B. Yang tidak berhak menerima
1.
2.
Hamba sahaya, karena masih mendapat nafkah atau tanggungan dari tuannya.
3.
4.
Orang yang dalam tanggungan yang berzakat, misalnya anak dan istri.
Page
6
1. Zakat merupakan sarana untuk membantu dalam memenuhi hajat hidup para fakir
miskin yang merupakan kelompok mayoritas sebagian besar negara di dunia.
2. Memberikan dukungan kekuatan bagi kaum Muslimin dan mengangkat eksistensi
mereka. Ini bisa dilihat dalam kelompok penerima zakat, salah satunya adalah
mujahidin fi sabilillah.
3. Zakat bisa mengurangi kecemburuan sosial, dendam dan rasa dongkol yang ada
dalam dada fakir miskin. Karena masyarakat bawah biasanya jika melihat mereka
yang berkelas ekonomi tinggi menghambur-hamburkan harta untuk sesuatu yang
tidak bermanfaaat bisa tersulut rasa benci dan permusuhan mereka. Jikalau harta
yang demikian melimpah itu dimanfaatkan untuk mengentaskan kemiskinan tentu
akan terjalin keharmonisan dan cinta kasih antara si kaya dan si miskin.
4. Zakat akan memacu pertumbuhan ekonomi pelakunya dan yang jelas berkahnya
akan melimpah.
5. Membayar zakat berarti memperluas peredaran harta benda atau uang, karena
ketika harta dibelanjakan maka perputarannya akan meluas dan lebih banyak pihak
yang mengambil manfaat.
2.3 HARTA- HARTA YANG WAJIB ZAKAT
Yang wajib dikeluarkan zakatnya ialah Emas, Perak dan Uang, Binatang ternak, Barang
dagangan, Pertanian dan buah-buahan.
A. ZAKAT EMAS, PERAK DAN UANG
Nishab emas adalah 20 Dinar atau 85 gram emas sedangkan perak 200 dirham atau
595 gram perak. Emas, perak dan mata uang yang telah mencapai nishab wajib
dikeluarkan zakatnya sebanyak 2,5 % apabila telah mencapai haul atau 1 tahun baik
uang itu disiapkan untuk nafkah, nikah, membeli tanah atau membayar hutang
maupun untuk yang lainnya.
Hukum zakat perhiasan yang dipakai, Emas, berlian dan batu-batu berharga serta
yang sejenisnya bila hanya dipakai maka tidak ada zakatnya. Adapun bila
diperdagangkan maka ditaksir harganya dengan nishab salah satu dari emas atau
perak, jika telah mencapai nishab dan berlalu satu tahun maka zakatnya 2.5 persen.
Page
7
lainnya.
3. Membina dan merentangkan tali persaudaraan dan solidaritas sesama umat manusia.
Page
9
4. Menghilangkan sifat bakhil .loba.ratus iri dan sebagainya dari pribadi muslim
5. Menghindarkan penumpukan kekayaan yang dikumpulkan atas penderitaan orang
lain.
6. Mempersempit jurang pemisah/perbedaan antara si kaya dengan si miskin atas
ketimpangan dan kesejangan social.
7. Menciptakan pribadi yang bersih ,jujur,toleran dan setiakawan
8. Menubuhkan dan mewujudkan kerukunan,kasih sayang sesama dan solidaritas social
sebagai manifestasi sikap kegotong royongan dan tolong menolong
dalam
masyarakat.
9. Menumbuh
kebangkanrasa
tanggung
jawab
terhadap
stabilitas
kehidupan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Zakat menurut bahasa ialah suci atau bersih (tathiir) dan bertambah (al namaa).
Sedangkan zakat menurut istilah Syara ialah memberikan atau menyerahkan sebagian harta
tertentu kepada orang yang berhak dengan syarat syarat tertentu. Zakat diwajibkan dalam
Islam pada tahun kedua hijriah. Dan kewajiban itu adalah mutlak.dalil yang menunjukkannya
adalah Firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah : 43.( Bayarlah Zakat )
Zakat adalah satu kewajiban dari kewajiban-kewajiban islam, ia adalah salah satu dari rukunrukunnya, dan termasuk rukun yang terpenting setelah syahadat dan solat, Kitab dan sunnah
serta ijma' telah menunjukan kewajibanya, barang siapa mengingkari kewajibanya maka ia
akan mendapatkan sangsi dari Allah SWT
3.2 Saran
Page
12
1. Diharapkan bagi mahasiswa mampu untuk memahami harta harta yang wajib untuk
dizakati.
2. Mahasiswa mampu memetik hikmah dari zakat
3. Mahasiswa mampu untuk menerapkan ibadah zakat dengan baik dan menurut ketentuan
islam.
DAFTAR PUSTAKA
Husain, Abu S.A.B. 2000.Ringkasan Fiqih Islam.Surabaya : Al-Miftah.
Sunarto, Achmad. 1991. Terjemah Fat-hul Qorib. Surabaya : Penerbit Al-Hidayah
http://id.wikipedia.org/wiki/Zakat
Page
13