Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Zakat Dalam Ekonomi Islam” dengan tepat waktu.
Makalah ini di susun bertujuan untuk menambah wawasan tentang masalah zakat, fungsi zakat serta
pengelolaannya bagi para pembaca juga penulis.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu serta semua pihak yang telah
membantu di selesaikan nya makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami milki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala
bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Ahirnya kami
berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca da penulis nya.
Penulis
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................................................................1
BAB I...................................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................................4
A. Zakat dalam fiqih islam..............................................................................................................................4
B. Fungsi zakat dalam ekonomi islam.............................................................................................................6
C. Sistem pengelolaan zakat...........................................................................................................................7
BAB III.................................................................................................................................................................9
Penutup...............................................................................................................................................................9
Kesimpulan.........................................................................................................................................................9
Saran...................................................................................................................................................................9
2
ZAKAT DALAM EKONOMI ISLAM
BAB I
PENDAHULUAN
Zakat merupakan salah satu dari rukun Islam. Sehingga zakat secara normatif merupakan suatu kewajiban
mutlak yang dimiliki oleh setiap orang muslim. Oleh sebab itu, zakat menjadi salah satu landasan keimanan
seorang muslim, dan zakat juga dapat dijadikan sebagai indikator kualitas keislaman yang merupakan bentuk
komitmen solidaritas seorang muslim dengan sesama muslim yang lain.
Zakat juga merupakan suatu ibadah yang memiliki nilai sosial yang tinggi. Selain itu, zakat juga memberi
dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat. Bahwa dengan berzakat golongan kaya (muzakki) dapat
mendistribusikan sebagian hartanya kepada golongan fakir miskin (mustahiq), maka terjadilah hubungan yang
harmonis antara golongan kaya dan fakir miskin. Sehingga golongan fakir miskin dapat menjalan kegiatan
ekonomi di kehidupannya. Zakat juga memiliki peran yang begitu luas. Salah satu peran yang dimiliki oleh zakat
adalah peran terhadap pengurangan angka kemiskinan masyarakat. Dan zakat. dikumpulkan kepada amil zakat
yang selanjutnya dikelola dengan baik dan zakat akhirnya didistribusikan kepada mustahiq.
Dengan demikian, mustahiq diharapkan akan berubah statusnya menjadi muzakki. Sehingga angka
kemiskinan di masyarakat dapat berkurang dengan adanya perubahan status mustahiq menjadi muzaki. Peran
zakat secara makro jika kita melihat sejarah pemerintahan khalifah Umar Ibn Khattab, bahwa zakat merupakan
sumber pemasukan Negara Islam selain Pajak dan lain sebagainya. Sehingga zakat mempunyai peran yang
sangat central dalam ekonomi Islam. bukan hanya individu saja yang dapat merasakan dampak positif zakat,
melainkan sebuah Negara juga dapat merasakan dampak dari zakat untuk perekonomian Negara, yakni sebagai
sumber lain pemasukan Negara
3
BAB II
PEMBAHASAN
a. Pengertian Zakat
Zakat secara etimologi dalam kitab Mu’jam Wasit seperti yang dikutip olehDr. Yusuf Qardawi adalah
kata dasar yang berarti berkah, tumbuh, bersih, danbaik. Bahwa sesuatu itu dikatakan zaka, yang berarti
tumbuh dan berkembang,dan seorang itu dapat dikatakan zaka, yang berarti bahwa orang tersebut
baik.Mengutip pendapat Sulaiman Rasjid bahwa zakat secara terminologiadalah kadar harta yang tertentu,
yang diberikan kepada yang berhakmenerimanya, dengan beberapa syarat. Setiap muslim diwajibkan
mengeluarkan zakat apabila telah cukup memenuhi syarat wajib zakat yang kemudian diserahkan kepada
mustahiq.
هللا ه َُواٌلتَّ َّو ُ"اب اٌ َّلر ِحمي ِ َأًلَم ي َ ْعلَ ُموا أن هللا هُو ي َ ْقب ُل ْاتوب َ َة َع ْن عباده َويَْأخ ُُذ اٌ َّلصد
َ قت َوَأ َّن
Tidaklah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima Taubat dari hamba-hambanya dan menerima
zakat dan bahwasanya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang
خُذ ِم ْن َأ َمو ِله ِْم َصدَ قَة ت َُطِهّ" ُِّرمُه ْ َوتُ َز ِّ"ِكّ ِهيم هِب َا َو َص ِ ّل عَلَهْي ِ ْم َّإن َصلوت ََك َس َكن لَه ُْم واٌ ُهلل مَس ِ يع عَ ِلمي
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan
mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi
mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.
4
ّ َو ِمهْن ُ ْم َم ْن يَلْ ِم ُزكَ يِف
الصدَ قَ ِت فَ ْن ُأع ُْط ْوأ ِمهْن َا َرضُ ْوأ َو ْن ل َ ْم يُ ْع َط ْوأ ِمهْن َا إِّ َذا مُه ْ ي َْسخ َُط ْو َن
ِإ ِإ
Dan di antara mereka ada orang yang mencelamu tentang (distribusi) zakat; jika mereka diberi
sebahagian dari padanya, mereka bersenang hati, dan jika mereka tidak diberi sebahagian dari padanya,
dengan serta merta mereka menjadi marah.
Dipertegas Alloh SWT Berfirman :
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus
pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang
berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan
yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Ketiga, zakat yang berarti Haq. ( Surat At- Taubah : 60 )
Dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari
memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih lebihan.
Keempat, Zakat yang berarti Nafaqah.
c. Hikmah zakat
Dari berbagai hikmah zakat menurut para ulama’, maka dapat dibagi menjadi tiga macam atau aspek,
yaitu diniyyah, khuluqiyyah, dan ijtimaiyyah. Yaitu: 22
1) Faidah diniyyah (segi agama)
a. Berzakat menghantarkan seorang hamba kepada kebahagiaan dan keselamatan dunia dan akhirat
b. Sarana bagi hamba untuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah, akan menambah keimanan
karena keberadaanya yang memuat beberapa macam ketaatan.
c. Pembayar zakat akan mendapatkan pahala besar yang berlipat ganda, sebagaimana dalam firman
Allah swt:
Zakat secara harfiah berarti berkah, bersih, baik dan meningkat (Munawir, 1997). Zakat juga berarti
pembersihan diri yang didapatkan setelah pelaksanaan kewajiban membayar zakat (Rahman, 1996).
Menurut istilah fiqih, zakat berarti sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah untuk diserahkan kepada
yang berhak. Zakat menurut lughat (bahasa) berarti berkah, tumbuh, berkembang, suci bersih, baik dan
terpuji. Selanjutnya Yusuf Qardhawi memberi penjelasan, bahwa zakat menurutAl-Qur’an dan Sunnah
disebut juga shadaqah (Al- Qardawi, 1991). Ada beberapa ayat dalam Alquran yang menjadi dasar
kewajiban untuk menunaikan zakat. Allah memerintahkan agar menagih zakat dari orang-orang yang sudah
berkewajiban mengeluarkan zakat, hal ini ditujukan untuk mensucikan mereka dan membersihkan hati
mereka dari sifat ketakmakan. Di antaranya adalah firman
Allah Swt dalam Alquran surah at-Taubah [9]; 103 adalah sebagai berikut:
Fungsi zakat dalam perekonomian umat dimaksudkan sebagai alternative penanggulangan kemiskinan,
di mana zakat merupakan tindakan pemindahan kekayaan dari golongan orang kaya kepada golongan yang
tidak punya kekayaan, berarti pengalihan sumber-sumber tertentu yang bersifat ekonomis(An-Nabhan, n.d.).
Zakat dalam pengembangan potensi ekonomi umat benar-benar dapat berjalan efektif, diharapkan tercapai
6
sosial safety nets (kepastian terpenuhinya hak minimal kaum papa) serta berputarnya roda perekonomian
umat, mendorong pemanfaatan dana ‘diam’ (idle), mendorong inovasi dan penggunaan IPTEK serta
harmonisasi hubungan sikaya dan simiskin. Sehingga pada akhirnya kehidupan umat yang ideal dengan
sendirinya akan terwujud (Mufraini, n.d.). Zakat juga dapat difungsikan sebaga dana pendidikan. Tidak bisa
dipungkiri bahwa pendidikan memerlukan dana yang operasional yang diwajibkan kepada pengguna
pendidikan. Sementara, pengguna pendidikan semuanya bukanlah orang yang mampu, sehingga banyak
anak-anak putus sekolah atau bahkan tidak pernah sekolah karena tidak memiliki dana untuk mendaftar dan
membayar iuran pendidikan. Selain itu, zakat dapat diperuntukkan sebagai dana kesehatan. Jaminan
Kesehatan dalam Islam termasuk kebutuhan dasar masyarakat yang menjadi kewajiban.
8
BAB III
Penutup
Kesimpulan
setiap muslim wajib mengeluarkan zakat apabila telah memenuhi syarat wajib zakat yang
kemudian di serahkan kepada mustahiq.
Dari sistem pengelolaan nya organisasi pengelola zakat bertujuan untuk : menyajikan infomasi
apakah organisasi dalam melaksanakan kegiatannya telah sesuai dengan ketentuan syariat islam,
menilai manajemen organisasi dalam melaksanakan tanggung jawab, serta menilai pelayanan atau
program yang di berikan organisasi dan kemampuannya untuk memberikan pelayanan atau
program tersebut.
Saran