Anda di halaman 1dari 10

Perbankan Internasional

No. 1

a.

Bank Koresponden: kantor cabang bak devisa membuka hubungan


koresponden dengan bank lain (bank yang didirikan di Negara tsb) yang
berada di luar negeri, dimana fungsi bank tersebut sebagai agen dari
bank devisa yang membantu dalam transaksi jasa keuangan.
b. Representative Office/ Kantor Perwakilan : Bank devisa membuka
kantor perwakilanya di luar negeri guna membantu MNC yang merupakan
nasabahnyauntuk bertransaksi di Negara tersebut dan berdasarkan
perhitungan cost dan benefit lebih menguntungkan.
c. Foreign Branches /Cabang2 luar negeri: Bank devisa
membuka
kantor - kantor cabangnya di luar negeri beroperasi seperti bank lokal,
tetapi secara hukum
adalah bagian dari bank induk.
d. Subsidiary and Affiliate Banks/ Bank2 subsidiari &
afiliasi. Bank
subsidiari: bank patungan yang secara
keseluruhan dimiliki atau secara
mayoritas dimiliki oleh induk asing. Bank afiliasi: bank yang hanya secara
parsial dimiliki tetapi tidak dikontrol oleh induk asingnya.
No 2.
karena mempunyai gobal market sehingga transaksinya value asing serta
perusahaan yang beroperasi melampaui batas-batas wilayah suatu negara. Contoh
MNE di luar perbankan yaitu Coca Cola, Unilever Jaco dll.
No. 3

Karena nasabahnya sudah melakukan transaksi valuta asing atau global


market sehingga sudah menjadi tuntutan pangsa pasar.
Contoh perhitungan kurs
KURS CASH = USD/IDR = 9202 9210
BILA WALKING CUSTOMER AKAN MENUKARKAN BANK NOTES USD 2,000
KEPADA BANK BJB DG KURS CASH TSB DIATAS. BERAPAKAH UANG RUPIAH
YANG AKAN DITERIMANYA?
Jawabanya : SEBESAR 9202 X 2000 = IDR 18.404.000,Pada intinya apabila tunai itu berarti KURS CASH dan apabila nontunai seperti tabungan, giro dll termasuk KURS TT. Untuk menjawab
pertanyaan hitungan dan mempermudah cara penentuan itu KURS
CASH atau KURS TT anggap saja kita sebagai Pihak Bank.
a. Apabila Customer menukarkan dan pihak bank membayarkan IDR
kepada Costumer berarti Kurs Cash Beli.
b. Apabila Costumer membeli dan ada IDR yang harus dibayarkan ke
Bank ituberarti Kurs Cash Jual.
c. Apabila mencairkan atau berupa apapun dengan deposito, giro dll dan
pihak bank membayarkan berarti KUrs TT beli.
d.
Apabila akan membuka atau semacam apapun itu dengan
giro,tabungan,deposito dll apabila costumer membayar ke bank berarti
Kurs TT jual.
No. 4

Ciri ciri Perbankan Internasional : Global Market, Bank Devisa, Transaksi


dalam mata uang asing, memiliki bank koresponden.
No. 5

Strategi internasional yang dilakukan oleh perbankan umumnya bersifat


evolusioner. Tahap evolusi perbankan internasional, menurut Giddy (1980),
adalah:

Arms length international banking


Perpanjangan tangan dari jaringan perbankan internasional terjadi
bila bank domestik meneruskan misi perbankan internasional dari negara
asalnya, yaitu menerima deposito dalam valas dan menyalurkan pinjaman
internasional. Langganan utamanya adalah importer, eksportir, turis, dan
bank-bank asing.

Offshore banking
Dalam tahap ini, bank menerima deposito, menyalurkan pinjaman
dan menerima investasi dariEuro Currency. Contohnya adalah bank-bank di
Bahama atau Pulau Cayman atauinternational banking facilities (IBFs) di
USA. Bank jenis offshore aktif dalam membeli dan menyalurkan dana-dana
jangaka pendek, pinjaman sindikasi dan perdagangan valas. Deposan dan
kreditur umumnya berada di negara di luar negeri asal bank tersebut.
Host country banking (multinational banking)
Pada tahap ini bank menawarkan segala jasa pelayanan di negara
lain lewat cabang dari bank induknya. Bank ini bersaing dengan bank-bank
local dalam menarik deposito dan menyalurkan kredit dalam mata uang local
suatu negara.
Perkembangan MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa) menjadi Pasar
Tunggal Eropa pada awal tahun 1993 terbukti membawa dampak yang
signifikan terhadap struktur pasar perbankan di negara-negara MEE. Single
European Act tahun 1985 telah menelorkan apa yang dikenal dengan Single
Banking License, yaitu peraturan yang memperbolehkan bank untuk

beroperasi disemua negara anggota MEE tanpa ijin khusus maupun harus
menyuntikan modal bagi cabang-cabangnya.
Negara-negara maju yang tergabung dalam Kelompok Sepuluh (G 10)
pada tahun 1998 di Luxemburg menandatangani persetujuan Basle Accord,
yaitu kesepakatan yang menggariskan ketentuan mengenai permodalan
bank secara internasional serta menetapkan standar minimum kecukupan
modal. Permodalan bank dibagi menjadi:
a.
modal inti, yang terdiri dari saham milik pemegang saham dan
cadangan;
b. modal pelengkap, yang terdiri atas sejumlah surat-surat berharga baik
yang berciri utang maupun equity.
Menurut Basle Accord, kecukupan modal minimum adalah 4% untuk
masing-masing kategori permodalan bank, atau 8% untuk seluruh modal
bank, pada akhir tahun 1992.

No. 6
Lembaga Keuangan Internasional adalah lembaga keuangan yang telah ditetapkan
oleh lebih dari satu negara, dan merupakan subyek hukum internasional. Pemiliknya
atau pemegang saham umumnya pemerintah nasional, meski lain lembagalembaga internasional dan organisasi lain kadang-kadang sosok sebagai pemegang
saham. Jenis dari Lembaga Keuangan Internasional ada beberapa yaitu Bank Dunia,
IMF, IDB, ADB dsb.

No. 7

Fungsi dan Tujuan Lembaga keuangan Internasional


Lembaga keuangan ini menyediakan jasa sebagai perantara antara pemilik modal
dan pasar utang yang bertanggung jawab dalam penyaluran dana dari investor kepada
perusahaan yang membutuhkan dana tersebut. Kehadiran lembaga keuangan inilah yang
memfasilitasi arus peredaran uang dalam perekonomian, dimana uang dari individu
investor dikumpulkan dalam bentuk tabungan sehingga resiko dari para investor beralih
pada lembaga keuangan yang kemudian menyalurkan dana tersebut dalam bentuk
pinjaman utang kepada yang membutuhkan.

a.
b.
c.
d.

Tujuan Lembaga Keuangan Internasional


Membantu negara negara asia khususnya dalam mengkoordinasikan kebijakan dan
rencana pembangunannya dengan tujuan antara lain : menyehatkan perekonomian dan
meningkatkan ekspansi perdagangan luar negri.
Memanfaatkan sumber daya yang sedia dengan prioritas untuk membangun negara
negara asia khususnya yang masih terbelakang.
Memberikan bantuan teknis untuk menyiapkan, membiayai dan melaksanakan berbagao
program / proyek pembangunan termasuk memformulasikannya usulan proyek
Melaksanakan berbagai kegiatan jasa sesuai tujuan Asian Development Bank
Pada awalnya pendirian ADB hanya beranggotakan 31 negara dan saat ini
berkembang menjadi 59 negara yang terdiri dari 43 negara kawasan Asia dan 16 negara
diluar Asia. Kantor pusat ADB berkedudukan di Manila Philipina memiliki 22 kantor
cabang / perwakilan di beberapa negara Asia dan USA.

NO. 8
Peran Lembaga Keuangan Internasional Terhadap Perekonomian Indonesia
Bank Dunia adalah sebuah lembaga keuangan global yang secara struktural berada di
bawah PBB dan diistilahkan sebagai "specialized agency". Bank Dunia dibentuk tahun 1944
sebagai hasil dari Konferensi Bretton Woods yang berlangsung di AS. Konferensi itu diikuti oleh
delegasi dari 44 negara, namun yang paling berperan dalam negosiasi pembentukan Bank Dunia
adalah AS dan Inggris. Tujuan awal dari dibentuknya Bank Dunia adalah untuk mengatur
keuangan dunia pasca PD II dan membantu negara-negara korban perang untuk membangun
kembali perekonomiannya.
Sejak tahun 1960-an, pemberian pinjaman difokuskan kepada negara-negara non-Eropa untuk
membiayai proyek-proyek yang bisa menghasilkan uang, supaya negara yang bersangkutan bisa
membayar kembali hutangnya, misalnya proyek pembangunan pelabuhan, jalan tol, atau
pembangkit listrik. Era 1968-1980, pinjaman Bank Dunia banyak dikucurkan kepada negaranegara Dunia Ketiga, dengan tujuan ideal untuk mengentaskan kemiskinan di negara-negara
tersebut. Pada era itu, pinjaman negara-negara Dunia Ketiga kepada Bank Dunia meningkat 20%
setiap tahunnya.
NO 9
Dalam status pendirian IMF disebut enam butir tujuan yang ingin dicapai oleh IMF, yaitu

Untuk memajukan kerjasama moneter internasional dengan jalan mendirikan lembaga


(IMF)

Untuk memperluas perdagangan dan investasi dunia

Untuk memajukan stabilitas kurs valuta asing

Untuk mengurangi dan membatasi praktek-praktek pembatasan terhadap pembayaran


internasional

Untuk menyediakan dana yang dapat dipinjamkan dalam bentuk pinjaman jangka pendek
atau jangka menengah yang dibutuhkan guna mempertahankan kurs valuta asing yang
stabil selama neraca pembayaran mengalami deficit yang sifatnya sementara sampai
dapat diatasi dengan jalan menyesuaikan tingginya kurs devisa

Untuk memperpendek dan memperkecil besarnya deficit atau surplus neraca pambayaran

NO. 10

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Perbankan syariah mulai dikenal pada dekade 1960-an dengan nama Mit Ghamr Bank. Bank
tersebut beroperasi sebagai rural-social bank (semacam lembaga keuangan unit desa di
Indonesia) di sepanjang delta sungai Nil. Lembaga ini dibina oleh Prof. Dr. Ahmad Najjar dan
masih berskala kecil di Mesir. Namun institusi tersebut menjadi perintis perkembangan sistem
finansial dan ekonomi Islam.
Saat sidang Menteri Luar Negeri Negara - Negara Organisasi Konferensi Islam di Karachi,
Pakistan, Desember 1970. Mesir mengajukan sebuah proposal untuk mendirikan bank syariah.
Proposal yang disebut studi tentang pendirian Bank Islam Internasional untuk Perdagangan dan
Pembangunan (International Islamic Bank for Trade and Development) dan proposal pendirian
Federasi Bank Islam (Federation of Islamic Banks) dikaji para ahli dari 18 negara Islam.
Pada intinya sidang tersebut mengusulkan bahwa sistem keuangan berdasarkan bunga harus
digantikan dengan sistem kerjasama dengan skema bagi hasil keuntungan maupun kerugiannya.
Setelah melaksanakan sidang beberapa kali akhirnya pada sidang Menteri Keuangan OKI di
Jeddah 1975 menyetujui berdirinya Islamic Development Bank (IDB). Dan semua anggota OKI
menjadi anggota IDB.
Berdirinya IDB mengilhami pendirian bank-bank syariah di negara - negara Islam. Bank-bank
yang termasuk kategori awal dalam pendiriannya adalah 1 :
Faisal Islamic Bank (di Mesir dan Sudan)
Kuwait Finance House
Dubai Islamic Bank
Jordan Islamic Bank for Finance and Investment
Bahrain Islamic Bank
Islamic InternationalBank for Investment and Development (Mesir)

NO. 11 Dampak yang Ditimbulkan dengan adanya Peranan Bank Dunia


terhadap Perekonomian yang ada di Indonesia

Indonesia merupakan negara yang tergabung dalam anggota Bank Dunia dan IMF.
Hingga saat ini walaupun negara Indonesia telah banyak mendapat pinjaman baik itu dari
Bank Dunia maupun IMF yang pinjaman tersebut digunakan untuk menstabilkan
perekonomian di Indonesia yang tidak ada henti-hentinya perekonomian Indonesia tidak
pernah terlepas dari masalah.
Meskipun Bank Dunia dan IMF sampai saat ini masih beroperasi di Indonesia, angka
kemiskinan di Indonesia masih tetap tinggi. Bahkan dengan Indonesia menerima
Pinjaman baik dari Bank Dunia maupun IMF, Indonesia dijerat dengan kerugian hutang
1

a.
b.
c.
d.
e.

yang terus bertambah tinggi. Dalam hal ini Indonesia mengalami kerugian baik dari
bidang ekonomi maupun didalam rana politik.
Adapun kerugian bidang ekonomi yang ditimbulkan akibat dari pinjaman Bank
Dunia dan IMF, yakni meliputi :
Indonesia kehilangan hasil dari pengilangan minyak dan penambangan mineral (karena
diberikan untuk membayar hutang dan karena proses pengilangan dan penambangan itu
dilakukan oleh perusahaan-perusahaan transnational partner Bank Dunia).
Jebakan hutang yang semakin membesar, karena mayoritas hutang diberikan dengan
konsesi pembebasan pajak bagi perusahaan-perusahaan AS dan negara donor lainnya.
Hutang yang diberikan akhirnya kembali dinikmati negara donor karena Indonesia harus
membayar biaya konsultasi kepada para pakar asing, yang sebenarnya bisa dilakukan
oleh para ahli Indonesia sendiri.
Hutang juga dipakai untuk membiayai penelitian-penelitian yang tidak bermanfaat bagi
Indonesia melalui kerjasama-kerjasama dengan lembaga penelitian dan universitasuniversitas.
Bahkan, sebagian hutang dipakai untuk membangun infrastuktur demi kepentingan
perusahaan-perusahaan asing, seperti membangun fasilitas pengeboran di ladang minyak
Caltex atau Exxon Mobil. Pembangunan infrastruktur itu dilakukan bukan di bawah
kontrol pemerintah Indonesia, tetapi langsung dilakukan oleh Caltex dan Exxon.
HUKUM PEMERINTAHAN DAERAH

NO 2.
Tugas Gubernur adalah sebagai berikut :
1. memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan dan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD;
2. memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat;
3. menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang RPJPD dan
rancangan Perda tentang RPJMD kepada DPRD untuk dibahas bersama
DPRD, serta menyusun dan menetapkan RKPD;
4. menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang RPJPD dan
rancangan Perda tentang RPJMD kepada DPRD untuk dibahas bersama
DPRD, serta menyusun dan menetapkan RKPD;
5. mewakili Daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat
menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangundangan;
6. mengusulkan pengangkatan wakil kepala daerah; dan

7. melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan


perundang-undangan.
Berikut kewenangan Kepala Daerah :
1. mengajukan rancangan Perda;
2. menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD;
3. menetapkan Perkada dan keputusan kepala daerah;
4. mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang sangat
dibutuhkan oleh Daerah dan/atau masyarakat;
5. melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
No. 3
UU No. 23 tahun 2014 merupakan makanan pokok bagi praja Institut
Pemerintahan Dalam Negeri yang nantinya akan dijadikan acuan dalam
bertugas di pemerintah daerah. Secara keseluruhan undang-undang tersebut
memiliki kesamaan dengan UU No. 32 tahun 2004 namun ada beberapa
pasal yang mengalami perubahan.
Kemudian ditambahkan, prinsip secara umum atau garis besar UU Nomor 23
tahun 2014 ini merupakan kombinasi UU Nomor 5 tahun 1974 dan UU Nomor
32 tahun 2004. Sehingga fungsi Gubernur bukan hanya sebagai kepala
daerah melainkan juga sebagai kepala wilayah .
Di sisi lain, pada pasal 2 dinyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik
Indonesia ( NKRI ) dibagi atas daerah provinsi, provinsi dibagi atas daerah
kabupaten dan kota, kabupaten/kota dibagi atas kecamatan dan kecamatan
dibagi atas kelurahan dan/atau desa. Jadi, pasal ini menegaskan bahwa
atasan kepala desa/lurah adalah camat, atasan camat adalah
bupati/walikota, dan seterusnya.
karna melaksanakan urusan pemerintahan umum. Bupati dan walikota
melibatkan urusan pemerintahan umum kepada camat, otomatis camat
merupakan kepala wilayah.

No. 6
Tiga Instumen hukum pemda,

A.peraturan daerah: Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (gubernur


atau bupati/wali kota). Peraturan Daerah terdiri atas: Peraturan Daerah Provinsi dan
Peraturan Daerah Kabupaten/Kota

b. peraturan kepala daerah: peraturan gubernur dan/atau peraturan bupati/walikota.


Peraturan kepala daerah, peraturan bersama dan keputusan kepala daerah tertentu
diumumkan dalam berita daerah.
c. keputusan pemerintah daerah:

No. 7
Perbedaan mekanisme pembatalan perda menurut UU No. 22, No. 32, No 23
tentang pemda:
Menurut UU No. 22/1999
(1) Pemerintah dapat membatalkan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala
Daerah yang bertentangan dengan kepentingan umum atau peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi dan/atau peraturan perundangundangan lainnya.
(2) Keputusan pembatalan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah,
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diberitahukan kepada Daerah
yang bersangkutan dengan menyebutkan alasan-alasannya.
(3) Selambat-lambatnya satu minggu setelah keputusan pembatalan
Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah, sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), Peraturan Daerah atau Keputusan Kepala Daerah tersebut
dibatalkan pelaksanaannya.
(4) Daerah yang tidak dapat menerima keputusan pembatalan Peraturan
Daerah dan keputusan Kepala Daerah, sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), dapat mengajukan keberatan kepada Mahkamah Agung setelah
mengajukannya kepada Pemerintah.
Menurut UU No. 32/2004
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
disebutkan bahwa pembatalan Perda Kabupaten/Kota ditetapkan dengan
Peraturan Presiden.

Terkait dengan pembatalan Peraturan Daerah, Pasal 136 ayat (4) Undangundang Nomor 32 Tahun 2004, menentukan bahwa:
Peraturan Daerah dilarang bertentangan dengan kepentingan umum
dan/atau peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.
Pasal 145 ayat (2) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004,
menyebutkan Peraturan Daerah yang bertentangan dengan
kepentingan umum dan/atau peraturan perundang-undangan yang
lebih tinggi dapat dibatalkan oleh Pemerintah.
Pasal 145 ayat (3) ditentukan Keputusan pembatalan Peraturan
Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan
Peraturan Presiden paling lama 60 (enam puluh) hari sejak diterimanya
Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Pasal 145 ayat (4) ditentukan Apabila Provinsi/Kabupaten/Kota tidak
dapat
menerima
keputusan
pembatalan
Peraturan
Daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dengan alasan yang dapat
dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan, Kepala Daerah dapat
mengajukan keberatan kepada Mahkamah Agung.
Pasal 145 ayat (7) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 ditentukan
bahwa Apabila Pemerintah tidak mengeluarkan Peraturan Presiden
untuk membatalkan Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud pada
ayat (3), Peraturan Daerah dimaksud dinyatakan berlaku.
Menurut UU No. 23/2014
Dalam UU N0. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang mencabut
UU Pemerintahan Daerah sebelumnya, disebutkan bahwa kewenangan
Pembatalan Perda Kabupaten/Kota didelegasikan kepada Gubernur sebagai
Wakil Pemerintah Pusat dan pembatalannya ditetapkan dengan Keputusan
Gubernur. Hal ini diatur dalam ketentuan Pasal 251 ayat (2) dan ayat (4) UU
Pemerintahan Daerah yang baru. Selanjutnya dalam Pasal 251 ayat (3) UU
Pemerintahan Daerah diatur pula bahwa apabila Gubernur sebagai wakil
Pemerintah Pusat tidak membatalkan Perda Kabupaten/Kota yang
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih
tinggi,kepentingan umum, dan/atau kesusilaan, Menteri Dalam Negeri
mengambil alih kewenangan membatalkan Perda Kabupaten/Kota.
Ada beberapa konsekuensi yang kemudian muncul terkait pengaturan
tersebut, antara lain :
1. Sejak adanya Keputusan Pembatalan, maka paling lama 7 (tujuh)
Hari setelah keputusan pembatalan diterbitkan, Bupati/Walikota
harus menghentikan pelaksanaan Perda dan selanjutnya DPRD
bersama kepala daerah mencabut Perda dimaksud (Pasal 251 ayat
(5)).

2. Dalam hal penyelenggara Pemerintahan Daerah kabupaten/kota


tidak dapat menerima keputusan pembatalan Perda Kabupaten/Kota
dengan alasan yang dapat dibenarkan oleh ketentuan peraturan
perundang-undangan, Bupati/WaliKota dapat mengajukan keberatan
kepada Menteri paling lambat 14 (empat belas) Hari sejak
keputusan pembatalan Perda Kabupaten/Kota (Pasal 251 ayat (8)).
3. Apabila penyelenggara Pemerintahan Daerah kabupaten/kota masih
memberlakukan Perda yang oleh Gubernur sebagai wakil
Pemerintah Pusat, maka dikenai sanksi administratif dan/atau
sanksi penundaan evaluasi rancangan Perda (Pasal 252 ayat (1)
dan ayat (2)). Sanksi administratif yang dikenakan kepada kepala
Daerah dan anggota DPRD berupa tidak dibayarkan hak-hak
keuangan yang diatur dalam ketentuan peraturan perundangundangan selama 3 (tiga) bulan(Pasal 252 ayat (3)). Sanksi juga
tidak diterapkan pada saat penyelenggara Pemerintahan Daerah
masih mengajukan keberatan kepada kepada Menteri untuk Perda
Kabupaten/Kota (Pasal 252 ayat (4)).
4. Khusus berkenaan sanksi terhadap pemberlakuan Perda Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah, maka dalam hal penyelenggara
Pemerintahan Daerah kabupaten/kota masih memberlakukan Perda
mengenai pajak daerah dan/atau retribusi daerah yang dibatalkan
oleh Menteri atau dibatalkan oleh Gubernur sebagai wakil
Pemerintah Pusat, dikenai sanksi penundaan atau pemotongan DAU
dan/atau DBH bagi Daerah bersangkutan (Pasal 252 ayat (5)).
No. 8
Pemerintahan
Daerah
adalah
penyelenggaraan
urusan
pemerintahan oleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan
rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan
prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara
Kesatuan
Republik
Indonesia sebagaimana
dimaksud
dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pemerintah
Daerah
adalah
kepala
daerah
sebagai
unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.
Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah
otonom
untuk
mengatur
dan
mengurus
sendiri Urusan
Pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai