DISUSUN OLEH :
D131191024
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
Abstrak
Humans produce 225 liters of wastewater every day. Some areas in Indonesia
still dispose of gray water waste directly into waterways into public waters and pollute
the environment. Bacteria in the water will treat gray water waste by breaking down the
organic matter contained in gray water. One of the decomposing bacteria in the water is
aerobic bacteria. Oxygen, which is used by aerobic bacteria in the process of
decomposing waste, can come from various sources. In the sewage treatment system,
oxygen (air) will be supplied in a certain amount to meet the needs of aerobic bacteria in
the process of better decomposition of organic matter. The activity of supplying oxygen
is called aeration, while the device used is called an aerator. Just as aerators in the
aquarium provide oxygen for fish, aerators in sewage treatment provide oxygen for
bacteria. This paper discusses the aeration process in the sewage treatment system and
what aeration is and the information about it. Aeration is a process of adding air /
oxygen to water by bringing water and air into close contact, by spraying water into the
air (water into the air) or by giving air fine bubbles and letting it rise through the water
(air into the air). water). The purpose of the aeration process in the Liquid Waste
Control System is to contact the surface of the liquid as much as possible with the air /
atmosphere. In order for the transfer of a substance / component from one medium to
another, the most important thing is the turbulence between the liquid and the air, so
that there is no stagnant / stationary interface between the liquid and the air which can
cause the transfer rate to stop.
Puji syukur pada Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan untuk
dapat menyelesaikan karya ilmiah tentang aerasi ini sesuai dengan waktu yang
ditentukan. Tanpa adanya berkat dan rahmat Allah SWT tidak mungkin rasanya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Tujuan dari penyusunan karya ilmiah ini adalah sebagai pengganti nilai MID
mata kuliah unit operasi. Dalam karya ilmiah ini saya memaparkan semua hal seputar
aerasi dengan bahan ajar dari pertemuan 1 -7 sebagai referensi dan acuan.
Saya dengan penuh kesadaran, menyadari bahwa karya tulis ini masih sangat
jauh dari kata sempurna. Maka dari itu kritik dn saran sebagai masukan bagi saya
kedepan dalam pembuatan karya ilmiah sangatlah berarti. Akhir kata saya mengucapkan
mohon maaf bila ada kata-kata dalam penyampaian yang kurang berkenan. Sekian dan
terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
II. ISI
II.I AERASI
II.2 KEBUDAYAAN
III. PENUTUP
II.1 KESIMPULAN
II.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Bakteri di perairan akan mengolah limbah grey water ini dengan mengurai bahan
organik yang dikandung grey water. Salah satu bakteri pengurai yang ada di perairan
adalah bakteri aerob, yaitu bakteri yang membutuhkan oksigen untuk keberlangsungan
hidupnya. Bakteri aerob ini akan efektif mengurai bahan organik pada perairan dengan
kandungan oksigen terlarut ± 2 mg/L.
Oksigen yang digunakan oleh bakteri aerob dalam proses peruraian limbah, dapat
berasal dari berbagai sumber. Oksigen terlarut dapat berasal dari udara yang berada di
atas perairan. Namun demikian, pertumbuhan penduduk yang menghasilkan semakin
banyaknya limbah, membuat perairan alami tidak mampu lagi mengurai semua bahan
organik grey water. Sebagai upaya menjaga lingkungan hidup, maka dikembangkan
sistem pengolahan limbah, sebelum dibuang ke saluran air atau badan air.
Dalam sistem pengolahan limbah, oksigen (udara) akan disuplai dalam jumlah
tertentu untuk memenuhi kebutuhan bakteri aerob dalam proses penguraian bahan
organik yang lebih baik. Kegiatan menyuplai oksigen biasa disebut dengan aerasi,
sedangkan perangkat yang digunakan disebut dengan aerator. Seperti halnya aerator di
aquarium yang menyediakan oksigen untuk ikan, aerator di pengolahan limbah bertugas
untuk menyediakan oksigen untuk bakteri. Sebelum membahas prosesnya di dalam
sistem pengolahan limbah, baiknya saya membahas dulu apa itu aerasi serta informasi
seputarnya yang akan di bahas dalam makalah ini.
PEMBAHASAN
II.1 Aerasi
Dalam proses aerasi ini yang perlu dilakukan adalah ketika Air baku diolah dari
inlet sumur dalam yang berada di sekitar kantor PDAM dengan memakai pompa
submersible yang mengalir ke inlet aerator melalui pipa, kemudian air tersebut
disemprotkan melalui pipa utama dengan pipa belah. Pada saat itu air jatuh melalui tray-
tray (nampan) yang berlubang yang bertujuan untuk menambah oksigen dalam air baku
dan mengendapkan besi yang ada dalam air. Setelah itu air yang melewati tray
selanjutnya air turun melalui pipa outlet aerator dan masuk ke dalam bak filter dan
selanjutnya dapat didistribusikan. Sedangkan sumber lain menjelaskan ada 2 macam
cara melakukan aerasi ini, yaitu sebagai berikut:
1. Memasukkan udara ke dalam air limbah, dalam cara ini menggunakan
sebuah benda yaitu Porous atau nozzle yang digunakan untuk
memeasukan udara atau oksigen murni ke dalam air limbah.
2. Memaksa air ke atas untuk berkontak dengan oksigen, Dalam cari ini air
limbah dikontakkan dengan oksigen melalui pemutaran baling–
baling yang kemudian diletakkan pada permukaan air limbah.
Aerasi dengan MBG di katakan lebih efektif karena gelembung berukuran mikro
memiliki keunikan perilaku di dalam air. Volume udara yang dikandungnya sangat
kecil, membuat gelembung dapat bertahan di dalam air untuk waktu yang lama, karena
lambat mengapung hingga permukaan. Kecilnya ukuran gelembung juga membuat luas
permukaan gelembung sebagai perantara larutnya oksigen menjadi lebih luas. Mengapa
bias lebih luas? Coba saja bungkus setiap bola di 2 kotak di bawah dengan kertas,
bandingkan luas kertas yang dibutuhkan untuk membungkus satu bola besar dan bola
kecil-kecil (Gambar 2)!
Terlarutnya oksigen akan lebih efektif dengan ukuran gelembung yang semakin kecil.
Fenomena ini membuat aerasi bakteri aerob pada system pengolahan limbah
menggunakan MBG, bukannya aerator biasa.
II.2 Aerasi pada Sistem Pengendalian Limbah Cair
Sistem aerator air terjun yang umum digunakan adalah : Aerator Spray, Aerator
Cascade, Aerator Multiple-Tray. Pada aerator spray, air dipaksakan masuk melalui
nozzle, seperti pada air mancur. Pada aerator cascade air disebarkan dengan cara
mengalirkan pada lempengan tipis yang disusun seperti tangga atau sekat agar terjadi
turbulensi untuk mencampurkan udara yang terabsorpsi dalam cairan dan agar cairan
terangkat ke permukaan sehingga terjadi kontak dengan udara. Pada Aerator multiple-
tray cairan dialirkan ke bagian atas dari beberapa tahap tray yang berisi butiran medium
seperti arang, batu atau butiran keramik. Air teraerasi saat mengalir melalui medium
yang ada pada tray, dan kemudian cairan jatuh dari tray ke tray.
Pada sistem difusi udara, udara dimasukkan ke dalam cairan yang akan
diaerasi dalam bentuk gelembung-gelembung yang naik melalui cairan tersebut. Ukuran
gelembung bervariasi dari yang besar hingga yang halus, tergantung pada alat aerasi.
Alat aerasi yang umum adalah difuser porous, difuser non-porous dan difuser U-tube.
Aerator mekanik dihasilkan dengan cara memecah permukaan air limbah secara
mekanik. Dengan timbulnya interface cairan-udara yang besar, maka terjadi
perpindahan oksigen dari atmosfir ke dalam air.
Pada sistem ini digunakan turbin sistem hybrid yang melibatkan impeler
dan sumber udara. Udara yang keluar dari bagian bawah impeler, dipecah menjadi
gelembung yang halus dan merembes ke seluruh tangki akibat gerakan pompa pada
impeler. Pada pengolahan air limbah, proses aerasi diterapkan untuk menghilangkan
senyawa organik dan non-organik yang volatile, memberikan oksigen untuk proses
biologi, dan untuk meningkatkan kandungan oksigen pada air yang telah diolah.
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
III.2 Saran
Nugro Rahardjo. Teknologi Pengelolaan Limbah Cair dengan Proses Fisika. Available From:
URL:http://www.kelair.bppt.go.id/Publikasi
https://id.wikipedia.org/wiki/Aerasi#:~:text=Aerasi%20adalah%20suatu%20proses
%20penambahan,(udara%20ke%20dalam%20air).
https://wastewater.wg.ugm.ac.id/2019/09/04/teknologi-aerasi-untuk-pengolahan-
limbah/