Anda di halaman 1dari 3

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pengembangan kewirausahaan nasional berkaitan erat dengan keberadaan sektor Usaha


Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). UMKM merupakan penggerak utama kegiatan ekonomi
riil yang secara makro memiliki kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan
penyerapan tenaga kerja. Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) telah sejak dua
dekade yang lalu disepakati sebagai paradigma pembangunan pertanian di Indonesia. Salah satu
pendekatan yang digunakan untuk mewujudkan paradigma baru tersebut adalah agribisnis
(agribusiness). Melalui pertanian berkelanjutan dan pendekatan agribisnis, pengembangan aspek
sosial, khususnya sumberdaya manusia petani, cukup mendapat perhatian. Berbagai upaya untuk
meningkatkan pendapatan, kapasitas, kemandirian, kelembagaan dan kesejahteraan petani
dikembangkan melalui kemitraan, pelatihan, magang, penyuluhan, sekolah lapang,
pendampingan, pemberdayaan dan lainnya. Tabel 1 menunjukkan perkembangan UMKM dan usaha
besar di Indonesia dari tahun ke tahun yang mengindikasikan terjadinya peningkatan pada indikator
jumlah unit usaha dan jumlah tenaga kerja.

Tabel 1 Perkembangan data usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) dan usaha besar RI tahun 2015-
2019

Indikator 2015 2016 2017 2018 2019


Unit Usaha (unit)
a. UMKM 59.262.772 61.651.177 62.928.077 64.199.606 65.465.497
b. Usaha 4.987 5.370 5.460 5.550 5.637
Besar
Tenaga Kerja
(Orang)
a. UMKM 123.229.387 112.828.610 116.673.41 116.978.631 119.562.843
6
b. Usaha 4.194.051 3.444.746 3.586.769 3.619.507 3.805.829
Besar
Sumber : Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah yang diolah dari Badan Pusat
Statistik (BPS)
Listiana dalam Fatchiya, A., & Tjitropranoto, P (2021) Penguatan kapasitas agribisnis
kapasitas kewirausahaan sangat penting dalam upaya meningkatkan mutu dan nilai tambah).
Kapasitas agribisnis dipengaruhi oleh karakteristik petani dan model usahataninya namun
kapasitas petani masih rendah pada aspek-aspek budidaya, manajerial dan peningkatan usaha.
Untuk meningkatkan mutu dan nilai tambah suatu usaha perlu upaya yang dilakukan dengan cara
menganalisis nilai kepribadian kewirausahaan yang ada dalam diri pelaku usaha. Analisis
kepribadian kewirausahaan adalah suatu instrumen untuk mngetahui kepribadian seseorang
dalam aspek-aspek kewirausahaan yang terdiri dari mencari kesempatan, kegigihan,
tanggungjawab pada tugas, kualitas kerja, menanggung risiko, penetapan tujuan, mencari
informasi, rencana yang sistematik, kerjasama dan persuasi serta percaya diri.

Tujuan

Tujuan praktikum ini yaitu sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi tingkat kewirausahaan pertanian di Indonesia


2. Menganalisis kepribadian petani berdasarkan aspek-aspek kewirausahaan

Manfaat
Manfaat praktikum ini yaitu sebagai berikut :
1. Mengetahui tingkat kewirausahaan pertanian di Indonesia
2. Mengetahui nilai kepribadian kewirausahaan petani berdasarkan aspek-aspek
kewirausahaan
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2015-2019

Fatchiya, A., & Tjitropranoto, P. 2021. Kapasitas Kewirausahaan dan Agribisnis Kopi Rakyat
Menuju Kemandirian Petani di Jawa Timur (Doctoral dissertation, IPB
University).

Anda mungkin juga menyukai