Anda di halaman 1dari 4

I.

4 PERHITUNGAN KEHILANGAN TEKANAN DAN TINGGI ROOF


TANK

Pada gedung perkantoran berlantai empat yang direncanakan sistem


plambingnya, dipilih head loss yang paling besar, yaitu head loss di titik kritis
untuk menentukan roof tank. Penentuan ketiggian atap ini didasarkan atas
kemampuan tangki atap untuk memberikan suplai air pada alat plambing di
titik terjauh dengan sistem tekan yang diharapkan.

Perbandingan panjang pipa utama roof tank pada setiap tipe adalah sebagai
berikut:

1. Tipe B : 16 cm
2. Tipe D : 71 m

Dari perbandingan panjang pipa tersebut dapat diketahui bahwa yang


terpanjang adalah pipa yang terletak pada ruang saniter tipe D sehingga
Headloss dapat dihitung dengan menggunakan rumus kehilangan tinggi energi
menurut Hazen-Williams yaitu :

1,85
Q
Hf=
[
0,00155 x c x D2,63 ] xL

Dimana:
Q = debit (L/detik)
D = diameter pipa (cm)
c = konstanta pipa baja karbon (100)
L = l + l’ = panjang pipa utama dan cabang (m)
Gedung perkantoran ini memiliki 1 tipe ruang saniter, yaitu ruang saniter
tipe D. Dari ruang saniter yang ada, dipilih ruang saniter tipe D untuk mencari
kehilangan tekanannya (headloss), karena letaknya yang paling jauh dari roof
tank.

Contoh perhitungan:
Pada lantai dan ruang saniter tipe D sistem 1 daerah b – a4, diketahui:
D = 40 mm → A = 1/4 π D2
A = 0,25 x 3,14 x (0,04)2
= 0,0001256 m2
V = 0,6 m/s
Q = A x V = 0,003317 x 0,6

= 0,000745 m3/detik

= 0,745 L/detik

L = 2,6 m

1,85
Q
Hf=
[ 0,00155 x c x D2,63 ] xL

1,85
1,857
Hf=
[ 0,00155 x 100 x 4 2,63 ] x 6,35

H f =¿0,05704892m
Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini

Dari tabel perhitungan headloss diatas, dapat diketahui apakah ketinggian


roof tank telah memenuhi syarat untuk mengalirkan air sampai ke titik kritis.
Tekanan standar untuk alat plambing tertinggi adalah water closet yaitu 3
meter dan tinggi water closet dari lantai kamar mandi adalah 1,1 meter.
Sehingga Hf total yang diperlukan adalah:

Hf total = ∑ Hf terbesar + Hf sisa tekan + H alat plambing

Hf total = 5,669+ 3 + 1,1

Hf total = 9,669meter

H statis yang tersedia = h gedung lantai teratas + h menara roof tank

H statis yang tersedia = 3,5 + 6,5 meter

H statis yang tersedia = 10 meter

Supaya air dapat mengalir:

Hf total ≤ Hstatis yang tersedia

Sedangkan melalui perhitungan kehilangan tekanan yang telah dilakukan


didapatkan:

Hf total ≤ Hstatis yang tersedia

9,669meter ≤ 10 meter

Hal ini telah memenuhi syarat sehingga asumsi tinggi roof tank tidak perlu
diubah atau ditambahkan ketinggiannya.
I.5 PERHITUNGAN DIMENSI PIPA AIR BERSIH DARI GROUND
RESERVOIR KE ROOF TANK

Untuk menghitung dimensi pipa dari ground reservoir menuju roof tank
menggunkan Qm-maks dan vasumsi. Berikut cara perhitungannya:

 Qm-maks = 0,475 m3/menit = 0,0079 m3/detik


 V = 1 m/detik
1
Q=VxA=Vx [ 4 ]
x π x D 2 ; Q = 0,0079 m3/detik

1 /2 1 /2
4 xQ 4 x 0,0079
D= [ ] [
πx1
=
πx1 ] = 0,10031 m = 100,31 mm

4 xQ 4 x 0,0079
V= 2 = 2 =1,0001 m/s
π xD π x (0,10031)
Maka, didapatkan diameter pipa dari ground reservoir ke roof tank adalah
100,31 m. Karena diameter pipa tidak ada dipasaran (100 – 200 mm), maka
diambil diameter pipa sebesar 100 mm.
Q
Dengan Vcheck =
A
0,0079
Dengan Vcheck = 1
x 3,14 x (0,150)2
4
Dengan Vcheck = 0,44 m/detik
Dengan dihitungnya Vcheck dan besarnya masih diantara 0,3 – 2,5 m/detik, maka
besarnya Vcheck masih memenuhi syarat. Sehingga besarnya diameter pipa dari
ground reservoir ke roof tank adalah sebesar 150 mm.

Anda mungkin juga menyukai