Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KELOMPOK

WHOLE OF GOVERNMENT

Disusun oleh : Kelompok I


1. Susanty Kartika Dewi, A.Md.Farm (Ketua)
2. Isnaini Asaroh, A.Md. Keb
3. Fitriana Kurnianingsih, A.Md. Kes
4. Windarayu Widri Arti, AMd.Keb
5. Afrillia Rahmayani, Amd.Kes

1. Carilah kasus / kejadian dari berita (sebutkan sumbernya) tentang pencemaran


sungai!
Kasus yang telah kami dapatkan adalah tentang pencemaran air sungai Cibeet di Karawang
yang diduga tercemar oleh limbah cair yang mengandung mikroplastik. Untuk berita
selengkapnya dapat disimak di bawah ini
Sumber : https://regional.kompas.com/read/2021/04/30/175207678/limbah-cair-di-
sungai-cibeet-karawang-diduga-mengandung-mikroplastik

2. Analisa faktor-faktor penyebab terjadinya pencemaran tersebut!


Di Era Globalisasi membuat manusia semakin tidak sadar bahwa kemajuan teknologi
membawa perubahan-perubahan terhadap lingkungan hidup. Tumbuh kembangnya
perindustrian ini memberikan dampak positif terhadap manusia dalam memenuhi
kebutuhan vital hidup. Akan tetapi seiring berkembangnya pembangunan sector indutri,
manusia juga tidak sadar akan bahaya pencemaran terhadap lingkungan yang dihasilkan
dari perindustrian tersebut. Pencemaran yang kini dirasakan bersamaan erat dengan
teknologi mekanisme, industrialisasi dan pola hidup yang mewah dan konsumtif.
Sadar atau tidak sadar bahwa manusia tinggal dikelilingi oleh senyawa kimia yang
konon paling banyak berasal dari industri. Penggunaan bahan-bahan kimia tersebutlah yang
mengakibatkan tingginya jumlah peningkatan limbah kimia yang menyusup jika
pengelolaannya dilakukan dengan tidak benar. Merosotnya perkembangan lingkungan
hidup di Indonesia juga seakan menandakan bahwa tidak adanya keseimbangan penegakan
hukum yang memadai, meskipun berbagai peraturan telah dibentuk dimulai dari Undang-
Undang Dasar yang menjamin hak atas lingkungan.
Hukum lingkungan tidak hanya mengatur tentang pemanfaatan, tetapi juga mengatur
bagaimana mempertahankan keberadaannya supaya senantiasa berkelanjutan dengan
kondisi yang baik, mencegah terjadinya pencemaran lingkungan yang dapat berakibat
terhadap kerusakan, serta sebagai sarana penindakan hukum bagi perbuatan-perbuatan
yang merusak atau mencemari lingkungan hidup serta sumber daya alam didalamnya.
Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) menemukan bahwa
limbah cair Pindo Deli 3 di Sungai Cibeet, Karawang, Jawa Barat mengandung
mikroplastik. Hal tersebut dapat mencemari lingkungan sekitar dan dapat berdampak ke
manusia yang menggunakan air sekitar sungai tersebut. Ada beberapa hal yang dapat
menjadi faktor penyebab terjadinya pencemaran tersebut diantaranya sebagai berikut :
a. Faktor pertama adalah tingkat efisiensi proses produksi yang digunakan.
Tidak ada satupun teknologi proses produksi di dunia ini yang memiliki efisiensi 100%.
Secara teoritis, semakin banyak tahapan-tahapan proses yang terjadi di dalamnya, maka
tingkat efisiensinya akan semakin kecil. Jadi pasti akan selalu ada bahan baku yang
tidak dapat dikonversi atau diubah menjadi produk.
b. Faktor yang kedua adalah kemurnian bahan baku yang digunakan.
Tidak ada bahan baku yang memiliki kemurnian atau purity yang absolut atau 100%
murni. Akan selalu ada bahan lain di dalamnya dan bahan-bahan tersebut tidak akan
dapat diubah menjadi produk.
c. Faktor ketiga adalah sisa bahan baku atau produk yang tertinggal di dalam peralatan,
tumpahan dan bekas kemasan.
d. Faktor keempat adalah standar kondisi operasi proses produksi (suhu, tekanan, rasio
bahan baku dan lain-lain) yang tidak terpenuhi.
Akibatnya, bisa jadi produk tidak dapat terbentuk sama sekali atau tingkat konversinya
sangat kecil. Faktor keempat adalah adanya gangguan operasional, misalnya suplai
listrik terhenti. Akibatnya, proses produksi terpaksa dihentikan. Dan pabrik harus
kembali dihidupkan atau di start-up. Selama proses start-up, maka akan banyak bahan
baku yang akan terbuang menjadi limbah.
e. Faktor kelima adalah kurangnya pengawasan internal (industri) atau external (DLHK/
dinas terkait lainnya).
Pada kasus tersebut ditemukan saluran pembuangan Pindo Deli 3 yang bocor dan
mengeluarkan cairan berwarna hitam, sehingga menimbulkan pencemaran di sungai
yang akan berdampak pada lingkungan dan manusia sekitar. Maka dari itu, untuk
industry ataupun dinas terkait diharapkan untuk meningkatkan pengawasan
perindustrian terutama pada proses produksinya.

3. Dengan berpedoman pada prinsip WoG, bagaimana masalah penecemaran sungai


tersebut dapat diatasi, pihak mana saja yang terlibat/ terkait dan bagaimana peran
masing-masing.
Dengan berpedoman pada prinsip WoG, bagaimana masalah pencemaran sungai
tersebut dapat diatasi, pihak mana saja yang terlibat / terkait dan bagaimana peran masing-
masing.
Pencermaran sungai dapat diatasi dengan para pihak yang terlibat saling berkoordinasi.
Pihak Ecological Observation and wetland conservation (Ecoton) sebagai pihak konservasi
yang menemukan limbah di Sungai Cibeet Karawang mengandung mikroplastik mencapai
210 partikel per 100 liter, memberitahukan hasil temuannya kepada Pemerintah Khususnya
Dinas Lingkungan Hidup Karawang. DLH Karawang melakukan koordinasi dengan Pindo
Deli 3 sebagai perusahaan yang melakukan pembuangan limbah di sungai dengan
memberitahukan hasil temuan yang telah dilakukan oleh Ecoton terhadap limbah
pembuangannya. Sebagai pihak yang melakukan pembuangan limbah di sungai hendaknya
Pindo Deli 3 menerima informasi yang disampingkan dengan tidak mengedepankan ego.
Kerjasama perlu dilakukan untuk mengurangi dampak dari limbah yang akan
merugikan msyarakat, selain itu limbah juga akan terbawa kembali kedalam produksi yang
juga akan merugikan perusahaan. Temuan lain yang ditemukan adalah kebocoran pipa yang
menandakan rendahnya pengawasan. Kerjasama perlu dilakukan anatara DLH dengan
Ecoton dengan menambahkan parameter limbah selain itu peningkatan pengawasan dari
pihak DLH juga ditingkatkan, agar polutan tidak meningkat dan mematikan biota yang ada
di sungai. DLH sebagai pihak yang mepunyai wewenang untuk mengajukan. Pemkab
Karawang sebagai pihak yang memiliki wewenang untuk menentukan kebijakan bertindak
tegas dengan memberikan sanksi adminitrasif berupa penutupan sementara, sampai
perusahaan memperbaiki saluran pembuangnya. Jika hal ini terjadi berulang-ulang,
kebijakan yang dapat diambil dengan penegakan hukum secara tegas. Masyarakat sebagai
pihak yang akan terdampak juga dapat melakukan pengawasan terhadap limbah yang
dibuang oleh Pindo Deli 3 dan melaporkan temuan.
Pihak yang terlibat atau terkait :
1. Ecological Observation and Wetlands Conservation atau pihak konservasi
2. Perusahaan Sinarmas : Perusahaan penghasil limbah
3. Pemerintah Kabupaten Karawang
4. Pemerintah Dinas Lingkunan Hidup
5. Lingkungan kehidupan biota di sungai
6. Masyarakat atau konsumen

Anda mungkin juga menyukai