NIM : 2213081007
Prodi : S1 KIMIA
Keahlian di bidang industri kimia akan bermanfaat mendapatkan solusi-solusi pengolahan dan
daur ulang air buangan dan pemenuhan konsumsi air 24 jam/hari dan 7 hari/minggu yang
berkelanjutan yang merupakan solusi yang layak secara ekonomi. Hal ini bisa berdampak bagi
masyarakat sekitar dalam menyuplai kebutuhan air yang bersih untuk masyarakat. Jika
masyarakat mendapatkan air bersih yang layak diminum serta digunakan untuk kebutuhan sehari-
hari maka kimia hijau sangat berdampak dalam menjaga keberlangsungan hidup manusia. Sungai
Ciliwung memiliki 2 (dua) peruntukan air sungai yaitu peruntukan air baku air minum (golongan B)
dan peruntukan pertanian dan usaha perkotaan (golongan D). Parameter yang akan dibahas di sini
adalah parameter kunci yang dapat mempengaruhi kualitas air sungai yang meliputi parameter
fosfat, Senyawa Aktif Biru Metilen (detergen), Zat Organik,Biochemical Oxygen Demand (BOD),
Chemical Oxygen Demand (COD) danDissolved Oxygen (DO). Salah satu parameter kunci dalam
analisa kualitas kimia air sungai ini adalah kandungan Phospat. Kandungan fofat dalam air
disebabkan oleh buangan limbah industri dan kandungan detergen. Konsentrasi fosfat yang tinggi
menyebabkan terjadinya eutrofikasi yang bermula dari pertumbuhan luar biasa tumbuhan alga
dan enceng gondok. Eutrofikasi secara fisik terlihat dari kondisi air yang berwarna hijau akibat
tumbuhan alga didalamnya.
Industri kimia dapat menawarkan solusi yang kredibel untuk masalah pengolahan limbah.
Adapun teknologi dalam kimia hijau dalam mengolah hasil dari limbah pabrik, Teknologi ini
adalah, pertama disebut sebagai teknologi reaktor “fermentasi kontinyu” untuk sampah organik
karena lebih ramah lingkungan (green), zero waste, sebab tidak ada proses pembakaran secara
langsung. Gas metana yang dihasilkan dapat langsung digunakan sebagai bahan bakar “methane
engine” untuk menghasilkan listrik atau gas untuk memasak di dapur. Teknologi ini juga akan
menghasilkan pupuk kompos berkualitas tinggi dan ini bisa berdampak baik bagi masyarakat
sebab masyarakat terbantu karena adanya teknologi ini dapat menghasilkan pupuk kompos yang
berkualitas tinggi dapat dihasilkan dihasilkan dari sampah limbah pabrik serta teknologi ini sangat
berkaitan untuk mencegah lingkungan menjadi tercemar dari limbah pabrik dan juga bisa
menghasilkan bahan bakar yang dihasilkan oleh gas methana.
Teknologi yang kedua adalah teknologi gasifikasi yang mampu mengolah jenis sampah
anorganik, seperti teknologi pirolysis. Jadi pasangan teknologi fermentasi kontinyu dan teknologi
pirolysis adalah “pasangan” teknologi yang sangat tepat untuk diterapkan di kota besar/modern
karena sifatnya yang saling mengisi, sehingga keduanya akan dapat memenuhi harapan sebagai
teknologi “Green and Zero Waste, teknologi ini dapat dimanfaatkan dalam mengurangi sampah
yang terdapat dalam lingkungan hal ini juga berefek bagi lingkungan sehingga dapat
menyebabkan lingkungan yang terhindar dari sampah anorganik. Untuk pengelolaan limbah padat
juga dapat diterapkan pemisahan limbah (waste segregation), yaitu dengan penyediaan empat
kantong pembuangan sampah untuk jenis limbah organik, kaca atau keramik, kertas dan plastik
yang akan mempermudah pengumpul limbah untuk mentransfer sampah ke tempat daur ulang.
Dalam hal ini berarti kimia sangat berpengaruh terhadap kesehatan lingkungan dimasa depan,
serta kimia dapat menjadi media pembelajaran untuk menjadikan lingkungan yang lebih baik lagi.