Anda di halaman 1dari 13

A.

Topik
Kesehatan Lingkungan

B. Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami masalah kesehatan lingkungan hidup yang terjadi di
kawasan tempat pembuangan akhir sampah Kota palangka raya, serta mencari upaya
pemecahannya dengan prinsip pembangunan yang berkelanjutan.

C. Teori Dasar
Lingkungan hidup adalah segala sesuatu (benda, keadaan, situasi) yang ada di sekeliling
makhluk hidup dan berpengaruh terhadap kehidupan (sifat, pertumbuhan, persebaran)
makhluk hidup yang bersangkutan.
Berikut ini pengertian lingkungan hidup menurut para ahli yaitu :
Prof dr. Ir. Otto soemarwoto (1995), menyatakan bahwa Lingkungan hidup adalah jumlah
semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi
kehidupan kita.
Undang -Undang Rl Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup, pada Bab 1 tentang ketentuan umum pada pasal 1 No 1
menyatakan bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya.
Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982 menyatakan
pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi,
dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh
kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi
lagi sesuai dengan peruntukannya.
Pencemaran lingkungan salah satunya yaitu pencemaran tanah, dimana pencemaran tanah
di sebabkan oleh sampah. Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah
berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses
alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak. Sampah juga
merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktifitas manusia
maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis.
Berdasarkan sifatnya, sampah dapat digolongkan sebagai berikut :
a. Sampah Organik
Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil
dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini
dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar
merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa
tepung, sayuran, kulit buah, dan daun.

b. Sampah Anorganik
Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi,
atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan
aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam,
sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis
ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.
Permasalahan sampah dapat berkaitan dengan nilai kerukunan, atau sebaliknya justru
dapat menambah kerukunan. Orang yang sering membuang sampah di sekitar tempat
tinggalnya dan mencemari lingkungan dapat menimbulkan ketidaksenangan tetangganya. Hal
yang demikian ini dapat menimbulkan keretakan hubungan antara tetangga. Kondisi yang
demikian perlu di ubah agar terjadi hal yang sebaliknya, yakni dapat semakin meningkatkan
kerukunan. Dengan demikian, agar tidak terjadi perselisihan antara masyarakat satu dengan
yang lainnya, sampah seharusnya di buang pada tempatnya, maka dari pada itu, pemerintah
sudah menyediakan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sampah. Dimana masyarakat sekitar
harus membuang sampah di TPA sampah tersebut agar sampah-sampah tidak berserakan
dimana-mana.
Masyarakat tanjung keramat sudah terbiasa membuang sampah di laut, tanpa memikirkan
dampak sampah tersebut. Sampah yang di buang kelaut dapat mencemari air laut.
Pencemaran laut merupakan suatu peristiwa masuknya material pencemar seperti partikel
kimia, limbah industri, limbah pertanian dan perumahan, ke dalam laut, yang bisa merusak
lingkungan laut. Material berbahaya tersebut memiliki dampak yang bermacam-macam
dalam perairan. Ada yang berdampak langsung, maupun tidak langsung. Untuk mencegah
pencemaran laut tersebut, masyarakat seharusnya membuang sampah pada tempatnya, dan di
tampung di TPA sampah.
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) merupakan tempat dimana sampah mencapai tahap
terakhir dalam pengelolaannya sejak mulai timbul di sumber, pengumpulan,
pemindahan/pengangkutan, pengolahan dan pembuangan.TPA merupakan tempat dimana
sampah diisolasi secara aman agar tidak menimbulkan gangguan terhadap lingkungan
sekitarnya. Karenanya diperlukan penyediaan fasilitas dan perlakuan yang benar agar
keamanan tersebut dapat dicapai dengan baik. Selama ini masih banyak persepsi keliru
tentang TPA yang lebih sering dianggap hanya merupakan tempat pembuangan sampah. Hal
ini menyebabkan banyak Pemerintah Daerah masih merasa saying untuk mengalokasikan
pendanaan bagi penyediaan fasilitas di TPA yang dirasakan kurang prioritas disbanding
dengan pembangunan sektor lainnya.

D. Lokasi
Tempat kami melakukan observasi yaitu Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah
Kilometer 14, pada hari Jumat ,08 Mei 2015 pukul 13.00 wib di Tjilik Riwut KM 14,
Kecamatan palangaka, Kota palangka Raya.
E. Prosedur
Adapun prosedur yang dilakukan untuk pengambilan data dilakukan dengan berbagai cara
sebagai berikut :
a. Teknik observasi (pengamatan) : teknik diakukan untuk mendapatkan deskripsi secara
umum mengenai keadaan atau kondisilokasi pengamatan
b. Teknik interview (wawancara) : untuk mendapatkan data primer maka menggunakan
teknik wawancara semi-terstruktur (semi structured interview) yaitu wawancara yang
pelaksanaannya lebih bebas dan menggunakan pertanyaan-pertanyaan terbuka yang
dilakukan secara porpusive dengan disenarasumber atau responden yang dalam hal ini adalah
masyarakat disekitar kawasan.
Kami melakukan observasi hari selasa, tanggal 08 Mei 2015 pukul 13.00 wib bertempat
di Tjilk Riwut KM 14, dengan menaiki motor untuk melakukan wawancara tentang Tempat
Pembuangan Akhir Sampah. Sesampainya diTjilk Riwut KM 14, kami belum pergi pada
lokasi TPA sampah , tetapi terlebih dahulu kami melakukan wawancara dengan masyarakat
sekitar TPA sampah yang ada didaerah tersebut. Sebelum melakukan wawancara kami
sekelompok dengan jumlah 6 orang dibentuk kembali kelompok yang setiap kelompok
beranggota 3 orang. Setelah membagi kelompok saya dengan 2 orang teman mulai
melakukan wawancara dengan masyarakat sekitar TPA sampah di lingkungan 1, 2, dan 3.
Dengan berpatokan 3 responden setiap orang. Kemudian kami pun mendatangi rumah
masyarakat untuk melakukan wawancara tentang TPA sampah yang ada di lingkungannya
dan masyarakat pun menerima saya dan teman-teman dengan baik. Sebelum melakukan
wawancara tentang TPA sampah terlebih dahulu kami menanyakan nama, umur dan
pekerjaan. Setelah itu kami mulai melakukan wawancara barupa pertanyaan yang sesuai
dengan instrument pengamata lapangan yang di berikan oleh dosen kami. Dan kami pun
mulai mengajukan pertanyaan kepada setiap masyarakat yang ada di sekitar TPA sampah
tersebut dan masyarakat juga menjawab pertanyaan kami sesuai dengan apa yang di alami
oleh masyarakat tersebut. Disamping kami melakukan wawancara kami juga mengambil
gambar sebagai dokumentasi, bahwa kami memang benar-benar melakukan wawancara
dengan masyarakat sekitar TPA sampah di desa tanjung keramat. Selesai melakukan
wawancara kami berkumpul di tempat semula, dan kami bercerita , berfoto. sebelum pergi
kami berpamitan dengan masyarakat yang ada di sekitar TPA sampah di Tjilk Riwut KM 14,
setelah berpamitan kami menaiki motor. Kemudian kami pergi di lokasi Tempat Pembuangan
Akhir sampah lama, dan kami mengambil gambar sebagai dokumentasi laporan observasi.
Kami tidak pergi di Tempat Pembuangan Akhir Sampah baru karena jalan tidak
memungkinkan. Setelah itu kami naik Motor untuk kembali kerumah masing-masing.
F. Hasil pengamatan dan wawancara berupa data dan deskripsi lokasi
a. Hasil pengamatan dan wawancara berupa data
Kami melakukan pengamatan di Tempat Pembuangan Akhir sampah di desa tanjung
keramat, Kota Gorontalo. Identitas responden sebagai berikut :
Identitas responden sebagai berikut:
1. Nama : Tino Mohamad
Umur : 48 Tahun
Pekerjaan : Pemulung
Hasil wawancara :
Masalah lingkungan yang dihadapi masyarakat setempat?
Jawab:
Warga terkena gatal-gatal, BAB, dan diare. Banyak lalat dan bau busuk.
Faktor-faktor penyebab timbulnya masalah tersebut?
Jawab:
TPA Sampah lama sangat berdampak buruk bagi warga.
Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya
masalah tersebut?
Jawab:
Merasa tidak nyaman karena banyak lalat. Ketika ada tamu yang datang kerumah, saya saring
merasa tidak nyaman karena bau busuk. Tahun berapa TPA Sampah berpengaruh bagi
warga.
Jawab:
Dulu tahun 2005 TPA sangat berdampak buruk bagi warga.
Apa tanggapan warga tentang TPA Sampah?
Jawab:
Tahun 2006 warga meminta pemerintah kota untuk memindahkan TPA dengan mengadakan
demo. Warga membakar lokasi TPA.
Kapan TPA Sampah dipindahkan?
Jawab:
Tahun 2010 TPA di pindahkan.

2. Nama : Ikbal
Umur : 26 Tahun
Pekerjaan : Staf honorer puskesmas
Hasil wawancara :
Masalah lingkungan yang dihadapi masyarakat setempat?
Jawab:
Warga sering terkena disentri, DBD, karena banyak nyamuk.
Faktor-faktor penyebab timbulnya masalah tersebut?
Jawab:
Ketika TPA belum dipindahkan
Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya
masalah tersebut?
Jawab:
Pada waktu TPA belum dipindahkan banyak warga yang terkena penyakit itu. Banyak pasien
yang berkunjung ke puskesmas.
Apa yang dilakukan warga agar TPA Sampah tidak berpengaruh lagi?
Jawab:
Warga mengadakan demo dengan menutup lokasi TPA Sampah dan memblokir jalan untuk
mobil-mobil pengangkut sampah. Pak Usan Bagou, dosen STIMIK yang merupakan salah
satu yang mendukung pemindahan TPA Sampah, beliau yang mengusulkan ke Walikota
untuk memindahkan TPA Sampah pada tahun 2008.
4. Nama : Risna Rauf
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga (IRT)
Hasil wawancara :
Masalah masalah lingkungan yang di hadapi masyarakat setempat ?
Jawab:
Menurut ibu Risna, lingkungan tempat dia tinggal yaitu di kelurahan tanjung kramat sangat
bermasalah apalagi ketika musim hujan.
Faktor faktor penyebab timbulnya masalah tersebut ?
Jawab:
Adapun faktor penyebab masalah lingkungan tempat ibu Risna tinggal yaitu adanya tempat
pembuangan akhir sampah kota (TPA) di kelurahan tempat ibu Risna tinggal.
Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya
masalah tersebut ?
Jawab:
TPA di kelurahan tanjung kramat sangat mengganggu kelangsungan hidup masyarakat yang
tinggal di kelurahan tanjung kramat terutama sangat berdampak buruk bagi kesehatan ibu
risna dan keluarganya. Karena sampah di TPA sangat menggangu pernafasan sehingga ibu
risna sering mengalami penyakit Asma.

5. Nama : Kartin Usman


Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga (IRT)
Hasil wawancara :
Masalah masalah lingkungan yang di hadapi masyarakat setempat ?
Jawab:
Lingkungan tempat ibu Kartin tinggal sangat bermasalah terutama keadaan lingkungannya
tidak sehat.
Faktor faktor penyebab terjadinya masalah lingkungan tersebut ?
Jawab:
Faktor penyebab terjadinya lingkungan ibu Kartin tinggal tidak sehat yakni lokasinya sangat
dekat dengan tempat pembuangan akhir sampah (TPA).
Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadi
masalah tersebut ?
Jawab:
Karena tempat ibu Kartin dan keluarganya tinggal sangat dekat dengan TPA maka
berdampak buruk bagi mereka sekeluarga, anaknya sering menderita gatal gatal, di
sebabkan karena sampah sampah yang ada di TPA.
16. Nama : Rosmiaty Mustapa
Umur : 42 tahun
Pekerjaan : IRT
Hasil wawancara :
Masalah lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat setempat?
Jawab:
Menurut ibu rosmiaty, masalah lingkungan yang dihadapi oleh masyarakat yang ada di desa
tanjung keramat, dimana pada musim hujan biasanya banyak lalat dan nyamuk yang
bertebaran dimana-mana.
Factor- factor penyebab timbulnya masyarakat tersebut?
Jawab:
Menurut ibu rosmiaty, factor penyebab timbulnya dilingkungan masyarakat yang ada di desa
tanjung keramat, yaitu sebagian besar masyarakat yang ada di desa itu, mengalami gangguan
kesehatan. Smua itu, di pengaruhi oleh sampah. Karena, TPA sangat jauh dengan pemukiman
masyarakat.
Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya
masalah tersebut?
Jawab:
Merurut ibu rosmiaty, dampak bagi kelangsungan masyarakat yang ada di desa tanjung
keramat, berdampak sekali dikarenakan, dengan adanya sampah yang berserakan, tetapi di
lingkungan ibu rosmiaty, sampah tersebut dibuang dan langsung di bakar. Karena, jarak TPA
dari rumah ibu rosmiaty sangat jauh.

17. Nama : Meylan


Umur : 26 tahun
Pekerjaan : IRT
Hasil wawancara :
Masalah lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat setempat?
Jawab:
Menurut ibu meylan, masalah lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat desa tanjung
keramat, yaitu akibat dari sampah mereka mengalami, penyakit. diantaranya, gatal-gatal,
tetapi penyakit itu, timbul pada musimnya. Misalnya, pada musim angin timur, dimana
banyak lalat yang berterbangan dimana-mana dan itu sangat berpengaruh pada masyarakat
yang ada di desa tanjung keramat.
Factor- factor penyebab timbulnya masyarakat tersebut?
Jawab:
Menurut ibu meylan, factor timbulnya penyebab pada masyarakat yang ada di desa tanjung
keramat, akibat dari sampah, tetapi di lingkungan tempat ibu meylan tinggal, tidak terlalu
berpengaruh, karena jarak antara TPA dengan ibu meylan sangat jauh.
Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya
masalah tersebut?
Jawab:
Menurut ibu meylan, sampah tidak terlalu berpengaruh pada masyarakat yang ada di desa
tanjung keramat khususnya yang ada di lingkungan sekitar ibu meylan. Dampaknya tidak
terlalu besar, hanya saja terjadi di musim angin, misalnya, pada musim angin timur, banyak
lalat yang berterbangan di sekitar lingkungan masyarakat tersebut.
b. Deskripsi lokasi
Tjilk Riwut KM 14 adalah tempat kami melakukan observasi, dimana kami melakukan
observasi pada hari Jumat, 08 mei 20015. Tjilk Riwut KM 14 ini, terletak, di kecamatan
palangka,palangka raya. Kami mengambil Tempat ini untuk melakukan observasi , kerna
Tempat ini sangat dekat dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Tempat ini
terletak di pesisir kota, di lokasi yang datarannya lumayan tinggi, pemandangan alam di lihat,
udaranya segar. Sehingga tempat ini sangat bagus digunakan untuk rekreasi. Tjilk Riwut KM
14 ini, banyak pepohonan yang kita lewati, dengan adanya pepohonan ini, lebih indah dilihat
pemandangannya.
Tjilk Riwut KM 14 keramat ini, ada 3 lingkungan, dimana dibagi lingkungan 1, 2, dan
lingkungan 3. Desa ini sangatlah bagus, tetapi dari hasil wawancara yang kami lakukan,
masyarakat yang tinggal di daerah tersebut, terutama mayarakat yang tinggal dipesisir kota
lebih cenderung membuang sampah di TPS terdekat, mereka tidak membuang pada
tempatnya. Tetapi, ada sebagian masyarakat membuang sampah di sekitar rumah mereka, dan
sampah tersebut langsung di bakar. Namun, mereka tidak sadari jika membuang sampah
sembarangan akan mengakibatkan penyakit bagi masyarakat sekitar dan akan mengganggu
kesehatan lingkungan bagi masyarakat yang ada di daerah tersebut.
G. Pembahasan
Tjilk Riwut KM 14 terletak di kecamatan palangka,kota palangka raya. Jalan menuju di
Tjilk Riwut KM 14 ini, melewati jalannya berliku-liku, dan terletak di pesisir kota. Tjilk
Riwut KM 14 ini, pemandangannya indah di lihat, suasananya sejuk, dan terletak di pesisir
pkota, tempat tersebut sangat bagus di gunakan untuk berekreasi. Namun, Tjilk Riwut KM 14
ini, tidak tertata rapi, masyarakat yang ada di daerah tersebut tidak merawat pemukiman ini
dengan baik, buktinya masyarakat membuang sampah sembarangan tempat, masyarakat
selalu membuang sampah di jalan, mereka tidak tahu kalau membuang sampah di lingkungan
mengakibatkan pencemaran lingkungan.
Pencemaran lingkungan merupakan suatu peristiwa masuknya material pencemar seperti
partikel kimia, limbah industri, limbah pertanian dan perumahan, ke dalam tanah, yang bisa
merusak lingkungan tanah. Material berbahaya tersebut memiliki dampak yang bermacam-
macam dalam perairan. Ada yang berdampak langsung, maupun tidak langsung.
Bahan pencemar laut ini juga memberikan dampak yang negatif ke perairan adalah
limbah plastik yang bahkan telah menjadi masalah global. Sampah plastik yang dibuang,
terapung dan terendap di air tanah.
Ecolink, 1996, mengemukakan bahwa Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau
dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai
ekonomis.
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah,
yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak. Sampah juga merupakan suatu bahan
yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktifitas manusia maupun alam yang belum
memiliki nilai ekonomis.
Adapun jenis-jenis sampah antara lain :
a. Sampah organik
Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil
dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini
dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar
merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa
tepung, sayuran, kulit buah, dan daun.
b. Sampah anorganik
Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan
minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti
plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh
alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah
jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan
kaleng.
Penyakit yang timbul pada masyarakat yang ada di desa tanjung keramat akibat
membuang sampah sembarangan tempat yaitu, demam berdarah, gatal-gatal, diare, dan lain-
lain. Sebagian besar masyarakat mengalami penyakit tersesebut. Apa lagi pada musim hujan,
banyak nyamuk yang berterbangan dimana-mana. Selain itu, pada musim angin juga banyak
lalat yang berterbangan juga. Hal ini, yang di alami oleh masyarakat yang ada di desa tanjung
keramat. Masyarakat yang ada di desa tanjung keramat sebagian besar membuang sampah di
laut, oleh karena itu supaya tidak terjadi pencemaran laut, masyarakat desa tanjung keramat
harus membuang sampah pada pembuangan akhir (TPA) sampah. Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) merupakan tempat dimana sampah mencapai tahap terakhir dalam
pengelolaannya sejak mulai timbul di sumber, pengumpulan, pemindahan/pengangkutan,
pengolahan dan pembuangan.TPA merupakan tempat dimana sampah diisolasi secara aman
agar tidak menimbulkan gangguan terhadap lingkungan sekitarnya.
H. Kesimpulan
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah,
yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak. Sampah juga merupakan suatu bahan
yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktifitas manusia maupun alam yang belum
memiliki nilai ekonomis. Di desa tanjung keramat sebagian besar masyarakat membuang
sampah di laut. Hal ini, akan menyebabkan pencemaran laut.
Pencemaran laut merupakan suatu peristiwa masuknya material pencemar seperti partikel
kimia, limbah industri, limbah pertanian dan perumahan, ke dalam laut, yang bisa merusak
lingkungan laut. Material berbahaya tersebut memiliki dampak yang bermacam-macam
dalam perairan. Ada yang berdampak langsung, maupun tidak langsung.
Dengan demikian, agar tidak terjadi pencemaran laut, masyarakat seharusnya membuang
sampah pada tempatnya. Sampah-sampah yang mengganggu lingkungan sebaiknya di buang
pada tempatnya, karena sampah tersebut akan mempengaruhi lingkungan, akan
mengakibatkan kesehatan lingkungan. apa lagi di desa tersebut sudah di sediakan Tempat
Pembuangan Akhir (TPA)sampah. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) merupakan tempat
dimana sampah mencapai tahap terakhir dalam pengelolaannya sejak mulai timbul di sumber,
pengumpulan, pemindahan/pengangkutan, pengolahan dan pembuangan.TPA merupakan
tempat dimana sampah diisolasi secara aman agar tidak menimbulkan gangguan terhadap
lingkungan sekitarnya.
Daftar Pustaka

Ecoball. 2012. Mencegah Pencemaran Lingkungan Laut Dari Rumah kita. Padang. Tersedia di
http://www.eco-ball.biz/mencegah-pencemaran-lingkungan-laut-dari-rumah-kita (online). (di
akses 1 Juni 2012).

Hermawati, Henhen. 2009. Pencemaran Lingkunga. Jakarta. Tersedia di


http://gurungeblog.wordpress.com/2009/01/13/polusi-atau-pencemaran-lingkungan/ (online).
(di akses 1 Juni 2012).

Hadi, Abdul. 2012. Pencemaran Laut di Indonesia Masih Tinggi. Padang. Tersedia
dihttp://abdulhadi8.blogspot.com/2012/03/pencemaran-laut-di-indonesia-masih.html (online).
(di akses 4 Juni 2012).

Herwono. 2007. Pengertian sampah. Jakarta. Tersedia di http://lwww.jala-sampah.or.id/ (online)(di


akses 4 Juni 2012).

Mj, Aidia. 2011. Penanggulangan Pencemaran Di Laut. Surabaya. Tersedia di


http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/02/penanggulangan-pencemaran-di-laut.html
(online). (di akses 4 Juni 2012).

Rahim, abdul. 2009. Polusi atau pencemaran lingkungan. Bandung. Tersedia di


http://gurungeblok.wordpress.com/2009/01/13/polusi/-atau-pencemaran-lingkungan/ (online).
(di akses 1 Juni 2012).

Rahman, apria. 2010. Pengertian sampah. Jakarta. Tersedia di Sirodjuddin, Ardan. 2008. Definisi
sampah. Jakatra. Tersedia di
http://ardansirodjuddin.wordpress.com/2008/08/05/pemanfaatan-sampah/ (online). (di akses
4 Juni 2012).

Taringan, Lina. 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan. Sumatera Utara. Tersedia di


http:/repository.usu.ace.id (online). (di akses 7 Juni 2012).

Wikibooks. 2011. Melibatkan masyarakat dalam penanggulangan kerusakan lingkungan pesisir dan
laut. Jakarta utara.
Tersediadihttp://id.wikibooks.org/wiki/Melibatkan_Masyarakat_dalam_Penanggulangan_Ker
usakan_Lingkungan_Pesisir_dan_Laut (online). (di akses 7 Juni 2012).

Zunalia. 2011. Undang-undang kerusakan lingkungan. Gorontalo. Tersedia di http://komunikasi


zunaliastudentung.ac.id/2011undang-undang kerusakan lingkungan (online). (di akses 4 Juni
2012).
ILMU PENGETAHUAN LINGKUNGAN
OBSERVASI SAMPAH

Nama : nopi upil


Nim : ACB 114 005
Prodi : Pendidikan Fisika

PRODI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PMIPA FKIP
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2014

Anda mungkin juga menyukai