Topik
Kesehatan Lingkungan
B. Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami masalah kesehatan lingkungan hidup yang terjadi di
kawasan tempat pembuangan akhir sampah Kota palangka raya, serta mencari upaya
pemecahannya dengan prinsip pembangunan yang berkelanjutan.
C. Teori Dasar
Lingkungan hidup adalah segala sesuatu (benda, keadaan, situasi) yang ada di sekeliling
makhluk hidup dan berpengaruh terhadap kehidupan (sifat, pertumbuhan, persebaran)
makhluk hidup yang bersangkutan.
Berikut ini pengertian lingkungan hidup menurut para ahli yaitu :
Prof dr. Ir. Otto soemarwoto (1995), menyatakan bahwa Lingkungan hidup adalah jumlah
semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi
kehidupan kita.
Undang -Undang Rl Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup, pada Bab 1 tentang ketentuan umum pada pasal 1 No 1
menyatakan bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya.
Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982 menyatakan
pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi,
dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh
kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi
lagi sesuai dengan peruntukannya.
Pencemaran lingkungan salah satunya yaitu pencemaran tanah, dimana pencemaran tanah
di sebabkan oleh sampah. Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah
berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses
alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak. Sampah juga
merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktifitas manusia
maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis.
Berdasarkan sifatnya, sampah dapat digolongkan sebagai berikut :
a. Sampah Organik
Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil
dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini
dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar
merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa
tepung, sayuran, kulit buah, dan daun.
b. Sampah Anorganik
Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi,
atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan
aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam,
sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis
ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.
Permasalahan sampah dapat berkaitan dengan nilai kerukunan, atau sebaliknya justru
dapat menambah kerukunan. Orang yang sering membuang sampah di sekitar tempat
tinggalnya dan mencemari lingkungan dapat menimbulkan ketidaksenangan tetangganya. Hal
yang demikian ini dapat menimbulkan keretakan hubungan antara tetangga. Kondisi yang
demikian perlu di ubah agar terjadi hal yang sebaliknya, yakni dapat semakin meningkatkan
kerukunan. Dengan demikian, agar tidak terjadi perselisihan antara masyarakat satu dengan
yang lainnya, sampah seharusnya di buang pada tempatnya, maka dari pada itu, pemerintah
sudah menyediakan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sampah. Dimana masyarakat sekitar
harus membuang sampah di TPA sampah tersebut agar sampah-sampah tidak berserakan
dimana-mana.
Masyarakat tanjung keramat sudah terbiasa membuang sampah di laut, tanpa memikirkan
dampak sampah tersebut. Sampah yang di buang kelaut dapat mencemari air laut.
Pencemaran laut merupakan suatu peristiwa masuknya material pencemar seperti partikel
kimia, limbah industri, limbah pertanian dan perumahan, ke dalam laut, yang bisa merusak
lingkungan laut. Material berbahaya tersebut memiliki dampak yang bermacam-macam
dalam perairan. Ada yang berdampak langsung, maupun tidak langsung. Untuk mencegah
pencemaran laut tersebut, masyarakat seharusnya membuang sampah pada tempatnya, dan di
tampung di TPA sampah.
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) merupakan tempat dimana sampah mencapai tahap
terakhir dalam pengelolaannya sejak mulai timbul di sumber, pengumpulan,
pemindahan/pengangkutan, pengolahan dan pembuangan.TPA merupakan tempat dimana
sampah diisolasi secara aman agar tidak menimbulkan gangguan terhadap lingkungan
sekitarnya. Karenanya diperlukan penyediaan fasilitas dan perlakuan yang benar agar
keamanan tersebut dapat dicapai dengan baik. Selama ini masih banyak persepsi keliru
tentang TPA yang lebih sering dianggap hanya merupakan tempat pembuangan sampah. Hal
ini menyebabkan banyak Pemerintah Daerah masih merasa saying untuk mengalokasikan
pendanaan bagi penyediaan fasilitas di TPA yang dirasakan kurang prioritas disbanding
dengan pembangunan sektor lainnya.
D. Lokasi
Tempat kami melakukan observasi yaitu Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah
Kilometer 14, pada hari Jumat ,08 Mei 2015 pukul 13.00 wib di Tjilik Riwut KM 14,
Kecamatan palangaka, Kota palangka Raya.
E. Prosedur
Adapun prosedur yang dilakukan untuk pengambilan data dilakukan dengan berbagai cara
sebagai berikut :
a. Teknik observasi (pengamatan) : teknik diakukan untuk mendapatkan deskripsi secara
umum mengenai keadaan atau kondisilokasi pengamatan
b. Teknik interview (wawancara) : untuk mendapatkan data primer maka menggunakan
teknik wawancara semi-terstruktur (semi structured interview) yaitu wawancara yang
pelaksanaannya lebih bebas dan menggunakan pertanyaan-pertanyaan terbuka yang
dilakukan secara porpusive dengan disenarasumber atau responden yang dalam hal ini adalah
masyarakat disekitar kawasan.
Kami melakukan observasi hari selasa, tanggal 08 Mei 2015 pukul 13.00 wib bertempat
di Tjilk Riwut KM 14, dengan menaiki motor untuk melakukan wawancara tentang Tempat
Pembuangan Akhir Sampah. Sesampainya diTjilk Riwut KM 14, kami belum pergi pada
lokasi TPA sampah , tetapi terlebih dahulu kami melakukan wawancara dengan masyarakat
sekitar TPA sampah yang ada didaerah tersebut. Sebelum melakukan wawancara kami
sekelompok dengan jumlah 6 orang dibentuk kembali kelompok yang setiap kelompok
beranggota 3 orang. Setelah membagi kelompok saya dengan 2 orang teman mulai
melakukan wawancara dengan masyarakat sekitar TPA sampah di lingkungan 1, 2, dan 3.
Dengan berpatokan 3 responden setiap orang. Kemudian kami pun mendatangi rumah
masyarakat untuk melakukan wawancara tentang TPA sampah yang ada di lingkungannya
dan masyarakat pun menerima saya dan teman-teman dengan baik. Sebelum melakukan
wawancara tentang TPA sampah terlebih dahulu kami menanyakan nama, umur dan
pekerjaan. Setelah itu kami mulai melakukan wawancara barupa pertanyaan yang sesuai
dengan instrument pengamata lapangan yang di berikan oleh dosen kami. Dan kami pun
mulai mengajukan pertanyaan kepada setiap masyarakat yang ada di sekitar TPA sampah
tersebut dan masyarakat juga menjawab pertanyaan kami sesuai dengan apa yang di alami
oleh masyarakat tersebut. Disamping kami melakukan wawancara kami juga mengambil
gambar sebagai dokumentasi, bahwa kami memang benar-benar melakukan wawancara
dengan masyarakat sekitar TPA sampah di desa tanjung keramat. Selesai melakukan
wawancara kami berkumpul di tempat semula, dan kami bercerita , berfoto. sebelum pergi
kami berpamitan dengan masyarakat yang ada di sekitar TPA sampah di Tjilk Riwut KM 14,
setelah berpamitan kami menaiki motor. Kemudian kami pergi di lokasi Tempat Pembuangan
Akhir sampah lama, dan kami mengambil gambar sebagai dokumentasi laporan observasi.
Kami tidak pergi di Tempat Pembuangan Akhir Sampah baru karena jalan tidak
memungkinkan. Setelah itu kami naik Motor untuk kembali kerumah masing-masing.
F. Hasil pengamatan dan wawancara berupa data dan deskripsi lokasi
a. Hasil pengamatan dan wawancara berupa data
Kami melakukan pengamatan di Tempat Pembuangan Akhir sampah di desa tanjung
keramat, Kota Gorontalo. Identitas responden sebagai berikut :
Identitas responden sebagai berikut:
1. Nama : Tino Mohamad
Umur : 48 Tahun
Pekerjaan : Pemulung
Hasil wawancara :
Masalah lingkungan yang dihadapi masyarakat setempat?
Jawab:
Warga terkena gatal-gatal, BAB, dan diare. Banyak lalat dan bau busuk.
Faktor-faktor penyebab timbulnya masalah tersebut?
Jawab:
TPA Sampah lama sangat berdampak buruk bagi warga.
Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya
masalah tersebut?
Jawab:
Merasa tidak nyaman karena banyak lalat. Ketika ada tamu yang datang kerumah, saya saring
merasa tidak nyaman karena bau busuk. Tahun berapa TPA Sampah berpengaruh bagi
warga.
Jawab:
Dulu tahun 2005 TPA sangat berdampak buruk bagi warga.
Apa tanggapan warga tentang TPA Sampah?
Jawab:
Tahun 2006 warga meminta pemerintah kota untuk memindahkan TPA dengan mengadakan
demo. Warga membakar lokasi TPA.
Kapan TPA Sampah dipindahkan?
Jawab:
Tahun 2010 TPA di pindahkan.
2. Nama : Ikbal
Umur : 26 Tahun
Pekerjaan : Staf honorer puskesmas
Hasil wawancara :
Masalah lingkungan yang dihadapi masyarakat setempat?
Jawab:
Warga sering terkena disentri, DBD, karena banyak nyamuk.
Faktor-faktor penyebab timbulnya masalah tersebut?
Jawab:
Ketika TPA belum dipindahkan
Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya
masalah tersebut?
Jawab:
Pada waktu TPA belum dipindahkan banyak warga yang terkena penyakit itu. Banyak pasien
yang berkunjung ke puskesmas.
Apa yang dilakukan warga agar TPA Sampah tidak berpengaruh lagi?
Jawab:
Warga mengadakan demo dengan menutup lokasi TPA Sampah dan memblokir jalan untuk
mobil-mobil pengangkut sampah. Pak Usan Bagou, dosen STIMIK yang merupakan salah
satu yang mendukung pemindahan TPA Sampah, beliau yang mengusulkan ke Walikota
untuk memindahkan TPA Sampah pada tahun 2008.
4. Nama : Risna Rauf
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga (IRT)
Hasil wawancara :
Masalah masalah lingkungan yang di hadapi masyarakat setempat ?
Jawab:
Menurut ibu Risna, lingkungan tempat dia tinggal yaitu di kelurahan tanjung kramat sangat
bermasalah apalagi ketika musim hujan.
Faktor faktor penyebab timbulnya masalah tersebut ?
Jawab:
Adapun faktor penyebab masalah lingkungan tempat ibu Risna tinggal yaitu adanya tempat
pembuangan akhir sampah kota (TPA) di kelurahan tempat ibu Risna tinggal.
Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya
masalah tersebut ?
Jawab:
TPA di kelurahan tanjung kramat sangat mengganggu kelangsungan hidup masyarakat yang
tinggal di kelurahan tanjung kramat terutama sangat berdampak buruk bagi kesehatan ibu
risna dan keluarganya. Karena sampah di TPA sangat menggangu pernafasan sehingga ibu
risna sering mengalami penyakit Asma.
Ecoball. 2012. Mencegah Pencemaran Lingkungan Laut Dari Rumah kita. Padang. Tersedia di
http://www.eco-ball.biz/mencegah-pencemaran-lingkungan-laut-dari-rumah-kita (online). (di
akses 1 Juni 2012).
Hadi, Abdul. 2012. Pencemaran Laut di Indonesia Masih Tinggi. Padang. Tersedia
dihttp://abdulhadi8.blogspot.com/2012/03/pencemaran-laut-di-indonesia-masih.html (online).
(di akses 4 Juni 2012).
Rahman, apria. 2010. Pengertian sampah. Jakarta. Tersedia di Sirodjuddin, Ardan. 2008. Definisi
sampah. Jakatra. Tersedia di
http://ardansirodjuddin.wordpress.com/2008/08/05/pemanfaatan-sampah/ (online). (di akses
4 Juni 2012).
Wikibooks. 2011. Melibatkan masyarakat dalam penanggulangan kerusakan lingkungan pesisir dan
laut. Jakarta utara.
Tersediadihttp://id.wikibooks.org/wiki/Melibatkan_Masyarakat_dalam_Penanggulangan_Ker
usakan_Lingkungan_Pesisir_dan_Laut (online). (di akses 7 Juni 2012).