DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 10
CHUMAIRA ANINDAYUDINA (14.IK.381)
MAULIDYA RAHMAH (14.IK.397)
RUNDY IRAMA (14.IK.412)
SRI LINDA (14.IK.416)
2. INTERVENTIONS
Penelitian ini adalah non eksperimental dan deskriptif desain. Sampel
Convenience terdiri dari 79 pasien dalam dua rumah sakit di Yunani Utara.
Pasien yang berkriteria untuk berpartisipasi dalam penelitian ini pria dan wanita
jika mereka memiliki histologis dikonfirmasi kanker kolorektal, yang menjalani
kolektomi, tidak menerima radioterapi bersamaan atau kemoterapi dan mampu
berbicara dan membaca bahasa Yunani.Data dikumpulkan menggunakan Center
for Epidemiologic Studies Depression Scale (CES-D). Analisis statistik dilakukan
dengan menggunakan tes parametrik.
3. COMPARISON
a. Evaluation of Depression In Colon Cancer Patients (2014).
Studi ini menggunakan non eksperimental dan deskriptif desain,
menggunakan informed consent untuk persetujuan berpartisipasi dan bagi
yang setuju berpartisipasi melakukan pengisian kuesioner, dan kedua gender
boleh mengikuti. Temuan ini menarik karena dapat diaplikasikan untuk
perawat, sebagaimana mereka dapat mendeteksi pasien kanker di tinggi
risiko depresi. Hasil ini juga dapat membantu perawat untuk pelaksanaan
intervensi keperawatan yang tepat. Perawat juga harus bekerja sama dengan
psikolog dan ini bisa mengarah pada peningkatan hasil penyakit ini dan
kualitas hidup pasien.
4. OUTCOME
Dalam kaitannya dengan diagnosis kanker, durasi panjangnya pengobatan dan
efek-efek pengobatan mengalami tingkat yang tinggi depresi, dengan status
pendidikan, pasien pendidikan menengah mengalami tingkat yang lebih tinggi
depresi dibandingkan dengan mereka pendidikan dasar. Hasil ini terdiri dari
pasien status pendidikan rendah, status keluarga dan depresi juga menunjukkan
perbedaan yang signifikan bahwa pasien bercerai mengalami lebih tinggi tingkat
depresi dibandingkan dengan menikah dan pasien yang belum menikah karena
sering tidak mau melaporkan gejala depresi mereka. Penjelasan yang mungkin
tentang ini adalah bahwa orang-orang ini tidak memiliki dukungan emosional oleh
keluarga mereka, sehingga mudah mengalami depresi.