BERNADETA A. ANCIS
1377 02718
Baik terimakasih untuk waktu dan kesempatan yang telaj
diberikaan kepada sya. Selamat pagi ibu penguji .ibu pemb.1 dan
pemb.2 dan tmn2 yg smpat hadir pada pagi hari ini.
Pada kesempatan ini sya akan mempersentasekan hasil
penelitian saya di puskesmas Tarus yang dimulai dari tgl 02-30
Juni 2021. Sebelum sya melakukan penelitian terlbih dahulu sya
mengambil surat izin melakukan penelitian di Kampus Stikes
maranatha setelah itu langsung ke badan penanamn Modal Kota
Kupang, setelah dptkan Srt dari badan penanam mdl lngsung ke
pintu satu kec. Oelamasi terus menuju ke bgian penanaman modal
kec. Oelmasi lalu menuju ke kesbangpol kemudian dari
kesbangpol lanjut ke Kec. Kupang tengah dan terakhir ke pkm
Tarus.
Baik saya langsung dipresentasikan :
LATAR BELAKANG
O Kejadian stunting pada balita merupakan salah satu permasalahan gizi secara global dan menjadi prioritas
masalah kesehatan masyarakat, dengan perkiraan 165 juta anak-anak dibawah 5 tahun mengalami stunting
(angka prevalensi stunting di dunia pada tahun 2010 adalah 40%).
O Hasil Riset Kesehatan Dasar 2018 (Riskedas) menunjukkan prevalensi stunting masih tinggi yaitu 30,8%
(Kemenkes RI, 2018). Jumlah tersebut masih di atas angka batas stunting World Health Organization (WHO)
yaitu <20%.
O Provinsi dengan prevalensi stunting terbesar adalah Nusa Tenggara Timur (42,7%), diikuti Sulawesi Barat
(41,6%) dan Aceh (37,1%). Provinsi dengan prevalensi dengan stunting paling kecil adalah DKI Jakarta
(17,6%) (Kiik & Nuwa, 2020).
O Berdasarkan data awal yang diambil di puskesmas Tarus, Kabupaten Kupang, jumlah balita yang mengalami
stunting pada tahun 2017 sebanyak 120 orang, pada tahun 2018 sebanyak 115 orang, pada tahun 2019
sebanyak 130 orang dan jumlah kunjungan balita stunting enam bulan terakhir yaitu dari bulan Juli –
Desember 2020 sebanyak 80 orang (Register Puskesmas Tarus, 2020).
O Menurut WHO, Pengetahuan tentang Stunting yang dimiliki orang tua khususnya ibu perihal wawasan seputar
stunting bisa menjadi penentu sikap ibu dalam menjaga kesehatan agar stunting dicegah
RUMUSAN MASALAH
Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber bahan bacaan dan referensi bagi
perpustakaan di institusi pendidikan.
Mahasiswa
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi bagi semua mahasiswa/i di
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Maranatha Kupang untuk dapat di lakukan
penelitian lanjutan dengan metode yang berbeda.
OPraktis
Tempat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi wilayah kerja
Puskesmas Tarus
Orang Tua
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang
Stunting melalui promosi kesehatan yang akan dilakukan oleh petugas kesehatan.
METODE PENELITIAN
O Desain penelitian yang digunakan adalah
metode studi korelasi (corelation study)
dengan pendekatan cross sectional
Lanjutan…………….
O Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat Penelitian dilakukan di wilayah kerja
Puskesmas Tarus
Waktu Penelitian dilaksanakan pada tanggal 02 -30
Juni 2021
O Instrumen Penelitian
Alat pengumpulan data atau instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan
kuesioner
O Populasi Dan Sampel
• Populasi
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang
akan diteliti. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh ibu di Puskesmas Tarus.
• Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah Ibu menyusui.
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 66
orang.
Dengan Kriteria Inklusi
O Ibu yang mempunyai anak dengan masalah stunting
O Bersedia menjadi responden
O Teknik Sampling
Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini
dilakukan dengan teknik purposive sampling
dengan didasarkan pada suatu pertimbangan
tertentu dimana jumlah sampel sama dengan
populasi yang dibuat oleh peneliti sendiri.
O Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat Penelitian dilakukan di wilayah kerja
Puskesmas Tarus
Waktu Penelitian dilaksanakan pada tanggal
02 -30 Juni 2021
O Instrumen Penelitian
Alat pengumpulan data atau instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
dengan menggunakan kuesioner
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Puskesmas Tarus adalah salah satu Puskesmas rawat jalan di Kabupaten Kupang yang
berada di Kecamatan Kupang Tengah dan merupakan tempat yang sangat strategis karena
terletak diantara dua kota pemerintahan yaitu Kota Kupang dan Kota Oelamasi, yang terdiri
dari 7 Desa dan 1 Kelurahan. Batas Kecamatan Kupang Tengah sebelah Utara dengan Teluk
Kupang, sebelah Selatan dengan Kecamatan Taebenu, sebelah Barat dengan Kota Kupang,
dan sebelah Timur dengan Kecamatan Kupang Timur. Jumlah penduduk Kecamatan
Kupang Tengah adalah 34.894 jiwa terdiri dari Laki-laki 17.588 jiwa dan Perempuan 17.588
jiwa. Luas Wilayah dan jumlah penduduk Kecamatan Kupang Tengah juga merupakan
wilayah kerja Puskesmas Tarus.
Puskesmas Tarus memiliki 7 puskesmas pembantu, 58 posyandu, dan memiliki ketenagaan
yaitu terdiri dari 2 orang dokter umum PNS, 1 orang dokter gigi PNS, 10 orang perawat, 2
orang perawat gigi, 25 orang bidan PNS, 2 orang bidan PTT, 1 orang tenaga gizi, 1 orang
tenaga kesling, 2 orang farmasi, 1 orang tenaga kontrak pemda yang bertugas di loket.
1.Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber bahan bacaan dan referensi bagi
perpustakaan di institusi pendidikan.
2.Mahasiswa
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan bagi semua mahasiswa/ i di
Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Maranatha Kupang dan menjadi bahan acuan untuk
peneliti
selanjutnya tentang pengetahuan kejadian stunting dengan metode yang berbeda.
O Praktis
1.Tempat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pedoman untuk
mengambil keputusan
dalam masalah pengetahuan kejadian stunting agar dapat
meningkatkan promosi
kesehatan pada ibu tentang bahayanya kejadian stunting
Pada anak 0-60 Bulan.
2.Orang tua
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan orang tua tentang
kejadian stunting melalui promosi kesehatan yang akan
dilakukan oleh petugas
kesehatan
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH……