Anda di halaman 1dari 8

Penuaan Sistem Respirasi

Perubahan Sistem Respirasi


Dinding dada
Tulang-tulang mengalami osteoporosis, rawan mengalami osifikasi
sehingga terjadi perubahan bentuk dan ukuran dada. Sudut epigastrik relatif
mengecil dan volume rongga dada mengecil.

Otot-otot pernapasan
Muskulus interkostal dan aksesori mengalami kelemahan akibat atrofi.
Otot pernapasan menjadi kaku dan kehilangan kekuatan yang menyebabkan
volume udara inspirasi menjadi berkurang sehingga pernapasan cepat dan
dangkal.
Saluran napas

Akibat kelemahan otot, berkurangnya jaringan elastis bronkus dan alveoli


menyebabkan lumen bronkus mengecil. Cincin rawan bronkus mengalami
pengapuran.

Gangguan transpor gas

Pada usia lanjut terjadi penurunan O2 secara bertahap, penyebabnya


terutama disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan ventilasi-perfusi. Selain
itu diketahui bahwa pengambilan O2 oleh darah dari alveoli (difusi) dan
transpor O2 ke jaringan berkurang, terutama terjadi pada saat melakukan
olahraga. Dapat disimpulkan bahwa sistem respirasi pada lansia mengalami
perubahan yaitu otot-otot pernapasan yang menurun Proses Penuaan dari
kekuatannya dan kaku, elastisitas paru menurun, kapasitas residu meningkat
sehingga menarik napas lebih berat, alveoli melebar dan jumlahnya menurun,
kemampuan batuk menurun, serta terjadi penyempitan pada bronkus.
Struktur jaringan parenkim paru
Bronkiolus, duktus alveoris dan alveolus membesar secara progresif, terjadi
emfisema senilis. Struktur kolagen dan elastin dinding saluran napas perifer
kualitasnya menurun sehingga menyebabkan elastisitas jaringan parenkim paru
berkurang. Penurunan elastisitas jaringan parenkim paru pada usia lanjut dapat
terjadi karena menurunnya tegangan permukaan akibat pengurangan daerah
permukaan alveolus. Perubahan anatomi tersebut menyebabkan gangguan fisiologi
pernapasan sebagai berikut:

1. Gerak pernapasan : adanya perubahan bentuk, ukuran dada, maupun volume


rongga dada akan merubah mekanika pernapasan menjadi dangkal, timbul gangguan
sesak napas dan diperparah lagi jika terdapat deformitas rangka dada akibat penuaan.
2. Distribusi gas : perubahan struktur anatomik saluran pernapasan akan
menimbulkan penumpukan udara dalam alveolus (air trapping) ataupun gangguan
pendistribusian gangguan udara dalam cabang bronkus.
3. Volume dan kapasitas paru
menurun : Hal ini disebabkan
karena beberapa faktor: kelemahan
otot pernapasan, elastisitas
jaringan parenkim paru menurun,
dan resistensi saluran pernapasan.
Secara umum dikatakan bahwa
pada usia lanjut terjadi
pengurangan ventilasi paru.
Perubahan pada Otot Respirasi

- Penurunan Kemampuan otot diafragma


- Penurunan Masa otot respirasi
- Gangguan pompa kalsium di sarkoplasmik endoplasma otot
- Penurunan sintesis myosin otot
- Penurunan fungsi respirasi di mitokondria
- Gangguan fungsi otot respirasi sangat tergantung pada aliran darah, kadar
O2, kadar karbohidrat, dan lipid.
Perubahan pada Parenkim Paru
- Total kandungan kolagen dan elastin
tidak berubah pada penuaan
- Diameter duktus alveolus meningkat
- Alveoli melebar -> Perubahan proporsi
fiber elastic di bronkiolus dan alveoli
- Senile Emphysema -> Perubahan
histologi tanpa disertai destruksi dinding
alveoli
TERIMAKASIH

https://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/70769/Fulltext.pdf?sequence=1&isAllowed=y

Anda mungkin juga menyukai