Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

OLEOKIMIA II

OLEH :

NAMA : RAYDOVE PALTI THYMOTI SIRINGORINGO


NIM : 1901072
KELOMPOK : 1
GRUP : C
MODUL PRAKTIKUM : Penentuan Titik Nyala Dan Viskositas
TANGGAL PRAKTIKUM : 27 September 2021
ASISTEN : ADITYA RAHMAN/ 1803001

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI
MEDAN
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Judul Percobaan


Penentuan Titik Nyala Dan Viskositas

1.2. Tujuan Percobaan


1. Mengetahui nilai viskositas kinetik dan dinamik dengan pemanasan dari sampel .
2. Mengetahui massa jenis dari sampel .
3. Mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi viskositas .

1.3. Abstrak

Titik nyala adalah suatu suhu dimana uap berada diatas minyak dapat menyala sementara atau
meledak seketika kalau ada api. Viskositas adalah sifat fluida yang tahan tegangan geser oleh
fluida tersebut Viskometer yang digunakan pada praktikum ini adalah viskometer redwood.
Faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas adalah: suhu, konsentrasi, tekanan , dan berat
molekul. Dari percobaan ini didapat nilai massa jenis sari buah sirsak sebesar: 1,032 gr/cm³.
Dan didapat nilai viskositas kinematik, untuk nilai viskositas kinematik tanpa pemanasan
sebesar: 0,0052 Ns/m² , sedangkan viskositas kinematik dengan pemanasan sebesar: 0,00595
Ns/m² . Untuk nilai viskositas dinamik tanpa pemanasan sebesar: 0,00536 Nm/s² , dan untuk
viskositas dinamik dengan pemanasan sebesar: 0,00614 Nm/s² . Standar Nasional Indonesia
(SNI) dari sari buah sirsak adalah SNI 3719-2014.

Kata Kunci: Titik Nyala,Viskositas,Viskometer,SNI.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
ALAT & BAHAN

3.1. Alat
NO NAMA ALAT UKURAN JUMLAH
.
1. Botol Flask 60 ML 2 buah
2. Gelas Ukur 10 ML 1 buah
3. Stopwatch - 1 buah
4. Viskometer Redwood - 1 set
5. Hidrometer - 1 set
6. Beaker Glass 300 ML 1 buah

3.2. Bahan
NO. NAMA BAHAN FASE JUMLAH
1. Sari Buah Sirsak Liquid 50 ml
2. Tissue Solid Secukupnya
BAB IV
PROSEDUR KERJA
4.1. Prosedur
A. Menentuan Nilai SG
1. Alat dan bahan dipersiapkan .
2. Sampel Sari buah sirsak di masukkan ke dalam gelas ukur 10 ml.
3. Hidrometer diambil dengan skala utama yang berisikan angka-angka bulat .
4. Hidrometer skala utama dimasukkan dengan pemberat dibagian bawah.
5. Nilai hidrometer dibaca dengan miniskus atas & Hidrometer skala utama
dikeluarkan.
6. Hidrometer skala kecil dipilih sesuai hasil hydrometer skala utama, lalu dimasukkan
dalam sampel dengna pemberat di bawah.
7. Nilai hidrometer dibaca dan dicatat pada data pengamatan.

B. Menentukan Nilai Viskositas Tanpa Pemanasan


1. Alat dan bahan disiapkan.
2. Botol flash 50 ml diletakkan di bawah viscometer Redwood
2. Sampel sari buah sirsak dimasukkan ke dalam viscometer Redwood.
3. Tuas tangki dipastikan menutupi lubang yang ada pada viscometer redwood.
4. Tuas tangki dibuka bersamaan dinyalakan stopwatch.
5. Waktu yang diperlukan untuk mengisi botol flash sampai penuh di hitung.
6. Stopwatch dimatikan bersamaan saat sampel sudah mencapai tanda batas botol
flash.
7. Catat waktu pada data pengamatan.

C. Menentukan Viskositas Dengan Pemanasan


1. Alat dan bahan disiapkan.
2. Sari buah sirsak dimasukkan ke dalam tangki pemanas viskositas redwood sampai
tanda batas.
3. Sampel sari buah sirsak dimasukkan ke dalam viscometer redwood sampai tanda
batas.
4. Tuas tangki dipastikan menutupi lubang yang ada pada viscometer redwood.
5. Thermometer dimasukkan sedemikian rupa untuk mengukur suhu.
6. Rangkai alat dengan baik, lalu viscometer dinyalakan sampai suhu yang diinginkan.
& Setelah suhu tercapai, tuas tangki dibuka bersamaan dengan menghidupkan
stopwatch.
7. Waktu yang diperlukan untuk mengisi botol flash sampai penuh di hitung.
8. Stopwatch dimatikan bersamaan saat sampel sudah mencapai tanda batas botol
flash.
9. Catat waktu pada data pengamatan.

4.2. Gambar Rangkaian


BAB V
DATA PENGAMATAN
BAB VI
PEMBAHASAN
BAB VII
PENUTUP

7.1. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Nilai viskositas kinematik tanpa pemanasan sebesar: 0,0052 Ns/m², sedangkan nilai
viskositas kinematik dengan pemanasan sebesar: 0,00595 Ns/m² & Nilai viskositas
dinamik tanpa pemanasan sebesar: 0,00536 Nm/s², sedangkan nilai viskositas
dinamik dengan pemanasan sebesar: 0,00614 Nm/s².

2. Massa jenis yang didapat dari sampel sari buah sirsak adalah 1,032 gr/cm³.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas suatu fluida adalah:


- suhu
- konsentrasi
- preasure (tekanan)
-berat molekul.

7.2. Saran
Sebaiknya dalam memvideokan percobaanya ada penjelasan materi dan juga cara
merangkai alat percobaanya sehingga praktikan dapat lebih memahaminya .
DAFTAR PUSTAKA

Febrianto,teguh . 2013. rancangan viskositas pada oli motor. Semarang : Universitas Negeri
Semarang.
Kusumaningrum,widya. 2014. jurnal praktikum kimia fisika 2. jakarta : Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah.
R K,Tarigan Dan D.F,Simatupang.2021.Buku Penuntun Praktikum Oleokimia II. PTKI.
MEDAN
Tarigan,jenny .2019. Penuntun oleokimia II. Medan . PTKI MEDAN .
LAMPIRAN 1
1. Apakah yang dimaksud dengan titik tuang ?
Jawab: titik tuang ada;lah  temperatur di mana suatu cairan tidak dapat bergerak atau
mengalir karena beratnya sendiri. Dalam spesifikasi bahan bakar, pour point merupakan
salah satu sifat yang sangat penting khususnya di daerah subtropis. Biasanya nilai pour
point dibatas sebagai nilai maksimal.

2. Sebutkan hal-hal yang mempengaruhi titik nyala ?


Jawab: Hal-hal yang mempengaruhi titik nyala ( flash point) yaitu:
a. Viskositas (µ)
b. Kelarutan gas dalam minyak (Rs)
c. Densitas (ρ)

3. Apakah yang dimaksud dengan API dan tuliskan fungsinya pada bahan bakar ?
Jawab: API adalah suhu terendah dimana uap minyak bumi dan produknya akan menyala
dan terbakar secara terus- menerus kalau terkena nyala api pada kondisi tertentu. Nilai API
gravity yang semakin besar menunjukkan semakin ringan fraksi yang ada dalam crude oil.
Fungsinya pada bahan bakar adalah mengurangi residu saat minyak dibakar, untuk
menggolongkan apakah bahan bakar tersebut masuk ke minyak untuk mesin motor atau
minyak untuk mesin diesel.
4. Parameter apa yang mempengaruhi titik api?
Jawab: Parameter untuk mengetahui titik api dari suatu minyak dapat dilihat dari flash point
(titik nyala) karena sebelum mengetahui titik api kita harus terlebih dahulu mengetahui
ttitik nyala.
5. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas?
Jawab: Faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas adalah: suhu, berat molekul,
preassure, dan konsentrasi.

6. Tuliskan pembagian viskositas dan penurunan rumusnya?


Jawab : Viskositas terbagi menjadi 2 yaitu viskositas dinamik dan viskositas kinetik.
Viskositas kinematis ini merupakan suatu rasio antara viskositas absolut untuk
kepadatan (densitas) itu dengan jumlah dimana tidak terdapat kekuatan yang terlibat.
Viskostatis kinematik tersebut bisa atau dapat Dihitung dengan membagi viskositas absolut
cairan itu dengan densitas massa cairan.
Rumusnya : 26 x 10^-4 x t – 1,175/t.
Viskositas dinamis ini ialah gaya tangensial per satuan luas yang dibutuhkan
supaya bisa atau dapat memindahkan suatu bidang horisontal itu ke sebuah bidang lainnya,
di dalam unit velositas (velocity), pada saat mempertahankan jarak di dalam sebuah cairan.
Rumusnya : viskositas kinematik x SG.

7. Bagaimana cara terjadinya atomisasi dan viskositas?


Jawab: Atomisasi bahan bakar sangat bergantung pada viskositas, tekanan injeksi serta
ukuran lubang injektor. Viskositas yang lebih tinggi akan membuat bahan bakar
teratomisasi menjadi tetesan yang lebih besar dengan momentum tinggi dan memiliki
kecenderungan untuk bertumbukan dengan dinding silinder yang relatif dingin. Hal ini
menyebabkan pemadam flame dan peningkatan deposit dan emisi mesin. Bahan bakar
dengan viskositas lebih rendah memproduksi spray yang terlalu halus dan tidak dapat
masuk lebih jauh kedalam silinder pembakaran, sehingga terbentuk daerah fuel rich zone
yang menyebabkan pembentukan jelaga. Pada umunya bahan bakar harus mempunyai
viskositas yang relarif rendah agar mudah mengalir dan teratomisasi.

8. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan SAEdan bagai mana cara memperoleh nilainya?
Jawab: SAE (Sociaty of Automotive Engineers) yakni angka kekentalan SAE adalah badan
internasional yang indeks kekentalannya dipakai internasional. Jika indeks SAE kecil
berarti oli semakin encer. Artinya, kemungkinan oli untuk mengeras pada suhu rendah
semakin kecil, hal ini berguna saat mesin mobil dinyalakan pada suhu dingin. Untuk
memperoleh nilai SAE maka hal yang perlu dilakukan adalah dengan mengukur viskositas
suatu minyak tersebut, karena SAE adalah indeks kekentalan minyak.

9. Apakah fungsi SAE 40?


Jawab: SAE 40 memiliki kekentalan 40, yang berfungsi untuk bahan bakar mesin-mesin
diesel

10. Apakah yang dimaksud dengan specific gravity?


Jawab: Perbandingan berat suatu zat terhadap berat zat baku pada volume dan suhu yang
sama. Untuk zat cair dan zat padat, zat baku adalah air, sedangkan zat standar untuk gas
dipakai hidrogen atau udara.
LAMPIRAN 2
Hasil Standart Nasional Indonesia (SNI) dari sari buah sirsak adalah: SNI 3719-2014

Anda mungkin juga menyukai