MIXING
Moh. Arik Ardianta, Ara Delaniera W, Fitriani Shinta A
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Semarang
4. SIMPULAN
Berdasarkan praktikum, dapat disimpulkan bahwa
impeller propeller menghasilkan pola aliran axial,
sedangkan impeller turbine menghasilkan pola aliran
radial. Besar daya yang diperlukan guna memutar impeller
turbine lebih besar daripada menggunakan impeller
propeller karena impeller turbin berputar dengan kecepatan
tinggi, sehingga daya yang diperlukan juga semakin besar
dan sebaliknya. Karena power berbanding lurus dengan
nilai torsi, maka nilai torsi dipengaruhi oleh power yang
diberikan, sehingga semakin besar daya maka semakin
besar pula nilai torsinya. Vortex menunjukkan
keseimbangan antara gaya gravitasi dengan gaya inersia.
Dalam teori, vortex akan muncul jika bilangan Froude >1.
Biasanya untuk mengurangi vortex, tangki dipasang buffle
sehingga akan diperoleh pencampuran yang homogen,
lebih efektif dan efisien.
REFERENSI
[1].
Earle R L. 1969. Satuan Operasi dalam Pengolahan
Pangan. Jakarta : Sastra Hudaya.
[2].
Mc Cabe W L, Smith Julian C dan Harriott Peter.
1993. Unit Operation of Chemical Engineering, 5th
Edition. Singapore : Mc Graw Hill Book
[3].
Mc. Cabe, W.L. 1985. Unit Operation of Chemical
Engineering. Singapura : Tioon Well Finishing Co.
Ltd.
[4].
Yudisaputro, Fibula. 2012. Perubahan Konsentrasi
Larutan Gula pada Dehidrasi Osmotik Irisan
Mangga (Mangifera Indica L.) dan Pengaruhnya
Terhadap Kebutuhan Daya Pengadukan. Fakultas
Teknologi Pertanian , Institut Pertanian Bogor
.
[5]
. Mulia, Ahmad Perwira.2001. Angkutam dan Emdapan.
Fakultas Islam Sumatera Utara.
[6].
Mahmudi, muhammad Jauharil dan Wijaya, Findi
Rahardian. 2015. Makalah Aliran Kritis, Subkritis,
Praktikum Operasi Teknik Kimia 1, 21 Agustus 2018, Jurusan Teknik Kimia Universitas Negeri Semarang
Praktikum Operasi Teknik Kimia 1, 21 Agustus 2018, Jurusan Teknik Kimia Universitas Negeri Semarang
LAMPIRAN
DATA PENGAMATAN
A. Pola Aliran Hasil Pengadukan
30 Axial, Tangensia 0
60 Axial, Tangensia 0
90 Axial, Tangensia 1,5
120 Axial, Tangensia 2
150 Axial, Tangensia 2,5
180 Axial, Tangensia 3
30 Radial, Tangensial 0
60 Radial, Tangensial 0
90 Radial, Tangensial 0,5
120 Radial, Tangensial 1
150 Radial, Tangensial 1,5
180 Radial, Tangensial 2
B. Data Perhitungan
Diketahui :
Diameter beaker glass (D) = 10,5 cm
Praktikum Operasi Teknik Kimia 1, 21 Agustus 2018, Jurusan Teknik Kimia Universitas Negeri Semarang
L/D =1
Tinggi larutan (H) = Diamter beaker glass (D) x 1
= 10,5 cm x 1
= 10,5 cm
V air = 880 x 10-6 m3
Cleareance = 1/5 H
= 1/5 x 10,5 cm
= 2,1 cm
Densitas ( ρ ¿ = 997,08 Kg/m3
Viskositas ( μ ¿ = 8,9 x 10-4 Kg/ms
Percepatan Gravitasi (g) = 9,8 m/s2
Diameter Impeller (D)
a. Impeller propeller (4 cm) = 0,04 m
b. Impeller turbine (5 cm) = 0,05 m
P = (Np x ρ x N3 x D5) / g
e. Torsi (τ)
P=τxω
τ = P / (2 x pi x N)
f. Froude Number (Nfr)
Nfr = (N2 x D) / g
Hasil Perhitungan
3. Impeller Turbine