B. Loading ramp
Loading ramp adalah tempat pengecekan kelayakan TBS
(Tandan Buah Segar) atau tempat disortasi. Loading ramp
berfungsi sebagai tempat penampungan sementara TBS sebelum
dimasukkan ke dalam lori. Kapasitas masing-masing pintu pada
Loading ramp adalah 10 ton.
Bagian-bagian dan fungsi pada Loading ramp yaitu
sebagai berikut:
a) Hydraulic control system; untuk memompa fluida
(minyak) ke hydraulic pintu Loading ramp.
b) Pintu Loading ramp; mengatur masuknya buah ke dalam
lori.
c) Handdle; tuas untuk membuka dan menutup pintu Loading
ramp.
d) Hydraulic ramp.
e) Pipa dan selang hydraulic.
f) Lantai loading ramp, tempat untuk sortasi buah.
g) Lantai miring, berfungsi untuk mempermudah TBS ke
pintu Loading ramp dan memiliki kisi-kisi agar kotoran
tidak ikut masuk ke dalam lori.
Gambar 59. Loading ramp
C. Lori TBS
Tandan buah segar yang berada di Loading ramp diisi ke
dalam lori. Lori adalah keranjang buah yang memiliki roda dan
berjalan di atas rel. Lori yang digunakan memiliki kapasitas 2,2
- 2,3 Ton. Lori berfungsi untuk mengangkut TBS dariLoading
ramp menuju rebusan dan membawa TBS yang telah direbus ke
thresher dengan bantuan capstand, transfer carriage, dan
hoisting crane.
D. Transfer carriage
Rel Loading ramp memiliki jalur yang berbeda dengan
jalur rel rebusan, sehingga diperlukan bantuan transfer
carriage untuk memindahkan lori ke jalur rebusan ataupun
sebaliknya. Transfer carriage bergerak menggunakan pompa
yang digerakkan motor. Transfer carriage dioperasikan dengan
tombol, yaitu tombol untuk mendorong lori dan tombol untuk
menggeser transfer carriage.Kapasitas maksimum dari transfer
carriage adalah 3 lori.
B. Hoisting crane
Hoisting crane adalah alat yang digunakan untuk
mengangkat lori – lori yang telah ditarik oleh capstand dari
rebusan ke thresher. Hoisting crane memiliki kapasitas
maksimal 5 ton.
Gambar 65. Hoisting crane
C. Thresher
Pabrik Kelapa Sawit kebun Aek Loba memiliki 2 unit
thresher dimanauntuk proses pembantingan TBS. Di dalam
thresher,terjadi proses pemisahan berondolan dari janjangan
dengan cara mengangkat dan membanting serta mendorong
janjang kosong ke empty bunch conveyor yang kemudian
ditampung di hopper janjangan kosong selanjutnya dibawa ke
setiap divisi sebagai pupuk. Sedangkan berondolan jatuh
melalui kisi–kisi.
E. Fruit elevator
Fruit elevator adalah alat yang digunakan untuk
mengangkut brondolan yang sudah terpisah dengan jankos
(janjangan kosong) kemudian dimasukkan kedalam digester.
B. Screw press
Screw press merupakan alat press yang berbentuk ulir
yang digunakan untuk mengepress brondolan. Alat pengepress
yang digunakan adalah jenis press ulir ganda (double screw
press). Alat ini terdiri dari sebuah silinder (press cake) yang
berlubanglubang dan didalamnya terdapat dua buah ulir (feed
screw dan main screw) dengan arah putar yang berlawanan dan
kecepatan putaran 10 rpm.
Untuk mendapatkan minyak, berondolan yang sudah
lumat dimasukan ke dalam screw press, cone akan memberi
tekanan secara continue pada berondolan yang sudah lumat.
Minyak kasar keluar dari lubang-lubang press cake,
minyak/crude oil kemudian ditambahkan water delution sebagai
pengencer. Ampas press atau cake kemudian dibawa CBC
menuju depericarper. Screw press memiliki kapasitas 17
ton/jam dan memiliki putaran 10 rpm.
D. Vibrating screen
Umpan vibrating screen (overflow sand trap) yang masih
mengandung serat-serathalus, pasir, dan kotoran kasar lainnya
akan tersaring di ayakan/saringan getar (vibrating screen). Pada
bagian bawah vibrating screen terdapat electromotor yang
menggerakkan pegas penyangga sehingga terjadinya getaran
pada ayakan. Getaran yang dihasilkan menyebabkan, minyak
kasar akan mudah turun melalui lubang ayakan menujucrude Oil
tank. Sedangkan kotoran kasar dan serat-serat halus akan
tersaring diayakan karena ukurannya lebih besar dibandingkan
lubang ayakan. Kotoran kasar serta serat-serat halus akan
bergerak ke tepi ayakan dan keluar menuju balen conveyor
menuju fruit elevator. Vibrating screenmenggunakan sistem
double deck dengan ukuran mesh 20 dan 40.
C. Oil tank
Oil tank berfungsi sebagai tempat untuk menampung
minyak setelah selesai dari Continuous settling tank (CST). Di
pabrik kelapa sawit kebun Aek Loba memiliki tiga buah Oil tank
dengan 1 tangki kapasitas 30 m3, 2 tangki 10 m3. Suhu pada Oil
tank berkisar antara 900C – 1000C.
Gambar 78. Oil tank
D. Vacuum drier
Setelah melalui proses dari Oil tank, minyak dipompakan
ke Vacuum drier. Vacuum drier berfungsi untuk mengurangi
kadar air dalam minyak dengan menggunakan steam untuk
mendapatkan tekanan-760 mmHg. Di pabrik kelapa sawit kebun
Aek Loba memiliki 3 unit Vacuum drier dan kapasitas masing-
masing Vacuum drier adalah 7 ton, 8 ton, dan 12 ton.
E. Daily tank
Daily tank adalah tangki harian untuk menampung minyak
hasil produksi pengolahan. Daily tank Aek Loba memiliki 2 unit
tangki kapasitas 40 ton dan suhu didalam daily tank adalah 90-
950C.
Gambar 80. daily tank
F. Stock tank
Storage tank adalah tempat penyimpanan akhir CPO
sebelum dijual atau dikirim ke konsumen. Ketika daily tank
sudah penuh, minyak (CPO) dialirkan ke storage tank.Terdapat
dua buah storage tank dengan kapasitas masing-masing adalah
700 ton dengan diameter 12 meter, tinggi 7 meter dan 3000 ton
dengan diameter 20 meter, tinggi 10 meter.Suhu didalam stock
tank yaitu 65-700C. Standar mutu minyak pada storage tank
adalah:
Table 44. Standar mutu minyak pada Storege tank
Parameter Batas Nilai
Asam Lemak Bebas (FFA) Maks 2,3 %
Kadar Kotoran (Impurities) Maks 0,05 %
Kadar Air (moisture) Maks 0,15 %
Gambar 81. Stock tank
G. Sludge tank
Sludge tank adalah tempat yang berfungsi sebagai
penampungan sementara sludge untuk melanjutkan proses
pengolahan sludge ke decanter. Sludge tank memiliki kapasitas
30 ton dan suhu berkisar antara 900 – 950C.
H. Decanter
Decanter adalah alat yang berfungsi untuk mengolah
sludge dan mengambil minyak yang ada di sludge. Dari hasil
proses decanter menghasilkan 3 fase yaitu solid, oil phase,
water phase.
a) Solid berupa kotoran pasir, imusi, tanah, dan minyak.
b) Oil phase merupakan minyak hasil dari proses pengolahan
decanter yangkemudian disalurkan ke CST.
c) Water phase yang berasal dari decanter dipompakan ke
bak dekantasi dankemudian dipompakan ke balance tank
lalu disalurkan ke separator.
I. Separator
Separator berfungsi untuk mengutip minyak yang masih
terkandung dalam water phase yang dihasilkan decanter.
Separator mampu menangkap minyak sehingga kerugian
maksimal 0,7%. Proses separator menghasilkan 2 fase yaitu oil
fase dan heavy fase.
a) Oil phase dikumpulkan ke tangki oil fase kemudian
dipompakan ke CST.
b) Heavy phase ke bak dekantasi
Gambar 84. Separator
K. Kolam Limbah
Kolam limbah merupakan tempat pembuangan akhir dari
proses pengolahan pabrik minyak kelapa sawit. Kolam limbah
di Pabrik Aek Loba terdapat 5 kolam dimana:
• Kolam 1 merupakan kolam anaerob
• Kolam 2 merupakan kolam anaerob
• Kolam 3 merupakan kolam fakultatif
• Kolam 4 merupakan kolam sedimentasi
• Kolam 5 merupakan kolam sedimentasi
B. Separating column
Separating column adalah suatu tromol tegak danpanjang
yang diujungnya terdapat blower pengisap serta fiber cyclone.
Dari CBC, press cake jatuh di separating column, kemudian
fiber terhisap ke fiber cyclone kemudian diangkat oleh conveyor
untuk bahan bakar boiler, sedangkan biji yang lebih berat jatuh
ke nut depericarper. Dengan demikian, separating berfungsi
memisahkan fiber dengan nut.
C. Depericarper
Depericarper adalah alat yang disertai kipas penghisap
(blower) yang digunakan untuk menghisap fiber sehingga
terpisah dari nut dan membawa fiber untuk menjadi bahan bakar
boiler.
Prinsip kerja depericarper yaitu alat ini berkerja dengan
putaran 56 rpm dan bekerja secara continiue yang fungsinya
untuk memisahkan biji dari fiber dengan bantuan hisapan dari
blower fiber cyclone.
D. Nut elevator
Nut elevator digunakan umtuk mentransfer nut dari
depericarper menuju ke nut silo.
E. Nut silo
Nut silo digunakan sebagai alat penampung nut untuk
menurunkan kadar air. Di dalam nut silo, nut yang masih utuh
kemudian di lakukan pemeraman diharapkankadar air di nut di
bawah 12%.
F. Ripple Mill
Ripple mill merupakan suatu alat yang digunakan pada
pabrik kelapa sawit (PKS) untuk proses pengolahan inti yang
berfungsi untuk memecahkan nut sehingga inti kernel terlepas
dari cangkang. Bagian–bagian Ripple Mill dan Masing – masing
Fungsinya
a) Chuts, berfungsi untuk mengatur kuantitas umpan kedalam
rotor.
b) Rotor bar adalah bagian alat yang bergerak berputar, terdiri
dari batang-batang besi berfungsi sebagai alat pemecah nut.
Rotor bar digerakkan oleh motor listrik.
c) Ripple plate adalah bagian alat yang diam terdiri dari plat
yang bergerigi sebagai landasan/alas nut agar proses
pemecahannya maksimal.
d) Poros, berfungsi sebagai penerus daya dari motor yang di
sambungkan dengan pullley dan belt, sehingga
menghasilkan putaran tinggi.
Gambar 92. Ripple mile
I. Kernel Drier
Kernel drier adalah alat yang digunakan pada pabrik
kelapa sawit untuk proses pengolahan inti yang berfungsi
sebagai tempat penimbunan inti sementara dan untuk
mengurangi kadar air pada inti sampai batasan tertentu.
a) Talang Pemasuk, berfungsi sebagai tempat masuknya kernel
ke dalam silo untuk dipanaskan.
b) Thermometer, berfungsi untuk mengetahui temperatur
pemanasan di dalam silo. Dengan standart thermometer
berkisar 70 – 90 oC.
c) Heater, berfungsi sebagai pemanas yang bekerja dengancara
pemanasan udara menggunakan steam sehingga didapat
udara dengan temperatur yang tinggi.
d) Conveyor, berfungsi untuk mengatur aliran masuk kernel
kedalam silo.
From : Muhammad Farhan Riza Dalimunthe
To : Salsabilytia Vierometha Putri
Note : Semangat Belajarnya, Optimisnya Ditingkatkan, Segala sesuatu yang meningkatkan dirimu
selalu aku dukung kamu, Semangat Sayang!!!, Aku Sayang Kamu
e) Blower, berfungsi untuk menghembuskan udara panas
kedalam silo. Inti (kernel) basah yang telah berada pada
kernel dryer akan dikeringkan. Kernel dryer berguna untuk
mengeringkan inti kelapa sawit dengan bantuanudara panas
bertemperatur ± 90oC.
J. Kernel bin dan Shell Bin
Kernel bin adalah tempat atau wadah yang digunakan
untuk menyimp an kernel. Sedangkan shell bin digunakan untuk
menyimpan cangkang sebelum keduanya dijual.