Anda di halaman 1dari 26

4.

10 Pengolahan Pasca Panen


Pengolahan pasca panen adalah salah satu langkah atau rangkaian
pengolahan setelah dari pemanenan untuk di olah menjadi MKS dan IKS di
Pabrik Kelapa Sawit (PSK). Berikut ini adalah stasiun yang ada di pabrik
kelapa sawit yaitu
Table 43. Daftar kegiatan pengolahan pasca panen
Metode Pelaksanaan
No Jenis Kegiatan Studi
Praktek Diskusi
Literatur
A. Pengolahan Pasca Panen
Stasiun penerimaan buah (Fruit
1 √ √ √
Reception Station)
Stasiun perebusan (Sterilizer
2 √ √ √
Station)
Stasiun penebah (Thresher
3 √ √ √
Station)
Stasiun pencacahan (Digester
4 Station) dan pengempaan √ √ √
(Presser Station)
Stasiun pemurnian (Clarifier
5 √ √ √
Station)
6 Stasiun kernel (Kernel Station) √ √ √

4.10.1 Stasiun Penerimaan Buah (Fruit Reception Station)


A. Jembatan Timbang (Weight Brifge)
Pada Pabrik Kelapa Sawit Kebun Aek Loba terdapat dua
jembatan timbang yang berjenis digital dengan spesifikasi 50
ton dan 40 ton. Jembatan timbang berkapasitas 50 ton digunakan
untuk penimbangan TBS, jangkos (janjang kosong),solid, batu,
abu ketel, tanah liat dan pupuk. Sedangkan jembatan timbang
kapasitas 40 ton yang di dalam digunakan untuk penimbangan
CPO, BBM, kernel, cangkang, dan besi.
Gambar 58. Timbangan

B. Loading ramp
Loading ramp adalah tempat pengecekan kelayakan TBS
(Tandan Buah Segar) atau tempat disortasi. Loading ramp
berfungsi sebagai tempat penampungan sementara TBS sebelum
dimasukkan ke dalam lori. Kapasitas masing-masing pintu pada
Loading ramp adalah 10 ton.
Bagian-bagian dan fungsi pada Loading ramp yaitu
sebagai berikut:
a) Hydraulic control system; untuk memompa fluida
(minyak) ke hydraulic pintu Loading ramp.
b) Pintu Loading ramp; mengatur masuknya buah ke dalam
lori.
c) Handdle; tuas untuk membuka dan menutup pintu Loading
ramp.
d) Hydraulic ramp.
e) Pipa dan selang hydraulic.
f) Lantai loading ramp, tempat untuk sortasi buah.
g) Lantai miring, berfungsi untuk mempermudah TBS ke
pintu Loading ramp dan memiliki kisi-kisi agar kotoran
tidak ikut masuk ke dalam lori.
Gambar 59. Loading ramp

C. Lori TBS
Tandan buah segar yang berada di Loading ramp diisi ke
dalam lori. Lori adalah keranjang buah yang memiliki roda dan
berjalan di atas rel. Lori yang digunakan memiliki kapasitas 2,2
- 2,3 Ton. Lori berfungsi untuk mengangkut TBS dariLoading
ramp menuju rebusan dan membawa TBS yang telah direbus ke
thresher dengan bantuan capstand, transfer carriage, dan
hoisting crane.

Gambar 60. Lori

D. Transfer carriage
Rel Loading ramp memiliki jalur yang berbeda dengan
jalur rel rebusan, sehingga diperlukan bantuan transfer
carriage untuk memindahkan lori ke jalur rebusan ataupun
sebaliknya. Transfer carriage bergerak menggunakan pompa
yang digerakkan motor. Transfer carriage dioperasikan dengan
tombol, yaitu tombol untuk mendorong lori dan tombol untuk
menggeser transfer carriage.Kapasitas maksimum dari transfer
carriage adalah 3 lori.

Gambar 61. Transfer carriage

4.10.2 Stasiun Perebusan (Sterilizer Station)


Sterillizer merupakan alat yang berbentuk tabung yang
digunakan untuk memasak/merebus TBS. Fungsi dari sterillizer
diantaranya :
a) Memudahkan lepasnya brondolan dari tandan
b) Menonaktifkan enzim lipase yang dapat merangsang
pertumbuhan Free Fatty Acid (asam lemak bebas)
c) Mengurangi kadar air dalam TBS
d) Memudahkan proses pelumatan dan pengepresan
e) Memudahkan lepasnya kernel dari cangkang
Gambar 62. Sterilizer

Tabung sterillizer yang digunakan di PT. Socfin Indonesia


(SOCFINDO) Aek Loba menggunakan jenis tabung rebusan
horizontal. Tekanan yang digunakan pada sterillizer berkisar antara
2,3 – 2,8 kg/cm3 dengan waktu berkisar 75 – 80 menit. Sistem
perebusan menggunakan sistem 3 puncak (Tripple Peak), atau dapat
dipahami dari grafik dibawah ini:

Gambar 63. Grarik perebusan

Berdasarkan grafik sistem 3 puncak (Tripple Peak) diatas


dapat dijelaskan sebagaiberikut:
a) 6 menit pemasukan uap pertama dari 0-2,3 kg/cm3
b) 3 menit pembuangan uap (afblas) pertama sampai 0,5 kg/cm3;
c) 8 menit pemasukan uap kedua sampai tekanan 2,5 kg/cm3;
d) 3 menit pembuangan uap (afblas) kedua sampai tekanan 0,5
kg/cm3;
e) 10 menit pemasukan uap ketiga sampai tekanan 2,8 kg/cm3;
f) 45 menit ditahan pada tekanan konstan 2,8 kg/cm3
g) 5 menit pembuangan uap (afblas) sampai pada tekanan 0 kg/cm3
Tujuan dari setiap puncak adalah untuk mengurangi kadar air,
kotoran, serta untuk pemerataan perebusan guna pelunakan daging
buah pada TBS yang ada di dalam perebusan. Proses ini
menggunakan steam basah yang berasal dari boiler.

4.10.3 Stasiun Penebah (Thresher Station)


A. Capstand
Capstand adalah alat yang digunakan untuk menarik lori
– lori kosong ke tempat pengisian TBS, menarik lori – lori
keluar dari sterillizer dan menarik lori yang sudah terisi TBS ke
transfer carriage belakang sterillizer.

Gambar 64. Capstand

B. Hoisting crane
Hoisting crane adalah alat yang digunakan untuk
mengangkat lori – lori yang telah ditarik oleh capstand dari
rebusan ke thresher. Hoisting crane memiliki kapasitas
maksimal 5 ton.
Gambar 65. Hoisting crane

C. Thresher
Pabrik Kelapa Sawit kebun Aek Loba memiliki 2 unit
thresher dimanauntuk proses pembantingan TBS. Di dalam
thresher,terjadi proses pemisahan berondolan dari janjangan
dengan cara mengangkat dan membanting serta mendorong
janjang kosong ke empty bunch conveyor yang kemudian
ditampung di hopper janjangan kosong selanjutnya dibawa ke
setiap divisi sebagai pupuk. Sedangkan berondolan jatuh
melalui kisi–kisi.

Gambar 66. Thresher


D. Empty bunch hopper
Setelah dari thresher,janjangan kosong akan dikirim ke
hopper melalui scrapper conveyor.

Gambar 67. Empty bunch conveyor no 1

Gambar 68. Empty bunch conveyor no 2


Gambar 69. Empty bunch hopper

E. Fruit elevator
Fruit elevator adalah alat yang digunakan untuk
mengangkut brondolan yang sudah terpisah dengan jankos
(janjangan kosong) kemudian dimasukkan kedalam digester.

Gambar 70. Fruit elevator

4.10.4 Stasiun Pencacahan (Digester Station) dan Pengempaan (Presser


Station)
A. Digester
Digester adalah alat yang digunakan untuk melumatkan
brondolan sehingga daging buah (mesocarp) terpisah dari biji
(nut) dan daging buah dapat dipress untuk menghasilkan
minyak pada saat pengepressan berlangsung dengan bantuan
steam. Digester ini berupa tangki tegak yang berbentuk silinder
dan mempunyai dinding rangkap (steam mantel). Didalamnya
terdapat pisau pengaduk yang terdiri dari enam tingkat. Lima
tingkat pisau bagian atas disusun secara zig-zag yang berfungsi
untuk melumat serta melepaskan daging buah dari biji.
Sedangkansatu tingkat pisau bagian bawah berfungsi untuk
mendorong serta mengarahkan berondolan keluar dari digester
melalui talang dan masuk ke screw press. Digester memiliki
kapasitas 3,5 sampai 4 ton. Suhu pada digester berkisar antara
90-950C.

Gambar 71. Digester

B. Screw press
Screw press merupakan alat press yang berbentuk ulir
yang digunakan untuk mengepress brondolan. Alat pengepress
yang digunakan adalah jenis press ulir ganda (double screw
press). Alat ini terdiri dari sebuah silinder (press cake) yang
berlubanglubang dan didalamnya terdapat dua buah ulir (feed
screw dan main screw) dengan arah putar yang berlawanan dan
kecepatan putaran 10 rpm.
Untuk mendapatkan minyak, berondolan yang sudah
lumat dimasukan ke dalam screw press, cone akan memberi
tekanan secara continue pada berondolan yang sudah lumat.
Minyak kasar keluar dari lubang-lubang press cake,
minyak/crude oil kemudian ditambahkan water delution sebagai
pengencer. Ampas press atau cake kemudian dibawa CBC
menuju depericarper. Screw press memiliki kapasitas 17
ton/jam dan memiliki putaran 10 rpm.

Gambar 72. Screw press

C. Sand trap tank


Sand trap tank adalah alat yang digunakan untuk
memisahkan partikel – partikel pasir/kotoran dengan minyak,
sehingga pasir mengendap ke bawah. Selanjutnya minyak
dialirkan ke vibrating screen.

Gambar 73. Sand trap tank

D. Vibrating screen
Umpan vibrating screen (overflow sand trap) yang masih
mengandung serat-serathalus, pasir, dan kotoran kasar lainnya
akan tersaring di ayakan/saringan getar (vibrating screen). Pada
bagian bawah vibrating screen terdapat electromotor yang
menggerakkan pegas penyangga sehingga terjadinya getaran
pada ayakan. Getaran yang dihasilkan menyebabkan, minyak
kasar akan mudah turun melalui lubang ayakan menujucrude Oil
tank. Sedangkan kotoran kasar dan serat-serat halus akan
tersaring diayakan karena ukurannya lebih besar dibandingkan
lubang ayakan. Kotoran kasar serta serat-serat halus akan
bergerak ke tepi ayakan dan keluar menuju balen conveyor
menuju fruit elevator. Vibrating screenmenggunakan sistem
double deck dengan ukuran mesh 20 dan 40.

Gambar 74. Vibrating screen

E. Crude Oil tank


Crude Oil tank berfungsi untuk mengendapkan partikel-
partikel yang tidak larut dan masih lolos dari vibraring screen.
Kapasitas dari crude Oil tank adalah 10 m3. Fungsi utama COT
adalah menampung minyak dari vibrating screen sebelum
dipompakan menuju CST. Alat ini ditempatkan dibawah
vibrating screen, sehingga minyak dari vibrating screen
langsung ditampung. Suhu pada COT berkisar antara 90-950C.
Gambar 75. Crude Oil tank

4.10.5 Stasiun Pemurnian (Clarification Station)


A. Distributor tank
Tangki distributor adalah tempat untuk membagi minyak
dari crude Oil tank menuju continuous tank.

Gambar 76. Distributor tank

B. Continuous Settling Tank (CST)


Continuous settling tank (CST) adalah tangki tempa.
Minyak kasar dari crude Oil tank dipompa ke continuous
settling tank. Pemisahan minyak dengan lumpur (sludge)
memanfaatkan berat jenis dan juga dengan steam yang
mengelilingi dinding CST. Di dalam CST terdapat agitatoryang
berfungsi sebagai pemecah gumpalan sludge untuk
menaikkan minyak ke atas permukaan. Minyak yang memiliki
berat jenis lebih ringan akan naik ke atas (over flow) dan dikutip
menggunakan skimmer kemudian dialirkan menuju Oil tank,
sedangkan lumpur akan mengendap dibawah (under flow) dan
akan dialirkan menuju sludge tank. Di pabrik kelapa sawit kebun
Aek Loba memiliki tiga buah continuous settling tank dengan 1
tangki kapasitas 120 ton, 2 tangki kapasitas 75 ton. Suhu pada
CST adalah 900C-950C.

Gambar 77. CST

C. Oil tank
Oil tank berfungsi sebagai tempat untuk menampung
minyak setelah selesai dari Continuous settling tank (CST). Di
pabrik kelapa sawit kebun Aek Loba memiliki tiga buah Oil tank
dengan 1 tangki kapasitas 30 m3, 2 tangki 10 m3. Suhu pada Oil
tank berkisar antara 900C – 1000C.
Gambar 78. Oil tank
D. Vacuum drier
Setelah melalui proses dari Oil tank, minyak dipompakan
ke Vacuum drier. Vacuum drier berfungsi untuk mengurangi
kadar air dalam minyak dengan menggunakan steam untuk
mendapatkan tekanan-760 mmHg. Di pabrik kelapa sawit kebun
Aek Loba memiliki 3 unit Vacuum drier dan kapasitas masing-
masing Vacuum drier adalah 7 ton, 8 ton, dan 12 ton.

Gambar 79. Vacuum drier

E. Daily tank
Daily tank adalah tangki harian untuk menampung minyak
hasil produksi pengolahan. Daily tank Aek Loba memiliki 2 unit
tangki kapasitas 40 ton dan suhu didalam daily tank adalah 90-
950C.
Gambar 80. daily tank

F. Stock tank
Storage tank adalah tempat penyimpanan akhir CPO
sebelum dijual atau dikirim ke konsumen. Ketika daily tank
sudah penuh, minyak (CPO) dialirkan ke storage tank.Terdapat
dua buah storage tank dengan kapasitas masing-masing adalah
700 ton dengan diameter 12 meter, tinggi 7 meter dan 3000 ton
dengan diameter 20 meter, tinggi 10 meter.Suhu didalam stock
tank yaitu 65-700C. Standar mutu minyak pada storage tank
adalah:
Table 44. Standar mutu minyak pada Storege tank
Parameter Batas Nilai
Asam Lemak Bebas (FFA) Maks 2,3 %
Kadar Kotoran (Impurities) Maks 0,05 %
Kadar Air (moisture) Maks 0,15 %
Gambar 81. Stock tank

G. Sludge tank
Sludge tank adalah tempat yang berfungsi sebagai
penampungan sementara sludge untuk melanjutkan proses
pengolahan sludge ke decanter. Sludge tank memiliki kapasitas
30 ton dan suhu berkisar antara 900 – 950C.

Gambar 82. Sludge tank

H. Decanter
Decanter adalah alat yang berfungsi untuk mengolah
sludge dan mengambil minyak yang ada di sludge. Dari hasil
proses decanter menghasilkan 3 fase yaitu solid, oil phase,
water phase.
a) Solid berupa kotoran pasir, imusi, tanah, dan minyak.
b) Oil phase merupakan minyak hasil dari proses pengolahan
decanter yangkemudian disalurkan ke CST.
c) Water phase yang berasal dari decanter dipompakan ke
bak dekantasi dankemudian dipompakan ke balance tank
lalu disalurkan ke separator.

Gambar 83. Decanter

I. Separator
Separator berfungsi untuk mengutip minyak yang masih
terkandung dalam water phase yang dihasilkan decanter.
Separator mampu menangkap minyak sehingga kerugian
maksimal 0,7%. Proses separator menghasilkan 2 fase yaitu oil
fase dan heavy fase.
a) Oil phase dikumpulkan ke tangki oil fase kemudian
dipompakan ke CST.
b) Heavy phase ke bak dekantasi
Gambar 84. Separator

J. Horizontal fat fit


Horizontal fat pit berfungsi sebagai tempat penampungan
buangan dari dekantasi, dimana minyak yangterkandung pada
cairan dikutip sehingga kerugian/losses pabrik di fat pit
maksimal 0,6% sebelum dialirkan ke kolam limbah.

Gambar 85. Horizontal fat fit

K. Kolam Limbah
Kolam limbah merupakan tempat pembuangan akhir dari
proses pengolahan pabrik minyak kelapa sawit. Kolam limbah
di Pabrik Aek Loba terdapat 5 kolam dimana:
• Kolam 1 merupakan kolam anaerob
• Kolam 2 merupakan kolam anaerob
• Kolam 3 merupakan kolam fakultatif
• Kolam 4 merupakan kolam sedimentasi
• Kolam 5 merupakan kolam sedimentasi

Gambar 86. Kolam limbah

4.10.6 Stasiun Kernel (Kernel Station)


A. Cake Breaker Conveyor (CBC)
Ampas press dari screw press terdiri dari biji dan serabut
jatuh ke cake breaker conveyor. Fungsi dari cake breaker
conveyor adalah untuk membawa dan memecah gumpalan cake
dari screw press ke Derpericarper. Tujuan pemecahan iniadalah
untuk mempermudah proses pemisahan biji dan serat pada
Separating column. Conveyor ini digerakkan oleh sebuah
electromotor dengan poros screw yang berada ditengah talang
dan mempunyai pisau-pisau pemecah.
Gambar 87. CBC

B. Separating column
Separating column adalah suatu tromol tegak danpanjang
yang diujungnya terdapat blower pengisap serta fiber cyclone.
Dari CBC, press cake jatuh di separating column, kemudian
fiber terhisap ke fiber cyclone kemudian diangkat oleh conveyor
untuk bahan bakar boiler, sedangkan biji yang lebih berat jatuh
ke nut depericarper. Dengan demikian, separating berfungsi
memisahkan fiber dengan nut.

Gambar 88. Separating column

C. Depericarper
Depericarper adalah alat yang disertai kipas penghisap
(blower) yang digunakan untuk menghisap fiber sehingga
terpisah dari nut dan membawa fiber untuk menjadi bahan bakar
boiler.
Prinsip kerja depericarper yaitu alat ini berkerja dengan
putaran 56 rpm dan bekerja secara continiue yang fungsinya
untuk memisahkan biji dari fiber dengan bantuan hisapan dari
blower fiber cyclone.

Gambar 89. Depericarper

D. Nut elevator
Nut elevator digunakan umtuk mentransfer nut dari
depericarper menuju ke nut silo.

Gambar 90. Nut elevator

E. Nut silo
Nut silo digunakan sebagai alat penampung nut untuk
menurunkan kadar air. Di dalam nut silo, nut yang masih utuh
kemudian di lakukan pemeraman diharapkankadar air di nut di
bawah 12%.

Gambar 91. Nut silo

F. Ripple Mill
Ripple mill merupakan suatu alat yang digunakan pada
pabrik kelapa sawit (PKS) untuk proses pengolahan inti yang
berfungsi untuk memecahkan nut sehingga inti kernel terlepas
dari cangkang. Bagian–bagian Ripple Mill dan Masing – masing
Fungsinya
a) Chuts, berfungsi untuk mengatur kuantitas umpan kedalam
rotor.
b) Rotor bar adalah bagian alat yang bergerak berputar, terdiri
dari batang-batang besi berfungsi sebagai alat pemecah nut.
Rotor bar digerakkan oleh motor listrik.
c) Ripple plate adalah bagian alat yang diam terdiri dari plat
yang bergerigi sebagai landasan/alas nut agar proses
pemecahannya maksimal.
d) Poros, berfungsi sebagai penerus daya dari motor yang di
sambungkan dengan pullley dan belt, sehingga
menghasilkan putaran tinggi.
Gambar 92. Ripple mile

G. Seperating tank dan Hydrocyclone


Biji yang telah di pecahkan oleh ripple millakan dilakukan
pemisahan inti (kernel) dan cangkang. Biji jatuh kebawah
menuju ke separating tank inti yang selanjutnya akan
dipompakan ke hydrocyclone inti. Pada hydrocyclone inti akan
terjadi pemisahan inti/kernel seperti, cangkang, biji setengah
pecah dan biji utuh dengan sistem berat jenis dan gaya
centrifugal. Kernel menuju vibrating dan dibawa menuju kernel
dryer menggunakan screw conveyor. Sementara cangkang, biji
utuh, dan biji pecah akan jatuh ke separating tank cangkang.

Gambar 93. Seperating tank


H. Claybath
Claybath adalah pemisahan kernel terakhir dengan media
larutan lumpur. Claybath ini memanfaatkan perbedaan berat
jenis antara inti dan cangkang. Larutan (lumpur) yang ini
digunakan untuk memisahkan dua kelompok padatan yang
memiliki berat jenis berbeda. Inti yang memiliki berat jenis lebih
kecil akan terapung sementara berat jenis cangkang yang lebih
besar akan turun dan mengendap dibawah. Inti yang telah
terapung akan dialirkan menuju ke vibrating dan dikirimkan ke
kernel dryer dengan bantuan blower. Pada claybath juga
terdapat timba yang berfungsi untuk mengambil cangkang yang
mengendap dibawah untuk dihantarkan ke shell bin dengan
bantuan blower.
a) Berat jenis air lumpur 1120 - 1140 kg/m3
b) Berat jenis kernel 1,07 kg/m3
c) Berat jenis cangkang 1,15 – 1,20 kg/m3

I. Kernel Drier
Kernel drier adalah alat yang digunakan pada pabrik
kelapa sawit untuk proses pengolahan inti yang berfungsi
sebagai tempat penimbunan inti sementara dan untuk
mengurangi kadar air pada inti sampai batasan tertentu.
a) Talang Pemasuk, berfungsi sebagai tempat masuknya kernel
ke dalam silo untuk dipanaskan.
b) Thermometer, berfungsi untuk mengetahui temperatur
pemanasan di dalam silo. Dengan standart thermometer
berkisar 70 – 90 oC.
c) Heater, berfungsi sebagai pemanas yang bekerja dengancara
pemanasan udara menggunakan steam sehingga didapat
udara dengan temperatur yang tinggi.
d) Conveyor, berfungsi untuk mengatur aliran masuk kernel
kedalam silo.
From : Muhammad Farhan Riza Dalimunthe
To : Salsabilytia Vierometha Putri
Note : Semangat Belajarnya, Optimisnya Ditingkatkan, Segala sesuatu yang meningkatkan dirimu
selalu aku dukung kamu, Semangat Sayang!!!, Aku Sayang Kamu
e) Blower, berfungsi untuk menghembuskan udara panas
kedalam silo. Inti (kernel) basah yang telah berada pada
kernel dryer akan dikeringkan. Kernel dryer berguna untuk
mengeringkan inti kelapa sawit dengan bantuanudara panas
bertemperatur ± 90oC.
J. Kernel bin dan Shell Bin
Kernel bin adalah tempat atau wadah yang digunakan
untuk menyimp an kernel. Sedangkan shell bin digunakan untuk
menyimpan cangkang sebelum keduanya dijual.

Gambar 94. Kernel bin dan sheel bin

Anda mungkin juga menyukai