Anda di halaman 1dari 13

96

LAPORAN PELAKSANAAN
PRATEK KERJA LAPANGAN
KEBUN KP2 INSTIPER
KABUPATEN SEMARANG
PKS MINI

Disusun Oleh :
Nama : Deni Wahyu Anggara
Nim :15/17217/BP/SPKS –E
Kelompok Kerja : IV (Empat) Regu D

Yogyakarta, 16 Agustus 2017


Mengetahui,
Dosen Pembimbing Penulis

Ir. Samsuri Tarmadja, MP. Deni Wahyu Anggara


97

ACARA VI. PKS MINI

A. Tujuan Umum
Mahasiswa memahami dan menetahui kegiatan yang ada di Pabrik
Kelapa Sawit untuk mengolah TBS menjadi CPO.
B. Tahapan Pekerjaan
1. Tujuan Khusus Setiap Tahapan Pekerjaan
a. Boiler digunakan untuk menghasilkan steam yang gunanya untuk
merebus pada pabrik kelapa sawit
b. Grading dilakukan untuk melakukan penyortiran TBS antara yang
matang dan tidak matang
c. TBS dimasukan kedaam lori untuk dibawa ke stasiun sterilizer
untuk dilakukan perebusan.
d. TBS yang selesai direbus kemudian dibawa menuju ke treser atau
stasiun pemipilan untuk dilakukan pemisahan antara brondolan
e. Brondolan yang sudah terpisah dengan tandan kosong selanjutnya
dibawa menuju digester untuk dilakukan proses pelumatan
f. Hasil lumatan selanjutnya dibawa ke mesin presser untuk
memisahkan antara press-cake dan cairan (minyak sawit kasar)
g. Minyak sawit kasar tersebut kemudian ditambahkan water dilution
(1:1)
h. Minyak kasar tersebut kemudian dialirkan ke sand-trap-tank.
Minyaknya pada bagian atas , sedangkan kotoran dibagian bawah.
2. Prosedur Kerja Setiap Tahap Pekerjaan disertai Foto
a. Menyiapkan dan menghidupkan boiler, sehingga steamnya siap
untuk digunakan.

Gambar 68 : boiler yang sedang dipanaskan


98

b. TBS yang datang dari kebun ditimbang beratnya

Gambar 69 : Proses penimbangan kelapa sawit


c. Dilakukan grading sesuai dengan tata cara grading dengan cara
melakukan sortasi berdasarkan gradenya (mentah, lewat matang,
busuk dan tangkai panjang). Contoh % TBS lewat matang :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝐵𝑆 𝑙𝑒𝑤𝑎𝑡 𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑥 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑇𝐵𝑆

Gambar 70 : Proses grading


d. Kemudian timbang TBS dimasukan ke lori sesuai dengan kapasitas
lori. Sekitar 50 kg

Gambar 71 : Proses penimbangan TBS pasca perebusan dan


dimasukan ke lori
e. Lori yang berisi TBS dimasukan ke sterilizer, kemudian pintu
sterilizer ditutup rapat. Selanjutnya dilakukan sterilisasi selama
kurang lebih 90 menit, dengan cara mengalairkan steam dengan
99

tekanan sekitar 2,8-3,00 bar yang berasal dari boiler. Proses


sterilisasi yang dilakukan ini menggunakan metode satu peak atau
hanya menggunakan tekan yang sama selama proses perebusan.
Pipa kondensat dibuka.

Gambar 72 : Stasiun sterilisasi yang siap dimasukan lori


f. Setelah valve input steam ditutup, sisa steam didalam sterilizer
dikeluarkan sampai habis dengan membuka velve exhaust steam.

Gambar 73 : Proses pembuangan steam melalui valve exhaust


g. Pintu sterilizer dibuka dan lori yang berisi TBS rebus dikeluarkan.

Gambar 74 : Lori yang dikeluarkan dari stasiun sterilisasi


h. TBS rebus kemudian dimasukan ke threaser untuk dilakukan
pemipilan. Hitung berat brondolan, janjang kosong dan % USB.
100

USB (Unstripped Bunch) adalah brondolan yang masih melekat


pada janjangnya. Cara menghitung % USB adalah :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑢𝑠𝑏
100%. Jumlah sampel adalah banyaknya sawit yang
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

dimasukan kedalam mesin threshing. Jumlah USB adalah


banyaknya janjang yang masih ada brondolanya.

Gambar 75 : Proses pemipilan


i. Menghidupkan digester dan dialiri steam kedalamnya. Kemudian
brondolan dimasukan untuk dilumatkan.

Gambar 76 : Proses pelumatan


j. Massa/lumatan, selanjutnya brondolan dumasukan ke presser untuk
memisahkan antara press-cake dan cairan minyak (minyak sawit
kasar)

Gambar 77 : Proses pengepresan/pemisahan cpo dari ampas (fiber)


101

k. Selanjutnya minyak kasar dialirkan/dimasukan ke sand-trap-tank.


Minyak pada bagian/lapis atas, sedangkan kotoran di bagian
bawah.

Gambar 78 : Proses pemisahan cpo dari kotoran


l. Minyak sawit yang dihasilkan kemudian ditimbang untuk
memperoleh rendemen minyaknya

Gambar 79 : Proses penimbangan minyak kasar


102

C. Hasil dan Pembahasan


a. Tabel 15 : Pengolahan TBS menjadi CPO

No. Stasiun Kegiatan Hasil

A. Penimbangan TBS dari 306 kg


Kebun

0%
B. Grading
0%
Stasiun 1. TBS mentah (%)
1 Penerimaan 76,3 kg (24,9
TBS 2. TBS le ‘wat matang (%) %)
9,6 Kg (3,13
3. TBS busuk (%) %)

9 kg (2,94 %)
4. Janjang kosong (%)
110 kg (
5. Tangkai panjang (%) 35,94 %)

1. penimbangan TBS akan 50 kg


Disterilisasi
2. pengamatan tingkat
kematangan TBS yang
direbus

3. Pengamatan waktu steam


Stasiun
2 sampai tekanan 2,8-3,00 bar
Sterilisasi

4. pengamatan waktu , suhu


dan steam selama sterilisasi
5. pengamatan jumlah
kondensat

6. pengamatan oilosses in
kondensat
103

7. pengamatan perubahan
berat setelah proses

8. pengamatan perubahana
seelah prosesn w

9. pengamatan jumlah steam


yang digunakan
(pengukuran air yang
digunakan)

10. mengamati proses dan


bagian komponen alat yang
digunakan

1. mengamati proses dan


bagian dari alat threser

3 Thressing 2. menimbang janjang


kosong dan brondolan yang
diperoleh

3. menghitung % usb
Untuk
mengetahui
1. menganati proses dan proses dan
bagian komponen digester komponen
dan presser alat tersebut

Stasiun 2. menghitung jumlah


4. Digesting dan minyak kasar yang diperoleh 7,8 kg
Press
3. mengamati suhu steam
yang ada di digester 80-85 C
̊

4. mencatat jumlah air panas


atau water illution yang Penggunaan
digunakan air 1:1
104

5. menghitung broker nut


atau biji pecah % -

1. mengamati proses dan Sand trap


peralatan yang digunakan tank
Perhitungan
5. CPO tidak
dilakukan
2. menghitung jumlah dikarenakan
minyak atau CPO yang keterbatasan
didapatkan alat
3. menghitung rendemen
CPO 15,5 %

Perhitungan :
1. Stasiun Penerimaan TBS
a. TBS lewat matang (%)
76,3 𝑘𝑔
𝑥100 = 24,9%.
306 𝑘𝑔
Ket :
76,3 kg = hasil penimbangan khusus TBS lewat matang.
306 kg = hasil penimbangan TBS keseluruhan.

b. TBS busuk (%)


9,6 𝑘𝑔
𝑥100 = 3,13%.:
306 𝑘𝑔
Ket :
9,6 kg = hasil penimbangan khusus TBS lewat matang.
306 kg = hasil penimbangan TBS keseluruhan.

c. Janjang kosong (%)


9𝑘𝑔
𝑥100 = 2,94%
306 𝑘𝑔
Ket :
9 kg = hasil penimbangan khusus janjang
306 kg = hasil penimbangan TBS keseluruhan.

d. Tangkai panjang (%)


110 𝑘𝑔
𝑥100 = 35,94%.
306 𝑘𝑔
Ket :
105

110 kg = hasil penimbangan TBS bertangkai panjang


306 kg = hasil penimbangan TBS keseluruhan.

e. Menghitung Rendemen CPO (%)


7,8 𝑘𝑔
𝑥100 = 15,6%.
50 𝑘𝑔
Ket :
7,8 kg = hasil penimbangan minyak kasar
50 kg = Jumlah TBS sebelum dilakukan proses sterilisasi.
106

b. Pembahasan
Pada pelaksanaan TBS menjadi CPO yang dilakukan di Pilot Plan
melaksanakan lima acara. Acara pertama yang dilaksanakan yaitu
Stasiun Penerimaan TBS. Pada acara pertama kegiatan yang
dilaksanakan adalah penimbangan TBS dari kebun, dimana TBS yang
didapat adalah 306 kg. Kegiatan selanjutnya adalah Grading. Dalam
kegiatan Grading ini terdapat lima kegiatan, yang pertama adalah
menghitung TBS mentah. Dalam kegiatan ini tidak terdapat TBS yang
mentah. Selanjutnya adalah menghitung TBS lewat matang. Terdapat
76,3 kg TBS yang lewat matang atau 24,9%. Hasil tersebut didapat
76,3 𝑘𝑔
dari 𝑥100 = 24,9%. Selanjutnya adalah menghitung TBS
306 𝑘𝑔

busuk, dimana TBS yang busuk sebanyak 9,6 kg atau 3,13%. Hasil
9,6 𝑘𝑔
tersebut didapat dari 𝑥100 = 3,13%. Selanjutnya menghitung
306 𝑘𝑔

janjang kosong yang ada, yaitu 9 kg atau 2,94%. Hasil tersebut


9𝑘𝑔
didapat dari 𝑥100 = 2,94%. Dan kegiatan terakhir pada stasiun
306 𝑘𝑔

penerimaan TBS adalah grading tangkai panjang. Dimana didapat 110


110 𝑘𝑔
kg atau 35,94%. Hasil tersebut didapat dari 306 𝑘𝑔 𝑥100 = 35,94%.

Acara kedua adalah pada stasiun sterilisasi. Kegiatan yang ada


pada acara dua ini. Pertama penimbangan TBS yang akan disterilisasi,
selanjutnya pengamatan tingkat kematangan TBS yang direbus.
Selanjutnya pengamatan waktu steam sampai tekanan 2,8-3,00 bar.
Selanjutnya pengamatan waktu, suhu dan steam selama sterilisasi.
Selanjutnya pengamatan oil losses di condensate. Selanjutnya
pengamatan perubahan warna setelah proses. Selanjutnya pengamatan
jumlah steam yang digunakan (pengukuran air yang digunaka). Dan
yang terakhir pada acara ini adalah mengamati proses dan
bagian/komponeen alat yang digunakan.
Acara ketiga adalah Thresing.. Kegiatanya adalah
mengamati proses dan bagian dari alat Threser. Selanjutnya
107

menimbang janjang kosong dan brondolan yang diperoleh. Dan yang


terakhir adalah menghitung USB.
Acara keempat adalah stasiun Digesting dan Press.
Kegiatan pada acara ini adalah mengamati proses dan
bagian/komponen digester dan presser. Tujuan dari kegiatan ini adalah
untuk mengetahui proses dan komponen alat-alat tersebut. Selanjutnya
adalah menghitung jumlah minyak kasar yang diperoleh. Jumlah
minyak kasar yang diperoleh adalah 7,8 kg. Angka tersebut didapat
dari penimbangan yang dilakukan menggunakan timbangan sayur.
Kegiatan selanjutnya adalah mengamati suhu steam yang ada pada alat
digester. Suhu yang digunakan pada alat ini adalah 80ºC - 90 ºC.
Selanjutnya adalah mencatat jumlah air (water dilution) yang
digunakan. Penggunaan airnya adalah 1:1. Dan kegiatan terakhir pada
acara ini adalah menghitung broken nut/biji pecah. Namun pada
kegiatan terakhir ini tidak dilaksanakan.
Acara terakhir adalah stasiun klarifikasi. Pada stasiun klarifikasi
terdapat tiga kegiatan, diantaranya adalah. Mengamati proses dan
peralatan yang digunakan. pada kegiatan ini alat yang digunakan
adalah sand trap tank, yang fungsinya untuk memisahkan CPO dari
kotoran yang ada. Cara kerjanya adalah alat tersebut sudah berisi air,
lalu CPO dimasukan dan disaring. Maka CPO akan berada diatas air
dan kotoran yang ada akan turun kebawah. Kegiatan selanjutnya
adalah menghitung jumlah minyak (CPO) yang didapatkan. Pada
kegiatan menghitung jumlah minyak CPO tidak dilakukan,
dikarenakan keterbatasan alat, sehingga kegiatan dilanjutkan ke
kegiatan selanjutnya/terakhir. Kegiatan terakhir pada acara ini adalah
menghitung rendemen CPO. Cara menghitung rendemen CPO adalah
7,8 𝑘𝑔
𝑥100 = 15,6%. 7,8 adalah berat minyak kasar yang didapat,
50 𝑘𝑔

sementara 50 kg adalah berat TBS awal sebelum dilakukanya proses


sterilisasi.
108

D. Kesimpulan
Dari kegiatan yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Jumlah TBS yang diterima pada stasiun penerimaan adalah 306 kg
2. Grading merupakan proses penyortiran untuk memilih TBS terbaik
yang akan diolah.
3. Sterilisasi merupakan proses perebusan untuk mematikan enzim lipase
yang dilakukan selama 80-90 menit.
4. Bolier merupakan alat untuk menghasilkan steam/uap yang
dipanaskan.
5. Alat yang digunakan untuk melakukan pengepresan/pendorongan
adalah dongkrak bertenaga angin
6. Alat yang digunakan untuk memisahkan CPO dengan kotoran adalah
Sand Trap Tank
7. Minyak kasar yang diperoleh adalah 7,8 kg ditimbang menggunakan
timbangan sayur
8. Menghitung jumlah minyak CPO tidak dilaksanakan dikarenakan
keterbatasan alat.
9. Rendemen adalah perbandingan antara minyak kasar dibagi dengan
TBS
10. Rendemen CPO yang didapatkan adalah 15,6 %

Anda mungkin juga menyukai