Disusun Oleh:
Dosen Pengampu Mata Kuliah Akuisisi Dan Pengolahan Data Seismik Refleksi
2019
PANDUAN SEBELUM MEMULAI PRAKTIKUM
Pelaksanaan Praktikum
a. Berpakaian rapih dan sopan.
b. Tidak diperkenankan melakukan aktivitas diluar agenda praktikum (seperti
makan, ngobrol, dan lainnya) kecuali mendapatkan ijin dari asisten terkait.
c. Telat pada pelaksanaan praktikum lebih dari 5 menit pertama mendapatkan
sangsi dari pihak asisten sesuai dengan keputusan asisten.
d. Praktikum dilaksanakan selama 2 jam terhitung saat jadwal praktikum telah
dimulai.
e. Pembagian waktu praktikum dilaksanakan seperti dibawah ini:
a. 5 menit persiapan praktikum (termasuk pengumpulan tugas
pendahuluan)
b. 10 menit tes awal
c. 90 menit praktikum
d. 15 menit menjelaskan analisa laporan pada modul tersebut dan
mempersiapkan berkas (screenshot dan lainnya) untuk laporan
praktikum
*bersifat perkiraan, pelaksanaan tergantung keputusan asisten
Format Laporan
a. Laporan diketik dengan kertas HVS A4 dengan margin atas 3, bawah 3,
kanan 3, dan kiri 4. Times New Roman spasi 1.5 ukuran 12. Adapun format
penulisannya berikut ini:
i. Halaman Judul
ii. Tujuan
iii. Dasar Teori (max 2 lbr) Setiap referensi ditulis kutipan dan
disertakan di daftar pustaka.
iv. Langkah Pengerjaan (sertakan diagram alir dan daftar langkah
perlangkah dilengkapi dengan screenshot pada setiap pengerjaan)
Tidak diperbolehkan menyalin/serupa dengan tulisan yang ada
di modul.
v. Hasil dan Pembahasan
vi. Kesimpulan (max 1 lbr)
vii. Daftar Pustaka
MODUL 1
Tujuan
a. Memahami cara kerja akuisisi 2D di lapangan secara sederhana.
b. Memahami perilaku rekaman gelombang seismik refleksi dengan
menganalisa hubungan waktu dan jarak (T-X).
c. Membedakan antara noise yang tidak diinginkan pada rekaman dan sinyal
yang diinginkan pada rekaman gelombang seismik.
Tugas Pendahuluan
a. Jelaskan perbedaan akuisisi data seismik di darat dan di laut!
b. Jelaskan jenis-jenis noise apa saja yang terdapat di dalam pengukuran data
seismik!
c. Jelaskan perbedaan pengukuran single channel dan multi channel!
d. Gambarkan konfigurasi akuisisi untuk single ended (end on dan inline
offset), split spread, dan fan shooting!
Langkah Pengerjaan
a. Mempersiapkan alat yang digunakan untuk akuisisi data seismik 2D.
b. Setting alat dengan pengaturan yang telah disesuaikan oleh para asisten di
lapangan.
Analisa Laporan
a. Tandai (picking) sinyal gelombang refleksi setiap trace pada penampang
rekaman data seismik (bukti dengan hasil screenshot penampang rekaman
dan tanda waktu tiba gelombang refleksi)! Sertakan tabel nomor trace
(geophone) versus jarak geophone terhadap sumber versus nilai waktu tiba
gelombang refleksi!
b. Gambarkan kurva waktu versus jarak geophone (T-X) pada setiap
perlapisan yang diketahui dari hasil pengamatan!
c. Hitung kecepatan rms (Vrms) pada setiap perlapisan berdasarkan informasi
CDP Gather (jika dilakukan penembakan sebanyak 3 kali atau lebih)!
d. Tandai informasi jenis sinyal (direct wave, headwave, dan reflect wave) dan
jenis noise yang diketahui berdasarkan penampang data hasil rekaman serta
berikan keterangan (alasan) setiap informasi yang didapatkan! (Sertakan
bukti hasil screenshot yang telah ditandai)
MODUL 2
Tujuan
a. Pengaruh model penampang geologi sintetik dengan rekaman data seismik.
b. Mempersiapkan data rekaman dalam bentuk format SEGY untuk dilakukan
pengolahan data seismik.
Tugas Pendahuluan
a. Apa yang dimaksud dengan Zero Offset, Common Offset, Fold, dan Seismic
Spreads?
b. Bagaimana pengaruh/efek Shot Skips pada hasil Stack?
c. Jelaskan dan gambarkan sort data untuk Common shot, Common midpoint
(CMP), Common receiver, dan Common offset!
d. Jelaskan perbedaan antara CMP (Common Midpoint) dan CDP (Common
Depth Point) dan gambarkan ilustrasinya!
Langkah Pengerjaan
a. Buka program Tesseral Pro
b. Lalu, pilih create new model. Pilih simple model. Atur panjang penampang
800 m dan kedalaman 1000 m. Atur compressional velocity pada base
polygon sebesar 1500 m/s.
Model 2
Analisa Laporan
a. Apa saja perbedaan yang terlihat pada hasil rekaman seismik pada kedua
model tersebut? Jelaskan analisa yang mendukung hal tersebut! (Sertakan
bukti hasil screenshot yang telah ditandai)
b. Tandai informasi jenis sinyal (direct wave, headwave, dan reflect wave)
serta berikan keterangan (alasan) setiap informasi yang didapatkan!
(Sertakan bukti hasil screenshot yang telah ditandai)
c. Buat ilustrasi akuisisi pada pengolahan tersebut beserta susunannya dalam
Common Midpoint Method (CMP Method) dan Foldnya (dalam bentuk
grafik)!
Contoh:
Lalu lokalisir mana saja yang termasuk Shotpoint gather, Common source-
receiver offset gather (COS) dan Common midpoint gather!
MODUL 3
Tujuan
Tugas Pendahuluan
Langkah Pengerjaan
a. Buka aplikasi ProMAX dengan cara open Terminal (klik kanan pada layar
desktop –> open Terminal) lalu ketikkan perintah “./promax” -> Enter.
b. Pada ProMAX, dikenalkan istilah MB1 (klik kiri), MB2 (klik tengah), dan
MB3 (klik kanan).
c. Setelah muncul tampilan ProMAX, pada bagian Area, tambahkan label
“Area A” dengan cara klik MB1 dengan mouse tanpa digeser, ketikkan label
tersebut. MB1 label Area A.
d. Setelah muncul bagian Line, tambahkan label “Line A” dengan melakukan
hal yang sama seperti di langkah c. MB1 label Line A.
e. Pada bagian Flows, tambahkan label “1. Input Data” dengan melakukan hal
yang sama seperti langkah c atau d. Setelah muncul bagian “Editing Flow:
1. Input Data”, masukkan subflow berdasarkan gambar dibawah ini:
Dengan cara MB1 pada pilihan yang diinginkan dari database yang berada
di bagian kanan layar.
f. MB2 pada subflow “SEG-Y Input”, pada bagian “Type of storage to use”
ganti Tape menjadi Disk, lalu pada bagian “Browse for DISK file path
name(s)” klik Browse, dan cari lokasi penyimpanan data segy pada
praktikum modul 2. Lalu, pada “MAX trace per ensemble” ketikkan 999.
j. Pada “Disk Data Input” pilih “1. Raw data” sedangkan pada “Trace
Display” tidak ada perubahan. Lalu, MB1 pada perintah Execute. Tunggu
hingga muncul tampilan berikut ini:
l. MB3 pada selain “2D Land Geometry Spreadsheet” (bertanda nonaktif) dan
MB1 “Execute”. Tunggu hingga muncul “ProMAX 2D Land Geometry
Assignment 5000”.
n. MB1 pada kolom Station kembali dan MB3 pada kolom Mark Block baris
paling akhir (62) untuk memblok lalu MB2 pada kolom Station hingga
muncul jendela Fill a markes column dan isikan Starting Value: 1 dan
Increment: 1 MB1 OK.
o. Blok kolom X seperti langkah n, lalu isikan Starting Value: 0 dan Increment:
13 MB1 OK. Lakukan hal yang sama dengan kolom Y namun Starting
Value: 0 dan Increment: 0 MB1 OK. Lakukan hal serupa dengan kolom
Elev namun Starting Value: -100 dan Increment: 0 MB1 OK.
p. Kembali ke “ProMAX 2D Land Geometry Assignment 5000” lalu MB1
pada Sources. Blok kolom Source dan Mark Block dan tambahkan baris
hingga mencapai 20 (lihat langkah m).
a. Blok kolom Source kembali hingga baris terakhir, lalu isikan
Starting Value: 1 dan Increment: 1,
b. Pada kolom Station isikan dengan titik Station yang berdekatan
dengan titik tembakan (dapat dilihat di Tesseral)
c. pada kolom X isikan Starting Value: 19,5 dan Increment: 30,
d. pada kolom Y isikan Starting Value: 0 dan Increment: 0,
e. pada kolom Z isikan Starting Value: -100 dan Increment: 0,
f. pada kolom FFID isikan Starting Value: 1 dan Increment: 1,
g. pada kolom Skid isikan Starting Value: 0,5 dan Increment: 0,
h. pada kolom Pattern isikan Starting Value: 1 dan Increment: 0,
i. pada kolom Num Chn isikan Starting Value: 60 dan Increment: 0,
j. pada kolom 1st Live Station isikan dengan station ke berapa yang
pertama kali aktif di setiap tembakan (dapat dilihat di Tesseral),
k. pada kolom 1st Live Channel isikan Starting Value: 1 dan
Increment: 0,
l. pada kolom Gap Chan Dlt isikan Starting Value: 0 dan Increment:
0,
q. Kembali ke “ProMAX 2D Land Geometry Assignment 5000” lalu MB1
pada Patterns. Isikan maksimum record channel 60. Lalu, pada tampilan
sheet, isi baris pertama dengan nilai seperti berikut ini:
File Save.
r. Kembali ke “ProMAX 2D Land Geometry Assignment 5000” lalu MB1
pada Bin. Lakukan ketiga tahapan berikut ini dengan setiap tahapan klik
OK.
Analisa Laporan
c. Apa perbedaan masukan 1st Live Station dan 1st Live Channel pada menu
Sources di “ProMAX 2D Land Geometry Assignment 5000”? Berikan
ilustrasinya sesuai dengan data praktikum yang ada!
d. Jelaskan cara membaca “Stacking Chart” dan informasi apa saja yang dapat
diambil dari gambar tersebut!
e. Tampilkan screenshot Shot gather dan CDP gather dan jelaskan informasi
yang didapat dari tampilan tersebut!
Lampiran
Tujuan
Tugas Pendahuluan
Langkah Pengerjaan
a. Kembali ke Flow “0. Trace Display”, ganti dataset pada “Disk Data Input”
menjadi “2. Geom”, “Trace read option” menjadi “Sort”, “Interactive Data
Acccess” menjadi Yes, dan “Select primary trace header entry” menjadi
“Live Source Number”. Adapun pada “Trace Display”, “Primary trace
LABELING header entry” diganti menjadi “Live Source Number” dan
“Secondary ... “ diganti menjadi “Recording Channel Number”. Lalu, klik
Execute hingga muncul jendela baru.
b. Pilih Menu Picking Pick Top Mute... Masukkan nama “topmute1”
OK Pada “Trace Header Entries” pilih CHAN OK
c. Lakukan proses dibawah ini untuk menentukan daerah yang termasuk data
refleksi dan nonrefleksi (ex: directwave dan headwave) pada setiap shot
gather:
Analisa Laporan
Tujuan
Tugas Pendahuluan
Langkah Pengerjaan
a. Buat flow baru “4. Velan” dan masukkan beberapa subflow dibawah ini:
b. Nonaktifkan selain 3 baris pertama (diatas ---Add Flow Comment---
pertama). Pada subflow “Supergather Formation*” masukkan parameter
berikut ini:
Pada subflow “Disk Data Output” buat variabel baru “5. Supergather” di
“Output Dataset Filename”. MB1 Execute dan tunggu hingga proses selesai.
c. Nonaktifkan selain diantara kedua “---Add Flow Comment---“. Ubah
informasi parameter pada “Disk Data Input” seperti dibawah ini:
Pada “Velocity Analysis” seperti dibawah ini:
Pada subflow “CDP/Ensemble Stack”, pilih “Yes” pada “Has NMO been
applied?” dan pilih “No” pada “Apply final datum statistics after stack?”.
Pada subflow “Disk Data Output” buat variabel baru “7. Brutestack” di
“Output Dataset Filename”. MB1 Execute dan tunggu hingga proses selesai.
i. Buat flow baru “0. Stack Display” dan masukkan subflow berikut:
Pada “Disk Data Input” masukkan dataset “7. Brutestack”, dan pada “Trace
Display” ganti “Trace display MODE” menjadi “Color”. MB1 Execute.
j. Adapun untuk mengganti warna pada tampilan penampang stacking, pilih
menu “View” “Edit Colormap...” muncul jendela “Color Editor” pilih
menu “File” “Open” pilih warna yang diinginkan (ex:
blue_white_red.rgb) OK.
k. Lakukan langkah-langkah diatas pada Model 2
Analisa Laporan
a. Jelaskan peran masing-masing flow pada praktikum ini!
b. Bagaimana cara menentukan nilai kecepatan yang mendekati benar saat
melakukan proses picking pada flow Velan?
c. Jelaskan perbedaan yang tampak pada perbandingan berikut ini pada kedua
model:
a. Penampang kecepatan Velref dan Velfix!
b. Data sebelum proses NMO (4. Prepro) dan setelah proses NMO (6.
NMObrute) bandingkan dalam CDP gather!
(Sertakan bukti hasil screenshot yang telah ditandai)
d. Bagaimana hasil data rekaman seismik setelah stacking jika dibandingkan
dengan model (kedua model)? Berikan analisis anda!
Lampiran
Tujuan
Tugas Pendahuluan
Langkah Pengerjaan
e. Lalu pada ikon pilih Bin Grid Settings sehingga muncul jendela Bin
Definition OK (ukuran bin tetap 25 x 25 m).
f. Klik ikon , lalu pada jendela Shoot centang Display template during
shoot klik tombol Shoot. Tunggu hingga proses selesai.
g. Pilih menu Bin Analysis Fold Calculation hingga muncul jendela Folf
Calculation pilih Fold, Offsets, dan Azimuth pada Calculation Options
OK.
m. Klik ikon , lalu pada jendela Shoot centang Display template during
shoot klik tombol Shoot. Tunggu hingga proses selesai.
n. Lakukan langkah serupa untuk percobaan kedua dari langkah g hingga j.
Analisa Laporan