Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 5:

GILANG RENGGA SADEWA


CHUSNUL YAQIN
BAGUS AIDAN PRADIKA

Analisis Kesalahan Berbahasa pada Berita.


Soloraya 04 December 2019 04:00:49 WIB
Penulis: Mariyana Ricky P.d | Editor: Ahmad Baihaqi

ABSTRAK
Penyunting memiliki tugas menyiapkan naskah siap cetak atau terbit dengan memperhatikan
segi sitematika penyajian, isi, dan bahasa baik dari segi ejaan, diksi, dan struktur kalimat.
Tujuan penelitian ini adalah :
(1) untuk mendeskripsikan kesalahan berbahasa dari segi ejaan, morfologi, sintaksis, dan
semantik yang terdapat di dalam berita online koran Solopos,
(2) untuk mengidentifikasi kesalahan penggunaan PUEBI dan kalimat efektif yang terdapat
di dalam tulisan dan memperbaiki Kesalahan-kesalahan tersebut dalam berita online koran
sloops.

Solo Kembali Gagal Masuk Daftar Jaringan Kota Kreatif UNESCO


Kendati telah merubah narasi sebagai sebagai city of craft and folk art (kota kerajinan
dan kesenian rakyat), tahun ini Solo kembali gagal menjadi anggota Organisasi Pendidikan,
Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) Creative City Network (UCCN) atau
Jaringan Kota Kreatif.
Kegagalan tersebut merupakan kali ke dua setelah pada 2017, Kota Bengawan mengusulkan
diri sebagai kota desain. Kabid Ekonomi Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan
Daerah (Bappeda) Kota Solo, Francisco Amarai, mengaku tak mengetahui alasan kegagalan
tersebut.“Kalau dibilang kecewa, ya, kecewa. Karena pengajuan ke UCCN ini bukan ujug-
ujug (mendadak). Kami sudah menginisiasi sejak 2014, meski dokumen resmi yang tercatat
dan dibalas UNESCO adalah yang 2017 dan 2019. UNESCO tidak memaparkan kenapa kami
gagal. Surat bertanggal Rabu [30/10/2019] itu hanya mengapresiasi keikutsertaan kami
membangun kota kreatif,” kata dia, kepada Solopos.com saat dijumpai di ruangannya, Selasa
(3/11/2019).

Berbeda nasib dengan Solo, Ambon yang baru kali pertama maju sebagai kota musik atau
city of music justru lolos. Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay menetapkan kota
terbesar di Provinsi Maluku itu bersama 65 kota lain di dunia sebagai jaringan kota
kreatif.Dengan penetapan itu, jumlah kota-kota yang menjadi anggota UCCN mencapai 246.
Kota-kota kreatif tersebut diminta bekerja bersama menuju misi bersama menempatkan
kreativitas dan ekonomi kreatif sebagai inti dari rencana pembangunan perkotaan untuk
membuat kota-kota aman, tangguh, inklusif dan berkelanjutan, sejalan dengan Agenda PBB
2030 untuk pembangunan berkelanjutan.
“Meski kami enggak lolos, kami enggak akan patah semangat,Justru memacu untuk lebih
kreatif. Solo kan gudangnya event pergelaran seni dan budaya. Masuk atau tidaknya ke
UCCN tidak akan membuat agenda itu dibatalkan atau dihilangkan. Selain itu, kami juga
telah menyandang gelar kota kreatif nasional bersama 9 daerah lain,” jelas Francisco.
Kegagalan kali kedua dan berturut-turut ini membuat Solo tak lagi bisa mengajukan
keanggotaan pada 2021. Aturan dari UNESCO, peserta yang sudah dua kali gagal harus jeda
selama satu periode untuk memberi kesempatan pada kota lain. “Kami belum tahu apakah
pada 2023 akan ikut lagi atau tidak. Masih panjang waktunya. Dokumen yang kemarin saja
penyusunannya hampir satu tahun,” kata dia.
Dihubungi terpisah, Dosen Fakultas Teknik Arsitektur Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo
yang juga anggota Komite Kota Kreatif, Kusumaningdyah Nurul Handayani, mengucapkan
hal senada. Ia tidak tahu pasti mengapa Solo gagal masuk UCCN.

“Dalam proses penilaian ini, UNESCO hanya melakukan verifikasi dokumen dan
kelengkapannya saja seperti website Pemkot, website komunitas dan lain sebagai. Tapi,
mungkin juga kegagalan ini baik. Kalau benar-benar masuk UCCN, apakah Solo siap dengan
konsekuensinya. Dari sini, Solo bisa intropeksi,” kata dia.

Dafatar Pustaka
Baca artikel Solopos.com "Solo Kembali Gagal Masuk Daftar Jaringan Kota Kreatif
UNESCO" selengkapnya di sini: https://www.solopos.com/solo-kembali-gagal-masuk-daftar-
jaringan-kota-kreatif-unesco-1034567.

Soloraya 04 December 2019 04:00:49 WIB


Penulis: Mariyana Ricky P.d | Editor: Ahmad Baihaqi

Pembahasan
A.Ejaan
A) Tanda baca
1) “Kegagalan tersebut merupakan kali kedua setelah pada 2017, Kota Bengawan
mengusulkan diri sebagai kota desain.”
Kalimat di atas terdapat kesalahan dalam ejaan bagian penggunaan tanda baca koma. Tanda
koma tidak dipakai jika induk kalimat mendahului anak kalimat (PUEBI, 2016: 40)
2) “Surat bertanggal Rabu [30/10/2019] itu hanya mengapresiasi keikutsertaan kami
membangun kota kreatif.”
Kalimat di atas terdapat kesalahan dalam ejaan bagian penggunaan tanda baca kurung siku.
Tanda kurung siku dipakai untuk
- mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan
atau kekurangan di dalam naskah asli yang di-tulis orang lain.
-mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang terdapat dalam tanda kurung (PUEBI,
2016: 55). Seharusnya tanda kurung siku diganti dengan tanda kurung. Tanda kurung dipakai
untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan (PUEBI, 2016: 54)

B.Sintaksis
A) Struktur kalimat
1. “Kalau dibilang kecewa, ya, kecewa. Karena pengajuan ke UCCN ini bukan ujug-ujug
(mendadak).”
Kalimat di atas terdapat kesalahan dalam sintaksis bagian struktur kalimat. Kata karena
dalam konteks kalimat di atas berfungsi sebagai kata keterangan sebab. Sebaiknya kalimat di
atas dijadikan satu dengan penghilangan tanda titik.
B) Kesatuan dan Kelogisan
1. “Kami sudah menginisiasi sejak 2014, meski dokumen resmi yang tercatat dan dibalas
UNESCO adalah yang 2017 dan 2019.”
Kalimat di atas terdapat kesalahan dalam sintaksis bagian kesatuan dan kelogisan kalimat.
Kalimat di atas rancu antara objek dan keterangan waktu. Selain itu, terdapat banyak
konjungsi dan yang membuat kata menjadi sulit dipahami. Salah satu ciri khas bahasa berita
adalah lugas dan jelas. Sebaiknya kalimat diubah menjadi Kami sudah menginisiasi sejak
tahun 2014, meski dokumen resmi yang dibalas UNESCO tahun 2017 dan 2019.
C) Keefektifan
1. “Surat bertanggal Rabu [30/10/2019] itu hanya mengapresiasi keikutsertaan kami
membangun kota kreatif.”
Kata itu dalam kalimat tersebut merupakan kata mubazir. Kata itu jika dihilangkan tidak
akan mengubah arti atau makna kata sehingga lebih baik dihilangkan agar kalimat menjadi
efektif.
2. “...jumlah kota-kota yang menjadi anggota UCCN mencapai 246.”
Kota dalam kalimat di atas sebaiknya cukup ditulis satu kali. Kata jumlah dalam kalimat di
atas sudah menandakan jamak. Kota-kota berarti lebih dari satu kota. Kalimat di atas agar
tidak ada kata yang mubazir sebaiknya kota cukup ditulis sekali.
3. “Kota-kota kreatif tersebut diminta bekerja bersama menuju misi bersama menempatkan
kreativitas dan ekonomi kreatif sebagai inti dari rencana pembangunan perkotaan untuk
membuat kota-kota aman, tangguh, inklusif dan berkelanjutan, sejalan dengan Agenda PBB
2030 untuk pembangunan berkelanjutan.”
Kalimat di atas kurang efektif. Terdapat kata-kata mubazir yang sebaiknya dihilangkan agar
kalimat lebih mudah dipahami. Berita menggunakan kalimat yang jelas dan lugas (Fatin,
2017: 26). Kalimat di atas sebaiknya diubah menjadi Kota-kota tersebut diminta bekerja sama
menempatkan kreativitas dan ekonomi kreatif sebagai inti dari pembangunan perkotaan
menjadi aman, tangguh, inklusif dan berkelanjutan sejalan dengan agenda PBB.
SIMPULAN
Surat kabar sekarang tidak hanya berbentuk cetakan dalam kertas, tetapi banyak surat kabar
yang sudah membuat blog atau laman sendiri agar berita dapat dibaca secara online. Berita
memiliki ciri khas, yaitu menggunakan bahasa yang lugas dan sistematika penulisan yang
berpedoman kepada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Akan tetapi, masih banyak
dijumpai surat kabar yang melakukan kesalahan penulisan bukan hanya dari segi ejaan, tetapi
juga kesalahan dari segi morfologi, sintaksis, dan semantik.untuk saran lebih diperhatikan
lagi dalam penulisan dan pengguaan kata.

Anda mungkin juga menyukai