Anda di halaman 1dari 13

PRAKTIKUM PENGUKURAN DENGAN ALAT UKUR MICROMETER INNER

MATA KULIAH : PRAKTIKUM METROLOGI

Nama : Naufal Rafsha Rahmansyah


NIM : 2923001

PROGRAM STUDI D-IV TEKNOLOGI REKAYASA OTOMOTIF


POLITEKNIK STMI JAKARTA
2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pengukuran adalah suatu cara untuk menentukan besaran skala yang biasanya sudah
ditentukan dengan standar atau satuan ukur yang memiliki besaran yang berbeda saat
melakukan pengukuran. Pengukuran merupakan cabang dari ilmu metrologi yang memiliki
definisi disiplin ilmu yang mempelajari cara-cara pengukuran, kalibrasi, dan pemastian
akurasi di bidang industri, ilmu pengetahuan dan teknologi. Saat praktikum berlangsung alat
ukur yang digunakan adalah micrometer inner sehingga pengguna saat melakukan kalibrasi
mengalami kesulitan karena harus memutar ratchet dan menguncinya dengan locknut agar
terkalibrasi sempurna saat pengukuran berlangsung pengamat diharuskan untuk teliti dan
mata pengamat harus sesuai dengan alat ukur untuk mengukur objek yang akan diukur agar
tidak terjadi kesalahan pengukuran.
Pada alat ukur micrometer inner sering terjadi kesalahan saat mengukur dikarenakan
tidak dikalibrasikan terlebih dahulu sehingga dalam melaksanakan pengukuran tidak sesuai
dengan ukuran objek yang diukur tersebut. Cara membaca alat ukur ini terbilang sulit karena
perlu membaca besaran skala dengan tingkat ketelitian 0,005 mm sehingga mata pengamat
saat melihat alat ukur tersebut harus mendekati objek yang akan diukur.
Micrometer inner bertujuan untuk mencoba mahasiswa agar bisa menentukan
ketebalan dan diameter bagian dalam suatu benda. Alat ukur ini juga memiliki tingkat
ketepatan dan ketelitian yang sangat baik hingga 0,005 mm. Pembahasan praktikum ini
menggunakan alat ukur micrometer inner yang dapat digunakan untuk mengukur diameter
bagian dalam pada cylinder head saat percobaan pengukuran praktikum. Bagian cylinder
head yang dapat diukur hanya bagian diameter dalam saja sedangkan untuk mengukur
ketinggian suatu benda tidak bisa diukur dengan alat ukur micrometer inner.
1.2. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui cara pengukuran micrometer inner mulai dari pengukuran objek yang diukur
secara berkala hingga menentukan skala utama dan skala nonius dengan tingkat ketelitian
yang sangat baik.
2. Menganalisis data-data hasil pengukuran dari alat ukur micrometer inner dan objek yang
diukur seperti cylinder head.
3. Meningkatkan kemampuan untuk mengukur dengan menggunakan alat ukur micrometer
outer.
4. Membandingkan hasil besaran yang diukur yang dilakukan secara berulang-ulang dengan
hasil pengukuran yang berbeda dari hasil pengukuran sebelumnya.
5. Meningkatkan kemampuan berhitung secara matematis dalam menggunakan alat ukur
micrometer outer.
6. Mengetahui cara mengkalibrasikan alat ukur micrometer inner secara teliti dan mampu
cara mengkalibrasi micrometer inner dengan alat bantu komponen tambahan untuk
kalibrasi alat ukut tersebut di titik 0.
7. Mampu menentukan nilai penyimpangan dan nilai keterlusuran dengan standar yang
lebih tinggi pada alat ukut micrometer inner.
8. Mampu menentukan nilai dari alat ukur micrometer inner yang sudah sesuai dengan
standar internasional dan standar nasional.
1.3. Tinjauan Pustaka
Pengukuran adalah membandingkan sesuatu yang dapat diukur untuk dijadikan
sebagai acuan ataupun hasil yang didapatkan dari objek yang diukur. Sesuatu yang dapat
diukur kemudian hasilnya dinyatakan dengan angka-angka, dinamakan besaran. Besaran
biasanya berupa angka yang diperoleh dari pengaitan bilangan.
Pada suatu sifat fisis alam dengan membandingkannya dengan suatu besaran standar
yang telah diterima sebagai satuan. Sesuatu yang diukur disebut besaran sedangkan
pembanding dalam suatu pengukuran disebut satuan. Dalam pengukuran pasti terdapat alat
ukur, orang yang mengukur, besaran fisis yang diukur, harga besaran fisis, dan satuan dari
besaran fisis yang diukur (Abu Hamid Ahmad, 2004).
Mikrometer sekrup adalah alat pengukuran Panjang/ketebalan suatu benda (Murdoko,
et al., 2017) yang terdiri dari sekrup terkalibrasi dan memiliki tingkat akurasi dan presisi
yang sangat baik hingga 0.01 mm (10-5 m).
A. Komponen-komponen Micrometer Inner

1. Poros Tetap (Anvil), bagian yang berfungsi untuk menempelkan dengan


mendekatkan poros geser untuk menjepit objek yang akan diukur.
2. Poros Geser (Spindle), bagian yang berfungsi untuk menjepit benda kerja yang
diukur
3. Pengunci (Lock Nut), bagian yang berfungsi untuk mengunci thimble agar tidak
berputar atau bergeser.
4. Sleeve, bagian sleeve berfungsi untuk tempat meletakkan skala utama.
5. Thimble, bagian yang berfungsi untuk memutarkan pada alat ukur micrometer
outer saat melakukan pengukuran maka yang diputar searah jarum jam.
6. Ratchet, bagian yang berfungsi untuk membantu pergerakan poros geser secara
perlahan dan digunakan untuk kalibrasi agar sesuai di garis nol.
7. Rangka (Frame), bagian yang digunakan untuk melindungi komponen
micrometer outer dan mampu menjaga objek pengukuran agar tidak bergerak,
bergeser, atau berubah bentuk,
8. Komponen Tambahan
Komponen tambahan biasanya tidak digunakan saat proses pengukuran
tetapi sangat penting digunakan saat melakukan kalibrasi pada alat ukur
micrometer outer. Komponen tambahan yang terdiri dari calibration rod dan
micrometer calibration wrench.
Calibration rod digunakan untuk menyetting dan mengkalibrasi skala
mikrometer yang panjangnya melebihi 25 mm.

Micrometer calibration wrench sebagai kunci yang digunakan untuk


memutar sleeve.

B. Jenis-jenis Mikrometer
1. Mikrometer Sekrup Manual
Mikrometer jenis ini skalarnya terdiri dari skala utama dan skala nonius.
Micrometer jenis ini pembacaannya secara manual.
2. Mikrometer Sekrup Digital
Mikrometer digital berbentuk layar digital yang memiliki keunggulan
yaitu hasil pengukuran langsung terbaca oleh layar tanpa melalui proses
perhitungan.

3. Micrometer Outer
Micrometer jenis ini digunakan dalam pengukuran keterbatasan tidak
bisa mengukur benda yang besar, biasanya digunakan dalam pegukuran benda
yang tipis misalnya pengukuran sehelai rambut dan ketebalan kertas , dan
diameter luar suatu benda. Micrometer luar digunakan juga dalam bidang
otomotif.

4. Micrometer Inner
Micrometer dalam memiliki fungsi mengukur diameter kedalaman suatu
lubang.

5. Mikrometer kedalaman (Depth Micrometer)


Micrometer kedalaman memiliki fungsi yaitu menghitung ketinggian
dari suatu benda dan mengukur kedalaman suatu lobang. Dalam pengaplikasian
jangka soraong pun dapat mengukur kedalaman suatu benda tetapi tidak seteliti
micrometer kedalaman.

Mikrometer banyak digunakan dalam kehidupan sehari – hari karena memiliki


manfaat untuk panjang atau ketebalan atau diameter dari benda – benda yang cukup kecil
seperti lempeng baja, alumunium, diameter kabel, diameter kawat, lebar suatu kertas, dan
masih banyak lagi. Penggunaan micrometer sangat luas, yaitu melakukan pengukuran
besaran panjang lebih presisi. (Antika, 2012:23).
BAB II
ALAT DAN BAHAN
1.1. Alat
1. Micrometer Inner Ukuran 20-25 mm dengan Tingkat Ketelitian 0,005 mm

2. Micrometer Inner Ukuran 40-50 mm dengan Tingkat Ketelitian 0,005 mm

3. Calibration Ring dengan Diameter Lubang Ukuran 24,99 mm

4. Calibration Ring dengan Diameter Lubang Ukuran 40,02 mm


5.
1.2. Bahan
1. Cylinder Head

BAB III

PROSEDUR KERJA

1. Sebelum mengukur persiapkan terlebih dahulu alat dan bahan beserta dengan lembar kerja saat
melakukan proses pengukuran.
2. Kalibrasikan micrometer outside dengan cara putar pada bagian thimble sampai menyentuh
titik nol lalu putar ratchet sampai mengeluarkan suara “tik”. Putar ratchet sampai terkalibrasi
sempurna. Jika sleeve dan thimble belum menyentuh batas awal, maka yang harus dilakukan
adalah menggunakan sekrup pengunci dengan cara memutar sleeve sampai menyentuh titik
batas awal pada thimble dengan cara mengunci dengan menggunakan komponen tambahan
micrometer inside yaitu sekrup pengunci dan alat kalibrasi tambahan yaitu calibration ring
sesuai dengan ukuran alat ukur micrometer inner. Komponen tambahan ini memiliki ukuran
yang berbeda-beda yaitu 24,99 mm dan 40,02 mm.
3. Jika objek ukurnya berupa cylinder head maka bagian yang diukur hanya diameter bagian
dalam saja sedangkan objek yang berupa kedalaman tidak bisa diukur dengan alat ukur
micrometer inner.
4. Lakukan pengukuran kemudian baca skala pengukuran yang sudah terkalibrasi.
5. Tentukan skala utama dan skala nonius pada micrometer inner sesuai dengan objek yang sudah
diukur dan saat melakukan pengukuran harus teliti dalam membaca besaran skala apakah alat
ukur tersebut sudah dikalibrasi secara sempurna karena alat ukur ini memiliki tingkat ketelitian
hingga 0,005 mm.
6. Kemudian lakukan pengukuran secara rapat dan pastikan tidak terlalu longgar terhadap objek
ukur karena dalam melakukan pengukuran sering terjadi kesalahan seperti salah pengukuran,
posisi pengamat saat menggunakan alat ukur tidak sesuai dengan objek, dan tidak teliti dalam
menentukan besaran skala pengukuran.
7. kemudian hasil pengukuran yang dilakukan harus tepat dan sesuai dengan besaran skala objek
yang diukur.
8. Catat dan analisis hasil pengukuran sesuai dengan besaran skala yang diukur kemudian
membuat laporan praktikum agar hasil pengukuran bisa dijadikan untuk menganalisis suatu
pengamatan.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


1.1. Hasil

1.2. Pembahasan
1. Posisi 15
Skala Utama=24 , 50 mm
Skala Nonius=0,170 mm
+¿
24,670 mm
2. Posisi 16
Skala Utama=24 , 50 mm
Skala Nonius=0,155 mm
+¿
24,655 mm

3. Posisi 17
Skala Utama=24 , 50 mm
Skala Nonius=0,145 mm
+¿
24,645 mm
4. Posisi 10
a. Pengukuran 1
Skala Utama=45 , 00 mm
Skala Nonius=0,030 mm
+¿
45,030 mm
b. Pengukuran 2
Skala Utama=45 , 50 mm
Skala Nonius=0,010 mm
+¿
45,510 mm
c. Pengukuran 3
Skala Utama=45 , 00 mm
Skala Nonius=0,245 mm
+¿
45,245 mm
d. Rata-rata Pengukuram
pengukuran 1+ pengukuran 2+ pengukuran 3
3
45,030+ 45,510+45,245
¿
3
135,785
¿
3
¿ 45,262 mm
e. Toleransi
n ilai maximum−nilai minimum=45,510−45,030=0,480 mm
BAB V

KESIMPULAN

Praktikum dalam penggunaan micrometer inner mahasiswa mampu dalam mangaplikasikan


pengukuran suatu objek sehingga mahasiswa dapat menambah wawasan materi tentang cara
menggunakan micrometer inner dengan cara menghitung besaran skala secara matematis dengan
menentukan nilai dari skala utama dan skala nonius, cara mengkalibrasi micrometer outer yang
membutuhkan waktu yang lama, cara mengukur diameter bagian dalam, dan mengukur ketebalan
suatu benda serta mahasiswa dapat menganalisis hasil pengukuran micrometer inner dengan cara
mencatat hasil pengukuran yang telah diukur serta membuat laporan praktikum.

Hasil percobaan praktikum mikrometer inner besaran skala yang terukur berbeda dengan
pengamat lainnya bahkan bisa berbeda 0,5 mm hingga 1 mm dikarenakan saat meletakkan objek
terhadap objek ukur tidak rapat ataupun terlalu longgar, besaran skala yang terlihat oleh pengamat
saat melakukan pengukuran tidak sesuai dengan pandangan mata pengamat, dan tidak melakukan
kalibrasi sebelum proses pengukuran dibandingkan dengan pengamat yang sudah melakukan
kalibrasi alat ukur micrometer inner.

Pengukuran mikrometer inner memiliki kelebihan terutama di bidang industri untuk


mencegah pengeluaran biaya saat produksi bahan baku industri dengan adanya pengukuran ini
bahan baku sisa masih bisa dipakai untuk dijadikan bahan material lain untuk proses pembuatan
barang setengah jadi menjadi barang jadi bahkan bisa memudahkan konsumen untuk menjual
barang hasil produksi dengan harga yang murah. Sedangkan kelemahan proses pengukuran di
bidang industri kesalahan proses pengukuran yang menyebabkan ukuran bahan material tidak sama
dengan bahan material lain yang disebabkan oleh alat pengukuran yang kurang canggih sehingga
proses pengukuran yang dilakuakan tidak teliti, tepat, dan sesuai.
DAFTAR PUSTAKA

Abu Hamid Ahmad. (2004). Perbedaan Prestasi Belajar Mahasiswa Reguler dan Non Reguler Dalam
Perkuliahan Kajian Fisika Sekolah yang Menerapkan Pendekatan Generik dan Metode Iqra.
Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA 2009. Retrieved from
http://eprints.uny.ac.id/12411/
Murdoko, E., Akhlis, I., & Linuwih, S. (2017). Pengembangan Media Pembelajaran Alat Ukur Panjang
Mikrometer Sekrup dan Jangka Sorong untuk Siswa SMA dengan Perangkat Lunak Construct
2. UPEJ Unnes Physics Education Journal, 6(3), 73-79
Muchta, A. (2018). Bagian – Bagian Mikrometer Sekrup Beserta Fungsi & Gambar. Autoexpose.
https://www.autoexpose.org/2018/10/bagian-bagian-mikrometer-sekrup.html
Soejoto & Sustini, E. (1993). Petunjuk Praktiku

Anda mungkin juga menyukai