Anda di halaman 1dari 17

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Jangka Sorong


2.1.1 Pengertian Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat yang dapat mengukur panjang dan
ketebalan suatu benda dangan tingkat akurasi dan presisi yang sangat baik
yaitu ±0.05 mm. Jangka sorong biasanya digunakan oleh para engineer
untuk mengukur diameter benda atau lubang pipa. Tidak hanya itu, benda
ini juga dapat mengukur kedalaman atau ketinggian sebuah lubang kecil.

2.1.2 Fungsi Jangka Sorong


Berikut beberapa fungsi jangka sorong atau vernier caloper dalam
pengukuran suatu benda :
1. Untuk mengukur tinggi suatu benda yang bertingkat.
2. Untuk mengukur ketebalan suatu benda. Benda yang diukur bisa
berbentuk bulat, kubus, bujur sangkar, balok, persegi, dan masih
banyak lagi.
3. Untuk mengukur inner ring atau bagian dalam suatu benda.
4. Untuk mengukur outer ring atau bagian luar benda.
5. Mengukur kedalaman benda.

2.1.3 Fungsi Bagian Jangka Sorong


Ada beberapa fungsi dari bagian-bagian jangka sorong yaitu :
1. RahangDalam
Terdiri dari 2 rahang, yaitu rahang geser dan rahang tetap.
Rahang dalam berfungsi mengukur diameter luar serta ketebalan
benda.
2. Rahang Luar
Rahang luar juga mempunyai 2 rahang seperti rahang dalam.
Fungsi rahang luar untuk mengukur diameter dalam suatu benda.

5
PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI KELOMPOK 10

3. Depthprobe
Depth probe digunakan untuk mengukur kedalaman dari suatu
benda.
4. Skala Utama (cm)
Berfungsi untuk menyatakan hasil pengukuran utama dalam
satian centimeter.
5. Skala Utama (inchi)
Berfungsi untuk menyatakan hasil pengukuran dalam satuan
inchi.
6. Skala nonius (dalam 1/10 mm)
Untuk setiap garis skala menunjukan 1/10 mm. Tetapi ada
juga yang memiliki skala 1/20, dll. Sepuluh skala nonius memiliki
panjang 9 mm, sehingga jarak dua skala nonius yang saling
berdekatan adalah 0,9 mm. Dengan demikian, perbedaan satu
skala utama dan satu skala nonius adalah 1 mm – 0,9 mm = 0, 1
mm atau 0,01 cm. Dengan melihat skala terkecil dari benda di
atas, maka ketelitian dari benda tersebut adalah setengah dari
skala terkecil benda tersebut, yakni: 0,005 cm
7. Skala Nonius (untuk inchi)
Menunjukan skala pengukuran fraksi dari inchi
8. Tombol pengunci
Berfungsi untuk menahab baian – bagian yang bergerak,
sehingga pemakai bisa mengukur dengan lebih mudah.

PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI T.A 2019-2020 6


PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI KELOMPOK 10

2.1.4 Jenis-Jenis Jangka Sorong


Benda tersebut memiliki dua jenis yang masing-masing
mempunyai perbedaan dalam membaca skala yakni :
1. Jangka sorong analog (manual)

Gambar 2.1 Jangka Sorong Analog

Jenis ini biasanya sering digunakan dalam praktikum di


sekolahan. Cara memakai alat ukur ini masih manual, sehingga
memerlukan ketelitian yang lebih. Selain itu, untuk mengetahui
hasil pengukurannya harus kita hitung terlebih dahulu.
2. Jangka sorong digital

Gambar 2.2 Jangka Sorong Digital

Jenis ini merupakan perkembangan dari jangka sorong analog.


Umumnya model digital ini jarang ditemui dalam praktik sekolah.
Jenis vernier caliper digital memiliki layar digital yang dapat
muncul nilai dari benda yang diukur tanpa harus menghitung
secara manual.Dengan menggunakan model jenis ini akan
mempermudah dan mempercepat mengukur benda – benda.
Namun, dari segi harga jangka sorong jenis digital ini lebih mahal
daripada jenis manual.

PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI T.A 2019-2020 7


PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI KELOMPOK 10

2.1.5 Cara Menggunakan Jangka Sorong

Gambar 2.3 Jangka Sorong

1. Mengendurkan baut pengunci, kemudian geser rahang pelan


– pelan, diperkirakan sesuai dengan ukuran benda yang sedang
diukur, Pastikan ketika rahang tertutup menunjukan angka nol.
2. Setelah alat siap untuk mengukur, bersihkan permukaan
rahang dan benda yang akan diukur. Jangan sampai ada kotoran
yang menempel pada keduanya. Karena dapat berpengaruh pada
keakuratan pengukuran.
3. Mengapit benda yang diukur dengan menutup rahang yang
dibuka tadi. Kemudian kita bia melihat skala utama dan skala
noniusnya.

2.2 Micrometer
2.2.1 Pengertian Micrometer
Mikrometer adalah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda
dengan satuan ukur yang memiliki 0.01 mm. Satu mikrometer adalah secara
luas digunakan alat di dalam teknik mesin electro untuk mengukur ketebalan
secara tepat dari blok-blok, luar dan garis tengah dari kerendahan dan batang-
batang slot.
Mikrometer memiliki 3 jenis umum pengelompokan yang didasarkan pada
aplikasi berikut :

PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI T.A 2019-2020 8


PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI KELOMPOK 10

1. Mikrometer luar
Mikrometer Luar digunakan untuk ukuran memasang kawat,
lapisan-lapisan, blok-blok dan batang-batang.
2. Mikrometer dalam
Mikrometer dalam digunakan untuk menguukur garis tengah
dari lubang suatu benda
3. Mikrometer kedalaman
Mikrometer kedalaman digunakan untuk mengukur kerendahan
dari langkah-langkah dan slot-slot.
Satu mikrometer ditetapkan dengan menggunakan satu mekanisme sekrup
titik nada. Satu fitur yang menarik tambahan dari mikrometer-mikrometer
adalah pemasukan satu tangkai menjadi bengkok yang terisi. Secara normal,
orang bisa menggunakan keuntungan mekanis sekrup untuk menekan material,
memberi satu pengukuran yang tidak akurat. Dengan cara memasang satu
tangkai yang roda bergigi searah keinginan pada satu tenaga putaran tertentu.

2.2.2 Fungsi Micrometer


Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk mengukur ketebalan
suatu benda. Misalnya tebal kertas.Selain mengukur ketebalan kertas,
mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur diameter kawat yang kecil.
Skala pada mikrometer dibagi dua jenis:
1. Skala Utama, terdiri dari skala : 1, 2, 3, 4, 5 mm, dan
seterusnya. Dan nilai tengah : 1,5; 2,5; 3,5; 4,5; 5,5 mm, dan seterusnya.
2. Skala Putar, terdiri dari skala 1 sampai 50. Setiap skala putar
berputar mundur 1 putaran maka skala utama bertambah 0,5 mm. Sehingga
1 skala putar = 1/100 mm = 0,01 mm

PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI T.A 2019-2020 9


PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI KELOMPOK 10

Gambar 2.4 Mircometer

Keterangan gambar ;
1. Poros tetap
2. Poros geser/poros putar
3. Skala utama
4. Skala nonius
5. Pemutar
6. Pengunci

2.2.3 Langkah – langkah menggunakan Micrometer


Berikut adalah langkah langkah menggunakan alat ukur Micrometer :
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Meletakkan alat dan bahan pada tempat yang datar dan nyaman
3. Mengukur ketebalan kertas HVS (1 Lembar)
4. Mengukur ketebalan Mistar
5. Menentukan skala tetap dan skala putar
6. Membuat tabel hasil pengamatan

2.3 Bevel Protector


2.3.1 Pengertian Bevel Protector
Bevel protractor adalah sebuah alat ukur yang digunakan dalam
pengukuran sudut diantara dua permukaan suatu benda ukur dengan tingkat
ketelitian lebih kecil daripada satu derajat yaitu dengan ketelitian mencapai 5
menit.

PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI T.A 2019-2020 10


PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI KELOMPOK 10

2.3.2 Bagian-Bagian Bevel Protector

Gambar 2.5 Bevel Protector

Berikut merupakan bagian – bagian pada alat ukur bevel protractor :


1. Skala Utama
Skala utama merupakan bagian bevel protractor yang berupa
piringan busur derajat yang dapat diputar dengan pembagian sudut
dalam derajat serta diberi nomor 0 – 90 – 0 – 90 (skala dari kiri ke
kanan).
2. Pelat dasar
Pelat dasar atau landasan merupakan bagian yang menyatu
dengan piringan. Pelat dasar berfungsi sebagai penahan atau
landasan pada permukaan benda ukur ketika dilakukan pengukuran
sudut.
3. Skala Nonius
Skala nonius terdapat pada piringan busur derajat dengan
tingkat ketelitian mencapai 5 menit.
4. Kaca pembesar
Pada beberapa jenis bevel protractor desrtakan sebuah kaca
pembesar yang berfungsi untuk mempermudah dalam hal
pembacaan skala utama dan skala nonius yang saling sejajar.
5. Bilah
Bilah merupakan bagian pada bevel protractor yang berfungsi
sebagai landasan dan berbentuk pelat memanjang dengan kedua
ujungnya membentuk sudut. bilah sangat dinamis dan dapat digeser
maupun dipindah sesuai dengan bentuk permukaan dari benda ukur.

PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI T.A 2019-2020 11


PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI KELOMPOK 10

6. Pengunci Bilah
Pengunci bilah berfungsi mengunci bilah agar tidak bergerak
maupun bergeser ketika dilakukannya pengukuran sudut.
7. Pengunci Skala
Pengunci skala berfungsi untuk mengunci skala atau piringan agar
tidak bergerak maupun bergeser ketika dilakukan pengukuran sudut.

2.3.3 Prinsip Kerja Bevel Protractor


Prinsip pembacaan alat ukur bevel protractor tidak berbeda
jauh dengan prinsip pembacaan pada jangka sorong, hanya saja pada bevel
protractor skala utamanya dalam satuan derajat sedangkan skala nonius
dalam satuan menit. Yang perlu diperhatikan adalah pada pembacaan skala
nonius harus satu arah dengan arah pembacaan pada skala utama. Jadi, perlu
diperhatikan dengan baik ke mana arah bergesernya garis nol pada
skala nonius terhadap garis pada skala utama.

2.4 High Gauge


2.1.4 Pengertian High Gauge
HighGauge adalah sebuah alat pengukuran yang berfungsi mengukur
tinggi benda terhadap suatu bidang acuan atau bisa juga untuk memberikan tanda
goresan secara berulang terhadap benda kerja sebagai acuan dalam proses
permesinan. Height gauge memiliki dua buah kolom berulir dimana kepala
pengukur bergerak naik turun akibat putaran ulir kasar dan halus yang
digerakkan oleh pengukur. Height Gauge digunakan untuk mengukur tinggi
sekaligus menarik garis sejajar dan juga dapat untuk memeriksa ukuran tinggi.
Selain itu dengan penambahan probe dua arah, height gauge mampu
mengukur diameter luar dan dalam dari sebuah lubang dalam posisi horisontal.

PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI T.A 2019-2020 12


PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI KELOMPOK 10

2.4.2 Langkah langkah pengukuran menggunakan height gauge


a) Bersihkan meja perata
b) Bersihkan benda kerja yang akan diukur
c) Bersihkan alat ukur dengan menggunakan kain bersih dan
kering
d) Kendorkan baut pengikat untuk dapat menggerakkan sensor
ukur
e) Naikkan atau turunkan sensor ukur mendekati benda kerja yang
akan diukur
f) Tempatkan sensor ukur pada bagian sisi kanan benda kerja
kemudian singgungkan sensor ukur pada benda kerja, yakinkan
dengan menggunakan baut pengatur.
g) Gerakkan sensor dari kanan pada benda kerja atau sebaliknya
dan mur agar sensor menyinggung benda kerja secara baik
(gunakan baut pengatur). Lakukan secara berulang-ulang agar
dapat diyakini pengukuran telah benar.
h) Setelah benar-benar diyakini penyinggungan sensor dengan
benda kerja sama, baru kuncikan baut pengikat.
Pada dasarnya alat ukur ini sama dengan vernier caliper, sehingga
cara pembacaan ukurannya sama dengan pembacaan ukuran pada vernier
caliper. Yang membedakan alat ini dengan vernier caliper adalah gerakan
sensor ukurannya, di mana pada ukuran alat ukur ini gerakan sensor
ukurannya adalah naik turun atau arah vertikal, sedangkan pada vernier
caliper gerakan sensornya adalah arah horizontal
Alat ukur ini di samping digunakan untuk melakukan pengukuran,
juga dapat digunakan sebagai alat penanda yang presisi pada pekerjaan
melukis dan menandai. Untuk keperluan tersebut, maka dipasangkan
penggaris pada bagian sensor ukurnya. Pada bagian pemeriksaan kualitas
atau quality control alat ini sangat banyak digunakan sebagai alat
pemeriksaan kehalusan permukaan benda kerja, dengan cara
memasangkan dial indikator pada sensor ukurnya.

PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI T.A 2019-2020 13


PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI KELOMPOK 10

Dikarenakan banyaknya kegunaan alat ini, maka hampir semua


bengkel kerja mesin mempunyai peralatan ini. Perlu diingat bahwa karena
alat ini sangat presisi, maka cara memakai dan menyimpan alat ini harus
benar-benar diperhatikan.

Gambar 2.6 Hight Gauge

2.4 Annemometer
2.1.4 Pengertian Annemometer

Gambar 2.7 Annemometer

Anemometer adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk


mengukur kecepatan angin dan untuk mengukur arah, anemometer
merupakan salah satu instrumen yang sering digunakan oleh balai cuaca
seperti Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Kata
anemometer berasal dari Yunani anemos yang berarti angin, Angin
merupakan udara yang bergerak ke segala arah, angin bergerak dari suatu
tempat menuju ke tempat yang lain. Annemometer ini pertama kali

PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI T.A 2019-2020 14


PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI KELOMPOK 10

diperkenalkan oleh Leon Battista Alberti dari Italia pada tahun 1450.
Anemometer harus ditempatkan di daerah terbuka. Pada saat tertiup angin,
baling-baling atau mangkok yang terdapat pada anemometer akan bergerak
sesuai arah angin. Makin besar kecepatan angin meniup mangkok-mangkok
tersebut, makin cepat pula kecepatan berputarnya piringan mangkok-
mangkok. Dari jumlah putaran dalam satu detik maka dapat diketahui
kecepatan anginnya. Di dalam anemometer terdapat alat pencacah yang akan
menghitung kecepatan angin.

2.5.2 Fungsi Annemometer


1. Mengukur kecepatan angin
2. Memperkirakan cuacah
3. Memperkirakan tinggi gelombang laut
4. Memperkirakan kecepatan dan arah arus

2.5.3 Jenis-Jenis Annemometer


Secara umum ada dua jenis annemometer, yaitu anemometer yang
mengukur kecepatan angin (velocity anemometer) dan anemometer yang
mengukur tekanan angin (anemometer tekanan). Dari kedua tipe
anemometer ini velocity anemometer lebih banyak digunakan. Salah satu
jenis dari velocity anemometer adalah thermal anemometer lebih dikenal
dengan hot wire anemometer yaitu anemometer yang mengkonversi
perubahan suhu menjadi kecepatan angin. Tetapi karena keduanya memiliki
hubungan yang sama, maka anemometer dirancang untuk memberikan
informasi tentang keduanya.
1. Velocity Anemometers
 Cup Anemometers
Sebuah anemometer sederhana yang diciptakan pada tahun 1846
oleh Dr John Thomas Romney Robinson dari Armagh Observatory.
Anemometer ini terdiri atas tiga cup setengah lingkaran dan terpasang
pada tiap ujung gagang horizontal. Aliran udara melewati masing-masing
cup dan memutar masing-masing tiap gagang horizontal berdasarkan

PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI T.A 2019-2020 15


PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI KELOMPOK 10

angin yang datang. Oleh karena itu, menghitung putaran poros selama
periode waktu yang ditetapkan akan menghasilkan kecepatan angin rata-
rata. Alat ini biasa digunakan untuk standar industry dalam penilaian
studi sumber daya angin.
 Windmill Anemometers
Bentuk lain dari anemometer adalah bentuk kincir angina tau baling-
baling. Berbentuk panjang vertikal. Dalam kasus di mana arah
pergerakkan angin selalu sama, seperti dalam poros ventilasi tambang
dan bangunan misalnya, baling-baling angin, yang dikenal sebagai meter
air dapat memberikan hasil yang paling memuaskan.
 Hot-wire Anemometers
Anemometers kawat panas menggunakan kawat yang sangat halus
yang dipanaskan. Udara mengalir melewati kawat memiliki efek
pendinginan pada kawat. Hot-wire Anemometer sangat halus, memiliki
frekuensi-respon yang sangat tinggi dan resolusi spasial baik
dibandingkan dengan metode pengukuran lainnya, dan dengan demikian
hampir secara universal digunakan untuk studi rinci arus turbulen.
 Laser Doppler Anemometers
Pada anemometer ini menggunakan sinar cahaya dari laser yang yang
terbagi menjadi dua balok, dengan satu disebarkan dari anemometer.
Partikulat yang mengalir bersama dengan molekul udara dekat tempat
keluar balok mencerminkan, atau backscatter, lampu kembali ke
detektor, di mana ia diukur relatif terhadap sinar laser asli. Ketika
partikel-partikel berada dalam gerakan yang besar, mereka menghasilkan
pergeseran Doppler untuk mengukur kecepatan angin di sinar laser, yang
digunakan untuk menghitung kecepatan partikel udara di sekitar
anemometer.
 Sonic Anemometers
Pertama kali dikembangkan pada tahun 1950, menggunakan gelombang
suara ultrasonik untuk mengukur kecepatan angin. Mengukur kecepatan
angin berdasarkan jam terbang sonic pulses antara pasangan transduser.

PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI T.A 2019-2020 16


PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI KELOMPOK 10

 Acoustic Resonance Anemometers


Merupakan varian yang lebih baru dari sonic anemometer. Teknologi ini
diciptakan oleh Dr Savvas Kapartis dan dipatenkan (Acu-Res ®) oleh FT
Teknologi pada tahun 2000. Anemometers sonic konvensional bergantung
pada waktu pengukuran penerbangan, sensor resonansi akustik
menggunakan beresonansi akustik (ultrasonik).
 Ping Pong Ball Anemometers
Dibuat berdasarkan bola ping-pong yang melekat pada string. Ketika
angin bertiup, ia menekan dan menggerakan bola, karena bola ping-pong
yang sangat ringan, dapat bergerak dengan mudah dengan angin yang kecil.
Anemometer ini banyak digunakan untuk diinstruksi pada sekolah tingkat
menengah yang sebagian besar siswa membuat dapat membuatnya sendiri.

2. Pressure Anemometers
 Plate Anemometers
Ini adalah anemometer pertama dan hanya piring datar ditempatkan dari
atas sehingga angin melewati piring. Pada 1450, seni arsitek Italia Leon
Battista Alberti menemukan anemometer mekanis pertama, pada tahun
1664 itu kembali ditemukan oleh Robert Hooke (sering keliru dianggap
sebagai penemu pertama anemometer). Digunakan pada tempat-tempat
yang tinggi karena berbentuk pelat yang memiliki hasil pengukuran yang
baik pada ketinggian yang lebih tinggi.
 Tube Anemometers
Anemometer James Lind 1775 terdiri dari kaca tabung berbentuk U yang
berisi cairan manometer (pengukur tekanan), dengan salah satu ujung
membungkuk dalam arah horizontal untuk menghadapi angin dan ujung
vertikal lainnya tetap sejajar dengan aliran angin. Anemometer ini
merupakan yang paling praktis dan terkenal. Jika angin bertiup ke dalam
mulut tabung itu menyebabkan peningkatan tekanan pada satu sisi
manometer. Perubahan cairan yang dihasilkan dalam tabung U merupakan
indikasi kecepatan angin.

PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI T.A 2019-2020 17


PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI KELOMPOK 10

2.5.4 Cara Menggunakan Annemometer


Untuk mendapatkan fungsi Anemometer dengan semaksimal
mungkin, Anda harus menggunakan Anemometer dengan cara yang baik
dan benar tentu sesuai prosedur penggunaan alat tersebut. Pengukuran
Anemometer yang tepat dilakukan dengan memegang Anemometer secara
vertikal.
Untuk memastikan Anemometer bekerja dengan efektif, Anda harus
menstabilkan Anemometer dengan penyangga, agar saat penggunaan alat
tersebut berjalan dengn stabil, dan biasanya kecepatan angin akan muncul
secara otomatis pada spedometer yang terdapat pada layar LCD
Anemometer.
Thermo anemometer merupakan alat pengukuran yang
mempunyai fungsi untuk mencatat data kecepatan angin dengan tepat dan
akurat. Dengan Thermo Anemometer ini mulai dari person (seseorang)
sampai perusahaan dapat mengukur kecepatan angin pada suatu tempat atau
wilayah yang di tempati
Thermo Anemometer ini sangat mudah digunakan karena pembacaannya
yang sangat cepat dan mudah digenggam. alat annemometer ini mampu
mengukur kecepatan angin dengan tingkat ketilitian sangat tinggi yakni
berkisar 0.5 meter setiap detiknya. Dilihat dari tinggkat ketelitian pada
Anemometer itu sendiri merupakan alat pengukur kecepatan angin yang
sangat efektif dan efisien.

2.5 Avometer
2.6.1 Pengertian Avometer
Avometer berasal dari kata “AVO” dan “meter”. ‘A’ artinya ampere,
untuk mengukur arus listrik. ‘V’ artinya voltase, untuk mengukur voltase atau
tegangan. ‘O’ artinya ohm, untuk mengukur ohm atau hambatan. Terakhir, yaitu
meter atau satuan dari ukuran. AVO Meter sering disebut dengan Multimeter
atau Multitester.
Berikut ini merupakan gambar dari Avometer Analog dan Avometer digital
ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI T.A 2019-2020 18


PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI KELOMPOK 10

Gambar 2.8 Avometer Analog dan Avometer Digital

Secara umum, pengertian AVO Meter adalah satuan alat ukur untuk mengukur
arus, tegangan, baik tegangan bolak-balik (AC) maupun tegangan searah (DC)
dan hambatan listrik. Avometer sangat penting fungsinya dalam setiap
pekerjaan elektronika karena dapat membantu menyelesaikan pekerjaan dengan
mudah dan cepat. Tetapi sebelum mempergunakannya, para pemakai harus
mengenal terlebih dahulu jenis-jenis Avometer dan bagaimana cara
menggunakannya agar tidak terjadi kesalahan dalam pemakaiannya dan akan
menyebabkan rusaknya Avometer tersebut.

2.6.2 Jenis-Jenis Avometer


Berdasarkan prinsip kerjanya, ada dua jenis Avometer, yaitu Avometer
analog (menggunakan jarum putar/moving coil) dan Avometer digital
(menggunakan display digital). Kedua jenis ini tentu saja berbeda satu dengan
lainnya, tetapi ada beberapa kesamaan dalam hal operasionalnya. Misal sumber
tenaga yang dibutuhkan berupa bateraii DC dan probe/kabel penyidik warna
merah dan hitam.
1. Avometer Digital
Pada Avometer digital, hasil pengukuran dapat terbaca langsung berupa
angka-angka (digit), sedangkan Avometer analog tampilannya menggunakan
pergerakan jarum untuk menunjukkan skala. Sehingga untuk memperoleh hasil
ukur, harus dibaca berdasarkan range atau divisi. Avometer analog lebih umum

PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI T.A 2019-2020 19


PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI KELOMPOK 10

digunakan karena harganya lebih murah daripada jenis Avometer digital.


Kunggulan Avometer Digital : hasil baca yang lebih akurat, penggunaan lebih
praktis, pada avometer ini biasanya sudah menggunakan auto polaritas sehingga
tidak perlu khawatir jika salah terminal probe (+) dan (-).

2. Avometer Analog
Avometer analog menggunakan jarum sebagai penunjuk skala. Untuk
memperoleh hasil pengukuran, maka harus dibaca berdasarkan range dan devisi.
Keakuratan hasil pengukuran dari Avometer analog ini dibatasi oleh lebar dari
skala pointer, getaran dari pointer, keakuratan pencetakan gandar, kalibrasi nol,
jumlah rentang skala. Dalam pengukuran menggunakan Avometer Analog,
kesalahan pengukuran dapat terjadi akibat kesalahan dalam pengamatan
(paralax).

2.6.3 Bagian-Bagian Avometer


Berikut ini bagian-bagaian dari avometer analog ditunjukan pada gambar
dibawah ini :

Gambar 2.9 Bagian-bagian Avometer Analog

Keterangan:
a) Sekrup Pengatur Jarum (Meter Korektor), berguna untuk menyetel
jarum Avometer ke arah nol, saat Avometer akan dipergunakan

PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI T.A 2019-2020 20


PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI KELOMPOK 10

dengan cara memutar sekrupnya ke kanan atau ke kiri dengan


menggunakan obeng pipih kecil.
b) Range Selector Switch adalah saklar yang dapat diputar sesuai
dengan kemampuan batas ukur yang diperguanakan yang
berfungsi untuk memilih posisi pengukuran dan batas ukurannya.
Saklar putar (range selector switch) ini merupakan kunci utama
bila kita menggunakan Avometer. Avometer biasanya terdiri atas
empat posisi engukuran yaitu:
1. Posisi (ohm) berarti Avometer berfngsi sebagai ohmmeter, yang
terdiri dari tiga batas ukur yaitu :x1; x10; dan K
2. Posisi ACV (volt AC) berarti Avometer berfungsi sebagai
volmeter AC yang terdiri dari lima batas ukur yaitu :10V; 50V;
250V; dan 1000V.
3. Posisi DCV (Volt DC) berarti Avometer berfungsi sebagai
volmeter DC.
4. Posisi DC mA (miliampere DC) berarti Avometer berfungsi
sebagai miliampermeter DC yang terdiri dari tiga batas ukur
yaitu: 0,25; 25; dan 500.
Tetapi ke empat batas ukur untuk tipe Avometer yang satu
dengan yang lain batas ukurannya belum tentu sama.

PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI T.A 2019-2020 21

Anda mungkin juga menyukai