Anda di halaman 1dari 18

Kegiatan Pembelajaran 2

Alat Ukur Presisi

I. KOMPETENSI INTI
KI.3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang
dan lingkup kerja Dasar-dasar Teknik Mesin pada tingkat teknis, spesifik, detil,
dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.
KI.4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang
kerja Dasar-dasar Teknik Mesin. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan
dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan,
gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

II. KOMPETENSI DASAR


3.3 Menentukan alat ukur Mekanik Presisi
4.3 Menggunakan alat ukur Mekanik Presisi

III. INDIKATORPENCAPAIANKOMPETENSI (IPK)


3.3.1 Menyebutkan macam-macam alat ukur mekanik presisi
3.3.2 Memahami bagian-bagian alat ukur dasar
3.3.3 Memahami hal-hal yang harus dihindari ketika menggunakan alat ukur mekanik
presisi
4.3.1 Mempersiapkan langkah-langkah pengukuran
4.3.2 Menggunakan alat ukur sesuai fungsi pengukuran

Pekerjaan Dasar Teknik Mesin | 32


Pekerjaan Dasar Teknik Mesin 33

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN


1. Melalui kegiatan tanya jawab dan diskusi peserta didik dapat menyebutkan
macam-macam alat ukur mekanik presisi dengan benar
2. Melalui kegiatan berdiskusi peserta didik dapat menjelaskan fungsi dari
macam-macam alat ukur mekanik presisi dengan benar
3. Melalui kegiatan tanya jawab dan diskusi peserta didik dapat menyebutkan
bagian dari macam-macam alat ukur mekanik presisi dengan benar
4. Melalui kegiatan tanya jawab dan diskusi peserta didik dapat menyebutkan
fungsi dari bagian macam-macam alat ukur mekanik presisi dengan benar
5. Melalui kegiatan tanya jawab dan diskusi peserta didik dapat memahami
tingkat ketelitian masing-masing alat ukur mekanik presisi dengan benar
6. Melalui kegiatan tanya jawab dan diskusi peserta didik dapat membaca
ukuran alat ukur mekanik presisi dengan benar (sebatas teori).
7. Melalui kegiatan tanya jawab dan diskusi peserta didik dapat memahami
hal-hal yang dapat mengurangi tingkat ketelitian saat menggunakan alat
ukur mekanik presisi dengan benar
8. Melalui kegiatan tanya jawab dan diskusi peserta didik dapat menjelaskan
cara perawatan macam-macam alat ukur dasar dengan benar (sebatas teori)
dengan benar
9. Melalui kegiatan berdiskusi dan unjuk kerja peserta didik dapat memilih
jenis alat ukur presisi sesuai tujuan pengukuran dengan benar
10. Melalui kegiatan berdiskusi dan unjuk kerja peserta didik dapat
menggunakan alat ukur presisi sesuai fungsi dari bagian-bagian alat ukur
dasar dengan benar
11. Melalui kegiatan tanya jawab dan diskusi peserta didik dapat membaca
ukuran alat ukur mekanik presisi dari sebuah benda kerja dengan benar
(praktek)
12. Melalui kegiatan unjuk kerja peserta didik dapat menerapkan hal-hal yang
harus dihindari saat melakukan proses pengukuran dengan benar (sudah
pada tahap mempraktekkan) dengan benar
13. Melalui kegiatan berdiskusi dan unjuk kerja peserta didik dapat
menyimpan (merawat) alat ukur sesuai dengan SOP (praktek) dengan
benar
Pekerjaan Dasar Teknik Mesin 34

V. MATERI

A. Macam-Macam Alat Ukur Presisi

1. Vernier Caliper
Alat ukur ini banyak terdapat di bengkel-bengkel kerja, yang dalam
praktek sehari-hari mempunyai banyak sebutan misalnya jangka sorong, mistar
geser, schuifmaat atau vernier. Pada batang ukurnya terdapat skala utama yang
cara pembacaannya sama seperti pada mistar ukur. Pada ujung yang lain
dilengkapi dengan dua rahang ukur yaitu rahang ukur tetap dan rahang ukur gerak.
Dengan adanya rahang ukur tetap dan rahang ukur gerak ini maka mistar ingsut
bisa digunakan untuk mengukur dimensi luar, dimensi dalam, kedalaman dan
ketinggian dari benda ukur. Di samping skala utama, dilengkapi pula dengan skala
tambahan yang sangat penting perannya di dalam pengukuran yaitu yang disebut
dengan skala nonius. Adanya skala nonius inilah yang membedakan tingkat
ketelitian mistar ingsut.

a. Bagian-Bagian Utama Vernier Calliper:


1. Rahang Sorong
Penumpu tetap benda kerja yang akan diukur. Rahang caliper ditempelkan
terlebih dahulu pada benda kerja yang akan diukur sebelum rahang geser
ditempelkan kemudian
2. Permukaan untuk mengukur bagian dalam (Internal Jaws)
Terdiri dari rahang caliper dan rahang geser atas. Bagian ini digunakan untuk
mengukur bagian dalam suatu benda kerjaseperti celah pada benda atau
diameter dalam silinder
3. Permukaan untuk mengukur bagian luar (External Jaws)
Terdiri dari rahang caliper dan rahang geser bawah. Bagian ini digunakan
untuk mengukur bagian luar suatu benda kerja seperti tebal benda atau
diameter luar poros
4. Pengukur kedalaman (Depth Measuring Blade)
Digunakan untuk mengukur kedalaman suatu lubang atau celah
5. Tuas Geser
Digunakan untuk menggeser rahang geser dan skala geser sehingga menempel
pada benda kerja yang diukur
6. Baut Pengunci
Pekerjaan Dasar Teknik Mesin 35

Digunakan untuk mengunci rahang geser untuk dilakukan pembacaan hasil


pengukuran

7. Skala Pengukuran
a. Skala utama: Yaitu skala pengukuran yang menunjukkan angka di depan
koma.
b. Skala geser: Yaitu skala pengukuran yang menunjukkan angka belakang
koma. Pada bagian atas terdapat skala satuan inchi, sedangkan bagian bawah
skala ukur dengan satuan mm.

Gambar 3.1 Bagian-Bagian Vernier Calliper

Gambar 3.2 Cara Memegang Vernier Calliper

b. Penggunaan bagian-bagian Vernier Caliper


Mengukur diameter luar.

Gambar 3.3 Mengukur Diameter Luar dengan Vernier Calliper


Pekerjaan Dasar Teknik Mesin 36

Gambar 3.4 Mengukur Panjang Benda dengan Vernier Calliper

Langkah mengukur kedalaman antara lain:


 Buka rahang bergerak bawah mistar sorong gunakan rahang tetap dan
rahang gerak)
 Kunci jangka sorong
 Lakukan pengukuran dengan membaca strip/ garis yang tertera pada skala
jangka.

Mengukur kedalaman

Gambar 3.5 Mengukur Kedalaman dengan Vernier Calliper

Gambar 3.6 Mengukur Kedalaman Gelas Ukur dengan Vernier Calliper

Langkah mengukur kedalaman antara lain:


 Buka rahang geser sehingga batang kedalam keluar.
 Masukkan batang kedalaman ke dalam alur atau coakan yang akan diukur
dengan tegak lurus, bila tidak akan terjadi kesalahan.
Pekerjaan Dasar Teknik Mesin 37

 Kuncilah mistar sorong.


 Lakukan pembacaan

Mengukur diameter dalam

Gambar 3.7 Mengukur Diameter Dalam dengan Vernier Calliper

Gambar 3.8 Mengukur Diameter Dalam Pipa dengan Vernier Calliper

Langkah mengukur diameter dalam antara lain:


 Buka rahang geser.
 Untuk mengukur ukuran dalam gunakan rusuk tetap dan rusuk gerak.
 Kuncilah mistar sorong.
 Lakukan pembacaan

c. Kalibrasi Vernier Caliper


Kalibrasi vernier caliper bertujuan untuk meminimalisasi kesalahan dalam
pengukuran. Sebelum digunakan alat ukur vernier caliper tersebut, pastikan
vernier caliper sudah terkalibrasi. Jika belum, maka langkah-langkah
mengkalibrasi vernier caliper adalah :
 Rapatkan kedua permukaan rahang ukur
 Tepatkan garis nol skala nonius dengan garis nol pada batang utama jangka
sorong
 Lalu lihatlah celah antara rahang ukur, pastikan kedua rahang ukur rapat.
Pekerjaan Dasar Teknik Mesin 38

2. Micrometer Outside
Outside micrometer merupakan alat ukur linier yang mempunyai
kecermatan lebih tinggi dari pada mistar ingsut (Rochim, 2001: 278). Outside
micrometer adalah alat ukur yang sangat teliti umumnya walaupun secara khusus
mikrometer dapat didesain dengan ketelitian sebagai berikut:
Mikrometer dengan ketelitian 0,01mm
Mikrometer dengan ketelitian 0,002mm
Mikrometer dengan ketelitian 0,001mm

a. Bagian dan Fungsi Mikrometer

Gambar 3.9 Mikrometer Outside


1. Anvil
Penumpu tetap benda kerja yang akan diukur. Anvil ditempelkan terlebih
dahulu mpada benda kerja yang akan diukur sebelum spindle ditempelkan
kemudian dengan memutar thimble.
2. Spindle
Adalah sebuah poros yang diputar melalui thimble sehingga dapat bergerak
maju mundur untuk menyesuaikan ukuran benda yang diuji.
3. Sleeve
Adalah poros berlubang yang berulir tempat spindle dan thimble bergerak
maju mundur
4. Thimble
Digunakan untuk menggerakkan spindle.
5. Ratchet stop
Digunakan untuk memutar spindle ketika ujungnya sudah mendekati benda
kerja yang akan diukur dan kemudian untuk memastikan spindle telah
menempel rapat pada benda kerja yang diukur.
6. Lock lever
Untuk mengunci spindle agar tidak bergeser saat dilepaskan dari benda kerja
yang diukur.
Pekerjaan Dasar Teknik Mesin 39

b. Kalibrasi Micrometer Outside


 Mengecek apakah gerakan silinder putar atau poros ukur betul-betul
stabil dalam arti tidak ada goyangan
 Mengecek apakah kedudukan posisi 0 dari skala ukur sudah tepat
 Mengecek apakah kedua muka ukur (sensor) mempunyai kerataan bila
dirapatkan
 Mengecek apakah harga-harga an ditunjukan oleh skala ukurnya betul-
betul menunjukan harga yang benar menurut standar yang berlaku
 Mengecek apakah fungsi dari rachet dan pengunci poros dapat
berfungsi dengan baik.

B. Membaca Alat Ukur: Vernier Calliper dan Mikrometer

1. Pembacaan Ketelitian Vernier Calliper (mm)

Vernier Calliper dengan Ketelitian 0,02 mm

Gambar 3.10 Skala pada Vernier Calliper

Pada gambar diatas terbaca 49 Skala Utama = 50 Skala Nonius Jadi besarnya 1
skala nonius = 1/50 x 49 Skala Utama = 0,98 Skala Utama Maka : Ketelitian dari
jangka sorong tersebut adalah = 1 – 0,98 = 0,02 mm Atau : Ketelitian jangka
sorong itu adalah : 1 bagian Skala utama itu, dibagi sebanyak jumlah skala nonius
= 1/50 = 0,02 mm

Vernier Calliper dengan ketelitian 0,05 mm

Gambar 3.11 Contoh Pembacaan Ukuran Vernier Calliper 1


Pekerjaan Dasar Teknik Mesin 40

Pada gambar diatas terbaca 39 Skala Utama = 20 Skala Nonius Jadi besarnya 1
skala nonius = 1/20 x 39 Skala Utama = 1,95 Skala Utama Maka : Ketelitian dari
jangka sorong tersebut adalah =2 – 1,95 = 0,05 mm Atau : Ketelitian jangka
sorong itu adalah : 1 bagian Skala utama itu, dibagi sebanyak jumlah skala nonius
= 1/20 = 0,05 mm Dari gambar di atas tersebut bisa disimpulkan bahwa kita
mendapat angka di skala utama adalah 31 mm, dan sekala nonius 0.70 mm.
Sehingga hasil pengukuran adalah 31.70 mm.

2. Pembacaan hasil pengukuran jangka sorong inch

Vernier Calliper Ketelitian 1/128 inch

Gambar 3.12 Contoh Pembacaan Ukuran Vernier Calliper (Inchi)


Skala Utama = > 1 inch = 16 bagian, maka 1 Skala Utama = 1/16 inch. Skala
Nonius = > terbagi dalam 8 Bagian Maka : Ketelitian jangka sorong tersebut = 1
Skala Utama dibagi jumlah Skala Nonius, yaitu : 1/16 inch : 8 = 1/16 inch x 1/8 =
1/128 inch. Panjang pembagian pada skala utama adalah 0.025”, dan panjang
pembagian pada skala vernier adalah 0.024”. Oleh karena itu, pembagian vernier
adalah 0.001 lebih pendek daripada yang terdapat pada skala utama

Contoh pembacaan pada hasil pengukuran Vernier Calliper dibawah ini :

Gambar 3.13 Contoh Pembacaan Ukuran Vernier Calliper 2


Pekerjaan Dasar Teknik Mesin 41

a. Nilai ukur pada skala utama dinyatakan dengan garis pada skala utama
sebelah kiri terdekat dengan garis indeks (pada skala nonius)
b. Nilai ukur pada skala utama dinyatakan dengan garis angaka skala nonius
yang paling dekat jaraknya dengan garis indeks (pada skala utama)
c. Lihat garis skala nonius dan skala utama yang sejajar kemudian kalikan
garis skala nonius yang sejajar tadi dengan ketelitian alat

3. Cara Pembacaan Ketelitian Micrometer (mm)

Gambar 3.14 Skala Mikrometer Outside

 Tabung Micrometer terbagi dalam 50 bagian Skala nonius.


 1 Putaran Tabung= 0,5 mm Skala Utama.
 1 Bagian Skala Tabung = 1/50 x 0,5 mm = 1/100 mm.

Micrometer luar dengan tingkat ketelitian 0,01 mm


Jarak tiap strip diatas garis horisontal pada outer sleeve adalah 1 mm dan jarak
tiap strip di bawah garis adalah 0,5 mm. Pada skala thimble tiap strip nilainya
0,01 mm. Hasil pengukuran pada mikrometer adalah jumlah pembacaan ketiga
skala tersebut.

Gambar 3.15 Contoh Pembacaan Ukuran Mikrometer Outside 1


Pekerjaan Dasar Teknik Mesin 42

Contoh Pembacaan Alat Ukur


Pembacaan skala di atas garis: 2,00 mm
Pembacaan skala di bawah garis: 0,00 mm
Pembacaan pada skala thimble: 0,20 mm
Pembacaan akhir = 2,20 mm

Pembacaan skala di atas garis : 3,00 mm


Pembacaan skala di bawah garis :0,50 mm
Pembacaan pada skala thimble : 0,33 mm
Pembacaan akhir = 3,83 mm

Micrometer luar dengan tingkat ketelitian 0,001 mm


Jarak tiap strip diatas garis horisontal pada outer sleeve adalah 1 mm,
dan jarak tiap strip di bawah garis adalah 0,25 mm. Pada skala thimble tiap strip
nilainya 0,01 mm dan pada skala vernier 0,001 mm. Hasil pengukuran pada
mikrometer adalah jumlah pembacaan ketiga skala tersebut.

Gambar 3.16 Contoh Pembacaan Ukuran Mikrometer Outside 2

Pembacaan : Pada skala utama : 11,50 mm


Pada skala thimble : 47 = 47/1000 mm = 0,047
Pada skala sleeve : 0,007 mm
-------------------------------------------- +
Jumlah : 11,554 mm

C. Merawat Alat Ukur Presisi


1. Menyimpan peralatan di lemari yang tertutup
2. Penempatan alat tidak boleh ditumpuk
3. Penggunaan alat harus sesuai dengan instruksi
4. Jangan sampai jatuh
5. Bersihkan peralatan setelah selesai dipergunakan
Pekerjaan Dasar Teknik Mesin 43

6. Melapisi peralatan dengan oli apabila tidak dipergunakan untuk jangka


waktu yang lama
7. Melakukan pemeliharaan dengan teratur secara periodik.
Pekerjaan Dasar Teknik Mesin 44

VI. EVALUASI

Lembar Kerja Soal Essay

Mata Pelajaran : Pekerjaan Dasar Teknik Mesin


Materi Pokok : Alat Ukur Presisi
Kelas/Semester : X/I
Bentuk Soal : Esaay
Alokasi Waktu : 35 menit
Jumlah Soal : 10 butir
Nama/No. Absen :

Kerjakan secara mandiri pertanyaan dibawah ini!


1. Sebutkan fungsi dari 3 macam alat ukur mekanik presisi dibawah ini:
a. Vernier Calliper
b. Outside Mikrometer
c. Inside Mikrometer
2. Sebutkan 3 hal-hal yang harus diperhatikan saat memilih alat ukur mekanik
presisi untuk mengukur
benda kerja!
3. a. Sebutkan 6 bagian utama dari jangka sorong dibawah ini!

4. Jelaskan hubungan antara tingkat ketelititian suatu alat ukur dengan hasil
pengukuran yang diberikan!
5. Sebutkan 3 jenis mikrometer berdasarkan fungsinya!
6. Hitunglah ukuran benda kerja seperti yang ditunjukkan oleh jangka sorong
dibawah ini....

7. Hitunglah ukuran benda kerja seperti yang ditunjukkan oleh jangka sorong
dibawah ini....
Pekerjaan Dasar Teknik Mesin 45

8. Hitunglah ukuran benda kerja seperti yang ditunjukkan oleh mikrometer


dibawah ini....

9. Jelaskan kesalahan yang terlihat dari penggunaan alat ukur dibawah ini!

10. Sebutkan 2 hal yang dapat dilakukan sebagai tindakan perawatan utama
sebuah alat ukur mekanik presisi

Selamat Mengerjakan 
Pekerjaan Dasar Teknik Mesin 46

Lembar Kegiatan Peserta Didik

A. Nama Kelompok : 1. Kelas: X/......


2.
3.

B. Tujuan : 1. Mengetahui jenis alat ukur presisi


2. Menggunakan alat ukur presisi sesuai fungsi
3. Membaca ukuran alat ukur mekanik presisi
C. Alat dan Bahan : 1. Jangka Sorong Ketelitian 0,05
2. Outside Mikrometer
3. Benda Kerja

D. Petunjuk Pengerjaan :
1. Pilihlah macam-macam alat yang telah tersedia untuk menentukan ukuran benda-benda
yang telah dibagikan guru
2. Klaibrasi alat ukur (hanya untuk alat ulkur yang memerlukan kalibrasi)
3. Isikan Ukuran benda sesuai format dibawah ini
4. Bersihkan dan simpan alat ukur di tempat semula setelah digunakan

E. Hal-hal yang harus di hindari saat melakukan pengkuran:


1.
2.
3.
4.

No. Gambar Benda Nama Alat Ukuran Gambar skala Nonius


Ukur Dasar masing-masing ukuran
yang
digunakan:
1. ØA= A.
ØB=
ØC=
ØD= B.
ØE=
ØF=
G = C.
H =
I =
J = D.
K =

E.

F.

G.

H.

I.

J.

K.
Pekerjaan Dasar Teknik Mesin 47

2. A= A.
B=

B.

3. A= A.
B=
C=
D= B.
E=
F=
G= C.
H=

D.

E.

F.

G.

H.
Pekerjaan Dasar Teknik Mesin 48

VII. DAFTAR RUJUKAN

Munadi, Sudji. 1980. Dasar-Dasar Metrologi Industri. Jakarta: Proyek Pengembangan


Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Sasongko. 2013. Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif Semester 2 Hal. 23-60. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sumbodo, Wirawan. 2008. Teknik Produksi Mesin Industri Hal 331-332. Jakarta:
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Taufik, Rochim & Soetarto. (1980). Tehnik Pengukuran (Metrologi Industri). Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidikan Menengah
Kejuruan.

Widarto. 2008. Teknik Pemesinan. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah


Kejuruan.

Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. 2004. Penggunaan dan


Pemeliharaan Alat Ukur. Yogyakarta: Proyek Pengembangan Kurikulum
Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan
Pekerjaan Dasar Teknik Mesin 49

Anda mungkin juga menyukai