1. Topik :
Penyejajaran Poros terhadap Bidang Datar
2. Tujuan Praktikum :
Pada akhir pelajaran praktek ini, diharapkan mahasiswa mampu :
a. Merakit poros dengan kondisi sejajar terhadap bidang datar
b. Memeriksa kesejajaran poros terhadap bidang datar
3. Dasar Teori :
Ketelitian geometris sebuah mesin atau alat sangat dipengaruhi oleh dimensi-dimensi dan
bentuk-bentuk serta posisi-posisi dari komponen-komponen yang terkait antara yang satu
dengan yang lainnya. Salah satunya adalah kesejajaran poros terhadap bidang datar,
adalah kondisi yang harus terpenuhi dalam perakitan untuk mencapai kualitas operasi
mesin sesuai dengan standar yang diizinkan.
6. Langkah kerja
a. Siapkan semua peralatan yang akan digunakan untuk praktikum ini.
b. Yakinkan semua alat dalam kondisi baik dan bersih
c. Periksa / ukur permukaan bidang datar (block datar, komponen mesin datar sebagai
basis bidang datar) dengan menggunakan pendat (spiritlevel). Ulangi pengukuran
beberapa kali pada titik / posisi yang berbeda untuk mendapatkan hasil yang teliti.
d. Pasanglah poros pada dudukan / pemegangnya dengan posisi horizontal
e. Pasang jam ukur (Dial Indikator) berikut pemegangnya yang didudukkan pada bidang
datar
f. (Setting) pena pengukur (sensor Dial Indikator) dengan posisi vertikal dengan sedikit
tekanan ke arah sumbu poros, dan set jarum Dial Indikator tepat pada angka nol
(posisi jam 12)
g. Geser perlahan lahan Dial Indikator berikut pemegangnya dengan arah memanjang
poros lakukan beberapa kali. Baca dan catat hasil pengukurannya serta buat grafiknya.
h. Buat analisis dan kesimpulannya
i. Kembalikan peralatan yang telah di pakai ke tempatnya semula dalam kondisi lengkap,
bersih dan teratur.
Tugas Pertanyaan :
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan “Penyejajaran poros yang benar merupakan bentuk
perawatan pencegahan yang efektif?
2. Mengapa penyejajaran suatu poros penting bagi umur mesin?
3. Mengapa penyejajaran suatu poros dimulai dari prinsip bidang referensi atau gratis
referensi?
4. Jelaskan bagaimana menentukan pengukuran kebulatan suatu poros?
5. Berapa perbandingan yang digunakan untuk menghitung tinggi plat/sim sisipan?
Gambar Sketnya :
Data Pengukuran :
Nilai Perbedaan Diijinkan atau tidak
Pengukuran Perbedaan (mm)
(mm) perbedaannya
1
2
3
4
Hasil : Celah/Defleksi/Gaya/dll
Penyetelan :
ANALISA DATA :
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
KESIMPULAN :
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
Semarang, ...................................
Tanda tangan