Anda di halaman 1dari 9

Laporan Hasil Praktek Pemesinan

Levelling Mesin Perkakas

Nama : Fawaz Rifqi

Nim : 20641027

Jurusan : Teknik Mesin

Prodi : D4 Produksi & Perawatan Mesin

Kelas : 3B

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA (POLNES)


Alamat Jl. Cipto Mangun Kusumo, Sungai Keledang, Kec. Samarinda Seberang,
Kota Samarinda, Kalimantan Timur 75242
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan sebaik-baiknya dan
tepat pada waktunya. Laporan ini merupakan aplikasi dari hal praktek yang telah
dilakukan di bengkel yang dituangkan dalam bentuk tulisan guna untuk menjelaskan langkah-
langkah, cara kerja serta semua yang berkaitan dengan levelling.

Ucapan terimakasih tidak lupa penulis ucapkan kepada dosen pembimbing mata kuliah
ini, yang telah membimbing penulis dalam masa praktikum dan sampai dalam penyelesaian
laporan ini. Dan juga kepada orang tua yang telah memberikan semangat kepada penulis, tidak
lupa ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada teman teman yang telah bekerja sama dengan
baik selama proses praktikum berlangsung.

Penulis menyadari dalam pembuatan laporan praktikum ini masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan, hal ini karena keterbatasan ilmu pengetahuan penulis, oleh karena itu
kritik dan sarannya sangat penulis harap kan demi kesempurnaan laporan ini di masa yang akan
datang.
Akhir kata penulis ucapkan semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua khususnya
bagi penulis sendiri.

Samarinda, 4 November 2021

Fawaz Rifqi
(20641027)

ii
DAFTAR ISI
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Tujuan Praktikum........................................................................................................................1
1.3 Manfaat Praktikum......................................................................................................................1
BAB II.........................................................................................................................................................2
LANDASAN TEORI..................................................................................................................................2
2.1 Pengertian Levelling....................................................................................................................2
2.2 Perataan (Levelling) Meja/Landasan (Bedplate)..........................................................................2
2.3 Penjajaran Poros terhadap Bidang Datar dan tegak......................................................................2
1. Poros transmisi, jenis poros ini mendapatkan beban puntir murni atau puntir dan...............2
2. Spindel, jenis poros ini relatif pendek, seperti poros utama mesin perkakas, dimana beban
utamanya berupa puntiran....................................................................................................................3
3. Gandar, jenis poros ini tidak mendapatkan beban puntir, bahkan kadang-kadang tidak..............3
2.4 Jenis-Jenis Penyimpangan Kesumbuan........................................................................................3
1. Penyimpangan menyudut vertical................................................................................................3
2. Penyimpangan kesejajaran vertical..............................................................................................3
3. Penyimpangan menyudut horizontal............................................................................................3
4. Penyimpangan kesejajaran horizontal..........................................................................................3
2.5 Definisi Kalibrasi.........................................................................................................................3
BAB III.......................................................................................................................................................4
METODE PRAKTIKUM............................................................................................................................4
3.1 Alat..............................................................................................................................................4
3.2 Cara Kerja....................................................................................................................................4
BAB IV.........................................................................................................................................................6
PENUTUP...................................................................................................................................................6
4.1 Kesimpulan................................................................................................................................6

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Leveling adalah bagian penting dari proses instalasi alat mesin karena sangat
berpengaruh terhadap kualitas produk, ketepatan mesin perkakas, dan mesin hidup. prosedur
levelling konvensional dilakukan oleh teknisi yang terampil menggunakan instrumen
meratakan seperti rohatau tingkat elektronik Sulit untuk memantau tingkat alat mesin karena
alat meratakan akurat adalah mahal dan sulit untuk menginstal. Oleh karena itu, suatu
metodologi baru untuk memperkirakan sudut kemiringan drive alat mesin pakan diusulkan
dalam makalah ini untuk mengatasi kesulitan penyamarataan. Metodologi pengukuran yang
diusulkan menggunakan motorsaat ini dan model matematis baru dari drive mesin alat makan
yang menganggap kecenderunganHasil penelitian menunjukkan bahwa metode yang
diusulkan berhasil memperkirakan sudutkemiringan dan meningkatkan akurasi model mesin
alat pakan drive dengan mempertimbangkan efek kecenderungan.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
a) Mengenal apa yang disebut sebagai alignmant atau leveling.
b) Mahasiswa dapat mengetahui cara melakukan leveling pada mesin
khususnya mesin bubut.
c) Mahasiswa mampu mengkalibrasi meja rata dan untuk mengetahui bagian - bagian
yangmengalami penyimpangan dalam meja rata maupun mesin.
d) Agar mahasiswa mampu membalancing mesin yang unbalancing
1.3 Manfaat Praktikum
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
a) Mengetahui dasar-dasar leveling mechine
b) Melatih diri untuk mampu melakukan pengujian terhadap mesin-mesin
Perkakas.
c) Menambah pengetahuan tentang alat-alat ukur dalam kegiatan pengujian
d) Memperoleh data hsil pengujian untuk tindakan perbaikan

1
BAB II

LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Levelling

Leveling Machine adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui keadaan mesin
secara keseluruhan.Leveling perlu dilakukan untuk mengetahui kerusakan yang dialami oleh
sebuah mesin yang kemudian akan ditanggulangu/diperbaiki sedini mungkin agar tidak terjadi
kerusakan yang. Adapun kegiatan Pengecekan yang dilakukan pada mesin tersebut adalah
sebagai berikut :

1) Mengukur Kedataran Landasan Luncur Pembawa pada Bagian Depan dan Belakang
dalam Arah Horisontal.
2) Mengukur Kedatara Landasan Luncur Pembawa Arah Vertikal.
3) Mengukur Kesejajaran Bidang Luncur Kepala Lepas dengan Gerakan Pembawa.
4) Mengukur Kesumbuan Dudukan Senter pada Spindel Kepala tetap.
2.2 Perataan (Levelling) Meja/Landasan (Bedplate)

Proses penyetelan dan pemerataan memastikan titik-titik pemasangan mesin tetap rata.
Bedplate harus dipasang pada machine flat dimana mesin dipasang dan ini dapat dibuat
sebagai acuan dalam proses perataan. Apabila tidak perlu terlalu datar maka permukaan
datar horizontal yang ada pada Bedplate dapat digunakan. Untuk sebagian besar mesin,
kedataran suatu alas dapat ditentukan dengan menggunakan alat spirit level, tetapi untuk
peralatan yang besar, atau diperlukan ketepatan yang khusus, maka alat level surveyor dapat
digunakan.

2.3 Penjajaran Poros terhadap Bidang Datar dan tegak

Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam setiap mesin. Hampir
semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran. Peranan utama dalam transmisi
seperti itu dipegang oleh poros. Poros untuk meneruskan daya diklasifikasikan menurut
pembebanan yaitu;

1. Poros transmisi, jenis poros ini mendapatkan beban puntir murni atau puntir dan

lentur. Daya ditransmisikan melalui kopling, roda gigi, pulli sabuk atau sproket rantai.

2
2. Spindel, jenis poros ini relatif pendek, seperti poros utama mesin perkakas, dimana
beban utamanya berupa puntiran.
3. Gandar, jenis poros ini tidak mendapatkan beban puntir, bahkan kadang-kadang tidak

boleh berputar, sehingga hanya mendapatkan beban lentur.

2.4 Jenis-Jenis Penyimpangan Kesumbuan


1. Penyimpangan menyudut vertical
Penyimpangan ini terjadi apabila antar sumbuporos penggerak dan yang digerakkan
membentuk sudut. Perbaikandapat dilakukan dengan menaikkan atau menurunkan sumbu
poros.
2. Penyimpangan kesejajaran vertical
Terjadi perbedaan ketinggian antara dua poros yang sejajar. Untuk memperbaiki keadaan
tersebut dapat dilakukan dengan menaikkan dan menurunkan sumbu poros.
3. Penyimpangan menyudut horizontal
Untuk memperbaiki kondisi sumbu poros yang menyudut maka sumbu poros harus
digeser kearah kiri atau kanan dengan besar yang berbeda.
4. Penyimpangan kesejajaran horizontal
Sumbu diantara dua posisi sejajar, untuk memperbaiki kondisi tersebut sumbu poros
harus digeser kekanan atau kekiri.
2.5 Definisi Kalibrasi

Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan
rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu standar yang terhubung
dengan standar nasional maupun internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.

Kalibrasi, pada umumnya, merupakan proses untuk menyesuaikan keluaran atau indikasi dari
suatu perangkat pengukuran agar sesuai dengan besaran dari standar yang digunakan dalam
akurasi tertentu. Contohnya, termometer dapat dikalibrasi sehingga kesalahan indikasi atau
koreksi dapat ditentukan dan disesuaikan (melalui konstanta kalibrasi), sehingga termometer
tersebut menunjukan temperatur yang sebenarnya dalam celcius pada titik-titik tertentu di skala.

3
BAB III

METODE PRAKTIKUM
3.1 Alat
1) Alat safety
2) Kunci Pas
3) Pipa Dongkrak
4) Level Gauge
5) Meja Rata
6) Mesin Bubut
3.2 Cara Kerja
1) Gunakan Peralatan Keselamatan dan Persiapkan Alat Pada Tempat
Praktikum Gunakan peralatan keselamatan terlebih dahulu. Berupa baju
praktek, sepatu safety, dan Sarung tangan. Setelah itu persiapkan alat yang
dibutuhkan pada lokasi praktikum agar tidak repot pada saat praktikum
dimulai.

2) Kalibrasi Level Gauge Sebelum melakukan praktikum leveling, diharuskan


melakukan kalibrasi pada setiap alat khususnya alat level gauge. Cara
melakukan kalibrasi adalah dengan meletakkan level gauge di atas meja rata
lalu lakukan kalibrasi dengan mengatur spindel dibawah meja rata hingga
gelembung pada level gauge stabil (ditengah). Pastikan setiap posisi meja
rata ketika di letakkan level gauge, gelembung level gauge stabil.
3) Proses Praktikum Leveling Pada Mesin Bubut
Bila alat level gauge sudah level atau stabil pada meja rata. Lanjut ke
praktikum selanjutnya yaitu leveling mesin bubut dengan cara mengecek
terlebih dahulu mesin bubut dengan level gauge sehingga kita mengetahui
posisi mana yang harus di atur menggunakan kunci pas dan pipa dongkrak.
4) Proses Leveling Pada Mesin Bubut
Angka pada level gauge menunjukan ketidak stabilan pada mesin bubut,
sehingga kita perlu melevelkan mesin bubut dengan cara menggunakan pipa
dongkrak untuk menaikan mesin bubut sehingga baut pada mesin bubut bisa

4
disetel dengan kunci pas dengan mudah. Gunakan kunci pas untuk menyetel baut
pada bagian bawah mesin bubut setelah itu cek kembali dengan level gauge
apakah sudah stabil atau tidak. Bila belum lakukan langkah yang tadi pada posisi
baut yang lain kemungkinan besar sebagian baut harus disetel juga.
5) Hasil Leveling Pada Mesin Bubut
Hasil dari melakukan leveling dari mesin bubut dapat kita ketahui dengan
level gauge yang di letakkan pada mesin bubut. Dari alat itu kita bisa melihat
bahwa mesin bubut yang sudah kita leveling telah stabil atau tidak dengan
cara melihat gelembung pada level gauge berada pada posisi tengah (stabil).
Baik dalam posisi horizontal maupun vertikan saat meletakkan level gauge.

5
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Leveling sangat diperlukan khususnya pada setiap mesin produksi, hal ini
dikarenakan kegunaan leveling sendiri adalah untuk menstabilkan mesin sehingga
umur penggunaan mesin sendiri bisa diprediksi kapan harus dilakukannya
maintenance atau perawatan pada mesin. Leveling juga berguna dalam pengaruh
hasil produk yang dihasilkan pada mesin produksi hal ini dikarenakan ketika mesin
sudah dilakukan leveling maka pengerjaan pada mesin produksi itu sendiri menjadi
lebih maksimal yang mana membuat hasil dari sebuah produk itu sendiri menjadi
lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai