Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SIMULASI RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI

GEMPA (ACCELEROMETER)

DISUSUN OLEH:
NAMA : SHELLA MARYANI
NIM : A1C318065

DOSEN PEMBIMBING:
FIBRIKA RAHMAT BASUKI S,Pd.M,Pd.

PRODI PENDIDIDKAN FISIKA


JURUSAN MATERIMATIKA ILMU PENGETAHAUAN ALAM
FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah “Simulasi
Rancang Bangun Alat Pendeteksi Gempa (Accelerometer) “ ini tepat pada
waktunya. Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan
nabi agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan
petunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang telah membawa kita semua ke
zaman yang serba modern dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi
seluruh alam semesta.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengembangan Program Pembelajaran Fisika. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga penulis.
Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak
yang telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah
ini hingga rampungnya makalah ini. Semoga makalah ini dapat menjadi sumber
informasi bagi yang membutuhkan baik bagi dunia pendidikan ataupun para
akademisi yang ingin meningkatkan pengetahuanya walaupun dengan segala
keterbatasanya makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum
sempurna, untuk itu kami mengharapkankritik dan saran yang sifatnya
membangun.

Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya makalah


yang telah kami buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Jambi, 09 Mei 2020

Shella Maryani
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 latar belakang


Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan
bumi, Gempa bumi biasanya disebabkan oleh pergerakkan kerak bumi (lempeng
bumi). Gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya
gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak dan gempa bumi
terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar
untuk dapat ditahan. Salah satu dampak getaran gempa itu sendiri yang sampai ke
permukaan bumi dan kalau getarannya cukup besar dapat merusak bangunan dan
infra struktur lainnya seperti jalan dan jembatan, rel kereta api, bendungan dan
lain-lain, sehingga menimbulkan korban jiwa dan kerugian harta benda.
Kebutuhan manusia terhadap peralatan yang cerdas dan dapat bekerja
secara otomatis semakin meningkat, sehingga peralatan-peralatan otomatis ini
sedikit demi sedikit mulai menggantikan peralatan manual. Selain sistem kerjanya
yang sama, peralatan otomatis dapat melakukan pekerjaannya sendiri tanpa harus
dikendalikan oleh pengguna. Untuk merancang sebuah peralatan yang cerdas dan
dapat bekerja secara otomatis tersebut, dibutuhkan sebuah alat atau komponen
yang dapat menghitung, mengingat, dan mengambil pilihan.
Salah satu alat otomatis yang diperlukan ketika terjadi bencana alam
adalah alarm gempa bumi. Alat ini bekerja secara otomatis dengan menggunakan
metode ayunan bandul. Jadi disini tidak perlu ditakutkan lagi terjadi gempa
terutama di malam hari saat kita sedang dalam keadaan tidur kita cukup
menggunakan alarm gempa bumi. Atas dasar pemikiran di atas, akan dirancang
sebuah alat yaitu alarm gempa bumi dengan metode ayunan bandul yang dapat
mengetahui adanya gempa bumi, sehingga ini akan memudahkan dan membantu
masyarakat dalam menghidari gempa bumi
Agar kita dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan gempa bumi, maka
perlu untuk merancang sebuah alat pendeteksi gempa bumi dengan metode
ayunan bandul berbasis Mikrokontroler ATmega16. Mikrokontroler ATmega16
ini merupakan inti dari semua sistem yang ada pada rancang bangun ini. Pada
rancang bangun alat pedektesi gempa menggunakan sensor inframerah dan
fotodioda. Di mana konstruksi pancaran inframerah ditentukan oleh bandul yang
mendeteksi ayunan.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan simulasi rancang bangun alat ini ialah:
1. Mahasiswa dapat mengenal Proteus 8 Profesional.
2. Mahasiswa dapat membuat simulasi rancang bangun alat pendeteksi
gempa (Accelerometer).
3. Mahasiwa dapat memahami cara kerja dari alat pendeteksi gempa
(Accelrometer).
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Alat Pendeteksi Gempa (Accelerometer).


Accelerometer adalah suatu sensor yang dipakai untuk mengukur
kecepatan suatu benda atau objek. Accelerometer dapat mengukur percepatan
dinamis dan juga statis. Pengukuran dinamis adalah pengukuran percepatan pada
objek bergerak, sedangkan pengukuran statis adalah pengukuran terhadap
gravitasi bumi. Contohnya seperti mengukur getaran yang terjadi pada kendaraan,
bangunan dan mesin. Selain itu juga bisa digunakan untuk mengukur getaran yang
terjadi di dalam bumi, getaran mesin, jarak yang dinamis, dan kecepatan dengan
ataupun tanpa pengaruh gravitasi bumi.
Sesuai dengan namanya, prinsip kerja dari accelerometer adalah prinsip
percepatan (acceleration). Misalkan suatu per yang memiliki beban dilepaskan
kemudian beban bergerak dengan suatu percepatan sampai pada kondisi tertentu
hingga berhenti. Apabila terjadi goncangan maka beban akan berayun kembali.
Pengukuran tersebut juga merupakan hasil pengukuran chip. Apabila
menghendaki sensor untuk dapat mendeteksi 3 dimensi maka Anda membutuhkan
3 pasang plat yang dipasang tegak lurus antar masing-masing chip.

2.2 Pengetian Proteus 8 Profesional.


Software Proteus 8 Professional merupakan salah satu software elektronik
yang digunakan untuk membantu para designer dalam merancang dan
mensimulasikan suatu rangkaian elektronik. Software ini memiliki dua fungsi
sekaligus dalam satu paket, yaitu  sebagai software untuk menggambar skematik
dan digunakan sebagai merancang gambar Printed Circuit Board (PCB).
Software Proteus 8 Profesional mempunyai banyak library dengan
beberapa komponen komponen-komponen pasif, Analog, Trasistor, SCR, FET,
jenis button/tombol, jenis saklar/relay, IC digital, IC penguat, IC programmable
(mikrokontroller) dan IC memory. Selain didukung dengan kelengkapan
komponen, juga didukung dengan kelengkapan alat ukur seperti Voltmeter,
Ampere meter, Oscilloscope, Signal Analyzers, serta pembangkit Frekuensi
ATMEGA 16 = Mikrokontroler CMOS 8-bit buatan Atmel keluarga AVR. AVR
mempunyai 32 register general-purpose, timer/counter dengan
metode compare, interrupt eksternal dan internal, serial UART,
progammable Watchdog Timer, ADC dan PWM internal.
BUZZER = Sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah sinyal
listrik menjadi getaran suara. Buzzer ini biasa dipakai pada sistem
alarm. Juga bisa digunakan sebagai indikasi suara. Buzzer adalah
komponen elektronika yang tergolong tranduser. Sederhananya
buzzer mempunyai 2 buah kaki yaitu positive dan negative. Untuk
menggunakannya secara sederhana kita bisa memberi tegangan
positive dan negative 3 - 12V.
LED RED = Lampu LED adalah komponen elektronik yang memancarkan
cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. Lampu
LED terbuat dari bahan semikonduktor.
POT-HG = Salah satu jenis Resistor yang Nilai Resistansinya dapat diatur
sesuai dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika ataupun
kebutuhan pemakainya. Potensiometer merupakan Keluarga
Resistor yang tergolong dalam Kategori Variable Resistor.
LMO16L = Suatu jenis media display (tampilan) yang menggunakan kristal
cair (liquid crystal) untuk menghasilkan gambar yang terlihat.

2. 3 Prinsip Kerja Accelerometer.


Prinsip kerja dari tranduser ini berdasarkan hukum fisika bahwa apabila
suatu konduktor digerakkan melalui suatu medan magnet, atau jika suatu medan
magnet digerakkan melalui suatu konduktor, maka akan timbul suatu tegangan
induksi pada konduktor tersebut. Accelerometer yang diletakan di permukaan
bumi dapat mendeteksi percepatan 1g (ukuran gravitasi bumi) pada titik
vertikalnya, untuk percepatan yang dikarenakan oleh pergerakan horizontal maka
accelerometer akan mengukur percepatannya secara langsung ketika bergerak
secara horizontal.
Hal ini sesuai dengan tipe dan jenis sensor Accelerometer yang digunakan
karena setiap jenis sensor berbeda-beda sesuai dengan spesifikasi yang
dikeluarkan oleh perusahaan pembuatnya. Saat ini hamper semua sensor/tranduser
accelerometer sudah dalam bentuk digital (bukan dengan sistem mekanik)
sehingga cara kerjanya hanya bedasarkan temperatur yang diolah secara digital
dalam satu chip. Berikut ini adalah gambar bagaimana proses accelerometer
analog (dengan sistem mekanik maupun digital) bekerja :
 Accelerometer digital yang bekerja berdasarakan temperatur
 Accelerometer analog yang bekerja berdasarakan sistem mekanik

2. 4 Prosedur Pembuatan
Adapun proseder pembuatan dari simulasi ranang bangun alat ini ialah:
a. Buka Proteus 8 Profsional..

b. Klik new project.


c. Berilah nama project sesuai dengan yang anda inginkan.

d. Menu pilihan kedua dengan Design Template Default , selanjutnya


klik next, next dan finish.

e. Ini adalah tampilan papan project yang akan kita gunakan.


f. Selanjutnya klik menu P dan masukan komponen
1. ATMEGA 16
2. BUZZER
3. LED RED
4. POT-HG
5. LM016L
6. Vcc.
7. Output.

g. Setelah itu rangkailah komponen seperti dibawah ini.


h. Masukan script data yang sudah di buat didalam aplikasi CVAVR.

i. Jalankan simulasi.

saat getaran yg terdeteksi <0.30 maka layar LCD akan menunjukan


tampilan aman tentram artinya tidak berpotensi gempa.
Saat getaran yg terdeteksi >0.30 maka layar LCD akan menunjukan
tampilan warning gempa artinya berpotensi gempa. Dengan led yang
menyala dan buzzer yang berbunyi.

j. Selesai.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan.
Adapun Kesimpulan dari makalah ini adalah:
1. Software Proteus 8 Professional merupakan salah satu software
elektronik yang digunakan untuk membantu para designer dalam
merancang dan mensimulasikan suatu rangkaian elektronik. Software
ini memiliki dua fungsi sekaligus dalam satu paket, yaitu  sebagai
software untuk menggambar skematik dan digunakan sebagai
merancang gambar Printed Circuit Board (PCB).
2. Simulasi alat ini dapat berjalan dengan baik.
3. Prinsip kerja dari tranduser ini berdasarkan hukum fisika bahwa
apabila suatu konduktor digerakkan melalui suatu medan magnet, atau
jika suatu medan magnet digerakkan melalui suatu konduktor, maka
akan timbul suatu tegangan induksi pada konduktor tersebut.
Accelerometer yang diletakan di permukaan bumi dapat mendeteksi
percepatan 1g (ukuran gravitasi bumi) pada titik vertikalnya, untuk
percepatan yang dikarenakan oleh pergerakan horizontal maka
accelerometer akan mengukur percepatannya secara langsung ketika
bergerak secara horizontal.

3.2 Saran.
Adapun Saran dari makalah ini adalah diharapkan pembaca dapat
mengembangankan rancang bangun ini menjadi produk yang dapat
digunakan untuk menunjang kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

Fadlilah, Nuzul Imam,,Arifudin ,Ahmad..2018. Pembuatan Alat Pendeteksi


Gempa Menggunakan Accelerometer Berbasis Arduino. Jurnal Evolusi.
Vol 6 No 1 Hal 1 .

Anda mungkin juga menyukai