Anda di halaman 1dari 35

PANDUAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN III

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
POLITEKNIK NEGERI KETAPANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Politeknik merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi yang
lulusannya diharapkan memiliki keahlian dan ketrampilan yang dewasa ini
sangat dibutuhkan, sehingga keberadaannya dapat mendukung kualitas
sumber daya manusia dalam menunjang pembangunan.
Program pendidikan politeknik adalah program Diploma III dengan
waktu pendidikan selama 6 semester. Sebagai ahli madya, lulusan
politeknik diharapkan dapat menjembatani kesenjangan antara lulusan
perguruan tinggi (Strata 1) dengan lulusan sekolah kejuruan teknik. Oleh
karena itu Politeknik diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang
memiliki kemampuan, cerdas, terampil dalam mengatasi masalah yang
dihadapi.
Mahasiswa Politeknik Ketapang Jurusan Teknik Pertambangan
Program Studi Teknik Pertambangan, pada akhir semester VI diwajibkan
mengikuti program Praktek Kerja Lapangan (PKL) selama empat minggu
di perusahaan pertambangan. Penempatan mahasiswa di perusahaan
pertambangan dimaksudkan untuk meningkatkan wawasan berpikir dan
pengetahuan yang lebih luas.
Dengan pelaksanaan PKL tersebut diharapkan lulusannya dapat
benar-benar memiliki bekal kemampuan yang cukup bisa diandalkan dalam
menghadapi tantangan tugas sesuai bidangnya. Disamping itu kegiatan
PKL merupakan salah satu sarana untuk menjalin hubungan antara
Politeknik dengan dunia industri.
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa mengetahui dan memahami proses pelaksanaan di
perusahaan pertambangan sehingga memiliki wawasan dan
pengetahuan yang luas agar dapat mempersiapkan diri dalam
mengisi kebutuhan pada dunia industri khusus nya dibidang
pertambangan.
2. Tujuan Khusus
a. Agar mahasiswa dapat menjelaskan proses pelaksanaan
diperusahaan pertambangan
b. Agar mahasiswa dapat menjelaskan struktur organisasi
perusahaan pertambangan
c. Agar mahasiswa dapat menjelaskan pembagian tugas (job
discription)semua personal yang terlibat dalam pelaksanaan
kegiatan diperusahaan pertambangan
d. Agar mahasiswa dapat menerapkan kemampuannya di
perusahaan pertambangan sesuai dengan kemampuan yang
diperoleh selama kuliah.
e. Agar mahasiswa dapat melaksanakan tugas yang diberikan oleh
pihak perusahaan sesuai dengan target mutu dan ketelitian yang
diperlukan
f. Agar mahasiswa dapat membuat laporan PKL dengan baik dan
sesuai dengan tata cara penulisan ilmiah
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

2.1 Lokasi
Lokasi PKL pada perusahaan yang dipilih dimana sedang
berlangsung suatu kegiatan penambangan dan bersedia menerima
mahasiswa untuk kegiatan PKL. Lokasi PKL diusahakan yang berada di
kabupaten Ketapang.

2.2 Materi
Dalam pelaksanaan PKL ini mahasiswa diarahkan untuk lebih
mengenal kegiatan yang dilakukan oleh pihak perusahaan secara optimal
sesuai dengan alokasi waktu yang diberikan untuk kegiatan PKL dengan
penekanan orientasi pada masalah:
1. Mengenal perusahaan dimana mahasiswa melaksanakan kegiatan
praktek;
2. Mengenal proses pelaksanaan;
3. Mengenal hal-hal yang ada hubungannya dengan kegiatan
perusahaan .

2.3 Pengajuan ijin


Untuk kelancaran pelaksanaan praktek kerja lapangan , maka pada
akhir semester V mahasiswa diharapkan untuk mengajukan surat
permohonan PKL sesuai dengan prosedur sebagai berikut:
Dalam distribusi tugas untuk PKL sangat tergantung dari
kemampuan perusahaan untuk menerima mahasiswa PKL diperusahaan
tersebut. Bila pada batas waktu yang telah ditentukan ada mahasiswa yang
belum mendapatkan surat jawaban dari perusahaan, diharapkan untuk
melapor kepada Jurusan.

2.4 Pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan akan dilaksanakan selama 8 (delapan)
minggu di awal semester VI, dan sebelum pelaksanaan terlebih dahulu akan
diberikan pengarahan tentang pelaksanaan PKL yang akan diberikan oleh
Ketua atau Sekretaris Jurusan dan Dosen Program studi Teknik
Pertambangan.
Dengan pengarahan ini diharapkan mahasiswa dapat melaksanakan
PKL sesuai dengan yang diharapkan serta untuk lebih mudah dalam
menyesuaikan kondisi di lapangan. Selama berlangsungnya PKL,
mahasiswa harus selalu mengadakan kegiatan di lapangan agar dapat
memperoleh informasi semaksimal mungkin mengenai segala sesuatu
kegiatan yang ada di perusahaan. Kegiatan PKL dilakukan dengan tidak
merugikan baik pihak industri/perusahaan dan Politeknik Ketapang.
Adapun kegiatan yang dapat dilakukan antara lain :
1. Mencari informasi yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan;
2. Mencari data tentang perusahaan yang terkait;
3. Mengikuti kegiatan penambangan;
4. Mengamati dan mencatat pekerjaan yang sedang dilaksanakan dengan
lebih menekankan pada masalah yang akan dibuat sebagai
laporan
5. Mengerjakan tugas-tugas secara baik dan bertanggung jawab yang
diberikan oleh pembimbing/penanggungjawab pelaksanaan di
lapangan;
6. Dan lain-lain yang dianggap perlu seperti : menjalin hubungan baik
dengan pihak industri.

2.5 Bimbingan
Dalam melaksanakan kegiatan PKL, mahasiswa akan mendapat
bimbingan dari :
1. Pihak industri/perusahaan yang dapat diwakili oleh pimpinan
industri/perusahaan atau yang ditugaskan oleh
pimpinan/penanggungjawab.
2. Jurusan Teknik Pertambangan Politeknik Ketapang yang dilakukan
oleh dosen pembimbing yang telah ditugaskan oleh Ketua Jurusan.

2.5.1 Tugas Pembimbing Industri/Perusahaan


Tugas pembimbing industri adalah:
1. Memberi pengarahan yang dianggap perlu kepada mahasiswa
peserta PKL;
2. Mengawasi kegiatan mahasiswa di lapangan selama PKL;
3. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh mahasiswa;
4. Membimbing mahasiswa dalam pembuatan laporan;
5. Memberikan bukti pengesahan kehadiran mahasiswa yang
melaksanakan PKL
6. Mengesyahkan bukti laporan kegiatan harian mahasiswa
7. Memberi nilai kepada mahasiswa peserta PKL

2.5.2 Tugas Pembimbing dari Jurusan Teknik Pertambangan


Tugas dari pembimbing dari Jurusan Teknik Pertambangan
adalah:
1. Memonitor mahasiswa bimbingan dalam melaksanakan
kegiatan PKL;
2. Membimbing mahasiswa dalam pembuatan laporan PKL
terutama sistematika penulisan laporan;
3. Memberi nilai kepada mahasiswa peserta PKL
4. Menyerahkan lembar penilaian kepada Ketua Program Studi
yang bersangkutan.
2.6 Pelaporan
Setelah selesai pelaksanaan kegiatan PKL, setiap kelompok
diwajibkan untuk membuat Laporan Praktek Kerja Lapangan yang ditulis
sesuai dengan pedoman penulisan laporan PKL. Proses penyusunan
laporan ini sebaiknya dibuat setelah mengadakan pengamatan, wawancara,
diskusi dan kemudian melakukan asistensi secara periodik baik dengan
pembimbing di lapangan maupun pembimbing jurusan, sehingga setelah
selesai praktek, dapat mengadakan penyempurnaan jika dianggap perlu.
Laporan yang telah selesai dibuat harus mendapatkan persetujuan baik dari
pembimbing lapangan maupun dari jurusan, untuk kemudian dinilai.
Laporan PKL dibuat dalam kertas ukuran A4, dijilid rapi dan diberi cover
berwarna orange (untuk Jurusan Teknik Pertambangan Program Studi
Teknik Pertambangan). Setiap mahasiswa diwajibkan untuk menggandakan
sebanyak 4 (empat) buah untuk diserahkan masing-masing kepada:
1. Pembimbing industri/perusahaan;
2. Pembimbing jurusan;
3. Perpustakaan jurusan;
4. Perpustakaan Politeknik.

Laporan dan Nilai PKL (Pembimbing Industri dan pembimbing


jurusan) dikumpulkan paling lambat 4 (empat) minggu setelah PKL selesai.
Sistematika penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan dibuat sebagai
berikut:
1. HALAMAN JUDUL
2. HALAMAN PERSETUJUAN / PENGESAHAN
a. Dosen penguji
b. Pembimbing industri, dosen pemimbing dan ketua jurusan
teknik pertambangan
3. KATA PENGANTAR
4. DAFTAR ISI
5. BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumuasan masalah
1.3. Tujuan PKL
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus

6. BAB II GEOLOGI REGIONAL


7. BAB III GAMBARAN UMUM
PERUSAHAAN 3.1. Sejarah singkat perusahaan
3.2. Organisasi perusahaan
3.3. Pelaksanaan disiplin kerja dan lain-lain
3.4. Proses pelaksanaan produksi perusahaan
8. BAB IV KEGIATAN YANG DIAMATI
4.1. Pekerjaan yang diamati
4.2. Lingkup pekerjaan
4.3. Tugas selama praktek
9. BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
10. LAMPIRAN
- Surat permohonan PKL dari Jurusan Teknik Pertambangan
- Surat jawaban dari perusahaan
- Surat keterangan dari perusahaan yang menyatakan bahwa
telah menyelesaikan PKL
- Gambar – gambar kegiatan produksi yang diperlukan
- Foto – foto kegiatan produksi yang dianggap perlu
- Laporan kegiatan harian

Catatan:
• Judul Laporan PKL adalah kegiatan yang menjadi fokus
kegiatan mahasiswa (salah satu dari beberapa kegiatan yang
dilakukan selama PKL). Contoh: “Deskripsi Megaskopis
Hasil Coring di PT. Serinding Sumber Makmur Kecamtan
Sandai Kabupaten Ketapang”
• Latar Belakang : adalah alasan alasan yang diberikan
sehingga mahasiswa mengangkat judul. ( kenapa di PT itu?,
Kenapa tertarik di salah satu kegiatan itu?, Kenapa tertarik
pada material itu? Dan lain lain) sehingga dari uraian latar
belakang dapat menjelaskan ketertarikan saudara dalam
mengangkat judul.
• Rumusan Masalah: Berupa pertanyaan yang jawabannya
adalah kegiatan kegiatan yang dilakukan saat PKL. Contoh:
“Bagaimana Cara Melakukan Deskripsi Megaskopis Hasil
Coring di PT. Serinding Sumber Makmur Kecamtan Sandai
Kabupaten Ketapang? “
• Tujuan Umum: Tujuan PKL 3 secara Umum
• Tujuan Khusus: Menjawab Rumusan Masalah. Contoh:
“Untuk Mengetahui Cara Melakukan Deskripsi Megaskopis
Hasil Coring di PT. Serinding Sumber Makmur Kecamtan
Sandai Kabupaten Ketapang”
• Metodelogi: Cara yang digunakan dalam pengumpulan
data/informasi yang menjadi fokus PKL
• Sistematika: Poin-poin bagian isi Laporan PKL beserta
Penjelasan poin isi tersebut.
• Tempat dan Jadwal Kegiatan: Sudah Jelas
• Geologi Regional : Menjelaskan Geologi dari lingkungan
keterdapatan endapan bahan tambang yang menjadi fokus
penambangan atau pengolahan. Terdiri dari Potongan Peta
Geologi, Penjelasan Batuan, Penjelasan umur batuan, serta
kesimpulan endapan yang menjadi fokus eksploitasi
perusahaan berada pada batuan apa.
• Gambaran umum Perusahaan: Sudah Jelas, Kegiatan
Produksi Perusahaan: Seluruh Kegiatan Perusahaan
• Kegiatan Yang Diamati : Berkaitan dengan Fokus yg
menjadi Judul PKL
• Kesimpulan: Menjawab Rumusan Masalah secara ringkas
• Saran: Perbaikan dari temuan hasil pengamatan, saran untuk
mahasiswa PKL yang akan datang jika mengangkat judul yg
sama.
2.7 Sistematika Laporan
2.7.1 Format Penulisan PKL
1. Tebal Laporan PKL
Tebal tubuh Laporan PKL sekurang-kurangnya 40 halaman dan
sebanyak-banyaknya 100 halaman (mulai dari Bab I sampai dengan
Daftar Pustaka).
2. Kertas dan Pengetikan
a. Kertas yang digunakan untuk menulis Laporan PKL adalah
kertas HVS 70 gram, ukuran A4 (21,0 cm x 29,7 cm).
b. Laporan PKLdiketik pada satu muka saja, tidak timbal balik.
c. Ukuran marjin kiri dan atas adalah 4 cm, sedang marjin kanan
dan bawah adalah 3 cm.
d. Jenis huruf yang digunakan adalah huruf yang umum seperti
Times New Roman dengan ukuran yang setara dengan 12 pt.
Huruf diketik tegak, bila ada kata asing yang belum ada
terjemahannya dalam bahasa Indonesia, kata itu diketik dengan
huruf miring.
e. Satuan suatu besaran dinyatakan dengan singkatan resmi tanpa
titik dibelakangnya. Misal : berat kertas 8 gr
f. Spasi
▪ Jarak antara judul bab dengan subbab adalah 3 spasi.
▪ Jarak antara subbab dengan teks adalah 2 spasi.
▪ Jarak antar baris dalam teks adalah 1,5 – 2 spasi.

▪ Kutipan diketik dengan jarak 1 spasi, ditulis rata kiri 5


ketukan ke dalam dengan sisi kanan rata dengan teks (untuk
yang lebih 5 baris). Kutipan kurang dari lima baris diketik
seperti pengetikan teks biasa.
▪ Pengetikan laporan harus menggunakan komputer.
g. Penomoran halaman
▪ Penomoran halaman dengan angka Arab (1, 2, 3, dst.),
dimulai dari halaman pertama (Pendahuluan) sampai dengan
halaman terakhir (Daftar Pustaka).
▪ Penomoran halaman dengan angka Romawi kecil (i, ii, dst.)
secara berurutan digunakan mulai dari halaman pertama
Kata Pengantar, Daftar Isi, dan Daftar Tabel (jika ada).
▪ Semua nomor halaman dituliskan di bagian tengah bawah
tanpa disertai keterangan apapun, seperti: pendahuluan, kata
pengantar.
3. Kulit Sampul dan Penjilidan
a. Laporan PKLyang akan diujikan, cukup dijilid dengan kertas
HVS biasa; sampul depan dan belakang berupa plastik bening.
b. Laporan PKLyang telah diuji dan direvisi, dijilid sesuai dengan
aturan yang ditentukan oleh Jurusan (disampaikan kemudian).

2.7.2 Susunan Isi Laporan PKL


1. Bagian Awal
Bagian awal laporan PKL terdiri atas judul, kata pengantar,
daftar isi, daftar tabel (bila ada), daftar gambar (bila ada), dan daftar
lampiran.
a. Judul
Judul PKL ditulis dalam Bahasa Indonesia. Judul laporan
PKL sangat penting karena judul laporan adalah bagian tulisan yang
pertama kali dibaca orang. Oleh karena itu, judul harus dapat
memberikan gambaran tentang ide pokok PKL kepada pembaca.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penentuan judul PKL:
▪ Menarik perhatian, mampu menyimpulkan ide pokok PKL
secara sederhana dan dengan gaya bahasa yang baik;;
▪ Tidak menggunakan singkatan/akronim. Bila terpaksa harus
menyingkat, gunakan singkatan yang sudah dikenal secara
umum;
▪ Judul ditulis dengan huruf kapital, ada pada posisi tengah
halaman (center), subjudul ditulis dengan hurus kecil, tetapi
setiap huruf di awal kata diketik dengan huruf kapital.

b. Prakata
▪ Prakata bertujuan mengantarkan pembaca agar dapat
memahami isi laporan PKL secara paripurna. Bagian ini
biasanya menjelaskan tujuan penulisan laporan PKL. Selain itu,
prakata biasanya dapat (tidak harus) berisi tentang:
- Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu atau memungkinkan terlaksananya
penelitian/pembuatan proyek dan penulisan laporan Tugas
Akhir;
- Kata penutup yang berisi pertanggungjawaban isi laporan
PKL dan harapan-harapan penulis. Kalimat
pertanggungjawaban antara lain berbunyi: “Seluruh isi
laporan PKLini sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Penulis”.
▪ Judul Prakata ditulis di tengah halaman, dengan menggunakan
huruf kapital.
▪ Prakata harus ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan
benar, baku, dan formal. Laporan PKL merupakan sebuah karya
ilmiah. Oleh sebab itu, tidak diperkenankan untuk menuangkan
ucapan terima kasih yang sangat masif dan menggunakan frase-
frase bahasa lisan yang tidak baku (misal: julukan informal
kepada teman-teman kuliah).
c. Daftar Isi
Bagian ini memuat daftar dari seluruh isi laporan PKLyang
meliputi prakata, judul dan subjudul dari setiap bab, sampai dengan
lampiran. Judul setiap bab diketik seluruhnya dalam huruf kapital
sedangkan subjudul diketik dalam huruf kecil, kecuali huruf awal
diketik dengan huruf kapital. Nomor judul dan subjudul diketik di
sebelah kiri.
d. Daftar Tabel (bila ada)
Bagian ini berisi nomor dan nama semua tabel yang ada
dalam naskah laporan maupun tabel lain yang dimasukkan dalam
lampiran.
e. Daftar Gambar (bila ada)
Bagian ini berisi nomor dan nama semua gambar (baik
berupa grafik, diagram, bagan, peta dan sebagainya) yang
ditampilkan dalam laporan PKL.
f. Daftar Lampiran
Bagian ini memuat daftar semua dokumen yang tidak
dimasukkan ke dalam batang tubuh laporan tetapi dipandang
relevan dengan isi laporan PKL (misalnya Bagan Organisasi, uraian
jabatan).
2. Bagian Tengah Laporan
Lihat sub bab 2.6 Pelaporan dan hubungi Pembimbing.
3. Bagian Akhir
Bagian akhir dari suatu laporan PKLumumnya berisi daftar
pustaka dan lampiran berupa tabel, grafik, gambar.
2.7.3 Penulisan Kutipan
Metode pengutipan yang benar akan membuat pembaca dengan
mudah mengidentifikasikan sumber-sumber tulisan, menghindari
adanya upaya plagiarism, dan apabila pembaca tertarik lebih jauh
terhadap sumber-sumber yang dikutip, dia bisa menindaklanjuti
ketertarikannya dengan membuka kembali sumber-sumber aslinya.
Metode pengutipan yang digunakan adalah metode American
Psychological Association (APA). Di universitas-universitas negara
maju seperti Amerika Serikat, Selandia Baru, dan Australia, metode
pengutipan ini sudah digunakan secara luas dalam bidang ilmu
pengetahuan sosial dan menjadi metode pengutipan standar dalam
literatur-literatur ilmu komunikasi dan pemasaran. Sehubungan dengan
kenyataan ini, setiap mahasiswa yang menyusun PKL wajib
menggunakan dan mengikuti metode pengutipan APA.
1. Metode Pengutipan Tidak Langsung

Metode pengutipan tidak langsung dilakukan apabila Anda


mengutip dari suatu sumber dengan cara (a) mengubah pola kalimatnya,
(b) meringkas isi bacaan, (c) menerjemahkan sebagian dari teks bahasa
asing atau (d) meminjam istilah-istilah yang yang digunakan tanpa
mengubah arti dari sumber-sumber aslinya. Pengutipan ini dilengkapi
dengan penulisan nama belakang pengarang dan tahun penerbitan
artikel/buku yang dikutip. Di bawah ini beberapa contoh pengutipan
tidak langsung.
Probability sample adalah istilah umum untuk sampel yang diseleksi
berdasarkan teori probabilitas, khususnya melingkupi beberapa
mekanisme seleksi yang acak (Babbie, 1995).

Zeppel (1998) menyimpulkan bahwa selain sebagai atraksi wisata


yang eksotis, penduduk asli (indigenous people) sekarang berkembang
menjadi pemilik dan manajer dari atraksi-atraksi wisata berbasis
budaya dan penyedia fasilitas-fasilitas turis.

Dalam analisis yang melibatkan 511 konsumen dari Amerika dan


Jerman, Christian, dkk. (2002) menunjukkan bahwa kualitas dan
fleksibilitas merupakan faktor-faktor penting dalam menentukan
kepuasan pelanggan.

2. Metode Pengutipan Langsung


Metode pengutipan langsung dilakukan apabila Anda mengutip
dari suatu sumber dengan utuh dan tidak mengubah sedikitpun kata,
frase, atau kalimat yang terdapat dalam sumber tersebut. Dua metode
penulisan yang lazim digunakan pada pengutipan langsung adalah (a)
kutipan pendek dan (b) kutipan panjang.
Kutipan pendek digunakan apabila sumber yang dikutip kurang
dari 40 (empat puluh) kata. Sumber yang dikutip mungkin merupakan
suatu frase atau kalimat dan dipisahkan oleh tanda kutip. Karena
sumbernya utuh dan tidak diubah sedikitpun, maka nomor halaman
tempat kita mengutip sumbernya harus ditampilkan. Contoh:
Dalam organisasi pemerintah, konsep manajemen sumber daya manusia
strategis berperan sebagai “considerable promise for improving
government performance” (Tompkins, 2002, hal.95).
atau
Tompkins (2002) berpendapat bahwa dalam organisasi pemerintah,
konsep manajemen sumber daya manusia strategis berperan sebagai
“considerable promise for improving government performance”
(hal.95).
Kutipan panjang digunakan apabila sumber yang dikutip
berjumlah atau lebih dari 40 (empat puluh) kata. Sumber yang dikutip
harus diturunkan dalam suatu paragraf terpisah, margin kiri dan
kanannya diperbesar sehingga menjorok ke sebelah dalam. Sebagai
contoh:

Rodriguez dan Wilson (2002) menegaskan pentingnya pola hubungan


antara buyer-seller dan channel of distribution sebagai berikut,
Models built on the social exchange framework and
developed within buyer-seller and channel distribution
literature can be useful in understanding the nature of the
relationship between partners in international strategic
alliances. The main assumption behind social exchange
theory is that actors behave in ways that increase outcomes
they value positively and decrease those they value
negatively in the relationship (hal. 53).

atau
Pentingnya pola hubungan antara buyer-seller dan channel of
distribution dapat dilihat pada kutipan berikut,
Models built on the social exchange framework and

developed within buyer-seller and channel distribution

literature can be useful in understanding the nature of the

relationship between partners in international strategic

alliances. The main assumption behind social exchange

theory is that actors behave in ways that increase outcomes

they value positively and decrease those they value

negatively in the relationship (Rodriguez & Wilson, 2002,

hal. 53).

Pada akhir bagian Tugas Akhir, Anda diwajibkan menulis


dengan rinci setiap sumber yang dikutip. Bagian ini disebut sebagai
Daftar Pustaka. Daftar Pustaka berfungsi untuk memudahkan pembaca
untuk mencari sumber dari kutipan secara lebih rinci.

3. Penulisan Daftar Pustaka


Daftar pustaka ditulis dengan cara sebagai berikut:
Jones, D.H. (1992). Writing succesfully for communication studies.
Hamilton: Communication Press.
Penjelasan:

1. Nama penulis ditulis dengan mencantumkan nama


keluarga/belakang diikuti oleh tanda baca koma (,) dan inisial
penulis. Gelar penulis tidak perlu dicantumkan.
2. Tahun penerbitan ditulis dalam kurung.
3. Titik (.) kemudian judul artikel/buku, kemudian diikuti oleh tanda
baca titik (.) lagi. Menurut APA, judul bisa dicetak dalam
underlined, italicised atau bold type. APA memberlakukan pola
italicised. Hanya huruf pertama dari judul menggunakan huruf
besar.
4. Selanjutnya ditulis tempat/kota penerbitan dan diikuti oleh titik dua
(:).
5. Nama penerbit dicantumkan pada urutan terakhir.
6. Baris dari setiap sumber daftar pustaka dicantumkan dalam bentuk
hanging.
(1) Apabila sumbernya adalah suatu bab dari edited book:
Higgins, M. (1990). Social network analysis: its implications for business
and business communication. In Fligo (Ed.), Business
communication: New Zealand perspectives. Palmerston North:
Software Technology (hal. 168-179).
Perlu digarisbawahi bahwa untuk edited book, judul buku yang digaris
bawahi/dicetak miring bukan “Social network ….” tapi “Business
communication: ….”.

(2) Apabila sumbernya adalah buku yang ber-edisi:


Mitchell, T.R., & Larson, J.R., Jr. (1987). People in organizations: an
rd
introduction to organizational behavior (3 ed.). New York :
McGraw Hill.

(3) Apabila sumbernya adalah buku dengan sejumlah pengarang atau


departemen pemerintah sebagai penerbit:
Australia Bureau of Statistics. (1991). Estimated resident population by
age sex in statistical local areas, New South Wales, June 1990 (No.
3209.1). Canberra, Australian Capital Territory: Author.

(4) Apabila sumbernya adalah sebuah artikel jurnal, penerbit dan kota
penerbitan tidak dicantumkan:
Borman, W.C., Hanson, M.A., Oppler, S.H., Pulakos, E.D., & White, L.A.
(1993). Role of eraly supervisory experience in supervisor
performance. Journal of Applied Psychology, 78, 443 – 449.

Klimoski, R., & Palmer, S. (1993). The ADA and the hiring process in
organizations. Consulting Psychology Journal : Practice and
Research, 45 (2), 10 – 36.

Ray, E. B., & Miller, K I. (1991). The influence of communication structure


and social support on job stress and burnout. Management
Communication Quarterly, 4 (4), 506-527.

Perlu diingat bahwa judul jurnal dicetak miring (italicised), dan huruf besar
dicantumkan sesuai dengan nama asli jurnal tersebut; nomor halaman tidak
diawali dengan istilah “hal.”, volume dan nomor penerbitan tidak
dicantumkan “Vol. 4, No. 4” tetapi (4) 4. Kadang-kadang, bulan (January)
atau musim penerbitan (Spring) dicantumkan pada jurnal-jurnal asing.

(5) Apabila sumbernya adalah sebuah artikel majalah maka yang perlu
dicantumkan adalah tanggal dan bulan publikasi serta nomor volume
penerbitan. Sebagai contoh:
Setyarini, Lies (1997, 11 – 24 Januari). Kiat praktis memilih TK.
Ayahbunda, 01, 24.

(6) Apabila sumbernya adalah sebuah artikel surat kabar harian tanpa
pengarang, maka penulisannya adalah sebagai berikut:
Otonomi ditandai dengan keberanian daerah mengambil keputusan (1997,
25 April). Suara Pembaharuan, hal.3

(7) Apabila sumbernya adalah sebuah artikel surat kabar harian, halaman
bersambung.
Berakhirnya politik televisi dan bola (1997, 17 April). Kompas, hal 1, 15.

4. Penulisan Daftar Pustaka dari Internet


(1) Web page tanpa pengarang dan tanpa tanggal.

th
GVU’s 8 WWW user survey. (t.t). Diambil 19 September 2001 dari
http://www.cc.gatech.edu/gvu/user_surveys/survey-1997-10/
Keterangan:
th
a. GVU’s 8 WWW user survey: nama web page
b. t.t: tanpa tanggal
c. Diambil 19 September 2001 dari: tanggal pengambilan artikel dari
internet
d. http://www.cc.gatech.edu/gvu/user_surveys/survey-1997-10/: alamat
web page
(2) Web page tanpa tanggal.
Thompson, G (t.t). Youth coach handbook. dalam Joe Soccer.
Diambil 17 September 2001 dari
http://WWW.joesoccer.com/menu.html

Keterangan:

a. Thompson, G: nama penulis


b. t.t: tanpa tanggal
c. Youth coach handbook: judul artikel
d. Joe Soccer: nama web page

(3) Web page dengan institusi/perusahaan sebagai pengarang.

Wisconsin Department of Natural Resources. (14 Maret 2001). Glacial


habitat restoration areas. Diambil 18 September 2001 dari
http://www.dnr.state.wi.us/org/land/wildlife/hunt/hra.htm

Keterangan:

a. Wisconsin Department of Natural Resources: nama departemen


b. 2001,14 Maret: tanggal editing terakhir
c. Glacial habitat restoration areas: judul artikel
(4) Web page dengan individu sebagai pengarang.

Roever, C. (1998) Preparing the ideal scannable resume. dalam Resumix


Home Page. Diambil 23 Oktober 1998 dari
http://www.resumix.com/resume/resume_tips.html

Keterangan:

a. Roever, C: nama penulis


b. 1998: tahun penulisan artikel
c. Preparing the ideal scannable resume: judul artikel
d. Resumix Home Page: nama web page

5.Contoh Daftar Pustaka


Constantinides, H. (Winter 2001). Organizational and intercultural
communication: an annotated bibliography. Technical
Communication Quarterly,10 (1), 31-59

Disneyland Paris Brief History (29 March 2003). The History of Disneyland
Paris. Diambil 31 Agustus 2004 dari
http://www.solarius.com.dvp/dlp/dlp-history.htm

Disneyland Paris, History (11 March 1999). General Hsitory 1995. Diambil
31 Agustus 2004 dari
http://www.reinhardschaffner.de/dlp/his1995.htm

Frazee, V. (October 1996). Keeping up on Chinese culture. Personnel


Journal, 75 (10), 16-17.

Goman, C. K. (February/March 2002). Cross-cultured business practices.


Communication World, 19 (2), 22-25

Graham, J. L. & Lam, N. M. (October 2003). The Chinese negotiation.


Harvard Business Review, 81, 10. 82-91

Griffith, D. A. & Harvey, M. G. (2001). Executive insights: an intercultural


communication model for use in global interorganizational networks.
Journal of International Marketing, 9, 3. 87-104

Hofstede, G. (1994). Culture and organizations: software of the mind,


intercultural cooperation and its importance for survival. London:
Harper

Collin Business

Joseph, D. R. (January, 2003). Dangerous assumption. Ceramic Industry, 153


(1), 120-120

Keuning, D. (2003). Management: a European perspective.


Groningen/Houten, The Netherlands: Wolters-Noordhoff

Menger, R. (November 1999). Japanese and American negotiators:


overcoming cultural barriers to understanding. Academy of
Management Executive, 13 (4), 100-101

Munter, M. (May/June 1993). Cross-cultural communication for managers.

Business Horizons. 36 (3), 69-78

Perkins, A. G. (September/October 1993). Diversity. Harvard Business


Review. 71 (5). 14-15

Varner, I. I. & Beamer, L. (1995). Intercultural communication in the global


workplace. Chicago: Irwin
BAB III
E VALUAS I

3.1 Tujuan Evaluasi

Evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk menilai hasil PKL


mahasiswa. Penilaian meliputi materi laporan dan penyajian laporan secara
lisan. Penilaian dilakukan di hadapan tim penguji.

3.2 S k al a Pe n i l ai a n

Untuk menilai PKL mahasiswa, digunakan skala penilaian yang


ditetapkan Jurusan dalam bentuk angka 1 s.d. 10. untuk menjamin
objektivitas dan konsistensi penilaian, ditetapkan nilai deviasi standar
antar-penguji setinggi-tingginya sebesar 1,0 (untuk masing-masing
mahasiswa). Artinya, jika nilai dari semua penguji menghasilkan deviasi
standar 1,0, para penguji harus mendiskusikan kembali nilai yang diberikan
dan kemudian memperbaiki nilai sedemikian rupa sehingga batas 1,0 tidak
dilewati.

Nilai angka kemudian dikonversikan dalam bentuk huruf dengan


menggunakan acuan sebagai berikut:

A : X 8,0

B : 7,0 X < 8,0

C : 6,0 X < 7,0

D : 5,0 X < 6,0

E : X < 5,0
3.3 Penilaian

Penilaian PKLdilakukan oleh pihak Pembimbing dan Penguji


dengan komponen dan komposisi nilai yang berbeda. Nilai PKL
(Pembimbing industri dan pembimbing Jurusan Teknik Pertambangan) dan
laporan PKL dikumpulkan paling lambat 4 (empat) minggu setelah PKL
selesai.

1. Lembar Penilaian PKL untuk PEMBIMBING:

Unsur Penilaian Nilai Bobot Proporsi


(1 s.d 10) (%) (%)

A. Laporan PKL
1. Sistematika Penulisan 10
2. Relevansi Isi 30
3. Teknik Penulisan 10 60
4. Penguasaan Bahasa 10
5. Metodologi Penelitian 20
6. Proses Pembimbingan 20

B. Ujian Sidang PKL


1. Presentasi 15
2. Penguasaan PKL 55 40
3. Penguasaan MK Utama 30
2. Lembar Penilaian PKLuntuk PENGUJI:

Unsur Penilaian Nilai Bobot Proporsi


(1 s.d 10) (%) (%)

A. Laporan TA
1. Sistematika Penulisan 10
2. Relevansi Isi 30
3. Teknik Penulisan 10 35
4. Penguasaan Bahasa 20
5. Metodologi Penelitian 30

B. Ujian Sidang PKL


1. Presentasi 15
2. Penguasaan PKL 50 65
3. Penguasaan MK Utama 35
BAB IV
PENUTUP

Demikianlah buku Petunjuk Praktek Kerja Lapangan ini dibuat


untuk dipergunakan sebagaimana mestinya, apabila masih terdapat
kekurangan dan ketidakjelasan pada petunjuk ini akan ditinjau kembali
serta dilakukan penyempurnaan yang dianggap perlu.
LAMPIRAN
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTEK
KERJA LAPANGAN III JURUSAN TEKNIK
PERTAMBANGAN POLITEKNIK NEGERI
KETAPANG

(Judul Laporan PKL III)

Oleh :

Nama Mahasiswa
NIM ......

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

Nama Jelas Nama Jelas


NIK/NIP. ......... Jabatan

Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Pertambangan

Nama Jelas
NIK/NIP
Lembar Bimbingan Praktek Kerja Lapangan III
Jurusan Teknik Pertambangan Program Studi Teknik
Pertambangan

Nama :
NIM :
Pembimbing :
NIK/NIP :
Perusahaan :

No Tanggal Uraian Paraf

Dosen Pembimbing

Nama Jelas
NIK.
LAPORAN KEGIATAN HARIAN PKL III

Nama Mahasiswa :
NIM :
Tempat Praktek :
Waktu PKL :

No Tanggal Uraian Paraf

Pembimbing Lapangan

Nama Jelas
Jabatan
DAFTAR HADIR PRAKTEK KERJA LAPANGAN III
(NAMA PERUSAHAAN)

Nama Mahasiswa :
NIM :
Tempat Praktek :
Waktu PKL :

Bulan Tanggal
1 2 3 4 5 6 dst
Maret
April

Pembimbing Lapangan

Nama Jelas
Jabatan
LEMBAR PENILAIAN
MAHASISWA PRAKTEK KERJA LAPANGAN III
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
NAMA :
NIM :
No Komponen Penilaian Nilai Keterangan
1. Kemamapuan beradaptasi dengan

2. Keterampilan Dalam Melaksanakan


Tugas
a. Kesesuaian dengan instruksi
b. Kualitas hasil pekerjaan
c. ketepatan waktu
d. kemampuan memecahkan masalah
e. Tanggung jawab terhadap tugas
3. Inisiatif dan Kreatifitas
4. Komunikasi
a. Dengan atasan
b. Dengan rekan kerja
c. Dengan karyawan di bagian lain
5. Kedisplinan
6. Kemandirian
7. Sikap Potensial
a. Sikap dalam menghadapi pekerjaan
b. Disiplin kerja
c. Loyalitas
d. Semangat dan motivasi
e. Kerja sama
f. Penampilan
TOTAL
RATA-RATA

Pembimbing Lapangan

Nama Jelas
Jabatan

Anda mungkin juga menyukai