Anda di halaman 1dari 11

Teknik Mesin UNWAHAS 2017

BAB III
PROSES PRODUKSI

Karoseri berasal dari bahasa Belanda Carrosserie adalah rumah-rumah


kendaraan yang dibangun di atas rangka/chasis mobil atau chasis
khusus bus ataupun truk. Pada awalnya karoseri di Indonesia menggunakan
rangka kayu, yang dilapisi dengan plat logam tipis. Industri ini berkembang
dengan sangat pesat pada tahun 1970an, dan pada saat itu banyak mobil
penumpang ataupun minibus yang dibangun dari pickup, termasuk juga
pembuatan bus dari chasis truk. Sekarang hanya bus dan truk yang banyak
diproduksi oleh industri karoseri disampaing kendaraan khusus
seperti ambulans, pemadam kebakaran. (https://id.wikipedia.org/wiki/Karoseri)
Proses pembuatan body bus di karoseri memiliki beberapa proses yang hampir
semua karoseri terapkan yang kali ini kami bagi menjadi 9 proses, mungikin dari
beberapa karoseri membuat sebuah proses yang lebih singkat atau lebih panjang
lagi tetapi secara general sama, sebagai berikut :
1. Preparation (Persiapan)
2. Framing (Pembuatan Rangka)
3. Plating (Pengeplatan)
4. Gosok Body
5. Puty (Dempul)
6. Painting (Cat)
7. Triming (Interior)
8. Finishing (Pengecekan terakhir)
9. Pre Delivery Inspection (Quality)

3.1 Preparation
Proses ini merupakan proses penting dari sebuah pembutan body bus,
dimana ketika chasis bus datang dari pemesan maka chasis wajib di perlakukan
khusus sebelum masuk ke sebuah "line procces". Karena dalam proses pembuatan
body bus akan banyak proses pengelasan maka beberapa komponen bawaan

19
Teknik Mesin UNWAHAS 2017

chasis wajib dilepas untuk menghindari kontak, terbakar, atau rusak karena proses
tersebut. Gambar rangka bus seperti ditunjukan pada Gambar 3.1

Gambar 3.1 Rangka Bus (www.karoseri-id.com)

Biasanya yang wajib dilepas adalah baterai (accu), tangki BBM, stir, dan
beberapa komponen elektrik lainnya. Dan sebelum masuk ke proses selanjutnya
perlu di persiapkan peralatan untuk melindungi komponen-komponen yang tidak
dilepas dari chasis contoh roda, engine dan kabel elektrik. melindunginya cukup
di tutup dengan kain anti panas untuk menghindari percikan api dari mesin las
yang dapat melukai bahan karet dan plastik.
Alat
1. Alat Pelindung Diri
2. Mesin bending plat
3. Mesin pemotong plat
4. Las MIG
5. Las Titik
6. Gerinda tangan
7. Alat angkat
8. Alat penarik
9. Tracker plat
10. Palu dan rivet
11. Mesin bor

20
Teknik Mesin UNWAHAS 2017

12. Penjepit
13. Mistar
14. Beberapa kunci pas dan obeng
Bahan
1. Pipa besi bentuk kotak dengan ukuran 40 x 40 mm (untuk bagian rangka
lambung bagasi dan atap).
2. Pipa besi bentuk kotak dengan ukuran 40 x 20 mm (untuk rangka jendela
samping)
3. Pipa besi bentuk kotak dengan ukuran 20 x 0 mm (untuk bagian bracket,
plafon AC, ending depan dan belakang).
4. Plat dengan ketebalan 2 mm (untuk lantai bus).
5. Plat dengan ketebalan 0,5 mm (untuk bagian samping dan atap)
6. Sealler
7. Paku rivet
8. Mur dan baut
9. Lem

3.2 Framing / Pembuatan Rangka Body


Setelah proses preparasi siap maka chassis wajib melalui leveling agar
body bus tidak miring selanjutnya masuk ke proses pemasangan rangka body
(Frame) dan untuk proses penyambungan rangka body ke chassis harus di las di
atas clam chassis (bracket) karena chassis bus di larang terkena pengelasan hal ini
disebabkan dalam proses pengelasan akan terjadi pemanasan pada logam, jika
chassis utama mendapat perlakuan panas maka struktur logam akan
mempengaruhi kekuatan dari chassis tersebut. Oleh karena itu di pasanglah
sebuah bracket (Clam chasis) yang di pasang di atas chasis dengan baut.

Pengelasan rangka
Bagian rangka lantai bus adalah yang pertama dilakukan pengelasan,
square pipe (pipa kotak)yang digunakan berukuran 40 x 40 mm. Selanjutnya
adalah pengelasan rangka untuk bagian panel/lambung kanan dan kiri. Pembuatan
rangka sekaligus untuk bagian cowl depan dan belakang. Setelah pemasangan

21
Teknik Mesin UNWAHAS 2017

rangka selesai. Proses pengelasan rangka atap (roof) dilakukan setelah rangka
lambung kanan dan kiri selesai dengan baik. Pengelasan dilakukan dengan las
MIG (Metal Inert Gas).
Proses penyambungan rangka body ke chassis harus dilas diatas clam
chassis (bracket) karena chassis bus dilarang terkena pengelasan hal ini
disebabkan dalam proses pengelasan akan terjadi pemanasan pada logam, jika
chassis utama mendapat perlakuan panas maka stuktur logam akan mempengaruhi
kekakuan dari chassis tersebut. Oleh karena itudipasanglah sebuah bracket (Clam
chassis) yang dipasang diatas chassis dengan baut.

3.3 Plating Pengeplatan


Setelah rangka bus selesai , maka dilakukan pengeplatan seperti pada
Gambar III.3. Proses pengeplatan disemua sisipanel kana, kiri, bagasi samping,
dan roof. Untuk lantai terkadang ada yang mengunakan plat ada yang
menggunakan plywood/triplek tergantung permintaan customer. Dalam proses
pengeplatan yang menjadi fokus utama adalah pada proses pengeplatan lambung
kanan dan kiri karena bagian ini yang bisa menjadi perhatian apakah produk
tersebut baik atau tidak.

Gambar 3.2 Pengeplatan body bus (newarmada.id)

Biasanya yang yang menjadi penilaian adalah kerataan lambung karena


jika lambung tidak rata maka dalam proses dempul akan membutuhkan dempul

22
Teknik Mesin UNWAHAS 2017

yang banyak. Sehingga pada pengeplatan bagian lambung ini digunakan sebuah
mesin dengan nama “Strech machine” yang berfungsi menarik plat yang panjang
dan menempelkanya rangka body sehingga plat bagian lambung tidak
bergelombang. Atau bisa juga dengan cara manual dengan menggunakan tracker.
(otomotifnet.com)

Pemasangan Atap
Plat yang dipakai untuk atap menggunakan plat dengan ketebalan 0.5 mm.
Plat dibentuk melengkung sesuai desain dengan menggunakan mesin CNC. Plat
diangkat dengan menggunakan katrol kemudian diletakkan diatas rangka roof,
tahap berikutnya adalah pengelasan bagian atas dan bawah plat dengan
menggunakan las titik (welding point).

Pemasangan cowl depan dan cowl belakang


Cowl depan dan belakang menggunakan bahan fiberglass yang
sebelumnya telah dicetak. Cowl yang sebelumnya telah dipasangi rangka sehingga
memudahkan saat pemasangan kebagian depan dan belakang body bus. Posisikan
cowl depan dan belakang dengan benar sesuai desain. Penyambungan rangka
cowl dengan menggunakan rivet, diameter lubang rangka untuk pemasangan cowl
adalah 5 mm.

3.4 Gosok Body

23
Teknik Mesin UNWAHAS 2017

Gambar 3.3 Penggosokan Body Bus (newarmada.id)

Seperti terlihat pada gambar 3.3 proses gosok body bus ini merupakan
proses pembersihan sebelum keproses dempul dan juga proses pelapisan anti
panas dam anti karat pada rangka body bus.

3.5 Dempul

Gambar 3.4 Dempul Bus (newarmada.id)

24
Teknik Mesin UNWAHAS 2017

Gambar 3.4 diatas adalah proses pendempulan bertujuan untuk meratakan


permukaan body bus yang tidak rata sehingga saat proses painting, cat bisa
tampak baik dan merata.

3.6 Painting

Gambar 3.5 Proses Pengecatan (www.karoseri-id.com)

Gambar 3.5 merupakan hasil dari proses pengecetan body bus. Proses ini
paling penting untuk penampilan sebuah bus itu sendiri, jika proses pengecetan
baik maka bus akan terlihat mewah atau mahal karena dari pengecetan ini bentuk
bus sudah mulai terlihat. Proses pengecetan biasanya melalui beberapa tahapan
yaitu epoxy line, dempul, sander line, primer coating, top coating, cutting stiker
line, vernis top coating, dan tahap yang terakhir adalah poles. Agar proses
pengecetan berlangsung lebih cepat biasanya karoseri memiliki sebuah mesin
pemanas atau oven agar dapat segera beralih keproses selatjutnya.

3.7 Triming Interior


Triming adalah proses pemasangan dari interior bus dimana dari proses ini
sangat penting karena pengerjaan interior bus membutuhkan kerapian dalam
pengerjaan.
Bus bisa dikatakan kelas ekonomi dan kelas eksekutif tergantung dari isi dari isi
dari interior bus tersebut dan pastinya tingkat kerapian yang menjadi sorotan

25
Teknik Mesin UNWAHAS 2017

karena penumpang berada di dalam bus pastinya melihat bagian-bagian dalam bus
tersebut.
Triming interior bus antara lain:
1. Plafon
2. Dinding kanan dan kiri
3. Bagasi
4. Pemasangan kaca
5. AC
6. Lighting
7. Dashboard
8. Seat, Rel Seat dan Karpet lantai
9. Audio Video
10. Door Trim

3.8 Finishing
Proses finishing merupakan proses terkahir dari pembuatan body bus,
proses ini meliputi pengecekan fungsi-fungsi elektrik dan lighting serta terdapat
test kebocoran dengan Rain Test.

Gambar 3.6 Proses Finishing (mobilkomersial.com)

26
Teknik Mesin UNWAHAS 2017

3.9 Pre Delivery Inspection


Merupakan proses pengecekan terakhir sebelum pengiriman ke customer,
proses pengecekan berupa dokumen dan perlengkapan dari bus tersebut.

27
Teknik Mesin UNWAHAS 2017

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Progam Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang telah dilaksanakan oleh
Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang di PT MEKAR ARMADA
JAYA (Karoseri New Armada) Magelang sangat bermanfaat, dari program ini
mahasiswa akhirnya melihat dan mengetahui proses produksi sebuah body secara
langsung baik material dan peralatannya. Selain itu mahasiswa juga mengetahui
alur kerja dari masing-masing bagian kerja hingga tercipta sebuah bus yang siap
jalan. Dengan adanya kegiatan KKL ini mahasiswa diharapkan dapat menambah
pengetahuan dan wawasan diluar lingkungan kampus serta menambah
pengalaman kerja bagi mahasiswa.

4.2 Saran
Demi kemajuan dan perbaikan kegiatan KKL berikutnya, kami memberikan
saran kepada pihak-pihak yang berperan diantaranya sebagai berikut:
1. Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang
a. Hendaknya program KKL ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan
setiap tahun. Program ini merupakan sarana penambahan ilmu dan
pengetahuan didunia kerja bagi mahasiswa.
b. Industri atau tempat yang akan dikunjungi hendaknya dapat
menambah wawasan dan pengetahuan untuk bekal dimasa depan.
c. Hendaknya Kuliah Kerja Lapangan Jangan Dilaksanakan pada Satu
Perusahaan saja.
2. Biro Perjalanan
a. Hendaknya menyediakan fasilitas yang nyaman.
b. Men gutamakan ketepatan, keyamanan dan keselamatan cliyent.
c. Memberikan pilihan tempat kunjungan serta tempat wisata yang lebih
banyak.

28
Teknik Mesin UNWAHAS 2017

3. PT Mekar Armada Jaya


a. Hendaknya perusahaan memberikan waktu kunjung yang cukup
longgar kepada mahasiswa dalam melaksanakan KKL
diperusahaannya. Karena jika dilaksanakan dalam waktu singkat
pengetahuan yang didapat oleh mahasiswa juga kurang maksimal.

29

Anda mungkin juga menyukai