Anda di halaman 1dari 46

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT BALI
BAB I
PENGETAHUAN TENTANG KAROSERI

A. Deskripsi Singkat Isi Materi


Bab I dalam buku ajar ini memuat pengetahuan tentang karoseri yang
mencakup selayang pandang karoseri, sejarah perkembangan bodi kendaraan,
desain, konstruksi, jenis-jenis rangka, dan komponen bodi. Desain dalam bahasan
ini terdiri dari eksterior, interior, warna, dan trim. Konstruksi terdiri dari
konstruksi terpisah atau composite, konstruksi menyatu atau monocoque. Jenis-
jenis rangka meliputi rangka bentuk H, perimeter, bentuk X, tulang punggung,
dan model lantai. Komponen bodi kendaraan meliputi konstruksi luar, konstruksi
dalam, lantai, engine hood, fender, cowl dan dash panel, atap kendaraan, bodi
belakang, pilar tengah, pintu kendaraan, deck lid, bumper, kaca, plafon
kendaraan, tempat duduk, dashboard, grill dan moulding. Penguasaan materi
pengetahuan tentang karoseri secara runut dan didukung dengan pengayaan
dari sumber-sumber belajar yang mutakhir, diharapkan kompetensi taruna dapat
menguasai konsep teoritis karoseri secara umum maupun komprehensif untuk
mendukung pelaksanaan pekerjaan pengujian, perawatan, dan perbaikan
otomotif sesuai ketentuan, peraturan dan dan pertimbangan teknis yang
berlaku.

B. Relevansi
Mengembangkan keilmuan dalam ketepatan menguasai dan memahami
konsep karoseri dapat mendasari keterampilan kapabilitas dan adaptif taruna
dalam melaksanakan pekerjaan pengujian, perawatan, dan perbaikan otomotif
dengan mengintegrasikan kemutakhiran teknologi didukung dengan kinerja
mandiri, bermutu, dan terukur.

TKRKB | 1
C. Capaian Pembelajaran MK
Taruna setelah membaca dan mendalami materi pengetahuan tentang
karoseri ini mampu melakukan analisis secara kualitatif dan kuantitatif terhadap
hasil rancang bangun karoseri sesuai ketentuan, peraturan, dan pertimbangan
teknis, menerapkan prinsip-prinsip rekayasa dan memanfaatkan kemutakhiran
teknologi dalam proses perawatan dan perbaikan karoseri dengan kinerja
mandiri, bermutu, dan terukur dengan sub capaian pembelajaran mata kuliah:
 Mampu menjelaskan sejarah perkembangan, desain, dan konstruksi
karoseri sesuai dengan peruntukannya.

1. Selayang Pandang Karoseri


Bengkel karoseri mobil tidak begitu banyak dibanding bengkel servis,
tune-up, spooring-balancing, dan sejenisnya. Karena jumlahnya sedikit tidak
banyak yang mengetahui seluk beluk bengkel karoseri. Padahal perkembangan
desain bodi mobil tidak lepas dari kerja bengkel karoseri. Bengkel karoseri
mengerjakan perencanaan desain bodi, pengerjaan bodi, dan perbaikannya.
Bentuk karoseri mobil terus berkembang. Perkembangan mobil tersebut
didasarkan pada beberapa pertimbangan berikut:
a. Kecepatan mobil
Kecepatan maksimum mobil merupakan bahan pertimbangan dalam
desain karoseri sebab pada kecepatan tinggi hambatan udara sangat
besar.
b. Kenyamanan
Makin maju masyarakat makin tinggi pula tuntutan terhadap
kenyamanan berkendaraan, dengan karoseri mobil berpengaruh
terhadap kenyamanannya.
c. Keselamatan
Keselamatan merupakan unsur utama dalam berkendaraan. Seringnya
terjadi kecelakaan lalu lintas mengakibatkan orang memilih mobil yang
menjamin keselamatannya.
d. Daya tampung

TKRKB | 2
Meski kebanyakan keluarga sekarang merupakan keluarga kecil, daya
tampung mobil masih menjadi pertimbangan. Banyak keluarga yang
senang dengan mobil dengan daya tampung besar tetapi ringkas dan
kompak. Desain interior yang baik akan membuat mobil terasa lapang di
samping nyaman.

2. Sejarah Perkembangan Bodi Kendaraan


Sekitar tahun 1896 – 1910, bodi kendaraan masih terbuat dari kayu untuk
bagian chassis maupun bodinya. Hal ini masih terpengaruh dengan bodi kereta
kuda saat itu. Kayu yang digunakan memiliki ketebalan sekitar 10 mm.
Sambungan antar komponen menggunakan paku yang terbuat dari besi tempa.
Untuk bagian atap kendaraan, ada yang menggunakan kain biasa, kain kanvas,
namun ada juga yang menggunakan kayu dengan tujuan agar bodi bisa kuat.
Pada tahun 1921, Weymann memperkenalkan konstruksi lantai yang
menjadi penopang komponen bodi yang lain, seperti dinding kendaraan serta
kursi kendaraan. Lantai sengaja dibuat dari bahan yang kuat, sedangkan
komponen yang lain bisa dibuat dari komponen yang ringan. Sambungan dinding
dengan lantai menggunakan plat baja yang dibaut, dan untuk menghilangkan
celah antar sambungan biasanya digunakan kayu. Panel-panel terbuat dari kain,
kanvas dan bagian luar menggunakan kulit. Akan tetapi bahan ini memiliki umur
yang pendek.
Setelah permintaan kendaraan semakin meningkat, maka diperlukan
suatu proses pembuatan bodi yang cepat dan dapat diproduksi massal.
Perkembangan teknologi logam saat itu ikut mempercepat perkembangan
teknologi bodi kendaraan, dimana besi bisa diolah dan dibentuk dengan
menggunakan mesin press.
Baru pada tahun 1927 secara keseluruhan bodi kendaraan terbuat dari
logam, dimana bodi kendaraan yang terdiri dari berbagai komponen telah dibuat
dari lembaran plat yang dibentuk/dipress. Dengan perkembangan cara
pengolahan logam yang semakin meningkat, maka produksi produksi kendaraan
juga dapat meningkat.

TKRKB | 3
Gambar 1.1. Kendaraan berbahan plat

Permintaan kendaraan yang terus meningkat, menyebabkan terjadi


persaingan antar perusahaan dalam memproduksi kendaraan. Ahli-ahli teknik
bodi tiap perusahaan berusaha menciptakan bodi kendaraan sesuai dengan
kebutuhan, ergonomi dan dan memiliki kenyamanan bagi pengemudi dan
penumpangnya.
Perkembangan teknologi bodi di bagian chassis dari tahun ke tahun juga
mengalami kemajuan. Sebagai contoh, roda kendaraan yang semula memiliki
diameter yang tidak sama, roda belakang lebih besar dari pada roda depan, jari-
jari terbuat dari bahan kayu dan roda dilapis logam baja menjadi roda yang
sudah menggunakan karet dan velg logam baik besi ataupun alumunium. Bahkan
sekarang teknologi ban sudah tidak memakai ban dalam (tubeless tire) yang lebih
aman dan mudah penggunaannya.
Atap kendaraan (head lining) yang semula hanya terbuat dari kain,
kemudian bergeser terbuat dari vinil maupun plastik yang lebih menarik
bentuknya dan mudah dibersihkan. Proses pemasangannya pun relatif mudah
dengan menggunakan adhesive (lem).
Kenyamanan penumpang dalam berkendara juga selalu ditingkatkan,
misalnya tempat duduk yang memiliki pegas dan dapat diatur posisinya, interior
seperti door trim, panel-panel, dashboard yang terbuat dari bahan vinil atau
plastik bahkan lantai karpet yang mudah dibersihkan. Sistem kemudi yang dahulu
menggunakan tongkat berubah menjadi roda kemudi, tuas pemindah gigi

TKRKB | 4
percepatan juga menyesuaikan kenyamanan pengemudi dan masih banyak
kemajuan lainnya.
Sistem kelistrikan juga mulai dikembangkan. Pada awalnya lampu
kendaraan menggunakan minyak, kemudian berkembang menggunakan
acetylene (karbit) dan sekarang menggunakan baterai sebagai sumber listrik.
Fungsi lampu yang dahulu hanya sebagai alat penerangan di malam hari, saat ini
lampu juga dijadikan sebagai isyarat dan rambu-rambu dalam usaha
meningkatkan keselamatan dalam berkendara. Lampu-lampu juga menjadi
kepentingan asesoris kendaraan untuk meningkatkan tampilan kendaraan.
Perkembangan bodi kendaraan, juga memegang peranan penting dalam
hal kemampuan kendaraan. Pertama kali kendaraan mesin uap Cugnot
diciptakan, hanya bisa berjalan sekitar 5 km/jam, akan tetapi saat ini kendaraan
sudah bisa berjalan dengan kecepatan diatas 100 km/jam namun tetap nyaman,
aman dan tidak berisik. Kebanyakan orang mungkin hanya berpendapat bahwa
kecepatan tergantung dari mesinnya, akan tetapi saat ini orang mulai menyadari
bahwa kecepatan kendaraan juga dipengaruhi oleh stabilitas kendaraan serta
bentuk dan permukaan bodi kendaraan. Seperti di arena balap, aerodinamika
suatu kendaraan sangatlah penting untuk mencapai kecepatan dan kestabilan
kendaraaan, demikian halnya dengan kendaraan biasa, sekarang bodi menjadi
salah satu hal yang sangat penting dan selalu dilakukan pengembangan.
Selama perkembangannya, industri kendaraan selalu berhubungan
dengan faktor-faktor penemuan teknologi lainnya, diantaranya:
a. logam dan sifat-sifatnya
b. bahan bakar dan pelumas
c. pengolahan karet dan penemuan ban karet
d. penerapan kelistrikan, seperti baterai, koil, regulator, starter dan lainnya
e. sistem kemudi
f. gigi differensial sebagai pengubah putaran
g. mesin pembakaran dalam sebagai penggerak yang terus berkembang
h. efek perancangan bodi yang aerodinamis, menarik dan mewah

TKRKB | 5
Untuk mempermudah dalam memahami perkembangan bodi kendaraan,
maka kita bedakan menjadi 2 periode, yaitu:
a. Periode perintis dan klasik
Pada periode ini umumnya kendaraan belum memiliki faktor
aerodinamis. Hal ini disebabkan para penemu masih berkutat dibagian mesin
dan masih mencari bentuk konstruksi bodi yang praktis.
1) Periode perintis
Periode ini berlangsung antara akhir abad ke-18 hingga permulaan
abad ke-19. Sejak diketemukannya mesin uap oleh James Watts pada
tahun 1784, maka mulai saat itu disebut awal revolusi industri, karena
sudah mengubah tenaga non mesin (manusia atau hewan) dengan tenaga
mesin. Tokoh yang berperan dalam periode ini adalah Murdock’s, N.J.
Cugnot (Perancis), Siegfried Marcus (Jerman), Carl Benz dan Gottlieb
Daimler (Jerman). Ciri khas kendaraan pada era ini adalah:
- kendaraan belum menggunakan penutup atap, dan
- masih terlihat kerangkanya saja
- masih mengembangkan mesin
- efek aerodinamis belum digarap dengan baik
2) Periode klasik
Periode ini berlangsung tahun 1900-1935, mobil masih dianggap
barang mewah, sehingga produksi mahal disebabkan karena bahan masih
mahal. Walaupun bodi belum banyak yang tertutup, bila tertutup masih
terbatas pada bentuk yang kotak, namun periode ini ditandai munculnya
industri otomotif:
- Mercedez Benz di Jerman oleh Carl Benz dan G.
- Daimler
- Ford Motor Company di Amerika oleh Henry Ford
- Rolls-Royce dan Jaguar di Inggris
- Fiat, Bugatti, La Royale di Italia
- Hispano Suiza di Spanyol, dll.

TKRKB | 6
Gambar 1.2. Kendaraan periode klasik berbentuk kotak
dengan gaya hambat yang besar

b. Periode produksi
Periode dimulai tahun 1940, sesudah Perang Dunia II. Kendaraan
sudah dibutuhkan masyarakat untuk beraktifitas. Kemajuan industri
komponen bodi sudah mulai berkembang dan maju. Industri kendaraan mulai
memproduksi kendaraan secara massal.

Gambar 1.3. Kendaraan periode produksi mulai membuat bodi yang baik
walau gaya hambat masih tetap ada

Jenis kendaraan dibedakan menjadi 2, yaitu kendaraan niaga dan


kendaraan penumpang.
a. Kendaraan Niaga, adalah kendaraan yang didesain untuk angkutan barang
atau orang yang dikelola secara komersial. Kendaraan niaga angkutan
barang biasanya berbentuk terbuka bodi terbuka seperti pick up dan
truck. Kendaraan niaga angkutan orang biasanya berbentuk bus dan
minibus.

TKRKB | 7
b. Kendaraan Penumpang, adalah kendaraan yang dikhususkan untuk
keperluan pribadi, bukan untuk angkutan yang dikomersialkan. Klasifikasi
kendaraan penumpang adalah:
1) Sedan adalah kendaraan penumpang dengan tempat duduk depan
dan belakang memiliki kapasitas 4-6 orang. Sering disebut kendaraan
‘tiga kotak’ karena terdiri dari dari ruang mesin, ruang penumpang
dan ruang bagasi.
2) Coupe adalah kendaraan penumpang dengan rancangan sporty dan
personal, sehingga biasanya kursi belakang sangat kecil atau bahkan
tidak ada kursi belakang.
3) Lift Back/ Hatch Back/ Fast Back adalah kendaraan penumpang
dengan back door dengan konstruksi landai dan dapat dibuka keatas,
ruang penumpang dan bagasi menyatu.
4) Van dan Station Wagon adalah kendaraan penumpang serba guna/
MPV (Multi Purpose Vehicle) dengan atap (roof) memanjang hingga
keseluruhan bodi belakang (sedang ketiga jenis diatas hanya sampai
penumpang) dan memiliki area bagasi yang luas serta pintu dapat
dibuka ke belakang. Van lebih menekankan pada angkutan kargo
sedang stasion Wagon lebih menekankan pada muatan penumpang.

3. Desain Bodi Kendaraan


Pada awal kendaraan diciptakan, bodi kendaraan hanya berfungsi sebagai
tempat penumpang agar terlindung dari panas dan hujan sehingga bentuknya
sederhana. Karena dipengaruhi oleh perkembangan teknologi motor dan trend
yang semakin maju, maka desain kendaraan mulai diperhatikan. Di industri
pembuatan mobil, desain dari sebuah produk dirancang oleh bererapa ahli dari
berbagai disiplin ilmu.

TKRKB | 8
Gambar 1.4. Mendesain kendaraan tempo dulu

Dalam mendesain kendaraan, perkembangan ilmu dari gambar teknik


sangatlah cepat. Dari gambar teknik secara manual berubah menjadi gambar
teknik dengan komputer desain (misalnya Auto CAD). Bahkan rancangan tersebut
sudah dapat disimulasikan apabila sudah dibuat sesungguhnya, baik dari bentuk,
warna, struktur bodi maupun aerodinamikanya. Dengan teknologi komputer ini
menyebabkan proses mendesain bodi kendaraan akan lebih cepat dan hasilnya
akan maksimal.

Gambar 1.5. Desain kendaraan dengan komputer dan bentuk jadinya

Setelah digambar, maka kendaraan yang akan dibuat massal tersebut,


kemudian dibuat prototipenya. Prototipe pada awalnya dibuat dari bahan kayu,
kemudian berkembang dibuat dari wax (lilin) dan clay (tanah liat, lempung) yang
relatif mudah dibentuk.

TKRKB | 9
Gambar 1.6. Prototipe mobil

Ukuran dari prototipe bisa dibuat dengan ukuran sesungguhnya, atau


juga dapat dibuat dengan skala (biasanya diperkecil). Selama membuat prototipe
tersebut, diperlukan ketelitian untuk mendapatkan hasil yang sebaik mungkin,
bahkan sampai pada tiap sudut kecil dari kendaraan. Terdapat tiga komponen
penting dalam perancangan bodi kendaraan, yaitu:
a. desain eksterior
b. desain interior
c. desain warna dan trim
Seorang perancang bodi eksterior bertanggung jawab mendesain bodi
secara keseluruhan yang terlihat dari luar, baik depan, belakang samping kanan
dan kiri, atas maupun bawah dari kendaraan.

Gambar 1.7. Menggambar desain ekterior di komputer touch screen

Perancang bodi interior bertanggung jawab mengembangkan bagian


dalam kendaraan seperti kursi, ruangan, dasbord, trim dan sebagainya.
Rancangan tersebut harus memenuhi aspek ergonomi, estetika dan kenyamanan
penumpang. Seperti halnya dengan eksterior, bagian interior juga dibuat
prototipe terlebih dahulu. Dengan cara ini, diharapkan kendaraan yang akan

TKRKB | 10
dibuat nanti memenuhi rancangan sebelumnya, dan bisa mencoba untuk
dirasakan. Berikut ini teknisi yang sedang membuat desain interior.

Gambar 1.8. Pembuatan model interior mobil

Sedangkan perancang warna dan trim bertanggung jawab meneliti,


mendesain dan mengembangkan warna dan bahan yang digunakan dalam
eksterior maupun interior kendaraan. Termasuk didalamnya adalah cat dan
pengecatan serta bahan-bahan yang digunakan seperti plastik, karet, vinil, kulit,
headliner, karpet, fiberglass dan lain sebagainya. Ketiga tim desainer ini harus
bekerja sama untuk membuat sebuah kendaraan yang kompak.

Gambar 1.9. Interior dan ekterior kendaraan

4. Konstruksi Bodi Kendaraan


Bagian mobil terbagi dalam 2 kelompok besar, yaitu bodi dan chassis.
Bodi adalah bagian dari kendaraan yang dibentuk sedemikian rupa, (pada
umumnya) terbuat dari bahan plat logam (steel plate) yang tebalnya antara 0,6
mm – 0,9 mm sebagai tempat penumpang ataupun barang.

TKRKB | 11
Chassis adalah bagian dari kendaraan yang berfungsi sebagai penopang
bodi dan terdiri dari frame (rangka), engine (mesin), power train (pemindah
tenaga), wheels (roda-roda), steering system (sistem kemudi), suspension system
(sistem suspensi), brake system (sistem rem) dan kelengkapan lainnya.
Berdasar pada konstruksi menempelnya bodi pada rangka, maka terdapat
2 jenis konstruksi bodi kendaraan, yaitu konstruksi composite (terpisah) dan
konstruksi monocoq (menyatu).

Gambar 1.10. Assembly (merakit) kendaraan

Rangka merupakan tempat menempelnya semua komponen kendaraan


termasuk bodi. Rangka harus kuat, ringan, kukuh dan tahan terhadap getaran,
atau goncangan yang diterima dari kondisi jalan. Agar kuat maka konstruksi
rangka ada yang kotak, bentuk U atau pipa, yang pada umumnya terdiri dari dua
batang yang memanjang dan dihubungkan dengan bagian yang melintang. Pada
awal perkembangan teknologi bodi dan rangka kendaraan, bodi dan rangka
dibuat secara terpisah (composite body) namun akhir-akhir ini bodi dan rangka
dibuat menyatu (monocoque body, atau disebut juga integral body) khususnya
pada kendaraan sedan.

a. Konstruksi Terpisah atau Composite


Merupakan jenis konstruksi bodi kendaraan dimana bodi dan
rangkanya terpisah. Pertautan/penyambungan antara bodi dan rangka
menggunakan baut dan mur. Untuk meningkatkan kenyamanan saat

TKRKB | 12
digunakan, maka diantara bodi dan rangka dipasang karet sebagai alat
peredam getaran. Konstruksi bodi dan rangka yang terpisah ini memberikan
kemudahan dalam penggantian bagian bodi kendaraan yang mengalami
kerusakan, terutama bodi bagian bawah atau putusnya rangka. Konstruksi
ini biasanya digunakan pada kendaraan sedan tipe lama, kendaraan
penumpang dan mobil angkutan barang. (misal truck, bus, pick up dan lain
sebagainya).

Gambar 1.11. Konstruksi composite body

b. Konstruksi Menyatu atau Monocoque


Merupakan jenis konstruksi bodi kendaraan dimana bodi dan rangka
tersusun menjadi satu kesatuan. Konstruksi ini menggunakan prinsip kulit
telur, yaitu merupakan satu kesatuan yang utuh sehingga semua beban
terbagi merata pada semua bagian kulit. Pertautan antara bodi dan rangka
menggunakan las.
Karena bodi dan rangka menyatu, maka bentuknya dapat menjadi
lebih rendah dibanding dengan tipe composite sehingga titik berat gravitasi
lebih rendah menyebabkan kendaraan akan lebih stabil. Konstruksi ini
digunakan pada sedan, bahkan beberapa kendaraan MPV (Multi Purpose
Vehicle) mulai menerapkan konstruksi monocoq body.

TKRKB | 13
Gambar 1.12. Konstruksi monocoque body

5. Jenis-Jenis Rangka
Berdasarkan bentuknya, rangka kendaraan dibedakan menjadi beberapa
macam, yaitu: (a) rangka bentuk H, (b) rangka perimeter, (c) rangka bentuk X, (d)
rangka bentuk tulang punggung (backbone), dan rangka bentuk lantai (platform
frame).
a. Rangka Bentuk H
Konstruksinya sangat sederhana, mudah dibuat, banyak digunakan untuk
kendaraan bus, truck.

Gambar 1.13. Konstruksi rangka bentuk H

b. Rangka Bentuk Perimeter


Rangka perimeter merupakan penyempurnaan bentuk H, bodi menempel
pada pinggir rangka sehingga posisi lantai dapat diturunkan. Penurunan
lantai kendaraan akan menurunkan titik pusat berat kendaraan dan tinggi

TKRKB | 14
kendaraan berkurang sehingga pengemudian mantap, ruang penumpang
menjadi lebih leluasa, banyak digunakan untuk sedan.

Gambar 1.14. Konstruksi rangka bentuk perimeter

c. Rangka Bentuk X
Konstruksi rangka balok terdiri atas dua batang rangka utama berbentuk
balok memanjang disatukan dibagian tengah. Tempat pertautan dengan
bodi dan pintu dapat dibuat rendah sehingga memudahkan keluar-masuk
kendaraan, kuat terhadap putaran, digunakan untuk sedan tipe lama.

Gambar 1.15. Konstruksi rangka bentuk X

d. Rangka Bentuk Tulang Punggung (Back Bone)


Konstruksi rangka merupakan rangka model tunggal, bagian tengah memikul
beban (punggung) dan lengan yang menonjol sebagai pemegang bodi.
Konstruksi rangka semacam ini juga memungkinkan titik pusat berat
kendaraan dibuat lebih rendah. Konstruksi rangka model ini sering
digunakan untuk mobil penumpang dan truck.

TKRKB | 15
Gambar 1.16. Konstruksi rangka bentuk back bone

e. Rangka Model Lantai


Bodi dan rangka dilas menjadi satu, sehingga merupakan bentuk yang
diintegrasikan, memungkinkan ruang interior dibuat luas. Kelebihan lain
penggunaan konstruksi rangka model ini adalah memiliki ketahanan yang
cukup baik terhadap bengkokan dan puntiran.

6. Komponen Bodi Kendaraan


Sejalan dengan perkem-bangan dan kemajuan teknologi otomotif, jumlah
dari komponen bodi kendaraan juga semakin banyak, yang dibuat dengan
teknologi yang bervariasi dan komponen dengan bahan tersebut yang juga
semakin maju. Walaupun perkembangan bahan dari bodi kendaraan sudah maju
dengan bahan fiberglass atau plastik, namun saat ini bodi kendaraan masih
didominasi oleh komponen berasal dari plat besi dengan ketebalan 0,6 sampai
0,9 mm. Perkembangan bodi melalui teknologi komponen bodi dengan bahan
plastik dan fiber belum bisa sepopuler plat, namun demikian beberapa
komponen bodi yang memiliki komponen utama plat, kadang juga memiliki
komponen plastik, fiber bahkan serat karbon.
a. Konstruksi Luar
Bagian ini merupakan tempat menempelnya berbagai macam panel
dan dapat diumpamakan sebagai kulit dalam tubuh kita. Bagian ini terdiri
dari beberapa panel-panel yang disatukan dengan beberapa jenis
sambungan dan dapat terlihat secara langsung dari luar, misalnya bumper,
engine hood (tutup mesin), pintu-pintu, sunroof (lubang di atap kendaraan
agar sinar matahari/udara bisa masuk), roof head lining (atap bagian dalam),

TKRKB | 16
fender (bodi samping di dekat roda depan), kaca, boot lid/ deck lid (tutup
bagasi belakang), lampu-lampu, radiator grill, dan lain sebagainya.

Gambar 1.17. Konstruksi luar bodi sedan dan komponennya

Keterangan gambar:
1. atap kendaraan 6. moulding 11. pintu belakang
2. engine hood 7. lampu depan 12. pillar
3. dudukan kaca depan 8. lampu kota/posisi/senja 13. fender belakang
4. fender depan 9. lantai kendaraan 14. bumper belakang
5. grill 10. pintu depan 15. deck lid

b. Konstruksi Dalam
Bagian ini terdiri dari komponen-komponen yang ada didalam bodi
kendaraan, penguat-penguat dan panel-panel yang digunakan untuk
menguatkan bodi kendaraan.

Gambar 1.18. Konstruksi rangka

TKRKB | 17
Keterangan gambar:
1. Unit lantai bodi 6. Bodi dudukan engsel
2. Rangka bodi samping 7. Roof panel
3. Dudukan kaca depan 8. Dudukan kaca belakang
4. Cowl panel 9. Dudukan radiator
5. Unit rumah roda depan 10. Dash panel

c. Lantai
Lantai biasanya terdiri dari beberapa komponen kecil yang dilas
secara bersama-sama menjadi satu unit lantai. Semua panel-panel lantai
memiliki penguat pada bagian bawah. Bentuk dari lantai tidaklah rata,
disesuaikan dengan tujuan, diantaranya, untuk tempat roda, sebagai ruang
komponen kendaraan, tempat kaki penumpang, tempat dudukan komponen
bodi yang lain, aspek aerodinamis, aspek estetika, aspek ergonomi dan lain
sebagainya. Pada tipe komposit biasanya rata dan terpisah dengan chassis,
sedangkan pada tipe integral (menyatu dengan chassis) biasanya tidak rata.

Gambar 1.19. Konstruksi lantai

Keterangan gambar:
1. Panel lantai depan
2,3. Panel penahan landasan belakang
4. Panel lantai belakang

TKRKB | 18
d. Engine Hood
Engine hood merupakan bagian bodi kendaraan yang menutupi
komponen mesin. Kendaraan yang menggunakan engine hood biasanya
berjenis sedan (misalnya Toyota Camry, Suzuki Swift, Honda Civic, Mitsubishi
Lancer dan lain-lain) dan beberapa kendaraan penumpang (misalnya Toyota
Kijang, Suzuki APV, Daihatsu Taruna, Mitsubishi Kuda dan lainnya). Engine
hood ini dipasang ke bodi utama menggunakan engsel (hinge). Berdasarkan
letak engselnya, engine hood dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu:
1) Rear hinged (Front Opening Type) yaitu tutup mesin dengan engsel
dibelakang, engine hood dibuka pada bagian depan. Jenis ini yang
paling banyak digunakan pada kendaraan- kendaraan sekarang
2) Front Hinged (Rear Opening Type) yaitu tutup mesin dengan engsel
didepan, engine hood dibuka pada bagian belakang (sudah jarang
digunakan)
Ketika engine hood ditutup, maka akan terkunci. Untuk membuka
kunci dilakukan oleh pengemudi dengan menarik tuas yang ada di ruang
kemudi. Sistem pengunci engine hood tadi dihubungkan dengan kawat kabel
yang dapat dioperasikan dari kursi pengemudi. Setelah pengunci ditarik,
kemudian engine hood bisa dibuka dengan menarik handel yang ada di
bawah engine hood tadi.

Gambar 1.20. Konstruksi pengunci engine hood

TKRKB | 19
Konstruksi dari engine hood terdiri dari lembaran plat yang didukung
dengan rangka penguat. Pada jenis kendaraan tertentu, engine hood ada
yang memiliki saluran washer niple (alat untuk menyemprotkan air pada
kaca depan kendaraan bila menghidupkan wiper/ penghapus kaca depan)
ataupun lubang-lubang udara (biasanya untuk menambah suplai udara
untuk sistem pembakaran).
Penyetelan engine hood dapat dilakukan dengan menggeser posisi
engsel. Perlu diperhatikan pada saat penyetelan adalah sikap hati-hati,
jangan sampai merusak cat kendaraan dan penyetelan celah yang sama
terhadap fender samping kiri-kanan dan cowl (bagian belakang), serta
penyetelan pengunci engine hood.

Keterangan gambar :
1. Rangka penguat bagian dalam
2. Hood bagian dalam
3. Hood bagian luar
4. Dudukan dan pengunci hood
5. Dudukan engsel hood
6. Penyangga hood (dapat distel)
7. Sealer

Gambar 1.21. Engine hood

Demi keamanan pada saat melaksanakan perbaikan, sebaiknya


digunakan karpet fender (fender cover) untuk melindungi cat dari goresan.
Apabila oli, grease atau yang sejenisnya menempel, segera hapus dengan
menggunakan kain yang lunak.
Cara melaksanakan pembongkaran komponen, perlu perhatian
mengenai saluran washer pada engine hood, moulding pada engine hood,
Biasanya hood moulding diikat dengan clip atau baut. Bila perlu bisa
menggunakan pengungkit atau obeng (-) yang dilapisi dengan kain agar tidak

TKRKB | 20
merusak cat. Cara melepas engine hood dari kabin dengan melepas engsel
(hinge) bagian kanan terlebih dahulu sementara engsel kiri masih terpasang
pada bagian bodi.
Sebagai catatan, untuk menjaga engine hood dan cowl top panel agar
jangan sampai rusak dan sebagai tindakan pengamanan sebelum pekerjaan
dilakukan, diperlukan 2 orang untuk melaksanakan pekerjaan pelepasan
engine hood ini.
Sedangkan untuk pemasangan engine hood, perlu memperhatikan
jalur kabel yang dilengkapi pengunci pada engine hood, serta menjepit kabel
dengan klip pada bodi kendaraan agar terlihat rapi dan bisa berfungsi secara
maksimal.

Gambar 1.22. Konstruksi engsel engine hood

Saat melakukan penyetelan engine hood dapat dilakukan dengan


memperhatikan bekas cat pada setiap engsel sebagai panduan pemasangan
sebelumnya. Seperti biasanya, pemasangan dilaksanakan dengan arah
kebalikan dari pembongkaran. Penyetelan depan-belakang dan arah kiri-
kanan, dengan cara mengendorkan mur-mur penyetel engine hood.
Sedangkan penyetelan ujung belakang dalam arah ke atas-bawah, dengan
cara penyetelan baut-baut penyetel pada bagian bodi.
Penyetelan ujung depan (front end) dengan arah atas-bawah dengan
merubah posisi penyangga hood yang dapat diatur. Setelah engine hood

TKRKB | 21
terpasang pada tempatnya, kemudian kita baru bisa menyetel pengunci
engine hood agar bisa tepat pada posisinya.

Gambar 1.23. Penyetelan hood lock

Pada saat menutup engine hood, terdapat dua tingkat penutupan.


Klik yang pertama, engine hood belum terkunci, sehingga masih bisa dibuka
dari luar kendaraan (tidak perlu menarik pengunci dari ruang kemudi).
Sedangkan klik yang kedua, menandakan engine hood sudah terkunci dan
kalau mau membuka harus menarik tuas yang ada di ruang kemudi. Pada
saat melakukan pemasangan, perlu dicermati ketepatan pemasangan yaitu
dengan melihat celah antara engine hood dengan fender maupun dengan
cowl.

e. Fender
Fender atau wing adalah komponen kendaraan yang menutupi roda-
roda. Dari konsep inilah, berarti kendaraan pada umumnya memiliki 4 buah
fender pada masing-masing roda. Namun demikian ada beberapa mobil yang
fender belakang tidak bisa dilepas, sehingga seolah-olah fender hanya
bagian depan saja. Fender melindungi konstruksi suspensi dan melindungi
dari kotoran dan lumpur.
Fender depan kendaraan biasanya terpasang pada konstruksi utama
dari bodi menggunakan baut sehingga dapat dilepas. Untuk menambah
kekuatan dan menghindari getaran yang terjadi, biasanya dudukan baut
dibuat mati dengan bodi utama. Fender ini dapat dilakukan penyetelan
kedepan atau kebelakang dengan mengatur lubang posisi baut. Penyetelan
tidak bisa dilakukan terhadap fender yang sudah dipasang permanen dengan

TKRKB | 22
menggunakan las. Pada sebagaian kendaraan, fender depan biasanya
dilengkapi lampu samping atau sein, trim, hiasan atau chrom, sekaligus
sebagai pemanis.
Sedangkan konstruksi fender bagian belakang agak berbeda
susunannya. Memang ada beberapa kendaraan yang memiliki fender
belakang dapat dilepas, akan tetapi kebanyakan fender belakang menyatu
dengan bodi bagian dalam dengan sistem pengelasan, sehingga tidak dapat
dilepas atau dilakukan penyetelan. Pengelasan dengan bodi bagian bawah
sengaja dilakukan secara penuh, sehingga dapat mencegah kotoran yang
masuk keatas diantara konstruksi luar dan bodi utama.
Apabila akan melakukan perbaikan bodi kendaraan, dengan melepas
fender, maka semua komponen kelistrikan seperti lampu malam atau lampu
sein harus dilepas dahulu. Jika baut-baut pengunci dari fender tertutup oleh
komponen yang lain seperti bumper, front grill, mirror (kaca spion) atau
komponen yang lain, maka komponen tersebut dilepas terlebih dahulu.
Sedangkan untuk perbaikan cat, maka skirt moulding atau dam skirt serta
komponen lainnya sebaiknya juga dilepas.

TKRKB | 23
Gambar 1.24. Konstruksi fender

Apabila perbaikan terhadap fender sudah selesai, saat memasang


fender dengan memasang baut-baut pada pojok terlebih dahulu dengan
tidak mengencangkan dahulu. Setelah itu memeriksa clearence (celah)
fender dengan pintu dan engine hood. Setelah celahnya semua sama, baru
mengeraskan baut dan melengkapi baut-baut pengikatnya yang lain. Setelah
terpasang, merakit kembali komponen yang dilepas saat pembongkaran,
seperti komponen kelistrikan, bumper, front grill, mirror (kaca spion) atau
komponen yang lain.

TKRKB | 24
Gambar 1.25. Komponen fender

f. Cowl dan Dash Panel


Cowl merupakan bagian bodi kendaraan yang berada dibelakang
engine hood. Bagian ini berfungsi sebagai pemisah antara ruang mesin dan
ruang penumpang yang terdiri dari gabungan panel-panel kecil. Cowl bagian
atas dan bagian samping biasanya disambung menggunakan las menjadi satu
kesatuan. Ada beberapa kendaraan yang menerapkan kerangka kaca pada
bagian cowl ini. Kadang engsel pintupun dapat diletakkan pada cowl.

g. Atap Kendaraan
Atap kendaraan merupakan bagian bodi yang paling lebar dibanding
bagian lain, dan memiliki konstruksi yang paling sederhana. Biasanya atap
menggunakan bahan lembaran plat besi yang dilakukan pengerasan pada
bagian tertentu dengan membuat alur, agar kuat apabila menerima beban
dari atas.

TKRKB | 25
Gambar 1.26. Konstruksi cowl dan dash

Gambar 1.27. Konstruksi atap (roof)

Konstruksi dari atap kendaraan memiliki penguat dari plat tipis


menyilang secara beraturan yang berada didalam roof. Penguat ini biasanya
disatukan dengan las dan merupakan bagian untuk memegang kawat untuk
pemasangan roof head lining.

h. Bodi Belakang
Komponen ini biasanya menyatu dengan sayap belakang, dan
memiliki konstruksi luar dan dalam. Konstruksi luar menekuk dan disatukan

TKRKB | 26
dengan konstruksi dalam dengan las dan baut. Pada bagian ini berhubungan
dengan konstruksi pintu bagian belakang dan konstruksi kursi belakang.
i. Pilar Tengah
Pilar tengah merupakan penopang bagian tengah dan samping dari
atap. Oleh karena itu, konstruksi ini haruslah kuat. Pada pillar tengah ini juga
berfungsi sebagai dudukan engsel pintu belakang dan dudukan pengunci
pintu depan. Beberapa pabrik membuat pillar lebar dan tampak dari luar,
akan tetapi kadang juga dibuat tidak tampak dari luar. Konstruksi pillar
tengah biasanya tidak beraturan (dibuat profil tekukan tertentu), yang
menyebabkan konstruksi ini kuat dan kokoh, serta dibuat menyesuaikan
bentuk dari pintu saat terbuka.

Gambar 1.28. Konstruksi pillar tengah

j. Pintu kendaraan
Pintu kendaraan memiliki berbagai macam tipe atau bentuk. Namun
pada dasarnya, pintu dibuat dari dua panel utama, panel luar dan panel
dalam, terbuat dari plat baja. Pintu kendaraan memiliki kekuatan yang
berasal dari panel dalam yang memiliki profil tekukan dan lekukan (dengan
jalan dipress) sehingga ketika tepinya disatukan dengan panel luar dan
menjadi satu kesatuan, maka konstruksi ini akan menjadi kuat.

TKRKB | 27
Pada profil pintu bagian dalam, terdapat lubang, celah dan
sebagainya, yang digunakan untuk pemasangan trim, pemasangan regulator
kaca dan pengunci dalam dan handel dalam. Bagian atas dari pintu terdapat
bidang luasan yang ditutup dengan kaca, yang telah disiapkan dengan
alurnya serta karet perapatnya, sehingga saat ditutup maka akan melindungi
dari air hujan, debu dan kotoran.

Keterangan gambar:
1. Panel dalam pintu
2. Alur jendela
3. Dudukan engsel pintu
4. Panel luar pintu
5. Alur karet pintu

Gambar 1.29. Konstruksi pintu depan dan belakang

Pada perbaikan bodi kendaraan, apabila melakukan pekerjaan


melepas pintu, terlebih dahulu harus melepaskan komponen yang ada
didalam pintu seperti hubungan lampu kelistrikan, audio dan lainnya. Untuk
membantu menyangga pintu bagian bawah bisa menggunakan kayu. Untuk
mempermudah dalam pemasangan pintu kembali, bisa memberi tanda pada
engsel dan rumahnya , baru melepas baut-baut engsel pintu, kemudian
pintu dapat dilepas.
Setelah selesai melakukan perbaikan pintu dapat dipasang dengan
urutan memasang dulu sementara baut-baut pengikat pintu danengsel pilar
samping, baru setelah pintu di stel, baut dikeraskan sempurna. Penyetelan
seluruh pintu dalam arah depan-belakang dan arah atas-bawah. Penyetelan
lock striker dapat dilakukan dengan arah kiri-kanan dan atas-bawah. Apabila
lock striker kurang maju bisa ditambah dengan shim dengan ketebalan
tertentu. Selain itu, dalam menyetel pintu kita bisa memperhatikan tanda

TKRKB | 28
yang telah kita buat sebelumnya, atau juga bisa berpedoman pada bekas cat
sebelum pintu dilepaskan. Langkah terakhir adalah memberi grease (gemuk)
pada engsel.

Gambar 1.30. Penyetelan engsel dan lock striker pintu

Gambar 1.31. Komponen pintu mobil

1) Kaca pintu dan regulator


Kaca pintu kendaraan terbuat dari safety glass sehingga
apabila melepas/memasang kaca ini harus hati-hati. Urutan
pekerjaannya adalah melepas door trim dan kelengkapannya misal

TKRKB | 29
arm rest, inside door handle, door regulator handle dan lainnya.
Untuk melepas kaca, kaca diturunkan dan melepas baut
penguncinya. Kemudian kaca dipegang, menarik regulator arm
roller dari glass roller guide. Kemudian menarik kaca perlahan-lahan
ke atas dan memegang pada bagian ujung belakang. Sesudah
melepaskan regulator sub roller guide, kemudian melepas
regulator.
Sedangkan langkah memasang kaca terlebih dahulu
memberi grease (gemuk) pada bagian yang berputar dan bergeser
seperti pada regulator pinion, driver gear, roller, glass holder dan
roller guide. Untuk memasang bagian-bagian tertentu seperti
weatherstrip dan door trim bisa menggunakan lem adhesive
secukupnya.

2) Handel pintu dan pengunci (door handle and door lock)


Apabila kita mau keluar atau masuk kendaraan, dengan
mudah kita tinggal menarik handel pintu. Handel pintu terdiri dari 2
macam, yaitu handel luar dan handel dalam, semuanya
dioperasikan secara manual. Pada mekanisme pengunci, bagian luar
menggunakan anak kunci, sedangkan bagian dalam kita tinggal
menekan pengunci menggunakan tangan lansung tanpa anak kunci.
Pada umumnya setiap pintu terdiri handel luar dan dalam, serta
pengunci luar dan dalam. Namun saat ini, sudah banyak kendaraan
yang mengaplikasikan central lock, artinya kita bisa mengunci
semua pintu mobil (termasuk bagasi jika ada) dari satu tempat saja
di ruang kemudi. Ada pula yang menggunakan remote control untuk
mengunci dan membuka pintu kendaraan, biasanya juga pada
kendaraan yang telah menerapkan central lock.
Berikut ini merupakan contoh langkah membongkar (pada
pintu standar), yaitu dengan urutan membuka door trim dan
kelengkapan lainnya, kemudian melepas batang pengunci pintu

TKRKB | 30
dalam (door inside lock rod). Melepas handle dengan jalan melepas
baut/mur dari arah dalam. Langkah selanjutnya melepas batang-
batang pengunci baik luar maupun dalam, kemudian melepas unit
pengunci (lock assy). Jangan lupa melakukan pemeriksaan
mekanisme pengunci (lock mechanism) dari keausan dan kerusakan,
dan memastikan dapat berfungsi dengan normal.
Sedangkan urutan langkah pemasangan terlebih dahulu
memberikan grease pada unit pengunci. Setelah itu memeriksa tiap
batang penghubung baik handel maupun pengunci sudah tepat dan
kerja sistem pengunci lancar dan baik. Dianjurkan pula untuk
menyetel jarak bebas (play) dari handel pintu dalam sesuai dengan
ukuran standar dengan memutar mur penyetel (mounting screw),
sekitar 4-8 mm, serta handel pintu luar sekitar 0-5 mm.

Gambar 1.32. Konstruksi door glass, regulator, dan door lock

TKRKB | 31
k. Deck Lid (Tutup Bagasi)
Deck lid merupakan bodi kendaraan (sebagian besar sedan) pada
bagian belakang sebagai tempat barang (bagasi). Komponen ini juga terdiri
dari 2 panel utama, yaitu panel luar dan dalam yang disatukan menjadi satu
dengan las atau sealant. Bagian luar memiliki bentuk yang sederhana,
namun pada bagian dalam terdiri dari rangka penguat. Untuk membuka deck
lid, kadang disediakan handel dari luar, atau dapat dibuka dari ruang kemudi
menggunakan kabel.

Gambar 1.33. Komponen deck lid

Proses melepas deck lid jika akan melakukan perbaikan bodi


kendaraan adalah melepaskan berbagai komponen yang ada di deck lid
misalnya antena, kelistrikan dan lainnya. Kemudian membuka lid hinge
attaching bolt, lalu lepaskan torsion bar dari sisi lid hinge. Setelah itu
melepas konstruksi pengunci dan kabelnya. Apabila diperlukan untuk
pengecatan, maka weatherstrip sebaiknya juga dilepas dan sisa-sisa lem
dibersihkan dari bodi.

TKRKB | 32
Perlu diperhatikan saat pemasangan komponen pada mobil dengan
lid antenna type radio, lid digunakan sebagai antenna, sebab itu lid dan bodi
harus terisolasi (namun jenis ini sudah jarang digunakan). Termasuk torsion
bar pada dudukannya.
Setelah itu jangan lupa memberikan grease secukupnya pada
permukaan yang bergerak misalnya pada pengunci. Pastikan komponen
terpasang dengan tepat. Untuk pemasangan weatherstrip gunakan lem
kering (tahan panas).

Gambar 1.34. Konstruksi deck lid

Perlu diperhatikan juga saat melakukan penyetelan, kita harus


melihat celah deck lid dengan bodi belakang, harus memiliki lebar yang
sama, dengan jalan menyetel pada baut engsel. Sedangkan untuk arah atas
dan bawah, kita dapat menambah shim.

l. Bumper
Bumper dibedakan jenisnya menjadi 2, yaitu bumper depan dan
bumper belakang. Fungsi dari bumper adalah sebagai pengaman pertama
terhadap bodi dan penumpangnya jika terjadi tabrakan atau benturan. Pada
dasarnya komponen bumper depan dan belakang sama, yaitu bumper sub,

TKRKB | 33
bumper arm, bumper side extension sub (bumper samping) dan bumper
filler.

Gambar 1.35. Konstruksi bumper

Saat akan melepas dari bumper, terlebih dahulu melepas komponen


yang menempel pada bumper seperti lampu-lampu, ataupun sambungan
bumper samping jika ada. Sedangkan saat melakukan penyetelan dilakukan
dengan arah kiri-kanan, atas-bawah dan depanbelakang, dengan cara
melonggarkan baut-baut atau mur-mur pengikatnya.

m. Kaca Kendaraan
Kaca kendaraan mobil merupakan komponen yang sangat penting
bagi kendaraan, yang terdiri dari kaca depan, kaca belakang dan kaca
samping. Ketebalan kaca pada kendaraan minimal 5 mm, terutama kaca
depan selain harus memiliki ketebalan 5 mm, kaca depan terdiri dari
konstruksi lapisan plastik diantara kaca bagian depan dan kaca bagian dalam.
Hal ini karena harus mampu menahan tekanan udara ketika sedang berjalan
maupun sebagai perangkat keselamatan ketika menerima benda asing
(kerikil) yang mengenai kaca.
Kaca kendaraan harus memiliki beberapa sifat:
- kaca harus jernih
- tidak membiaskan cahaya yang datang
- tahan terhadap tekanan udara yang kuat
- apabila terjadi kecelakaan tidak membahayakan penumpang
- tahan terhadap temperatur yang ekstrim.

TKRKB | 34
Apabila mengganti kaca kendaraan yang pecah, maka harus
dilakukan dengan metode perbaikan yang benar agar kaca tidak pecah.
Karena kaca merupakan komponen yang mudah pecah, bila pemasangannya
tidak tepat, pada saat kendaraan mendapat goncangan, dan tekanan yang
besar ketika sedang berjalan, maka kaca bisa jatuh dan pecah.
Kaca depan dipasang dengan menggunakan perekat khusus atau
karet. Setiap perekat mempunyai waktu pengeringan yang berbeda-beda
dan harus ditangani dengan cara yang tertentu pula. Sedangkan jika
menggunakan karet akan relatif lebih aman.

Gambar 1.36. Wind shield

n. Plafon Kendaraan
Komponen bodi ini terletak di dalam bodi kendaraan bagian atas.
Pada awalnya, plafon kendaraan merupakan bidang yang rata, namun
sekarang sudah bergeser dari permukaan yang rata menjadi permukaan
yang bervariasi sebagai tempat komponen lain, seperti untuk lampu kabin,
lampu baca, penempatan lubang-lubang ventilasi dan AC (air conditioner),
audio dan komponen lain. Selain itu, dahulu plafond terbuat dari kain,
bergeser dengan kain vinil sampai sekarang banyak kendaraan yang
menggunakan bahan polyurethena. Peralatan yang digunakan untuk
pembongkaran dan pemasangan adalah gunting, cutter dan lem adhesive.

TKRKB | 35
Gambar 1.37. Konstruksi pemasangan roof head lining

Proses melepas plafon kendaraan adalah melepas komponen


kendaraan yang menutupi proses melepas plafon, seperti kaca depan
(windshield glass), penahan cahaya/ tabir surya (sun visor), kaca spion
dalam, saluran AC, lampu-lampu dan komponen lainnya. Setelah itu plafon
dilepas dari bodi kendaraan, dan melepaskan rangkanya (support). Setelah
itu melepaskan adhesive tape (lem) pada bagian bodi.
Saat melaksanakan pemasangan terlebih dahulu memasang kerangka
penguat (support) melalui plafon dan menyisipkan retainer ke setiap ujung
support. Kita harus menggunakan lem pada bodi kendaraan dan bagian pilar
bodi kendaraan, juga pada ujung plafon.

Gambar 1.38. Bagian head lining roof yang harus diberi lem

TKRKB | 36
Gambar 1.39. Pemasangan retainer

Posisikan retainer pada dudukannya, dengan posisi support


melengkung keatas. Serta memposisikan head lining dalam arah kanan-kiri,
dari depan secara teratur dan rata, luruskan dengan bodi kendaraan.

Gambar 1.40. Penempelan roof head lining pada bodi

Untuk kesempunaan pekerjaan, pastikan bahwa plafon telah lurus


satu sama lain dan tidak ada yang melipat atau kendor, dan potonglah ujung
lining yang tidak berguna dan memasang kembali komponen yang dilepas.

o. Tempat Duduk
Perkembangan teknologi tempat duduk mengalami perkembangan
yang sangat pesat. Dari tempat duduk statis, sampai pada teknologi tempat
duduk yang bisa diatur ketinggiannya, sandaran, bahkan dipindah atau
dilipat untuk keperluan tertentu, sehingga bisa menyesuaian kemauan
penumpang. Dahulu hanya kursi pengemudi yang diberi fasilitas pengaturan,
sekarang sudah hampir semua penumpang memiliki fasilitas yang sama.
Posisi tempat duduk dapat distel agar sesuai dengan ergonomi pengemudi/
penumpang sehingga menimbulkan kenyamanan, keamanan dan
mengurangi rasa kelelahan.

TKRKB | 37
Gambar 1.41. Seats

Pengaturan tempat duduk bisa dilakukan secara manual dengan


menekan/ menarik kunci pembebas, dan dapat juga digerakkan secara
elektrik, yaitu dengan menggunakan motor listrik. Tempat duduk kendaraan
juga dilengkapi dengan sandaran kepala (head restrains) yang dapat diatur
ketinggiannya. Sandaran kepala ini berguna untuk melindungi leher dari
benturan yang diakibatkan tabrakan dari belakang kendaraan.
Tempat duduk yang dilengkapi dengan reclining back, bertujuan
untuk menidurkan kursi kebelakang dengan sudut sekitar 30o, dan
dioperasikan dengan mengangkat tuas pengunci dan menekan sandaran
tempat duduk ke belakang. Cara membebaskannya dengan cara menarik
tuas kembali dan pegas pengembali akan membawa sandaran kursi kembali.

1) Lumbar support mecanism


Merupakan komponen pengatur tekanan pada sandaran dan dapat
dikontrol pada tiga tingkat oleh tuas pengatur yang terdapat pada
samping tempat duduk bagian dalam. Dengan alat ini maka
pengemudi/penumpang akan merasa lebih nyaman dalam
mengendarai kendaraan sehingga tidak mudah cepat lelah.

TKRKB | 38
Gambar 1.42. Konstruksi tempat duduk depan dan belakang

Urutan pekerjaan melepas kursi dilakukan dengan melepaskan


baut-baut pengikat dengan menggeser tempat duduk kedepan dan
ke belakang sampai habis. Kemudian lepaskan tempat duduk
sebagai satukesatuan. Untuk perbaikan semua sistem perlu
dilakukan melepas baut-baut pengikat, sehingga bagian yang
bergerak akan pisah dengan bagian yang tetap (kaki yang
menempel pada bodi). Pemeriksaan track (peluncur) tempat duduk
dengan jalan luncurkan tempat duduk kedepan-belakang, jika berat
berilah lapisan grease pada track. Sedangkan untuk pemasangan
tempat duduk kendaraan dilakukan dengan cara kebalikan dari
pelepasan.

p. Dashboard
Bagian bodi dari bodi kendaraan ini, selalu berada didepan
pengemudi. Hal ini dikarenakan bagian ini terdiri dari instrumen-instrumen
panel, yang digunakan oleh pengemudi untuk memantau semua kondisi

TKRKB | 39
pengemudian (seperti kondisi mesin, sistem rem, sistem pengisian, kondisi
tekanan ban), fasilitas kenyamanan (seperti AC, radio/tape, sirkulasi udara)
serta tanda-tanda isyarat (seperti sein, lampu-lampu).
Sebelum membongkar dasboard maka hubungan terminal negatif (-)
baterai. Biasanya komponen chooke control dan tuas pembuka engine hood,
yang harus dilepas terlebih dahulu. Jika roda kemudi dan komponen lain ada
yang mengganggu dalam melepas dasboard, maka sebaiknya dilepas dahulu.
Setelah itu melepas komponen-komponen seperti kabel pengontrol alat
pemanas (heater contol cable), melepas laci tempat barang, melepas wiring
(kabel) instrumen meliputi sekering, radio, kabel speedometer, slang-slang
udara dan komponen yang menganggu, melepas instrumen panel lainnya.
Sedangkan langkah pemasangannya dengan cara kebalikan dari
pelepasan. Perlu diperhatikan juga hubungan setiap konector (sambungan)
dan kabel dengan baik dan aman begitu pula setiap klem dipasang dengan
baik. Setelah semuanya terpasang, pastikan semua petunjuk instrumen (alat
petunjuk) bekerja dengan normal.

Gambar 1.43. Konstruksi panel instrumen

TKRKB | 40
q. Grill dan Moulding
Grill adalah komponen kendaraan yang terletak di bagian depan
kendaraan berfungsi sebagai pengarah udara untuk pendinginan mesin,
penyaring partikel yang besar agar tidak menutup radiator pendingin, serta
sebagai penghias bodi kendaraan. Pelepasan dan pemasangan menggunakan
baut pengikat atau soket plastik. Sedangkan moulding adalah komponen
pemanis kendaraan yang ditempelkan pada bodi bagian luar.
Perlu diperhatikan saat melepas dan memasang, agar moulding
selalu dijaga agar tidak rusak, bengkok atau patah. Saat melakukan
perbaikan, gunakan peralatan khusus, agar tidak merusak komponen serta
bodi kendaraan. Pemasangan moulding juga bisa menggunakan air sabun
untuk mempermudah mengatur kelurusannya.

Gambar 1.44. Konstruksi grill dan moulding

7. Rangkuman
 Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bodi kendaraan:
 Logam dan sifat-sifatnya
 Bahan bakar dan pelumas
 Pengolahan karet dan penemuan ban karet
 Penerapan kelistrikan, seperti baterai, koil, regulator, starter dan
lainnya
 Sistem kemudi

TKRKB | 41
 Gigi differensial sebagai pengubah putaran
 Mesin pembakaran dalam sebagai penggerak yang terus
berkembang
 Efek perancangan bodi yang aerodinamis, menarik dan mewah
 Periode perkembangan bodi kendaraan:
1) Periode perintis dan klasik
a) Periode perintis (abad 18-19)
Ciri khas kendaraan pada era ini adalah
 kendaraan belum menggunakan penutup atap, dan masih
terlihat kerangkanya saja
 Masih mengembangkan mesin
 Efek aerodinamis belum digarap dengan baik
b) Periode klasik (1900-1935)
Periode ini ditandai munculnya industri otomotif
 Mercedez Benz di Jerman oleh Carl Benz dan G. Daimler
 Ford Motor Company di Amerika oleh Henry Ford
 Rolls-Royce dan Jaguar di Inggris
 Fiat, Bugatti, La Royale di Italia
 Hispano Suiza di Spanyol, dll.
2) Periode produksi (1940-...)
Industri kendaraan mulai memproduksi kendaraan secara massal.
 Jenis-jenis Kendaraan
1) Kendaraan Niaga
 Kendaraan Niaga Angkutan Barang
 Kendaraan Niaga Angkutan Orang
2) Kendaraan Penumpang
 Sedan
 Coupe
 Lift Back/ Hatch Back/ Fast Back
 Van dan Station Wagon

TKRKB | 42
 Chassis adalah bagian dari kendaraan yang berfungsi sebagai penopang
bodi dan terdiri dari frame (rangka), engine (mesin), power train
(pemindah tenaga), wheels (roda-roda), steering system (sistem
kemudi), suspension system (sistem suspensi) brake system (sistem rem)
dan kelengkapan lainnya.
 Rangka adalah bagian dari kendaraan tempat menempelnya semua
komponen kendaraan termasuk bodi.
 Konstruksi Composite adalah konstruksi bodi dimana bodi dan
rangkanya terpisah yang digabung menggunakan baut dan mur (misal
truck, bus, pick up dan lain sebagainya).
 Konstruksi Integral (Monocoq) adalah konstruksi bodi dimana bodi dan
rangkanya tersusun menjadi satu menggunakan prinsip kulit telur, yaitu
merupakan satu kesatuan yang utuh sehingga semua beban terbagi
merata pada semua bagian bodi keseluruhan dan disatukan dengan las
(misal sedan).
 Jenis-jenis frame/rangka adalah tipe H, tipe perimeter, tipe X, tipe back
bone dan tipe Lantai/Plat Form Frame.
 Komponen bagian kendaraan diantaranya adalah konstruksi luar,
konstruksi dalam, lantai, engine hood, fender, cowl dan dash panel, atap
kendaraan, bodi belakang, pilar tengah, pintu kendaraan, deck lid,
bumper, kaca, plafon kendaraan, tempat duduk, dashboard, grill dan
moulding.

Tes Formatif
A. Soal Essay
1. Buatlah chart/bagan perkembangan bodi kendaraan bermotor dan
berikan penjelasan singkat pada chart tersebut!
2. Sebutkan dengan membuat koleksi beberapa merk kendaraan sesuai
dengan jenis-jenis kendaraan!
3. Identifikasilah jenis-jenis rangka dari 5 kendaraan penumpang/sedan
dan 5 kendaraan barang!

TKRKB | 43
4. Buatlah perbandingan fitur interior dan eksterior dari 5 kendaraan!
5. Sebutkan komponen bodi kendaraan yang termasuk dalam interior dan
eksterior!

Umpan Balik dan Tindak Lanjut


A. Umpan Balik
1. Hal-hal apa saja yang sudah Anda kuasai berdasarkan pemahaman dan
pengalaman yang berkaitan dengan materi pengetahuan tentang
karoseri ?
2. Hal-hal apa saja yang masih belum Anda kuasai berdasarkan
pemahaman dan pengalaman yang berkaitan dengan materi
pengetahuan tentang karoseri?
3. Saran apa yang dapat Anda sampaikan terkait dengan proses
pembahasan materi materi pengetahuan tentang karoseri agar aktivitas
belajar berikutnya lebih baik / lebih berhasil?

B. Tindak Lanjut
Dalam aktivitas belajar ini taruna diminta menilai dan mengevaluasi diri,
untuk mengetahui tingkat pemahaman pengetahuan dan keterampilan yang
telah dipelajari. Jika hasil belajar sudah tercapai, maka bisa melanjutkan ke
aktivitas belajar berikutnya, namun jika belum tercapai sebaiknya
mendalami materi ini kembali.

TKRKB | 44
BAB II
PEMERIKSAAN RANCANG BANGUN KAROSERI

A. Deskripsi Singkat Isi Materi


Bab II dalam buku ajar ini memuat pembahasan pemeriksaan rancang
bangun karoseri yang mencakup rancang bangun karoseri dan pemeriksaan
rancang bangun. Rancang bangun karoseri mencakup landasan yang meliputi
rangka landasan, motor penggerak, sistem pembuangan, penerus daya, alat
kemudi, sistem rodaroda, sistem suspensi, sistem rem, lampu-lampu dan alat
pemantul cahaya serta komponen pendukung; badan kendaraan; persyaratan
laik jalan; dan ambang batas baku mutu emisi. Pemeriksaan rancang bangun
meliputi rumah-rumah, bak muatan, kereta gandengan, kereta tempelan, dan
kendaraan bermotor yang dimodifikasi. Penguasaan materi pemeriksaan rancang
bangun karoseri secara runut dan didukung dengan pengayaan dari sumber-
sumber belajar yang mutakhir, diharapkan kompetensi taruna dapat menguasai
konsep teoritis karoseri secara umum maupun komprehensif untuk mendukung
pelaksanaan pekerjaan pengujian, perawatan, dan perbaikan otomotif sesuai
ketentuan, peraturan, dan pertimbangan teknis yang berlaku.

B. Relevansi
Mengembangkan keilmuan dalam ketepatan menguasai dan memahami
pemeriksaan rancang bangun karoseri dapat mendasari keterampilan kapabilitas
dan adaptif taruna dalam melaksanakan analisis kualitatif dan kuantitatif
terhadap kondisi kendaraan bermotor, menyusun laporan analisis dan
kesimpulannya sesuai dengan format baku yang telah ditetapkan, mengambil
keputusan atas pemenuhan terhadap persyaratan teknis dan laik jalan, minimum
mencakup aspek daya angkut, jumlah berat yang diijinkan, kelas jalan terendah
yang dilalui, dan mengesahkan hasil pengujian kendaraan bermotor dengan
kinerja mandiri, bermutu, dan terukur.

TKRKB | 45

Anda mungkin juga menyukai